Ahzaa.Net
Mengenal Berbagai Wujud Benda : Karakteristik dan Contohnya

Mengenal Berbagai Wujud Benda : Karakteristik dan Contohnya

Benda di sekitar kita hadir dalam berbagai bentuk dan wujud, yang dapat dikategorikan berdasarkan keadaan fisiknya. Dalam kehidupan sehari- hari, kita pasti akan berinteraksi dengan berbagai benda- benda tersebut. Nah, pada tulisan ini, kita akan belajar tentang mengenal macam- macam wujud benda yaitu  padat, cair, dan gas, termasuk karakteristik serta contoh masing-masing.

Image by Elf-Moondance from Pixabay

Semoga dengan pembahasan ini, teman- teman tidak perlu bingung lagi membedakan benda- benda yang ada di sekitar berdasarkan wujudnya. Berikut ulasannya, 

1. Wujud Padat
Benda yang berwujud padat memiliki karakteristik bentuk dan volume yang tetap. Partikel-partikelnya teratur dan sangat rapat, menyebabkan benda padat memiliki struktur yang kaku dan tidak mudah berubah bentuk. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel di dalam benda padat sangat kuat, membuatnya sulit untuk dipisahkan atau diubah bentuknya tanpa penerapan gaya yang signifikan.

Contoh dari benda padat adalah sebagai berikut :
Besi
Besi adalah contoh klasik dari benda padat. Dengan struktur kristal yang teratur, besi sangat kuat dan sering digunakan dalam konstruksi dan pembuatan peralatan.

Kayu
Kayu memiliki struktur yang juga padat dan digunakan secara luas dalam pembuatan furnitur dan bangunan.

Es
Es adalah air dalam bentuk padat yang dapat diamati pada suhu di bawah titik beku air (0°C).

2. Wujud Cair
Benda cair memiliki karakter seperti volume tetap tetapi bentuknya dapat berubah sesuai dengan wadahnya. Partikel-partikel dalam cairan tidak sekompak pada padatan dan memiliki ruang gerak yang lebih bebas. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel cukup kuat untuk menjaga volume, tetapi tidak cukup kuat untuk mempertahankan bentuk yang kaku. Hal ini memungkinkan cairan mengalir dan mengisi bentuk wadah tempat ia berada.

Contoh benda cair adalah sebagai berikut :
Air
Air adalah contoh cairan yang paling umum. Dengan sifatnya yang mudah mengalir, air digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari seperti minum, mandi, dan memasak.

Minyak
Minyak memiliki viskositas lebih tinggi daripada air dan digunakan dalam memasak serta sebagai pelumas dalam mesin.

Alkohol
Alkohol adalah cairan yang sering digunakan dalam industri kimia, medis, dan sebagai bahan dasar dalam minuman beralkohol.

3. Wujud Gas
Benda yang berwujud gas memiliki karakteristik diantaranya bentuk atau volume yang tetap. Partikel-partikel dalam gas tersebar luas dan bergerak dengan bebas. Gaya tarik-menarik antar partikel sangat lemah, memungkinkan gas mengembang dan mengisi volume ruang yang tersedia. Gas dapat dengan mudah dikompresi atau dikembang, tergantung pada tekanan dan suhu lingkungan sekitarnya.

Contoh benda gas yaitu :
Oksigen
Oksigen adalah gas yang sangat penting untuk respirasi makhluk hidup. Oksigen hadir di atmosfer dan digunakan dalam proses pernapasan.

Karbon Dioksida
Karbon dioksida adalah hasil dari proses pernapasan manusia dan pembakaran bahan bakar. Gas ini juga digunakan dalam industri minuman bersoda.

Hidrogen
Hidrogen adalah gas yang paling ringan dan digunakan dalam industri sebagai bahan bakar serta dalam reaksi kimia untuk pembuatan berbagai produk.

Perubahan Wujud
Benda dapat berubah wujud dari satu bentuk ke bentuk lain melalui proses fisika, seperti peleburan, pembekuan, penguapan, dan kondensasi. Misalnya, air (cair) dapat berubah menjadi es (padat) pada suhu rendah, atau menjadi uap air (gas) ketika dipanaskan. Proses-proses ini dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan.
  1. Peleburan: Perubahan dari padat ke cair, seperti es yang meleleh menjadi air.
  2. Pembekuan: Perubahan dari cair ke padat, seperti air yang membeku menjadi es.
  3. Penguapan: Perubahan dari cair ke gas, seperti air yang mendidih dan berubah menjadi uap.
  4. Kondensasi: Perubahan dari gas ke cair, seperti uap air yang mendingin dan menjadi titik-titik air pada permukaan yang dingin.

Itulah pembahasan singkat tentang wujud benda, karakteristik dan contohnya. Semoga ulasan di atas bermanfaat buat teman- teman semuanya dalam belajar. 

Selamat belajar...

Salam. 
Mengenal Cultuurstelsel: Pengertian, Latar Belakang, dan Dampaknya Bagi Bangsa Indonesia

Mengenal Cultuurstelsel: Pengertian, Latar Belakang, dan Dampaknya Bagi Bangsa Indonesia

Cultuurstelsel, atau Sistem Tanam Paksa, adalah kebijakan kolonial yang diterapkan oleh pemerintah Belanda di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada abad ke-19, tepatnya mulai tahun 1830 hingga 1870. Sistem ini diperkenalkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch dengan tujuan untuk mengatasi defisit anggaran Belanda akibat perang-perang Eropa serta meningkatkan pendapatan dari koloni Hindia Belanda. 

Dalam praktiknya, Cultuurstelsel mewajibkan petani pribumi untuk menanam tanaman ekspor tertentu, seperti kopi, gula, nila, teh, dan tembakau, di sebagian dari tanah mereka dan menyerahkannya kepada pemerintah kolonial.

Danau Toba di Indonesia
Gambar oleh 
Thiadon dari Pixabay

Mekanisme dan Pelaksanaan Cultuurstelsel
Cultuurstelsel memiliki beberapa ketentuan utama yang dibegi menjadi tiga tahapan yaitu kewajiban tanam, pengawasan dan pengumpulan serta penanaman dan pengolahan. 

Kewajiban Tanam
Ketentaun ini mewajibkan petani pribumi  untuk menyerahkan 20% dari lahan mereka untuk ditanami tanaman ekspor yang ditentukan oleh pemerintah kolonial. Jika petani tidak memiliki lahan, mereka diharuskan bekerja selama 66 hari setiap tahun di perkebunan milik pemerintah.

Pengawasan dan Pengumpulan
Proses pengawasan dilakukan oleh pegawai kolonial dan kepala desa. Tanaman yang dihasilkan kemudian dikumpulkan oleh pemerintah kolonial untuk dijual di pasar internasional. Petani diberikan kompensasi, tetapi sering kali jauh di bawah nilai pasar hasil pertanian mereka.

Penanaman dan Pengolahan
Tanaman yang ditanam harus sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Petani sering kali harus mengikuti teknik penanaman baru yang mereka tidak kenal, dan ini sering kali menyebabkan kesulitan tambahan bagi mereka.

Dampak Culturstelsel
Dampak Positif Cultuurstelsel
Walaupun Sistem Tanam Paksa menimbulkan penderitaan besar bagi petani pribumi, ada beberapa dampak positif  bagi bangsa pribumi yaitu :

Peningkatan Infrastruktur
Untuk mendukung Cultuurstelsel, Belanda membangun infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan fasilitas transportasi lainnya yang membantu meningkatkan konektivitas wilayah di Hindia Belanda.

Pendapatan Kolonial
Cultuurstelsel berhasil meningkatkan pendapatan Belanda secara signifikan, yang membantu mengatasi defisit anggaran Belanda dan mendukung pembangunan ekonomi di tanah air.

Pengenalan Tanaman Baru
Petani pribumi diperkenalkan dengan tanaman ekspor baru dan teknik pertanian yang sebelumnya tidak mereka kenal. Meskipun diperkenalkan dengan paksaan, ini membantu diversifikasi ekonomi agrikultur di Hindia Belanda.

Dampak Negatif Cultuurstelsel
Namun, dampak negatif dari Cultuurstelsel berakibat lebih meluas dan merugikan bagi bangsa Indonesia pada saat itu. Adapun dampak negatif dari culturstelsel adalah sebagai berikut : 

Eksploitasi Ekonomi
Petani pribumi dieksploitasi secara ekonomi. Mereka diwajibkan menanam tanaman ekspor dengan imbalan yang sangat rendah, sementara hasil pertanian tersebut dijual di pasar internasional dengan harga yang jauh lebih tinggi, menguntungkan Belanda.

Kemiskinan dan Kelaparan
Banyak petani kehilangan sebagian besar lahan mereka untuk penanaman tanaman ekspor, sehingga mereka kekurangan tanah untuk menanam bahan pangan sendiri. Ini menyebabkan kelaparan dan kemiskinan yang meluas, terutama ketika ada kegagalan panen.

Beban Kerja Berlebihan
Beban kerja yang diakibatkan oleh kewajiban tanam atau kerja paksa sering kali memberatkan petani, mengakibatkan kondisi kerja yang buruk dan penurunan kualitas hidup.

Penurunan Produksi Pangan
Karena sebagian besar lahan digunakan untuk tanaman ekspor, produksi pangan menurun drastis. Ini memperburuk masalah kelaparan dan memperlemah ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Kerusakan Lingkungan
Penanaman tanaman ekspor secara besar-besaran juga mengakibatkan kerusakan lingkungan, seperti penurunan kesuburan tanah dan degradasi ekosistem lokal.

Akhir Cultuurstelsel
Cultuurstelsel mendapat kritik tajam dari berbagai pihak, baik di Belanda maupun di Hindia Belanda. Aktivis dan politisi di Belanda seperti Multatuli (Eduard Douwes Dekker) melalui novel "Max Havelaar" yang mengungkapkan penderitaan petani pribumi dan mengecam eksploitasi yang terjadi. Kritik ini, bersama dengan tekanan internasional dan perubahan kebijakan ekonomi, akhirnya mendorong pemerintah Belanda untuk mengakhiri Cultuurstelsel pada tahun 1870.

Itulah tentang culturstelsel, suatu sistem yang diterapkan oleh Pemerintah Belanda terhadap bangsa Indonesia untuk mengatasi defisit anggaran Belanda akibat perang-perang Eropa serta meningkatkan pendapatan dari koloni Hindia Belanda. Sistem ini sangat merugikan bagi bangsa Indonesia mengingat tidak sedikit kerugian yang diderita. Akan tetapi, akhir dari Cultuurstelsel membuka jalan bagi kebijakan kolonial yang lebih humanis, meskipun dampaknya tetap terasa dalam kehidupan masyarakat Hindia Belanda selama bertahun-tahun setelahnya.

Semoga bermanfaat yaa pembahasannya.

Salam.  


Mengenal tentang Proses Asimilasi: Pengertian, Proses, dan Contohnya

Mengenal tentang Proses Asimilasi: Pengertian, Proses, dan Contohnya

Indonesia disebut sebagai negara yang memiliki kekayaan dalam hal budaya. Budaya- budaya yang ada sekarang ini di Indonesia dapat berasal dari budaya asli Indonesia maupun dari adopsi dari budaya lain. Penyerapan atau integrasi unsur- unsur dari budaya lain sehingga menjadi bagian dari budaya dalam sebuah masyarakat itulah yang sering dikenal sebagai sebuah asimilasi. 

Gambar oleh Xuan Duong dari Pixabay

Nah, apa itu asimilasi, bagaimana proses terbentuknya dan contoh dalam suatu peradaban masyarakat, kita bahas melalui tulisan di bawah ini, 

Pengertian Asimilasi 
Asimilasi adalah sebuah proses di mana kelompok-kelompok budaya yang berbeda secara bertahap menyerap atau mengintegrasikan unsur-unsur dari budaya lain, sehingga menjadi bagian dari sebuah masyarakat yang lebih homogen. Dalam konteks sosiologi dan antropologi, asimilasi seringkali merujuk pada bagaimana individu atau kelompok minoritas mengadopsi karakteristik budaya dari kelompok mayoritas, baik melalui interaksi sosial, pendidikan, pernikahan, atau mekanisme lainnya. Tujuan utama dari asimilasi adalah untuk mencapai koeksistensi harmonis dalam masyarakat multikultural dengan mengurangi perbedaan antarbudaya.

Proses Asimilasi
Proses asimilasi dapat terjadi dalam beberapa tahapan:
Kontak Awal, yaitu kontak awal terjadi ketika dua kelompok budaya yang berbeda bertemu. Hal ini bisa terjadi melalui migrasi, kolonialisasi, atau interaksi perdagangan. Pada tahap ini, terdapat pertukaran informasi dan ide antara kelompok-kelompok tersebut, yang dapat mencakup bahasa, kebiasaan, dan nilai-nilai dasar.

Akulturasi, yaitu tahap di mana terjadi pertukaran budaya dua arah. Dalam tahap ini, kedua kelompok budaya mungkin mulai mengadopsi beberapa aspek dari satu sama lain. Misalnya, kelompok minoritas mungkin mulai mempelajari bahasa kelompok mayoritas, sementara kelompok mayoritas mungkin juga mengadopsi beberapa tradisi atau makanan dari kelompok minoritas.

Integrasi, yang mana pada tahap ini, individu atau kelompok mulai mengintegrasikan aspek-aspek budaya dari kelompok mayoritas ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ini dapat mencakup partisipasi dalam institusi sosial seperti sekolah atau tempat kerja, adopsi norma dan nilai sosial, serta perubahan dalam perilaku dan identitas pribadi.

Asimilasi Penuh, yang terjadi ketika individu atau kelompok telah sepenuhnya mengadopsi budaya mayoritas dan perbedaan budaya asli mereka menjadi tidak terlihat. Dalam tahap ini, mereka tidak lagi mempertahankan banyak elemen dari budaya asal mereka, dan mereka diakui secara sosial sebagai bagian dari kelompok mayoritas.

Contoh Asimilasi
1. Asimilasi Etnis di Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah contoh yang baik dari proses asimilasi etnis yang beragam. Sejak abad ke-19, negara ini telah menjadi tujuan utama bagi imigran dari seluruh dunia, termasuk Eropa, Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Banyak imigran yang tiba di AS menghadapi tekanan untuk menyesuaikan diri dengan budaya Anglo-Amerika yang dominan. Ini termasuk mempelajari bahasa Inggris, mengadopsi pakaian dan gaya hidup Barat, dan berpartisipasi dalam institusi sosial Amerika seperti sekolah dan pasar kerja.

Misalnya, imigran Italia yang datang ke AS pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 menghadapi diskriminasi dan tekanan untuk mengintegrasikan diri. Mereka secara bertahap mengadopsi bahasa Inggris, berpartisipasi dalam ekonomi Amerika, dan berasimilasi ke dalam budaya Amerika, sementara pada saat yang sama mempertahankan beberapa tradisi Italia, seperti makanan dan festival.

2. Asimilasi Bahasa di Eropa
Di Eropa, proses asimilasi bahasa sering terlihat di negara-negara dengan sejarah kolonial yang kuat. Sebagai contoh, di Prancis, banyak imigran dari bekas koloni Afrika Utara seperti Aljazair, Maroko, dan Tunisia mengalami asimilasi bahasa. Mereka diharapkan untuk mempelajari bahasa Prancis dan menggunakan bahasa ini dalam interaksi sehari-hari, termasuk di sekolah, tempat kerja, dan institusi publik lainnya.

Anak-anak dari keluarga imigran seringkali tumbuh dengan lebih fasih berbahasa Prancis daripada bahasa asal mereka. Hal ini menciptakan generasi baru yang terintegrasi ke dalam masyarakat Prancis, meskipun mereka mungkin masih mempertahankan beberapa elemen budaya asal dalam kehidupan keluarga mereka.

3. Asimilasi Budaya di Asia Tenggara
Di Asia Tenggara, proses asimilasi terlihat dalam konteks minoritas etnis yang beradaptasi dengan budaya mayoritas. Di Indonesia, misalnya, komunitas Tionghoa sering menghadapi proses asimilasi yang kompleks. Selama bertahun-tahun, pemerintah Indonesia telah mendorong asimilasi budaya untuk memperkuat identitas nasional. Ini termasuk perubahan nama menjadi nama Indonesia, mempelajari bahasa Indonesia, dan berpartisipasi dalam budaya dan tradisi nasional.

Meskipun proses ini kadang-kadang dipaksakan dan kontroversial, banyak anggota komunitas Tionghoa yang telah berhasil mengintegrasikan diri ke dalam masyarakat Indonesia, sementara tetap mempertahankan beberapa elemen dari warisan budaya Tionghoa, seperti perayaan Imlek dan makanan tradisional.

Itulah tentang asimilasi, pengertian, proses dan contohnya. Semoga pembahasan ini bermanfaat buat teman- teman semua yang sedang mencari materi pembahasan asimilasi. 

Semoga Bermanfaat.

Salam. 
Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Pancasila Fase E untuk Kelas X SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C Sesuai Lampiran Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 032/H/KR/2024

Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Pancasila Fase E untuk Kelas X SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C Sesuai Lampiran Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 032/H/KR/2024

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran yang memuat pendidikan pancasila sekaligus pendidikan kewarganegaraan. Mapel ini bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang cerdas, amanah, jujur dan bertanggung jawab serta berprofil pelajar Pancasila. Hal tersebut diterapkan melalui praktik belajar kewarganegaraan yang berdasar Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen NKRI. 

Tujuan Pendidikan Pancasila 
Berdasar Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 032/H/KR/2024, mata pelajaran Pendidikan Pancasila memiliki beberapa tujuan diantaranya berakhlak mulia yang didasari keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini diwujudkan dengan cara bersikap mencintai sesama manusia, lingkungan dan negara untuk mencapai persatuan, demokrasi dan keadilan sosial. Selain itu mapel Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memahami makna dan nilai- nilai Pancasila dengan cara mempraktikkan nilai- nilai tersebut dalam kehidupan sehari- hari. Sementara itu, tujuan lainnya dari mapel Pendidikan Pancasila adalah menyelaraskan perwujudan hak dan kewajiban dalam hal kepatuhan terhadap konstitusi dan norma yang berlaku. 

source : https://bpip.go.id/

Tujuan lainnya adalah berupaya mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika serta dapat bersikap adil dan menghargai perbedaan SARA, status sosial- ekonomi, jenis kelamin, dan penyandang disabilitas. Terakhir, tujuan mapel Pendidikan Pancasila adalah dapat mempertahankan keutuhan NKRI dan berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. 

Karakteristik Mapel Pendidikan Pancasila
Adapun karakteristik mapel Pendidikan Pancasila adalah berkaitan dengan bagaimana menumbuhkan wawasan kebangsaan dan karakter ber-Pancasila serta kesadaran untuk melaksanakan UUD NRI Tahun 1945 serta menhaga ketertiban dalam berbagai lini kehidupan. Selain itu, mapel pendidikan Pancasila berkarakteristik menciptakan keselarasan, mencegah konflik, dan mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, menjaga lingkungan dan mempertahankan keutuhan NKRI serta mengembangkan praktik belajar yang berdasar Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. 

Elemen dan Deskripsi Mapel Pendidikan Pancasila 
Pancasila 
  • Memahami sejarah kelahiran Perumusan dan penetapan Pancasila dan kedudukannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi negara, serta makna, nilai, dan hubungan antarsila Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh. 
  • Memahami bendera, lagu kebangsaan, dan bahasa Indonesia.
  • Memahami hubungan Pancasila dengan UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI 
  • Menerapkan cara berpikir dan berperilaku sesuai dengan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan menunjukkan sikap bangga sebagai anak Indonesia. 

Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 
  • Mematuhi peraturan dan norma yang berlaku 
  • Menjalankan hak dan kewajiban 
  • Menunjukkan perilaku demokratis dalam perumusan peraturan 
  • Memahami periodisasi pemberlakuan undang- undang dasar di Indonesia serta perubahan UUD NRI Tahun 1945 

Bhinneka Tunggal Ika 
  • Menunjukkan rasa bangga terhadap jati diri sebagai bangsa Indonesia 
  • Memahami Bhinneka Tunggal Ika sebagai modal sosial untuk membangun keselarasan dan memberikan solusi yang berkeadilan
  • Menjaga, melestarikan, memanfaatkan, dan mengembangkan tradisi, kearifan lokal, dan budaya dalam masyarakat global.

NKRI 
  • Mengkaji karakteristik lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya
  • Memahami bentuk negara, bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan, dan lembaga-lembaga negara dalam mewujudkan pembangunan nasional berdasarkan Pancasila 
  • Melaksanakan praktik demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
  • Memahami sistem pertahanan dan keamanan negara, peran Indonesia dalam hubungan antarbangsa dan negara, dan solusi terkait ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) sebagai wujud bela negara.

Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Pancasila Fase E untuk Kelas X SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C Sesuai Lampiran Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 032/H/KR/2024
Pancasila 
  • menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang dasar negara
  • menganalisis kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi negara
  • merumuskan gagasan solutif untuk mengatasi perilaku yang bertentangan dengan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

UUD NRI Tahun 1945 
  • menerapkan perilaku taat hukum berdasarkan peraturan yang berlaku di masyarakat
  • menganalisis tata urutan peraturan perundangundangan di Indonesia.

Bhinneka Tunggal Ika 
  • menyajikan asal usul dan makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai modal sosial membangun harmoni dalam keberagaman
  • mengenal gotong royong sebagai perwujudan sistem ekonomi Pancasila yang inklusif dan berkeadilan.

NKRI 
  • menerapkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara
  • memahami peran dan kedudukannya sebagai Warga Negara Indonesia
  • memahami sistem pertahanan dan keamanan negara
  • menganalisis peran Indonesia dalam hubungan antarbangsa dan negara
  • menguraikan nilai-nilai Pancasila yang harus diwujudkan dalam pembangunan nasional.


Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Pancasila Fase F untuk Kelas XI dan XII SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C Sesuai Lampiran Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 032/H/KR/2024
Pancasila 
  • mendeskripsikan rumusan dan keterkaitan sila-sila dalam Pancasila
  • menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara serta peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global dan membiasakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai identitas nasional dalam kehidupan sehari-hari.


UUD NRI Tahun 1945 
  • menganalisis periodisasi pemberlakuan undang-undang dasar di Indonesia
  • menganalisis perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
  • menunjukkan sikap demokratis berdasarkan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam era keterbukaan informasi
  • menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dan merumuskan solusi dari permasalahan tersebut.


Bhinneka Tunggal Ika 
  • menganalisis potensi konflik dan bersama-sama memberi solusi yang berkeadilan terhadap permasalahan keberagaman di masyarakat
  • menginisiasi kegiatan bersama dengan prinsip gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari 

NKRI 
  • mendemonstrasikan praktik demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
  • menganalisis dan merumuskan solusi terkait ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dihadapi Indonesia
  • menganalisis bentuk negara, bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia, dan peran lembaga-lembaga negara dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

Demikian Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Pancasila Fase E dan F untuk Kelas X, XI dan XII SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C Sesuai Lampiran Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 032/H/KR/2024. Buat teman- teman yang ingin mengunduhnya, bisa melalui tautan berikut ini, 


Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Capaian Pembelajaran (CP) Dasar- Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) Fase F SMK/ MAK Sesuai Lampiran Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 032/H/KR/2024

Capaian Pembelajaran (CP) Dasar- Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) Fase F SMK/ MAK Sesuai Lampiran Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 032/H/KR/2024

Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) merupakan salah satu jurusan atau program studi SMK yang diminati saat ini. Jurusan yang sebelumnya disebut teknik Jaringan dan Komputer ini membekali peserta didik dengan dua keterampilan baik hard skill maupun soft skill. 

Tujuan TJKT
Salah satu tujuan dari jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) adalah dimana siswa dapat mendalami bagaimana proses bisnis di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi serta memahami perkembangan teknologi pada bidang tersebut. Selain itu dipandang dari segi profesi dan kewirausahaan, siswa dapat memiliki peluang usaha dalam bidang yang digeluti. Siswa juga dapat memahami K3LH di lingkungan kerjanya dan memahami tentang dasar, media serta menerapkan prinsip dasar pengukuran dalam teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.

Jurusan SMK terpopuler
smk bisa !
Jurusan Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi (TJKT) merupakan jurusan yang kompetensi dasarnya diterapkan dalam berbagai profesi diantaranya admin database, analis sistem komputer, dosen ilmu komputer, peneliti, perancang jaringan komputer, perancang sistem komputer serta profesi lainnya yang sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Selain itu, beberapa kompetensi dalam jurusan TJKT berkaitan dengan aspek lainnya misalnya proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu- isu global, entrepreuner profile, job- profile, peluang usaha dan pekerjaan/ profesi. 

Dipandang dari soft skill yang diaplikasikan pada mapel Dasar- Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, ada beberapa keterampilan yang dapat membangun etos kerja seperti komunikasi, critical thinking, kolaborasi dan kreativitas. Hal ini tentunya dapat menjadi dasar pengembangan hard skill dalam memecahkan masalah- masalah yang berkaitan dengan bidang TJKT seperti menginstalasi, memelihara dan menangani gangguan (trouble shooting). 

Elemen Dasar- Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT)
Berdasarkan Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 032/H/KR/2024, Mata pelajaran Dasar- Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi memiliki beberapa elemen dengan deskripsi di tiap elemennya, diantaranya sebagai berikut :

Elemen Proses bisnis di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, Meliputi aktivitas pekerjaan pada bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, meliputi customer handling, perencanaan, analisis kebutuhan pelanggan, strategi implementasi (instalasi, konfigurasi, monitoring), dan pelayanan pelanggan. 

Elemen Perkembangan teknologi di bidang teknik jaringan komputer dana telekomunikasi, meliputi perkembangan teknologi terkini pada perangkat teknik jaringan komputer dan telekomunikasi termasuk Sistem Seluler Generasi ke-5, Sistem Gelombang Mikro, IPV6, Serat Optik, IoT, Data Centre, Cloud Computing, dan Information Security. 

Elemen profesi dan Kewirausahaan (job-profile dan technopreneur) di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, mencakup jenis-jenis profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneur), personal branding serta peluang usaha di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.

Elemen K3LH dan budaya kerja industri, mencakup penerapan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktikpraktik kerja yang aman, bahayabahaya di tempat kerja, prosedurprosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri 5R, termasuk pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur kerja di tempat tinggi (pemanjatan).

Elemen Dasar-dasar teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, meliputi pemahaman dasar penggunaan dan konfigurasi peralatan/teknologi di bidang jaringan komputer dan telekomunikasi.

Elemen Media dan jaringan telekomunikasi, meliputi pemahaman prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP/IP, layanan infrastruktur jaringan, sistem keamanan jaringan telekomunikasi, sistem seluler, sistem gelombang mikro, sistem VSAT IP, sistem optik, dan sistem WLAN. 

Elemen Penggunaan alat ukur, meliputi pemahaman tentang jenis dan pemeliharaan alat ukur dalam teknik jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.

Capaian Pembelajaran (CP) TJKT 
Sementara itu, Capaian Pembelajaran (CP) TJKT dijabarkan dari setiap elemen yang disebutkan di atas, diantaranya sebagai berikut : 
Proses bisnis di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, Peserta didik mampu memahami proses perencanaan, implementasi, pelayanan pelanggan, dan budaya mutu pada bisnis di bidang teknik komputer dan telekomunikasi. 

Perkembangan teknologi di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, Peserta didik mampu memahami perkembangan teknologi pada perangkat teknik jaringan komputer dan telekomunikasi. 

Profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneur) di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, Peserta didik mampu memahami personal branding, jenis-jenis profesi, serta peluang usaha di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi untuk membangun vision dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan. 

K3LH dan budaya kerja industri, Peserta didik mampu menerapkan budaya kerja industri dan K3LH pada bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi. 

Dasar-dasar teknik jaringan komputer, Peserta didik mampu menerapkan dasar penggunaan dan konfigurasi dan telekomunikasi peralatan/teknologi di bidang jaringan
komputer dan telekomunikasi.

Media dan jaringan telekomunikasi, Peserta didik mampu menerapkan berbagai media dalam membangun jaringan pada teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.

Penggunaan alat ukur, Peserta didik mampu menerapkan penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. 

Demikian Capaian Pembelajaran (CP) Dasar- Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) Fase F SMK/ MAK Sesuai Lampiran Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 032/H/KR/2024 tanggal 11 Juni 2024. Buat teman- teman yang ingin mengunduhnya, bisa melalui tautan berikut ini, 

Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Mengenal Akulturasi : Pengertian, Penyebab dan Contohnya di Indonesia

Mengenal Akulturasi : Pengertian, Penyebab dan Contohnya di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai macam bentuk keberagaman seperti budaya, agama, suku, maupun golongan. Tentunya, keberagaman tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti letak geografis, kondisi alam, sejarah, pengaruh budaya asing, dan sebagainya. 

Budaya Indonesia adalah satu yang paling beragam bila dibandingkan dengan negara- negara lainnya. Keragaman budaya tersebut tidak hanya berasal dari kebudayaan lokal, namun juga berasal dari proses interaksi dan penggabungan dari budaya- budaya lain yang berbeda. Hal inilah yang seringkali disebut dengan akulturasi. Nah, apakah itu akulturasi, penyebab akulturasi, dan contohnya? Berikut pembahasan lengkapnya.

Masjid Agung Demak
Source : Wikipedia

Pengertian Akulturasi
Akulturasi adalah proses interaksi dan penggabungan antara dua atau lebih kebudayaan yang berbeda, di mana masing-masing budaya beradaptasi satu sama lain tanpa kehilangan identitas budaya aslinya. Proses ini menghasilkan perpaduan unsur-unsur budaya yang kemudian menciptakan bentuk budaya baru yang harmonis. 

Akulturasi di Indonesia masuk ke dalam fenomena yang terjadi karena interaksi antara berbagai budaya yang datang dari luar dan budaya lokal yang ada. Proses ini tidak hanya menciptakan perpaduan unsur-unsur budaya yang kaya, tetapi juga memperkaya warisan budaya Indonesia yang beragam. Dari seni, arsitektur, tradisi, hingga kuliner, pengaruh akulturasi terlihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Fenomena ini mencerminkan keterbukaan dan kemampuan masyarakat Indonesia untuk beradaptasi dan mengintegrasikan berbagai pengaruh budaya dalam kehidupan mereka. 

Penyebab Akulturasi di Indonesia
Indonesia, sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan beragam kelompok etnis, merupakan tempat yang kaya akan interaksi budaya. Beberapa penyebab utama terjadinya akulturasi di Indonesia adalah sebagai berikut :

Perdagangan dan Hubungan Ekonomi
Sejak zaman dahulu, Indonesia menjadi pusat perdagangan internasional yang strategis. Jalur perdagangan maritim seperti Jalur Sutra Maritim menghubungkan Indonesia dengan berbagai bangsa seperti India, Tiongkok, Arab, dan Eropa. Pertemuan pedagang dari berbagai negara ini membawa masuk pengaruh budaya asing, termasuk bahasa, agama, pakaian, dan teknologi.

Penyebaran Agama
Penyebaran agama seperti Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen oleh pedagang, ulama, dan misionaris membawa transformasi budaya signifikan di Indonesia. Misalnya, pengaruh Hindu dan Buddha dari India meninggalkan jejak yang mendalam di kerajaan-kerajaan seperti Majapahit dan Sriwijaya, sedangkan penyebaran Islam oleh para pedagang dan ulama menciptakan perpaduan antara tradisi lokal dengan ajaran Islam, yang terlihat dalam praktik budaya dan seni.

Kolonialisme
Penjajahan oleh bangsa Eropa seperti Portugis, Belanda, dan Inggris memperkenalkan budaya, bahasa, dan sistem pemerintahan baru di Indonesia. Masa kolonialisme ini juga mengakibatkan perpaduan antara budaya pribumi dengan budaya Eropa, yang terlihat dalam arsitektur, makanan, dan sistem pendidikan.

Perkawinan Antarbudaya
Perkawinan antara individu dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda juga menjadi faktor penting dalam akulturasi. Perkawinan ini tidak hanya menggabungkan tradisi dan nilai-nilai dari masing-masing budaya, tetapi juga menghasilkan keturunan dengan identitas budaya yang beragam.

Migrasi dan Urbanisasi
Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain, baik karena alasan ekonomi, pendidikan, atau politik, telah menyebabkan pertemuan dan percampuran budaya. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, terjadi pertemuan budaya yang sangat beragam.

Contoh Akulturasi di Indonesia

Candi Borobudur dan Prambanan
Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia, dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra. Di sisi lain, Candi Prambanan, yang dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Sanjaya, adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Keduanya menunjukkan akulturasi budaya antara agama Hindu dan Buddha yang berkembang berdampingan di Jawa Tengah pada masa itu.

Tradisi Sekaten di Yogyakarta
Sekaten adalah upacara tradisional yang diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad di Yogyakarta. Tradisi ini menggabungkan unsur-unsur Islam dengan budaya Jawa, seperti penggunaan gamelan dalam upacara yang berasal dari tradisi Hindu-Buddha.

Arsitektur Rumah Adat Kudus
Rumah adat Kudus di Jawa Tengah adalah contoh perpaduan antara budaya Islam dan Hindu. Rumah ini memiliki ukiran-ukiran yang dipengaruhi oleh motif Hindu namun dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim.

Busana Kebaya dan Batik
Kebaya dan batik adalah pakaian tradisional Indonesia yang mencerminkan akulturasi antara pengaruh budaya Melayu, Jawa, Tionghoa, dan Eropa. Kebaya yang awalnya diperkenalkan oleh bangsa Portugis kemudian diadaptasi dengan bahan dan desain lokal. Batik, meskipun memiliki akar yang kuat dalam budaya Jawa, juga mendapat pengaruh dari India melalui perdagangan tekstil.

Makanan Khas
Masakan khas yang merupakan bentuk akulturasi seperti laksa dan nasi lemak adalah hasil perpaduan antara masakan Tionghoa dan Melayu. Di Indonesia, terutama di daerah pesisir, terdapat banyak masakan yang mencerminkan pengaruh Tionghoa, India, Arab, dan Eropa, yang kemudian disesuaikan dengan cita rasa lokal.

Itulah tentang akulturasi, Pengertian, penyebab dan contohnya di Indonesia. Semoga pembahasan di atas dapat membantu teman- teman dalam belajar khususnya tentang materi akulturasi. Semoga Bermanfaat.

Salam. 
Struktur Kurikulum Belajar Berdasar Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, Apa Saja Poin Pembaruannya?

Struktur Kurikulum Belajar Berdasar Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, Apa Saja Poin Pembaruannya?

Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 bahwa kurikulum didefinisikan sebagai suatu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan penyelenggaraan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran  untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 

Berdasarkan tujuannya, Kurikulum Merdeka diterapkan untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan efektif. Tentunya hal tersebut harus dilaksanakan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak mulia. Selain itu, Kurikulum Merdeka juga dapat menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa peserta didik yang berperan sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila. 

sumber : https://guru.kemdikbud.go.id/


Prinsip pengembangan Kurikulum Merdeka harus didasarkan pada prinsip pengembangan karakter, fleksibel dan berfokus pada muatan esensial. Prinsip pengembangan karakter berkaitan dengan pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan emosional peserta didik sementara prinsip fleksibel, berhubungan dengan penyesuaian kebutuhan pengembangan kompetensi peserta didik, karakteristik satuan pendidikan, dan konteks lingkungan sosial budaya setempat. Prinsip terakhir yaitu fokus pada muatan esensial yaitu berpusat pada muatan yang paling dibutuhkan dalam rangka pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik. Tentunya hal tersebut berguna agar peserta didik memiliki waktu yang memadai untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna. 

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa karakteristik pembelajaran diantaranya adanya penilaian atau asesmen pada awal, proses dan akhir pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk memahami kebutuhan belajar dan perkembangan proses belajar peserta didik. Selain itu pada kurikulum Merdeka, mengedepankan pemahaman tentang kebutuhan dan posisi peserta didik untuk melakukan penyesuaian pembelajaran. Karakter pembelajaran lainnnya dalam Kurikulum Merdeka ialah adanya prioritas terhadap kemajuan belajar peserta didik dibanding cakupan dan ketuntasan muatan kurikulum yang diberikan serta acuan pada refleksi atas kemajuan belajar yang dilakukan secara kolaboratif dengan pendidik lain. 

Landasan Kurikulum Merdeka
Ada tiga landasan Kurikulum Merdeka yaitu landasan filosofis, Landasan Sosiologis dan landasan Psikopedagogis. Landasan filosofis menitikberatkan pada cita- cita kemrdekaan dan falsafah Pancasila yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia yang berdasar pada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Landasan sosiologis Kurikulum Merdeka menekankan bahwa kurikulum sebagai upaya merespons dan berkontribusi memecahkan masalah sosial melalui pendidikan dan mewujudkan pembelajaran yang ekologis, interkultural, dan interdisiplin untuk transformasi sosial yang lebih adil dan masa depan yang berkelanjutan. sedangkan Landasan psikopedagogis merupakan landasan yang memberikan dasar Kurikulum terkait proses manusia belajar dan berkembang.

Poin Pembaruan Struktur Kurikulum di Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 
Ada beberapa poin pembaruan struktur kurikulum di Permendikbudristek nomor 12 Tahun 2024 yaitu mencakup jejang SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan khusus dan pendidikan kesetaraan. 

Pada Jenjang SD, ada dua poin pembaruan diantaranya :
a. murid-  murid dengan potensi kecerdasan istimewa dapat diberikan percepatan belajar, dan/ atau pendalaman dan pengayaan capaian pembelajaran terkait Kurikulum Merdeka secara individu (bukan rombongan belajar). 
b. mapel Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib mulai kelas 3 SD, dengan masa transisi hingga tahun ajaran 2027/ 2028. 

Untuk jenjang SMP, ada dua pembaruan yaitu :
a. murid-  murid dengan potensi kecerdasan istimewa dapat diberikan percepatan belajar, dan/ atau pendalaman dan pengayaan capaian pembelajaran terkait Kurikulum Merdeka secara individu (bukan rombongan belajar). 
b. Kelas khusus atau satuan pendidikan khusus olahraga atau seni dapat menggunakan alokasi waktu P5 sebagai penguatan kompetensi khusus keolahragaan atau kesenian. 

Pada jenjang SMA, ada tiga pembaruan yaitu : 
a. murid-  murid dengan potensi kecerdasan istimewa dapat diberikan percepatan belajar, dan/ atau pendalaman dan pengayaan capaian pembelajaran terkait Kurikulum Merdeka secara individu (bukan rombongan belajar). 
b. Kelas khusus atau satuan pendidikan khusus olahraga atau seni dapat menggunakan alokasi waktu P5 sebagai penguatan kompetensi khusus keolahragaan atau kesenian.
c. Penambahan mata pelajaran pilihan sejarah tingkat lanjut. Mata pelajaran pilihan lain yang dikembangkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia dapat dialokasikan hingga 25 JP/ minggu dan digunakan untuk mengembangkan kompetensi terkait vokasi, keolahragaan atau kesenian sesuai minat. 

Pada jenjang SMK, ada dua pembaruan yaitu :
a. Jumlah minggu efektif pada kelas XII (program 3 tahun) dan kelas XIII (program 4 tahun) diasumsikan setara dengan 32 minggu. 
b. Mata pekajaran PKL dilaksanakan paling sedikit selama 1 semester atau 16 minggu efektif untuk program 3 tahun dan paling sedikit selama 10 bulan atau 28 minggu efektif untuk program 4 tahun. 

Untuk Pendidikan khusus, terdapat pembaruan pada penambahan struktur kurikulum untuk TKLB

Pada Pendidikan kesetaraan, adanya pembaruan dengan penyederhanaan jumlah SKK dalam struktur kurikulum. 

Ketentuan lainnya yang mengalami pembaruan adalah sebagai berikut :
  • Kurikulum Satuan Pendidikan ditetapkan oleh Kepala Satuan Pendidikan
  • Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai ketersediaan sumber daya pendidikan dan peserta didik mengikuti ekstrakurikuler secara sukarela. 
  • Satuan pendidikan bertanggung jawab mengembangkan dan menetapkan kurikulum satuan pendidikan berdasar kerangka kurikulum. Selain itu bagi sekolah yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan khusus, untuk menyediakan layanan sesuai kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Satuan pendidikan juga bertanggung jawab melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar dalam satuan pendidikan dan/ atau antar satuan pendidikan. 

Itulah pembaruan - pembaruan dalam Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Lebih lengkap apa saja isi dari Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, teman- teman baca melalui dokumen berikut ini. 


Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Rilis Panduan Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) 2024/ 2025 untuk SMK Provinsi Jawa Tengah, Berikut Pembaruan yang dilakukan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Rilis Panduan Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) 2024/ 2025 untuk SMK Provinsi Jawa Tengah, Berikut Pembaruan yang dilakukan

Setiap tahunnya setiap satuan pendidikan khususnya SMK harus mengambangkan  Kurikulum Satuan Pendidikan sebagai acuan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. 

Berdasarkan Permendikbudristek nomor 12 tahun 2024 Bab III Pasal 27, setiap satuan pendidikan yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menetapkan Kurikulum Satuan Pendidikan berdasarkan kerangka dasar Kurikulum dan struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Kementerian dan melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 



Dalam pengembangan  Kurikulum Satuan Pendidikan, ada beberapa prinsip yang dipertimbangkan yaitu berpusat pada peserta didik, kontekstual, esensial, akuntabel, dan melibatkan berbagai kepentingan. 

Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) merujuk pada Permendikbudristek nomor 12 tahun 2024 pasal 29 ayat (1), harus sedikitnya memuat empat aspek yaitu : 

(a) karakteristik Satuan Pendidikan
(b) visi, misi, dan tujuan Satuan Pendidikan
(c) pengorganisasian pembelajaran
(d) perencanaan pembelajaran

Adapun pengembangan kurikulum yang memuat empat aspek tersebut dilakukan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan Satuan Pendidikan, potensi daerah, dan Peserta Didik serta dilakukan oleh Satuan Pendidikan atau kelompok Satuan Pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama kabupaten/ kota serta pengembangannya dapat melibatkan masyarakat. 

Komponen KSP 
Dalam pengembangan KSP, ada beberapa komponen KSP yang mencakup :
1. Karakteristik Satuan Pendidikan dan Program Keahlian, melalui analisis konteks

2. Visi, bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan, Misi, tentang bagaimana satuan pendidikan mencapai visi dan nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi serta tujuan Satuan Pendidikan dan Program Keahlian

3. Pengorganisasian Pembelajaran, terdiri dari intrakurikuler, ko kurikuler dan ekstra kurikuler. 
a.  Intrakurikuler, meliputi
    (1) struktur kurikulum
    (2) Konsentrasi Keahlian
    (3) Mata pelajaran Pilihan
    (4) Praktek Kerja Lapangan (PKL)
    (5) Pengaturan pembelajaran
b.  Ko kurikuler
c.  Ekstra Kurikuler
 
4. Perencanaan pembelajaran meliputi
a. Capaian Pembelajaran (CP)
b. Penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus dilaksanakan secara kolaboratif dalam ruang lingkup satuan pendidikan.
c. Penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh masing-masing guru dalam ruang lingkup kelas.
d. Peraturan akademik menjelaskan jenis asesmen yang dilakukan, layanan konseling (BK) yang diberikan, kriteria kenaikan kelas dan kelulusan
e. Kalender akademik perlu disusun merujuk kalender akademik yang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah namun menyesuaikan karakteristik satuan pendidikan
 
Pembaruan struktur Kurikulum di Permendikbudristek nomor 12 tahun 2024
Merunut Permendikbudristek nomor 12 tahun 2024, ada poin pembaruan yang dilakukan pada struktur kurikulum khususnya pada jenjang SMK yaitu jumlah minggu efektif pada kelas XII (program 3 tahun) dan kelas XIII (program 4 tahun) yang diasumsikan setara dengan 32 minggu serta mata pelajaran PKL yang dilaksanakan paling sedikit selama 1 semester atau 16 minggu efektif untuk program 3 tahun dan paling sedikit 10 bulan atau 28 minggu efektif untuk program 4 tahun. 

Ketentuan lain yang mengalami pembaruan adalah bahwa kurikulum satuan pendidikan (KSP) ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan. Selain itu, berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler, dilaksanakan sesuai dengan sumber daya satuan pendidikan, dan peserta didik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler secara sukarela. 

Dalam hal ini, satuan pendidikan bertanggung jawab mengembangkan dan menetapkan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang ditetapkan kementrian. Bagi sekolah yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan khusus, untuk menyediakan layanan sesuai dengan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Disamping itu, satuan pendidikan melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi kurikulum satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar dalam satuan pendidikan dan/ atau antar satuan pendidikan. 

Lebih lengkap tentang penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan 2024/ 2025 untuk SMK Provinsi Jawa Tengah, dapat teman- teman baca melalui Panduan Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan 2024/ 2025 untuk SMK Provinsi Jawa Tengah berikut ini, 


Semoga bermanfaat.

Salam. 

Sumber : 
Rakor Persiapan Penyusunan Dokumen Kurikulum SMK Tahun 2024 melalui Streaming YouTube Disdikbud Jateng
Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan (Kaldik) Terbaru Semua Jenjang Tahun Ajaran 2024/ 2025 Resmi Dirilis, Berikut Rincian Permulaan Tahun Ajaran Baru, Penyerahan Hasil Asesmen, Hari Libur Satpen, Libur Umum dan Cuti Bersama, dan Akhir Tahun Ajaran

Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan (Kaldik) Terbaru Semua Jenjang Tahun Ajaran 2024/ 2025 Resmi Dirilis, Berikut Rincian Permulaan Tahun Ajaran Baru, Penyerahan Hasil Asesmen, Hari Libur Satpen, Libur Umum dan Cuti Bersama, dan Akhir Tahun Ajaran

Awal tahun ajaran baru tahun 2024/ 2025 akan segera dimulai dan berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara resmi telah merilis Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan (Kaldik) terbaru tahun ajaran 2024/ 2025 untuk semua jenjang. 

Penetapan peraturan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan tentang kalender pendidikan tahun ajaran 2024/ 2025 tersebut diatur melalui peraturan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Jawa Tengah nomor 420/04888. 



Adapun pedoman penyusunan kalender pendidikan ditujukan untuk memberikan rujukan bagi setiap satuan pendidikan dalam menyusun waktu pembelajaran yang meliputi permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. 

Berdasarkan pedoman penyusunan kaldik tersebut, sekolah dapat membuat kalender pendidikan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan. Beberapa poin yang terdapat dalam pedoman penyusunan kaldik tahun ajaran 2024/ 2025 Provinsi Jawa Tengah adalah memuat permulaan ajaran baru, penyerahan hasil penilaian/ asesmen, hari libur satuan pendidikan, hari libur umum dan cuti bersama tahun 2024 dan tahun 2025. 

Permulaan Tahun Ajaran
Berdasarkan pedoman penyusunan Kaldik tahun ajaran 2024/ 2025 khususnya pada pasal 5 Bab IV, permulaan tahun ajaran 2024/ 2025 dilakukan pada hari Senin tanggal 22 Juli 2024. Hari- hari pertama masuk satuan pendidikan akan dilangsungkan selama 3 hari yaitu tanggal 22 Juli 2024 sampai dengan 24 Juli 2024. Sementara itu program mengenal mitra sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2024. 

Penyerahan Hasil Penilaian/ Asesmen 
Penyerahan buku laporan hasil belajar peserta didik dari jenjang SD/ SDLB/MI/MILB, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/MA, dan SMK/MAK untuk semester gasal pada tanggal 20 Desember 2024 (lima hari sekolah) dan 21 Desember 2024 (enam hari sekolah). Sedangkan untuk penerimaan buku laporan hasil belajar peserta didik di semester genap akan dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2025 (lima hari sekolah) dan tanggal 21 Juni 2025 (enam hari sekolah). 

Hari Libur Satuan Pendidikan 
Hari libur satuan pendidikan untuk semua jenjang dirinci sebagai berikut :
  1. Libur akhir semester gasal : 23 Desember 2024 sampai 3 Januari 2025 (lima hari sekolah) dan 23 Desember 2024 sampai 4 Januari 2025 (enam hari sekolah).
  2. Libur akhir semester genap semua jenjang/ libur akhir tahun : 23 Juni 2025 sampai 11 Juli 2025 (lima hari sekolah) dan 23 Juni 2025 sampai 12 Juli 2025 (enam hari sekolah) 

Adapun untuk libur bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H disesuaikan dengan ketentuan cuti bersama yang dirilis pemerintah. 

Hari Libur umum dan Cuti Bersama

Libur Umum
  1. Tanggal 7 Juli :  Tahun Baru Islam 1446 H 
  2. Tanggal 17 Agustus 2024 :  Hari Kemerdekaan RI 
  3. Tanggal 16 September 2024 : Maulid Nabi Muhammad SAW 
  4. Tanggal 25 Desember 2024 : Hari Raya Natal 

Cuti Bersama 
Tanggal 26 Desember 2024 : Hari Raya Natal

Perkiraan Libur Umum Tahun 2025 :
  1. Tanggal 1 Januari 2025 : Tahun Baru Masehi 2025. 
  2. Tanggal 27 Januari 2025 : Isra Mi’raj 
  3. Tanggal 29 Januari 2025 : Tahun Baru Imlek 2576 
  4. Tanggal 29 Maret 2025 : Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947). 
  5. Tanggal 31 Maret 2025 – 1 April 2025 : Hari Raya Idul Fitri 1446 H
  6. Tanggal 18 April 2025 : Wafat Isa Al-Masih/Jumat Agung 
  7. Tanggal 1 Mei 2025 : Hari Buruh. 
  8. Tanggal 12 Mei 2025 : Hari Raya Waisak
  9. Tanggal 29 Mei 2025 : Hari Kenaikan Isa Al-Masih  
  10. Tanggal 1 Juni 2025 : Hari Lahir Pancasila 
  11. Tanggal 7 Juni 2025 : Hari Raya Idul Adha 1446 H  
  12. Tanggal 27 Juni 2025 : Tahun Baru Islam 1447 H

Akhir Tahun Ajaran 
Akhir tahun ajaran 2024/ 2025 dilakukan pada tanggal 20 Juni 2025 (lima hari sekolah) dan 21 Juni 2025 (enam hari sekolah). 

Nah, buat teman- teman yang menginginkan untuk mendownload pedoman penyusunan Kalender Pendidikan (kaldik) tahun ajaran 2024/ 2025 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, bisa melalui tautan berikut ini, 


Semoga Bermanfaat yaa...

Salam. 
Mengenal Kerajaan Perlak (Peureulak), Kerajaan Islam Tertua Nusantara : Latar Belakang dan Awal Berdiri, serta Pengaruhnya di Aceh

Mengenal Kerajaan Perlak (Peureulak), Kerajaan Islam Tertua Nusantara : Latar Belakang dan Awal Berdiri, serta Pengaruhnya di Aceh

Kerajaan Peureulak, yang juga dikenal sebagai Perlak, adalah salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara, yang terletak di daerah Aceh, tepatnya di sekitar Kabupaten Aceh Timur modern. Berdiri pada abad ke-9, kerajaan ini memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Sumatra dan wilayah sekitarnya. Nama "Peureulak" berasal dari kata "perlak," yang berarti "bengkel besi," yang mengacu pada kekayaan wilayah tersebut dalam pembuatan senjata dan peralatan dari besi.

Gambar oleh Kranich17 dari Pixabay

Latar Belakang dan Awal Berdirinya
Kerajaan Peureulak didirikan pada tahun 840 M oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah. Sejarah Peureulak terkait erat dengan kedatangan para pedagang Arab dan Persia yang membawa ajaran Islam. Menurut Hikayat Aceh dan sumber-sumber sejarah lainnya, Raja pertama Peureulak adalah seorang keturunan Arab yang menetap dan menikah dengan penduduk lokal, yang kemudian mengintegrasikan budaya dan agama Islam dengan tradisi setempat.

Letaknya yang strategis di jalur perdagangan maritim antara Timur Tengah dan Asia Tenggara memberikan Peureulak posisi penting dalam perdagangan internasional. Pelabuhan Peureulak menjadi pusat pertukaran komoditas seperti lada, emas, dan rempah-rempah, serta tempat persinggahan bagi para pedagang yang menuju ke Cina atau India.

Pengembangan Islam
Kerajaan Peureulak adalah salah satu pusat penyebaran Islam yang pertama di Nusantara. Sultan Abdul Aziz Shah, sebagai pemimpin yang berkomitmen pada ajaran Islam, mendirikan berbagai institusi keagamaan seperti masjid dan madrasah. Hal ini menarik perhatian ulama dan pedagang Muslim dari berbagai wilayah, yang kemudian berkontribusi pada penyebaran Islam di seluruh Sumatra dan Nusantara.

Pengaruh Islam di Peureulak tidak hanya terbatas pada keagamaan, tetapi juga pada pemerintahan, pendidikan, dan hukum. Hukum Islam (Syariah) diimplementasikan dalam administrasi kerajaan, yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dari pernikahan hingga perdagangan. Ini memperkuat kedudukan Peureulak sebagai pusat Islam yang terkemuka.

Kemakmuran dan Hubungan Diplomatik
Pada puncak kejayaannya, Kerajaan Peureulak menikmati periode kemakmuran ekonomi yang ditopang oleh perdagangan. Lokasi strategis di pantai timur Sumatra membuatnya menjadi pelabuhan utama bagi kapal-kapal dagang. Perdagangan lada dan hasil bumi lainnya membawa keuntungan besar bagi kerajaan, yang pada gilirannya digunakan untuk memperkuat infrastruktur dan militer.

Selain perdagangan, Peureulak juga menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Sriwijaya dan kerajaan-kerajaan di Semenanjung Malaya. Hubungan ini menciptakan aliansi dan juga memungkinkan pertukaran budaya dan pengetahuan antara kerajaan-kerajaan tersebut.

Keruntuhan dan Peninggalan
Meskipun pernah menjadi pusat penting di kawasan tersebut, Kerajaan Peureulak mengalami penurunan pada abad ke-13. Faktor-faktor yang berkontribusi pada kemundurannya termasuk konflik internal, serangan dari kerajaan tetangga, dan perubahan jalur perdagangan yang mengalihkan arus ekonomi ke daerah lain. Pada akhirnya, wilayah Peureulak diserap oleh Kesultanan Samudera Pasai, yang melanjutkan warisan Islam di Aceh.

Warisan Kerajaan Peureulak tetap hidup melalui pengaruhnya dalam penyebaran Islam di Sumatra. Peninggalan arkeologis, seperti makam-makam kuno dan situs-situs masjid, menjadi bukti sejarah pentingnya kerajaan ini. Selain itu, Peureulak dikenal sebagai pelopor dalam pengembangan hukum Islam dan lembaga pendidikan yang memberikan fondasi kuat bagi perkembangan Islam di wilayah tersebut.

Kerajaan Peureulak merupakan tonggak penting dalam sejarah Aceh dan Nusantara. Dengan peran kuncinya dalam penyebaran Islam, kemakmuran ekonominya melalui perdagangan, dan kontribusinya dalam pengembangan hukum dan pendidikan Islam, Peureulak meninggalkan warisan yang bertahan hingga kini. Keberadaannya menunjukkan bagaimana integrasi agama, budaya, dan ekonomi dapat membentuk peradaban dan mempengaruhi arah sejarah suatu wilayah.

Kerajaan Peureulak adalah contoh nyata bagaimana sebuah kerajaan kecil dapat memainkan peran besar dalam membentuk sejarah regional dan menjadi pelopor dalam penyebaran agama dan budaya di Asia Tenggara.

Semoga Bermanfaat

Formulir Kontak