Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya
Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi salah satu
pendekatan yang dinilai sesuai untuk mengiringi kurikulum merdeka. Pendekatan
ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, termasuk pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP).
Dalam penerapannya, pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di mapel
PAI-BP dapat menjadi sebuah strategi dalam pembentukan karakter, pemahaman
nilai dan aspek spiritual siswa secara reflektif maupun spiritual.
Prinsip pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) untuk mapel PAI-BP
menekankan pada pemusatan pada makna dan refleksi, berbasis pengalaman dan
projek, dan mendorong pemikiran kritis dan empati.
Siswa dalam pembelajaran dapat diajak utnuk memahami nilai- nilai agama Islam
sesuai dengan keadaan dan realita dalam kehidupan sehari- hari, jadi bukan
hanya sekedar menghafal.
Selain itu, pembelajaran dapat dikaitkan dengan projek- projek sosial yang
nyata di sekitar mereka, studi kasus maupun praktik ibadah yang
bermakna.
Selanjutnya, guru dapat megajak para siswa untuk berdialog, menganalisis isu-
isu terkini terkait keagamaan, dan memahami keberagaman secara bijak.
Sebagai guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, teman- teman dapat
menerapkan beberapa strategi pembelajaran berbasis pembelajaran mendalam.
Sebagai contoh, dalam strategi proyek berbasis nilai, siswa dapat membuat
kampanye digital terkait dengan pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu strategi dialog dapat dilakukan dengan diskusi kelompok
tentang menjaga akhlak di era digital.
Pada strategi studi kasus secara nyata, siswa dapat menganalisis kasus nyata
yang berkaitan dengan toleransi antarumat beragama di Indonesia dan
mengaitkannya dengan nilai- nilai Islam. Semua strategi dapat diintegrasikan
dengan teknologi yang siswa kuasai.
Nah, teman- teman, untuk menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam, salah
satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan cara menyusun modul ajar
(MA) berdasarkan CP dan ATP. Berikut ini salah satu contoh Modul Ajar PAI-BP
kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep
learning).
MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
BAB : 1 MERAIH KESUKSESAN DENGAN KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA
A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah :
Nama Penyusun :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti (PAI)
Kelas / Fase /Semester : X/ E /
Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (8 x 45
menit)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA
DIDIK
- Pengetahuan Awal: Peserta didik umumnya sudah memiliki pengetahuan dasar tentang Al-Qur'an dan Hadis. Sebagian besar mungkin sudah terbiasa membaca Al-Qur'an, meskipun tingkat kefasihan dan pemahaman tajwid bervariasi. Mereka mungkin juga sudah pernah mendengar atau memahami konsep "kebaikan" dan "kerja keras" dalam kehidupan sehari-hari, namun belum tentu mengaitkannya secara mendalam dengan dalil syar'i dan implementasinya dalam konteks kompetisi positif serta etos kerja yang produktif.
- Minat: Minat peserta didik terhadap materi ini bisa tinggi jika dikaitkan dengan tujuan hidup mereka, seperti meraih kesuksesan di sekolah, masa depan karier, atau kontribusi kepada masyarakat. Mereka mungkin tertarik pada kisah-kisah inspiratif tokoh Muslim yang sukses berkat etos kerja dan kompetisi dalam kebaikan.
- Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga dan sosial yang beragam, dengan berbagai tingkat pemahaman dan praktik keagamaan. Beberapa mungkin memiliki lingkungan yang sangat mendukung kegiatan keagamaan, sementara yang lain mungkin perlu motivasi lebih. Pengalaman mereka dalam berkompetisi (baik di akademik, olahraga, maupun seni) dan pengalaman dalam bekerja (tugas sekolah, membantu di rumah, atau pekerjaan paruh waktu) akan memengaruhi perspektif mereka.
Kebutuhan Belajar:
- Peserta didik yang visual akan terbantu dengan tayangan video murottal, infografis peta konsep, atau visualisasi kisah inspiratif.
- Peserta didik yang auditori akan diuntungkan dengan metode talaqqi, peer teaching, diskusi, atau mendengarkan ceramah/podcast.
- Peserta didik yang kinestetik akan sangat terbantu dengan praktik menulis ayat, role-playing, atau simulasi kompetisi kebaikan.
- Diferensiasi diperlukan untuk tingkat hafalan dan tajwid yang berbeda, serta untuk mengakomodasi minat mereka dalam menerapkan konsep ini di berbagai bidang kehidupan.
C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
- Konseptual: Memahami makna dan kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105, serta hadis terkait kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja. Memahami konsep fastabiqul khairat dan amal saleh.
- Prosedural: Mampu membaca Al-Qur'an dengan tartil dan tajwid yang benar, menghafal ayat-ayat dan hadis, serta mampu merumuskan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
- Metakognitif: Mampu merefleksikan makna kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dalam konteks diri sendiri, masyarakat, dan masa depan, serta mampu mengevaluasi perilaku diri terkait nilai-nilai tersebut.
- Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan untuk membentuk karakter peserta didik agar memiliki semangat juang, daya saing yang sehat, dan etos kerja yang tinggi untuk meraih kesuksesan, baik di dunia maupun akhirat. Ini juga membekali mereka dengan nilai-nilai positif dalam menghadapi persaingan di era global.
- Tingkat Kesulitan: Cukup menantang karena melibatkan aspek hafalan, pemahaman tafsir yang mendalam, dan yang terpenting adalah internalisasi nilai-nilai untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aspek tajwid juga memerlukan ketelitian.
- Struktur Materi: Dimulai dengan pengenalan dalil naqli (Q.S. al-Maidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9: 105, dan Hadis), dilanjutkan dengan memahami makna dan kandungan ayat/hadis, kemudian meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, dan diakhiri dengan implementasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dampak positifnya.
Integrasi Nilai dan Karakter (Profil Pelajar Pancasila):
- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Mensyukuri nikmat Al-Qur'an, memahami dan mengamalkan ajaran agama, serta berakhlak mulia dalam berkompetisi dan bekerja.
- Bernalar Kritis: Menganalisis makna ayat dan hadis, serta mengevaluasi perilaku diri dan orang lain terkait kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
- Kreativitas: Merumuskan ide-ide penerapan kompetisi kebaikan dan etos kerja dalam konteks yang beragam.
- Kolaborasi: Bekerja sama dalam kegiatan diskusi, peer teaching, atau proyek kebaikan.
- Kemandirian: Berinisiatif dalam belajar, menghafal, dan menerapkan nilai-nilai tanpa bergantung sepenuhnya pada orang lain.
- Komunikasi: Mampu menyampaikan pemahaman, argumen, dan hasil refleksi dengan baik.
D DIMENSI PROFIL LULUSAN
- Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Peserta didik menunjukkan perilaku fastabiqul khairat dan etos kerja sebagai bentuk ibadah dan rasa syukur kepada Allah SWT.
- Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9: 105, dan Hadis, serta mengaitkannya dengan fenomena kompetisi dan etos kerja di masyarakat.
- Kreativitas: Peserta didik mampu merumuskan ide-ide konkret untuk menerapkan semangat kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dalam berbagai aspek kehidupan.
- Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama secara positif dalam diskusi atau kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
- Kemandirian: Peserta didik menunjukkan inisiatif dan tanggung jawab dalam belajar, menghafal, dan menerapkan nilai-nilai secara personal.
- Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan pemahaman dan argumentasi mereka tentang materi dengan jelas dan percaya diri
....
Format Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang lebih
lengkap dapat teman- teman baca melalui dokumen berikut ini. Oya, dokumen MA
PAI-BP juga sudah lengkap untuk jenjang SMA Kelas 10, 11 dan 12.
Salam.