4/05/2016

Mengenal Macam Uji Psikotes Dalam Dunia Kerja

Bagi anda yang sudah pernah terjun dalam dunia kerja dan mengalami pengalaman wawancara dan rangkaian tes masuknya, pastilah tidak asing lagi dengan uji psikotes. Uji psikotes biasanya dilaksanakan dalam berbagai perekrutan karyawan maupun salah satu rangkaian ujian masuk ke perguruan tinggi atau sekolah tinggi. Kegunaan dari uji psikotes itu sendiri adalah untuk mengetahui karakter dari seorang pelamar atau calon karyawan. Nah, berikut ini macam- macam uji psikotes yang biasa diberikan dalam perekrutan karyawan.

1. Tes Kraepelin
Tes Kraepelin disebut juga dengan tes koran, tes Pauli atau tes koran, karena disusun pada kertas berukuran sebesar ukuran kertas koran. Tes Kraepelin ini biasanya terdiri dari lajur angka antara satu sampai dengan sembilan yang tersusun secara acak sebanyak 60 angka secara vertikal pada tiap lajurnya. Peserta tes diharuskan menjumlahkan tiap angka dengan satu angka diatasnya dan mulai mengerjakan dari lajur paling kiri dan baris paling bawah ke atas. Uji tes Kraepelin ini dibatasi oleh waktu dengan durasi tertentu dan semakin lama akan semakin cepat kemudian pengawas akan mengatakan untuk pindah ke lajur berikutnya. Ketepatan, kecepatan dan ketelitian merupakan kunci dari jenis tes ini.

Dalam dunia kerja, tes ini untuk menguji calon pekerja dalam bidang ketahanan, konsistensi, ketelitian, dan tekanan. Sebenarnya, tes Kraepelin ini hanya mengujikan penjumlahan secara sederhana dan tidak diharuskan menyelesaikan penjumlahan seluruh lajurnya, namun banyak peserta tes yang setelah menyelesaikan tes ini akan merasa pusing, karena tes ini menuntut konsentrasi, kefokusan, dan kemampuan berfikir dengan dibatasi waktu. Dan berikut contoh uji tes Kraepelin.
www.ahzaa.net
Ilustrasi Tes Kraepelin

Jumlahkan angka dari bawah dari lajur sebelah paling kiri misalnya 4 + 8 = 12, bila hasil angka yang anda jumlahkan melebihi 10 misalnya 12, maka tuliskan angka belakangnya saja yaitu 2.
Dalam tes Kraepelin, bukanlah hasil dari penjumlahan angka yang bisa anda kerjakan, Namun, bila anda mengerjakannya dengan sungguh- sungguh, hasil pekerjaan anda tersebut akan membentuk sebuah grafik. Grafik yang stabil, ataupun grafik yang turun drastis akan menunjukkan tipe dari pelamar.

Tips dalam mengerjakan tes ini adalah dengan banyak berlatih mengerjakan tipe tes Kraepelin. Dengan banyak berlatih, maka anda akan terbiasa mengerjakan dan mengatasi kelemahan anda dalam tes.

2. Wartegg Test
Seperti yang sudah saya jelaskan pada posting sebelumnya, tes Wartegg merupakan tes gambar proyeksi yang dikembangkan oleh ahli psikologi Jerman, Ehrig Wartegg, pada sekitar tahun 1920 dan 1930-an. Tes ini digunakan untuk menganalisa tingkat emosional, imajinasi dan intelektual. Dalam soal Wartegg, terdapat 8 (delapan) kotak yang berisi bentuk atau lambang dengan keterangan dari gambar 1. berupa titik ditengah kotak, gambar 2. berupa ~ tp berada di kotak sebelah kiri, gambar 3. berupa 3 garis horisontal dr pendek, sedang tinggi sejajar, gambar 4. berupa kotak kecil di sebelah kanan, gambar 5. seperti huruf T tetapi agak miring, gambar 6. berupa garis vertikal dan horisontal, gambar 7. berupa titik - titik, dan gambar 8. berupa lengkungan. 

Kemudian  kita diminta untuk melengkapi bentuk atau lambang menjadi sebuah gambar dari kotak yang ada kemudian diminta mengurutkan gambar dalam kotak berdasarkan gambar yang terlebih dahulu dibuat dan memberi nama pada gambar tersebut. Dan berikut contoh hasil yang bisa didapat dari tes Wartegg seperti pada gambar berikut.

3. Menggambar Orang 
Menggambar orang merupakan salah satu tes yang digunakan dalam uji psikotes. Sebenarnya, instruksi dalam uji psikotes ini sangat sederhana yaitu peserta tes disuruh untuk membuat gambar orang dengan media kertas kosong atau HVS dan pensil. Tentu saja setiap peserta tes memiliki sudut pandang sendiri- sendiri mengenai gambar apa yang akan dihasilkan. Hasil dari gambar akan menunjukkan karakter dari peserta uji. Penilaian itu berdasarkan apa yang digambar, detail, posisi, penekanan pensil, proporsi, kelengkapan bagian- bagian figur yang diasumsikan menunjukkan karakter peserta. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar orang yaitu sebagai berikut.
  • Pilihlah jenis kelamin yang sama dengan diri anda sebagai peserta, misalnya laki- laki atau perempuan dan jangan lupa berikan raut wajah yang gembira dan menyenangkan. 
  • Gambarlah secara lengkap bagian- bagian tubuh manusia misalnya kepala, leher, badan, bahu, lengan dan tangan, dan kaki.
  • Sesuaikan gambar manusia tadi dengan profesi yang akan anda pilih, misalnya seorang manajer, insinyur, atau bila anda seorang siswa, maka buatlah gambar seorang siswa.
  • Perhatikan cara anda membuat gambar misalnya pada penekanan pensil, arsiran, hapusan, penebalan, dan sebagainya. Penekanan pensil pada berbagai anggota tubuh tertentu memiliki beragam intepretasi karakteristik antara lain penebalan atau penekanan pada bagian kepala menunjukkan karakter kurangnya rasa percaya diri. Untuk penekanan berlebihan pada leher menunjukkan peserta tes memiliki masalah dalam ego mereka. Penggambaran kondisi lengan dan tangan juga menunjukkan karakter peserta. Kondisi gambar dengan lengan yang ditaruh dipunggung menunjukkan karakter kurangnya sosialisasi peserta dengan lingkungannnya atau kecenderungan peserta untuk tidak berhubungan dengan orang lain. Gambar kaki juga mencerminkan perasaan peserta mengenai mobilitas yang dijalankan. 
  • Dan yang terakhir buatlah ukuran gambar manusia secara normal, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil. Ukuran yang terlalu besar akan menunjukkan bahwa anda adalah seorang egois atau terlalu dominan terhadap lingkungan. Sedangkan ukuran yang terlalu kecil menunjukkan rasa kurang percaya diri.

4. Menggambar pohon
Menggambar pohon pada prinsipnya menggambar orang yaitu dengan penilaian berdasarkan ruang, gerak, dan bentuk maksudnya dalam segi penempatan yaitu letak pohon apakah di tengah, kiri, kanan, atas atau bawah. Sedangkan dalam segi gerak yaitu penekanan pada gambar dan cara peserta membentuk gambar, dan segi bentuk maksudnya berkaitan dengan proporsi gambar yang dihasilkan. 
Dalam menggambar pohon biasanya ada beberapa hal yang diperhatikan yaitu gambarlah pohon dengan utuh dalam bagian- bagiannya yaitu mahkota, bayangan, batang pohon, permukaan batang, pangkal batang, dan akar. 
source : www.scramboose.com
Gambar pohon
Hasil dari gambar pohon yang anda buat akan mencerminkan penggambaran kepribadian anda misalnya gambar pohon yang ramping, menggambarkan anda sebagai seorang yang fleksibel atau terbuka terhadap pemikiran- pemikiran baru atau pohon yang tinggi menjulang menggambarkan kepribadian anda yang penuh dengan harapan. 

Nah, bagi anda yang kurang bisa menggambar jangan khawatir, karena penilaian bukan dari keahlian seni menggambar anda tetapi dari  segi bentuk, ruang, dan gerak seperti yang sudah saya ungkapkan tadi. 

Demikian macam tes psikotes dalam dunia kerja. Semoga bermanfaat.
Salam.

1 comment:

  1. Sangat berguna bagi yang sering gagal terutama bagi lulusan baru, soal-soal ini kelihatannya memang sangat sulit, tetapi setelah dipelajari cara mengerjakan tes koran pauli atau kraepelin ini ternyata sangat mudah dipahami meskipun belum pernah mengerjakannya

    ReplyDelete