6/13/2016

Backchanneling; Membangun Interaksi Siswa dalam Pembelajaran Abad 21

Halo sahabat Ahzaa, menjadi guru di jaman globalisasi seperti sekarang ini memang gampang- gampang susah, guru harus berpacu dengan jaman agar tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi yang selalu terupdate. Seorang guru harus mengetahui informasi apa yang paling terkini yang sekarang ini sedang menjadi tren di kalangan siswa- siswanya. Siswa sekarang hidup di abad 21 sedangkan kita masih merem-melek mengajar masih dalam metode abad 20. Hal tersebut tentunya menjadikan kita tidak sinkron lagi dengan  apa yang dihadapi anak didik kita sekarang ini.

Sebagai pengajar di abad 21, kita harus menghadapi kenyataan bahwa anak- anak didik kita tumbuh berdampingan dengan teknologi. Peran media sosial begitu sangat penting sebagai sarana interaksi siswa satu dengan lainnya.
sumber gambar : http://edtechreview.in
Nah, berkaitan dengan pemanfaatan teknologi di dalam dunia pendidikan abad 21, salah satu hal  hal yang ingin saya bahas disini  adalah aktifitas backchanneling. Saya mendengar pertama kali istilah backchanneling saat mengikuti sebuah pelatihan yang diselenggarakan salah satu sebuah produsen prosesor komputer terkemuka dunia  bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi ternama di Indonesia beberapa waktu yang lalu. Dalam pelatihan selama dua hari bertema training pembelajaran abad 21 tersebut salah satu poin materi yang menarik bagi saya adalah mengenai backchaneling sebagai aktifitas interaksi kelas dalam pendidikan abad 21.

Istilah backchanneling dalam pendidikan sebagai aktifitas dengan menggunakan jaringan komputer dalam sebuah kelas yang memungkinkan siswa kita memberikan tanggapan, respon , mengemukakan ide- ide mereka, bahkan kesulitan- kesulitan mereka akan materi yang disampaikan oleh guru dalam sebuah percakapan real-time dalam sebuah grup atau forum.

Dalam sebuah kelas backchanneling dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tanpa menyatakannya dengan berbicara. Guru dapat berbagi sumber daya pendukung seperti video, link dan foto melalui backchannel. Selain itu Guru dapat mengajukan pertanyaan dan menonton respon dari siswa untuk menentukan apakah mereka benar-benar memahami konsep-konsep yang sudah dibahas. 

Dengan fasilitas seperti ini, siswa akan berani mengemukakan kesulitan- kesulitan mereka terhadap materi yang sedang diajarkan sehingga diharapkan ada solusi terhadap kesulitan tersebut.

Dalam sebuah kelas, kita bisa menggunakan fasilitas berikut untuk melakukan aktifitas backchanneling.

1. TodaysMeet
Salah satu media populer untuk melakukan aktifitas backchanneling adalah dengan TodaysMeet. Melalui TodaysMeet kita bisa  terhubung dengan siswa kita secara realtime. Siswa dalam chat grup bisa membuat komentar, mengajukan pertanyaan, dan menggunakan umpan balik terhadap materi yang kita sampaikan. Langkahnya pun sangat mudah, kita hanya membuat chat room kita, mengisikan durasi waktu diskusi, apakah satu jam, dua jam, bahkan sampai satu bulan. Kemudian isikan nick name kita lalu klik join. Secara otomatis kita akan bisa tergabung dengan forum atau mengelola forum diskusi kita sendiri. Langkah- langkah tersebut diatas juga bisa diterapkan pada siswa kita agar tergabung dengan forum diskusi yang kita kelola. Kita juga bisa menyimpan hasil diskusi kita dengan "save transcript" yang tersedia. Nah, anda bisa mencobanya melalui laman www.todaysmeet.com.

2  Chatzy
Chatzy merupakan fasilitas backchanneling yang memungkinkan kita membangun virtual chat room secara gratis. Setelah masuk ke laman Chatzy, kita hanya  perlu mengisikan nama, memilih warna untuk identifikasi chat, kemudian mengisikan topik yang dibahas, mengundang chat melalui email siswa kita, menuliskan pesan dan mulai chat room kita. Melalui Chatzy, kita bisa membuat pesan "Selamat Datang", akses kontrol dengan email dan password, opsi pesan dengan karakter lebih panjang, mode read-only, dan mengetahui siapa yang sedang online. Anda bisa mencoba fasilitas backchanneling dengan Chatzy melalui laman www.chatzy.com


Sebenarnya masih banyak lagi fasilitas untuk melakukan backchanneling, namun kedua fasilitas diatas adalah yang paling mudah dan sederhana untuk digunakan dan diterapkan di kelas.
Dalam penggunaan luas, media sosial seperti Twitter yang memungkinkan kita berpartisipasi dalam topik yang sedang dibahas di dunia secara luas. Sebagai guru bisa meningkatkan kemampuan dan mendapatkan hal- hal yang baru dengan berbagai topik yang dibahas.
 
Demikian, semoga tulisan ini membantu khususnya rekan- rekan guru dalam mengembangkan sistem pembelajaran yang interaktif dengan backchannel. Mohon maaf bila ada kekurangan, dan bila ada pertanyaan, silahkan utarakan melalui kolom komentar di bawah ini. Terima kasih, sukses untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Referensi :
http://www.edutopia.org/blog/backchannel-student-voice-blended-classroom-beth-holland
http://www.educatorstechnology.com/2013/06/teachers-visual-guide-to-backchanneling.html



No comments:

Post a Comment