Ahzaa.Net
Bingung Alur Pencairan PIP SK Nominasi atau SK Pemberian? Berikut Tahapannya

Bingung Alur Pencairan PIP SK Nominasi atau SK Pemberian? Berikut Tahapannya

Program Indonesia Pintar merupakan bantuan dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan dalam bentuk uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar. 

Sebagai program yang dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin /prioritas, PIP memberikan layanan bantuan pendidikan hingga selesai menempuh pendidikan menengah, baik melalui jalur formal sd sampai sma/smk dan jalur non formal paket a smpai paket c dan pendidikan khusus. Hal ini tentunya untuk mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah, dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya dan agar meringankan biaya pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung. 

Jurusan SMK terpopuler
smk bisa !
Tahapan Pencairan Dana PIP 2023
Dalam penyaluran Program PIP, ada beberapa ketentuan pencairan PIP baik dari SK Nominasi maupun SK pemberian. Bagi teman- teman yang masih bingung, berikut uraiannya,

A. SK Nominasi PIP 
Pengecekan SK Nominasi Penerima PIP 2023
Pada tahapan awal, siswa masuk ke dalam SK Nominasi Penerima PIP 2023. Informasi tentang SK dapat diperoleh melalui laman SIPintar di pip.kemdikbud.go.id. Laman tersebut dapat dibuka oleh satuan pendidikan/ pemangku kepentingan atau secara mandiri oleh siswa.

Aktivasi Rekening
Tahapan kedua, Aktivasi Rekening dapat dilakukan pada bank penyalur. Pada tahapan ini salod masih berjumlah Rp. 0, - . Aktivasi rekening ini merupakan syarat wajib yang dipenuhi oleh siswa yang masuk ke dalam SK Nominasi PIP. 

SK Pemberian
Langkah selanjutnya setelah melakukan aktivasi rekening adalah menunggu diterbitkannya SK Pemberian oleh Puslapdik. Siswa dapat melakukan pengecekan secara berkala pada laman SIPintar untuk informasi yang terupdate. 

Pencairan Dana
Pencairan Dana dapat dilakukan setelah SK Pemberian diterbitkan. Siswa penerima SK pemberian dapat melakukan pencairan dana melalui bank penyalur dengan membawa buku tabungan dan identitas pengenal apabila penarikan dilakukan melalui teller atau menggunakan kartu debit instan apabila penarikan dilakukan melalui  mesin ATM

B. SK Pemberian PIP
Melalui laman SIPintar, siswa dapat melakukan pengecekan SK Pemberian PIP secara mandiri atau melalui informasi sekolah/ pemangku kepentingan. Selanjutnya, siswa dapat mendatangi bank penyalur untuk melakukan penarikan dana. Penarikan melalui teller memerlukan kartu pengenal sementara penarikan mealui mesin ATM hanya menggunakan kartu debit instan. 

Kriteria Siswa Penerima PIP 
Ada beberapa kriteria penerima Program Indonesia Pintar (PIP) diantaranya peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan pertimbangan khusus seperti: peserta Program Keluarga Harapan, keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera, yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti asuhan, peserta didik yang terkena dampak bencana alam, peserta Didik yang tidak bersekolah (drop out) yang diharapkan kembali bersekolah, peserta didik yang mengalami kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua yang mengalami pemutusan hubungan kerja, di daerah konflik, dari keluarga terpidana, berada di Lembaga Pemasyarakatan, memiliki lebih dari 3 (tiga) saudara yang tinggal serumah dan peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya. 

Demikian alur pencairan PIP SK Nominasi atau SK Pemberian. Semoga informasi ini bermanfaat buat teman- teman semuanya. 
Hasil Seleksi Administrasi PPG Dalam Jabatan Tahap II Tahun 2023 sudah Diumumkan, Inilah Langkah selanjutnya yang Mesti Dilakukan

Hasil Seleksi Administrasi PPG Dalam Jabatan Tahap II Tahun 2023 sudah Diumumkan, Inilah Langkah selanjutnya yang Mesti Dilakukan

Seleksi administrasi PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2023 telah dilaksanakan pada tanggal 30 Mei hingga 6 Juli 2023 melalui aplikasi SIMPKB.  Pada seleksi administrasi tersebut, sebanyak 683.543 guru dinyatakan lolos tahapan administrasi. 


Nah, buat teman- teman yang kemarin mengikuti seleksi administrasi PPG Dalam Jabatan 2023, dapat melihat pengumumannya melalui laman ppg.kemdikbud.go.id atau melalui akun SIMPKB masing- masing.

Screenshot bagi guru yang lulus PPG Daljab 2023



Tahapan Setelah Seleksi Administrasi PPG Daljab 2023
Apabila teman- teman dinyatakan lulus seleksi administrasi, kalian dapat melakukan pemutakhiran nomor telepon seluler (whatssapp), pas foto, dan tautan belajar.id pada profil SIMPKB masing- masing.

Kemudian persiapkan tes akademik yang akan digelar pada tanggal 22 hingga 25 Juli 2023 di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang akan diberitahukan lebih lanjut. Informasi selengkapnya tentang penentuan calon peserta seleksi akademik akan disampaikan melalui laman ppg.kemdikbud.go.id atau melalui akun SIMPKB calon peserta tes.

Syarat Seleksi Administrasi PPG Daljab 2023
Dapat dicermati sebelumnya bahwa seleksi Administrasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023 diumumkan surat yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dengan nomor 0655/B2/GT.00.08/2023 tanggal 18 April 2023 tentang Pemutakhiran Data Guru Calon Peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023. 

Seleksi Administrasi PPG Dalam Jabatan Tahun 2023 diperuntukkan untuk para guru yang memenuhi syarat diantaranya, 
  1. Calon peserta terdaftar pada data pokok pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan terdata sebagai sasaran peserta seleksi administrasi PPG Dalam Jabatan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal GTK.
  2. Calon peserta memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
  3. Calon peserta masih aktif sebagai guru atau guru yang diberi tugas sebagai Kepala Sekolah.
  4. sehat jasmani dan rohani, berkelakuan baik dan berusia setinggi-tingginya 58 tahun pada tanggal 31 Desember 2023.

Dalam seleksi administrasi PPG Daljab terdapat dua kategori calon peserta yaitu sasaran Kategori A, untuk guru yang telah dinyatakan lulus seleksi administrasi pada tahun 2022 dan sasaran Kategori B, guru yang belum mengikuti atau belum lulus seleksi administrasi. Adapun bagi guru sasaran Kategori A tidak perlu mengikuti seleksi admnistrasi tahun 2023 namun guru sasaran Kategori A perlu melakukan penyesuaian bidang studi dikarenakan adanya perubahan nomenklatur Bidang Studi PPG Dalam Jabatan tahun 2023, mulai tanggal 10 hingga dengan 15 Juni 2023. Sementara itu bagi guru sasaran Kategori B wajib mengikuti seleksi administrasi mulai tanggal 30 Mei 2023, yang persyaratan administrasinya dapat diunggah melalui laman https://ppg.kemdikbud.go.id menggunakan akun SIMPKB masing-masing.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Siswa PAUD hingga SMA Jakarta Mulai 12 Juli 2023, Yuk Simak Ketentuan dan Jadwalnya

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Siswa PAUD hingga SMA Jakarta Mulai 12 Juli 2023, Yuk Simak Ketentuan dan Jadwalnya

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa PAUD hingga SMA di Jakarta dijadwalkan akan digelar mulai tanggal 13 Juli 2023. Sesuai dengan Surat Edaran tertanggal 6 Juli 2023 oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Purwosusilo, ada beberapa materi yang dicantumkan diantaranya profil satuan pendidikan, pembentukan karakter, pola hidup bersih dan sehat, penguatan bela negara dan profil budaya Jakarta. 

source : https://bpip.go.id/

Berkaitan dengan materi - materi tersebut di atas, berikut rinciannya, 
1. Profil satuan pendidikan
Pada bagian ini peserta didik baru akan mengenal tentang sekolahnya masing- masing seperti pengenalan kurikulum, pengenalan lingkungan, pengenalan tata tertib dan prestasi sekolah. 

2. Pembentukan karakter
Ada dua poin yang ditujukan  dalam hal pembentukan karakter, diantaranya profil pelajar Pancasila dan Penguatan pendidikan karakter. 

3. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Materi ini akan membahas tentang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika atau P4GN. Materi PHBS juga memberikan pesan  hidup sehat tanpa narkoba Penguatan pendidikan lingkungan hidup dan pengenalan program satuan pendidikan yang bersih, hijau, sehat, aman, nyaman dan menyenangkan serta diajarkan tentang pembinaan dasar- dasar bencana dan pertolongan pertama. 

4. Penguatan Bela Negara
Materi bela negara mencakup kesadaran berbangsa dan bernegara dan tiga dosa pendidikan yang meliputi perundungan, kekerasan seksual dan intoleransi.

5. Pengenalan budaya Jakarta
Materi terakhir berkaitan dengan pengenalan kepada peserta didik baru akan budaya Jakarta. 

Ketentuan MPLS
Pada pelaksanaan MPLS ini siswa tidak diperkenankan memakai atribut- atribut yang memang tidak berkaitan dengan materi MPLS, dan peserta didik harus mengikuti ketentuan antara lain :
(1) menggunakan seragam sekolah dari jenjang pendidikan sebelumnya dan tanda pengenal kecuali untuk jenjang PAUD, SD SDLB dan pendidikan kesetaraan yang diperkenankan memakai baju bebas dan rapi.
(2) pelaksanaan kegiatan MPLS dilakukan di satuan pendidikan masing- masing dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. 

Timeline pelaksanaan MPLS DKI Jakarta 
  • MPLS jenjang PAUD dilaksanakan pada hari Rabu hingga Jumat, 12 - 14 Juli 2023 pukul 07.30 - 10.00 WIB
  • MPLS jenjang SD dan SDLB dilaksanakan pada hari Rabu - Selasa, 12 - 25 Juli 2023 pukul 06.30 - 10.00 WIB
  • MPLS jenjang SMP, SMP LB, SMA SMALB, dan SMK dilaksanakan pada hari Rabu - Jumat, 12 - 14 Juli 2023 pukul 06.30 - 15.00 WIB
Demikian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Siswa PAUD hingga SMA, silahkan dicermati ketentuan dan jadwal masing- masing. Semoga Bermanfaat. 
Capaian Pembelajaran (CP) Dasar – Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran (CP) Dasar – Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka

Hai sahabat Ahzaa, kembali lagi di AhzaaNet. Pada kesempatan ini saya akan berbagi Capaian Pembelajaran (CP)  untuk mata pelajaran Dasar – Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka. Bagi teman- teman yang mengampu mapel ini, Capaian pembelajaran (CP) dapat menjadi rujukan dalam membuat ATP maupun modul ajar yang biasanya dilaksanakan bebarengan dengan penyusunan kurikulum. 

Nah, sebelum masuk ke dalam Capaian Pembelajaran (CP) untuk  Dasar – Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka, kita kenalan dulu yaa tentang mata pelajaran ini. 

Image by Dominic Alberts from Pixabay 

Mata pelajaran Dasar – Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pengembangan perangkat lunak dan teknologi game. Tujuannya adalah agar peserta didik memiliki dasar yang kuat dalam mempelajari mata pelajaran kejuruan lanjutan pada tahap F. Lingkup materi yang akan dipelajari meliputi pengembangan perangkat lunak, game, dan pemrograman.

Pembelajaran dalam mata pelajaran ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menarik, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Selain itu, pembelajaran juga memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. 

Peserta didik diarahkan untuk menemukan fakta-fakta, membangun konsep dan nilai-nilai baru secara mandiri, serta memahami dan menerapkan aspek perilaku konsumen digital. Model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain Project-Based Learning, Teaching Factory, Discovery-Based Learning, Problem-Based Learning, Inquiry-Based Learning, atau model lainnya yang relevan.

Mata pelajaran Dasar – Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM juga berperan dalam membentuk peserta didik agar memiliki keahlian dalam bidang Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim, serta meningkatkan kemampuan logika dan teknologi digital (computational thinking). Hal ini mencakup cara berpikir yang memungkinkan peserta didik untuk menguraikan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola masalah, dan menyusun langkah-langkah solusi untuk mengatasi masalah dengan mempertimbangkan kebutuhan pelanggan. Pembelajaran juga melatih peserta didik untuk berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan, bekerja mandiri, serta kreatif dalam mengembangkan produk-produk yang memegang prinsip kebhinekaan global dan menemukan solusi bagi permasalahan kehidupan.

Karakteristik Dasar – Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM
Mata pelajaran Dasar-Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim memiliki karakteristik yang berfokus pada kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh tenaga pengembang IT, programmer, administrator basis data, insinyur web (merancang dan membangun situs web), pengembang game (mengembangkan perangkat lunak gim multimedia), dan jabatan lainnya sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Selain itu, peserta didik juga diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi, isu-isu global, profil wirausaha, profil pekerjaan, peluang usaha, dan profesi yang terkait dengan bidang pengembangan perangkat lunak dan gim. Pembelajaran dalam mata pelajaran ini juga berfokus pada pengembangan soft skills yang penting, seperti komunikasi, berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Soft skills ini menjadi pondasi dalam pengembangan hard skills, seperti pemodelan, implementasi, dokumentasi, dan pengujian perangkat lunak.

Pada tahap Fase E (umumnya untuk kelas X SMK/MAK), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai program keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim. Hal ini akan diperkuat dengan peningkatan pemahaman tentang dunia kerja dan kewirausahaan, serta penguasaan elemen-elemen pembelajaran lainnya. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan passion dan visi yang dapat memotivasi peserta didik dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar pada tahap ini dan tahap-tahap berikutnya.

Nah itulah sekilas tentang mata pelajaran Dasar – Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM. Adapun Capaian Pembelajaran (CP) . Selengkapnya tentang CP Dasar – Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM, dapat teman- teman baca melalui dokumen berikut, 


Semoga Bermanfaat


Capaian Pembelajaran (CP) Dasar – Dasar Teknik Ketenagalistrikan Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran (CP) Dasar – Dasar Teknik Ketenagalistrikan Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka

Masih dengan kami, AhzaaNet. Pada kesempatan ini saya akan membagikan Capaian Pembelajaran (CP) untuk mapel Dasar- Dasar Ketenagalistrikan untuk SMK/ MAK. Teman- teman dapat menggunakan Capaian Pembelajaran (CP) ini sebagai acuan dalam penyusunan ATP maupun MA yang ditekankan pada Kurikulum Merdeka. 

Nah, sebelum kita masuk ke Capaian Pembelajaran (CP) Dasar- Dasar Teknik Ketenagalistrikan, kita mulai dulu yaa berkenalan dengan mapel ini, baik secara tujuan maupun karakteristiknya. 

Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Ketenagalistrikan meliputi kompetensi dasar dalam konsep dan keterampilan praktik ketenagalistrikan. Fungsinya adalah memberikan dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan menjadi pondasi bagi penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam mata pelajaran kejuruan lanjutan pada tahap F.

Image by <a href="https://pixabay.com/users/qimono-1962238/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=1875247">Arek Socha</a> from <a href="https://pixabay.com/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=1875247">Pixabay</a>
Source : Pixabay

Mata pelajaran ini menjadi landasan bagi peserta didik dalam memahami tugas-tugas yang terlibat dalam pekerjaan di bidang ketenagalistrikan setelah mereka mempelajari program keahlian Teknik Ketenagalistrikan. Selain itu, mata pelajaran ini juga memberikan pemahaman tentang wawasan bidang ketenagalistrikan, prinsip-prinsip keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup, penggunaan alat tangan dan peralatan kerja kelistrikan, alat ukur dan uji kelistrikan, serta perangkat lunak gambar teknik listrik yang digunakan dalam mempelajari materi pada tahap F.

Pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Hal ini bertujuan menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menarik, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Pembelajaran juga memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-based learning, teaching factory, discovery learning, problem-based learning, inquiry learning, atau model lainnya yang relevan.

Mata pelajaran ini juga berperan dalam membentuk peserta didik agar memiliki keahlian dalam bidang ketenagalistrikan, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, mandiri, kreatif, dan adaptif. Melalui pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Ketenagalistrikan, peserta didik akan membangun kepribadian yang inklusif secara global, mandiri, berpikir kritis, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan.

Tujuan Dasar – Dasar Teknik Ketenagalistrikan
Tujuan dari mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Ketenagalistrikan adalah membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan (soft skills dan hard skills) berikut:

  1. Memahami secara menyeluruh proses bisnis di bidang industri ketenagalistrikan.
  2. Memahami perkembangan teknologi yang digunakan dan isu-isu global di bidang industri ketenagalistrikan.
  3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneur) serta peluang usaha di bidang ketenagalistrikan.
  4. Memahami kegiatan praktik yang terkait dengan seluruh proses kerja dan teknologi yang diterapkan dalam bidang ketenagalistrikan.
  5. Memahami penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta Lingkungan Hidup (K3LH) di lingkungan kerja.
  6. Memahami teori dasar listrik dan jenis-jenis bahan yang digunakan dalam ketenagalistrikan.
  7. Menggunakan peralatan tangan dan alat kerja listrik.
  8. Melakukan pengukuran dan pengujian dengan menggunakan alat yang sesuai.
  9. Memahami penggunaan perangkat lunak gambar teknik listrik.


Karakteristik Dasar – Dasar Teknik Ketenagalistrikan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Ketenagalistrikan memiliki karakteristik yang berfokus pada kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh operator listrik, teknisi listrik, konsultan kelistrikan, petugas pemasangan dan pemeliharaan kabel, serta jabatan lainnya sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Selain itu, peserta didik juga diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi, isu-isu global, profil wirausaha, profil pekerjaan, peluang usaha, dan profesi yang terkait dengan bidang ketenagalistrikan.

Capaian Dasar – Dasar Teknik Ketenagalistrikan
Pada tahap Fase E (umumnya untuk kelas X SMK/MAK), peserta didik akan memperoleh pemahaman menyeluruh tentang program keahlian Teknik Ketenagalistrikan, sehingga dapat menumbuhkan minat, visi, imajinasi, dan kreativitas mereka untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.

Lebih lengkapnya yaa teman- teman, dapat dibaca melalui dokumen berikut ini, 


Semoga Bermanfaat. 
Capaian Pembelajaran (CP) Dasar – Dasar Teknik Otomotif Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran (CP) Dasar – Dasar Teknik Otomotif Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka

Hai sahabat Ahzaa, kembali lagi di AhzaaNet. Pada kesempatan ini saya akan membagikan perangkat yang sangat penting buat teman- teman pengajar mapel di SMK khususnya Dasar – Dasar Teknik Otomotif yaitu Capaian Pembelajaran. Capaian pembelajaran ini dapat berguna sebagai acuan dalam pembuatan ATP dan modul ajar. Nah, sebelum masuk ke dalam Capaian Pembelajaran (CP) Dasar – Dasar Teknik Otomotif Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka , kita ketahui dulu yaa apa itu mapel Dasar- Dasar Teknik Otomotif.

Photo by Simon Kadula on Unsplash

Tentang Mapel Dasar-Dasar Teknik Otomotif
Dasar-Dasar Teknik Otomotif merupakan mata pelajaran yang mencakup kompetensi-kompetensi dasar dalam bidang teknik otomotif atau kendaraan bermotor, mulai dari sepeda motor, kendaraan ringan hingga alat berat. Mata pelajaran ini menjadi dasar kejuruan yang terdiri dari berbagai ilmu dasar yang menjadi penentu dalam mempelajari mata pelajaran lain dalam program keahlian Teknik Otomotif. Tujuannya adalah agar siswa memiliki dasar kompetensi yang kuat dalam mempelajari konsentrasi keahlian pada tahap F.

Teknik Otomotif berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan bermotor dan menjadi salah satu industri terbesar di dunia. Dalam perkembangannya, teknik otomotif semakin canggih seiring dengan kemajuan teknologi terkait seperti teknik mesin, teknik otomasi, teknik elektronika, dan bahkan teknologi informasi dan komunikasi.

Mata pelajaran ini berfungsi untuk mengembangkan profesionalisme dalam bidang otomotif, mulai dari pemeliharaan hingga perbaikan kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor, kendaraan ringan, dan alat berat. Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang dipelajari. Proses pembelajaran diharapkan interaktif, aktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, serta perkembangan fisik dan psikologis siswa. Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan antara lain adalah contextual teaching learning, cooperative learning, atau individual learning. Beberapa model pembelajaran yang relevan adalah project-based learning, problem-based learning, inquiry-based learning, discovery-based learning, teaching factory, atau model pembelajaran lainnya.

Mata pelajaran ini juga berkontribusi dalam membentuk kompetensi (hard skills), keterampilan lunak (soft skills), dan karakter siswa dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor. Tujuannya adalah agar siswa menjadi individu yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki akhlak mulia, sikap inklusif terhadap keberagaman, mampu bekerja sama dalam kerjasama tim, mandiri, berpikir kritis, dan kreatif.

Tujuan mata pelajaran Dasar – Dasar Teknik Otomotif
Tujuan dari mata pelajaran Dasar – Dasar Teknik Otomotif adalah untuk memberikan dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) kepada siswa, meliputi:

  1. Memahami secara menyeluruh manajemen atau proses bisnis dalam bidang otomotif pada berbagai jenis dan merek kendaraan.
  2. Memahami perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja, serta isu-isu global yang terkait dengan dunia otomotif.
  3. Memahami profesi dan kewirausahaan (profil pekerjaan dan technopreneurship), serta peluang usaha dalam bidang otomotif.
  4. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) di tempat kerja.
  5. Menerapkan teknik dasar pemeliharaan dan perbaikan yang terkait dengan seluruh proses dalam bidang otomotif.
  6. Menggambar teknik dasar sesuai dengan standar yang digunakan.
  7. Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja.
  8. Melakukan pemeliharaan komponen dengan alat sesuai Prosedur Operasional Standar (POS).
  9. Membuat rangkaian elektronika dasar otomotif sesuai Prosedur Operasional Standar (POS).
  10. Memahami dasar-dasar sistem hidrolik dan pneumatik.
  11. Mata pelajaran Dasar – Dasar Teknik Otomotif memiliki karakteristik fokus pada kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang teknisi otomotif atau kendaraan bermotor sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Ini mencakup pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan teknologi dalam industri dan dunia kerja, isu-isu global, profesi dan kewirausahaan (profil pekerjaan dan technopreneurship), Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH), budaya kerja industri, teknik dasar pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor, gambar teknik, peralatan dan perlengkapan tempat kerja, pemeliharaan komponen otomotif, dasar elektronika otomotif, serta dasar sistem hidrolik dan pneumatik.


Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa pada setiap tahap pembelajaran dalam mata pelajaran Dasar – Dasar Teknik Otomotif, khususnya pada Fase E.

Pada tahap Fase E (umumnya untuk kelas X SMK/MAK), siswa akan mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai program keahlian Otomotif. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan minat (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas siswa dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.

Selengkapnya dapat teman- teman baca dan unduh file nya melalui dokumen berikut ini, 

Semoga Bermanfaat. 
Capaian Pembelajaran (CP) Dasar – Dasar Teknik Mesin Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran (CP) Dasar – Dasar Teknik Mesin Fase E SMK/ MAK Kurikulum Merdeka

Hai sahabat Ahzaa selamat datang kembali di AhzaaNet. Pada hari ini saya akan membagikan Capaian Pembelajaran (CP) untuk teman- teman yang mengajar di SMK khususnya pada mata pelajaran dasar- dasar teknik mesin. Mata pelajaran Dasar – Dasar Teknik Mesin merupakan mata pelajaran yang capaian pembelajarannya termasuk pada fase E.

Nah, sebelum kita masuk ke Capaian Pembelajaran Dasar- Dasar Teknik Mesin, kita ketahui berkenalan lebih dahulu dengan mata pelajaran tersebut yaa...

Dasar-Dasar Teknik Mesin adalah mata pelajaran yang mencakup kompetensi-kompetensi dasar yang menjadi dasar penguasaan dalam teknik pemesinan dan pengepasan (fitting and machining). Mata pelajaran ini merupakan dasar kejuruan yang meliputi berbagai ilmu dasar yang menjadi penentu dalam mempelajari mata pelajaran lain dalam program keahlian Teknik Mesin. Hal ini bertujuan agar siswa memiliki dasar kompetensi yang kuat saat mempelajari bidang keahlian pada tahap F.

source picture : Pixabay

Teknik mesin atau teknik mekanik adalah salah satu cabang ilmu teknik yang luas, yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk merancang, mengembangkan, membuat, menguji, dan merawat sistem mekanik. Pengetahuan dan keterampilan dalam teknik mesin dapat digunakan untuk merancang dan membuat kendaraan, pesawat terbang, kapal, pabrik industri, peralatan, mesin industri, alat kesehatan, dan peralatan lainnya. 

Teknik mesin berkembang sejak revolusi industri pertama di Eropa pada abad ke-18 dan terus berkembang hingga saat ini dalam era revolusi industri keempat (Industri 4.0). Saat ini, ilmu teknik mesin terus berkembang ke bidang material komposit, mekatronika, robotika, dan nanoteknologi. Ilmu ini juga memberikan kontribusi pada disiplin ilmu lain seperti teknik penerbangan, teknik perkapalan, teknik perkeretaapian, teknik otomotif, teknik sipil, teknik listrik, teknik perminyakan, teknik kimia, serta bidang kedokteran, kesehatan, dan obat-obatan.

Mata pelajaran Dasar – Dasar Teknik Mesin berfungsi untuk mengembangkan keahlian dan profesionalisme dalam bidang pemesinan dan pengepasan (fitting and machining). Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan, model, strategi, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang dipelajari. Proses pembelajaran diharapkan bersifat interaktif, aktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan antara lain adalah contextual teaching learning, cooperative learning, atau individual learning. Model pembelajaran yang relevan antara lain project-based learning, problem-based learning, inquiry-based learning, discovery-based learning, teaching factory, atau model pembelajaran lainnya.

Mata pelajaran ini juga berperan dalam membentuk kompetensi (hard skills), keterampilan lunak (soft skills), dan karakter siswa dalam bidang teknik pemesinan dan pengepasan (fitting and machining). Hal ini bertujuan agar siswa menjadi individu yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki sikap inklusif terhadap keberagaman, mampu bekerja sama dalam tim, mandiri, mampu berpikir kritis, dan kreatif.

Tujuan Mata Pelajaran Dasar – Dasar Teknik Mesin
Tujuan dari mata pelajaran Dasar – Dasar Teknik Mesin adalah untuk memastikan bahwa siswa memiliki dasar pengetahuan, keterampilan, dan karakter (hard skills dan soft skills) yang meliputi:

  1. Memahami secara menyeluruh proses bisnis dalam industri manufaktur mesin.
  2. Memahami perkembangan teknologi dalam industri dan dunia kerja, serta isu-isu global yang terkait dengan dunia manufaktur mesin.
  3. Memahami profesi dan kewirausahaan dalam bidang manufaktur (profil pekerjaan dan technopreneurship), serta peluang usaha dalam bidang manufaktur mesin.
  4. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri di lingkungan kerja.
  5. Memahami kegiatan praktik yang terkait dengan seluruh proses produksi dan teknologi yang digunakan dalam industri manufaktur mesin.
  6. Memahami jenis-jenis bahan, sifat fisik, sifat kimia, sifat listrik, dan sifat mekanik yang terkait dengan fungsi-fungsinya dalam proses manufaktur.
  7. Memahami jenis sambungan, tumpuan (bushing & bearing), transmisi mesin, dan sistem pipa.
  8. Menggambar teknik dasar dalam lingkup teknik mesin.

Karakteristik Dasar – Dasar Teknik Mesin
Mata pelajaran Dasar – Dasar Teknik Mesin memiliki karakteristik fokus pada kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang operator atau teknisi pemesinan dan pengepasan (fitting and machining) sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Ini mencakup pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan teknologi dalam industri dan dunia kerja, isu-isu global, profesi dan kewirausahaan (profil pekerjaan dan technopreneurship), Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH), budaya kerja industri, dasar proses pemesinan, pengetahuan bahan (material science), dasar sistem mekanik, dan gambar teknik sesuai standar yang ditentukan dalam bidang teknik mesin.

Capaian Pembelajaran Dasar – Dasar Teknik Mesin
Capaian Pembelajaran pada setiap tahap pembelajaran adalah sebagai berikut:
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMK/MAK)
Pada akhir Fase E, siswa akan memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai program keahlian Teknik Mesin. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan minat (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas siswa dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.

Lebih lengkap dan jelasnya, Capaian Pembelajaran Dasar – Dasar Teknik Mesin dapat teman- teman baca dan unduh melalui dokumen berikut ini,


Semoga Bermanfaat
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Hai sahabat Ahzaa, kembali lagi di AhzaaNet. Pada kesempatan ini saya akan melanjutkan untuk menyajikan capaian pembelajaran  Bahasa Inggris Fase A hingga F untuk jenjang SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C.

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan keterampilan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap fase dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, dimulai dari Fase A hingga Fase F.

Bahasa Inggris memiliki peran dominan secara global dalam pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmu pengetahuan, hukum, pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan teknologi. Mempelajari bahasa Inggris memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkomunikasi dengan individu dari berbagai latar belakang budaya. Dengan penguasaan bahasa Inggris, peserta didik memiliki peluang lebih besar untuk berinteraksi melalui berbagai jenis teks. Melalui interaksi ini, mereka mendapatkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan perilaku manusia yang diperlukan untuk hidup dalam budaya dunia yang beragam. 


source : pixabay

Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program Paket C) dalam kurikulum nasional memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas wawasan mereka terkait diri sendiri, hubungan sosial, kebudayaan, dan peluang kerja global. Mempelajari bahasa Inggris juga membantu peserta didik memperoleh akses ke dunia luar dan memahami cara berpikir yang berbeda. Pemahaman mereka tentang aspek sosial-budaya dan interkultural dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dengan memahami budaya lain dan interaksinya dengan budaya Indonesia, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang budaya Indonesia, memperkuat identitas diri, dan menghargai keragaman.

Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada penguatan kemampuan menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa: menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, dan mempresentasikan, yang diintegrasikan secara terpadu dalam berbagai jenis teks. 

Capaian Pembelajaran pada keenam keterampilan bahasa Inggris ini mengacu pada Common European Framework of Reference for Languages: Learning, Teaching, Assessment (CEFR) dan setara dengan level B1. 

Level B1 (CEFR) mencerminkan kemampuan peserta didik untuk mempertahankan interaksi dan menyampaikan pesan dengan jelas dalam berbagai konteks, mengungkapkan gagasan utama secara komprehensif, dan mempertahankan komunikasi meskipun terkadang ada jeda.

Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program Paket C) diharapkan dapat membantu peserta didik mencapai kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris sebagai bagian dari life skills. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris umum adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), di mana pembelajaran difokuskan pada teks dalam berbagai mode seperti lisan, tulisan, visual, audio, dan multimodal. Pendekatan berbasis teks terdiri dari empat tahapan, yang melibatkan pembangunan pengetahuan tentang topik, pemberian model teks, konstruksi bersama teks, dan konstruksi mandiri teks oleh peserta didik.

Komunikasi dalam pembelajaran bahasa Inggris terjadi pada tingkat teks, bukan hanya pada kalimat. Artinya, makna tidak hanya disampaikan melalui kata-kata, tetapi juga melalui konteks. Setiap teks memiliki tujuan tertentu, seperti deskripsi, penjelasan, narasi, dan lainnya. Pembelajaran bahasa Inggris dalam kurikulum nasional membantu peserta didik untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang memiliki profil pelajar Pancasila, yaitu beriman dan berakhlak mulia, mandiri, berpikir kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global. 

Profil tersebut dapat dikembangkan melalui pembelajaran bahasa Inggris yang dinamis dan fleksibel, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih teks atau jenis aktivitas pembelajaran mereka. Materi-materi teks tertulis, visual, teks lisan, dan aktivitas belajar yang dikembangkan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dapat membantu mencapai profil pelajar Pancasila. Pendekatan ini juga melibatkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa Inggris, sehingga peserta didik dapat meningkatkan literasi teknologi dan kemampuan mereka dalam mengelola informasi digital.

Mata pelajaran Bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program Paket C) dapat diselenggarakan sebagai mata pelajaran pilihan, tergantung pada kesiapan sumber daya di satuan pendidikan. Jika satuan pendidikan belum siap menyelenggarakan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan, dapat dilakukan integrasi materi Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain atau kegiatan ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan mahasiswa, dan bimbingan orang tua.

Tujuan dari mata pelajaran Bahasa Inggris
Tujuan dari mata pelajaran Bahasa Inggris adalah:
  1. Mengembangkan kompetensi komunikatif dalam bahasa Inggris melalui berbagai teks multimodal (lisan, tulisan, visual, dan audiovisual).
  2. Mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan menghargai perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia dan budaya asing.
  3. Mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang mandiri dan bertanggung jawab.
  4. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Karakteristik dari mata pelajaran Bahasa Inggris
Karakteristik dari mata pelajaran Bahasa Inggris adalah sebagai berikut:
  1. Jenis teks yang diajarkan dalam Bahasa Inggris mencakup beragam jenis, seperti narasi, deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks khusus (pesan singkat, iklan), dan teks otentik. Teks-teks ini disajikan dalam berbagai bentuk, termasuk tulisan, lisan (monolog atau dialog), visual, audio, dan multimodal (menggabungkan aspek verbal, visual, dan audio), baik teks yang autentik maupun teks yang dibuat khusus untuk pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mendukung peserta didik dalam mengembangkan literasi teknologi dan kemampuan mereka dalam mengakses dan memahami informasi digital.
  2. Guru memiliki kebebasan untuk memilih jenis teks yang sesuai dengan kondisi kelas. Pembelajaran dapat dimulai dengan jenis teks yang sudah dikenal oleh peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks dan kemudian mampu menghasilkan teks serupa secara lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis teks yang baru bagi mereka. Guru dapat membantu peserta didik membangun pemahaman terhadap jenis teks baru tersebut sehingga mereka mampu menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut, baik secara lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan situasi yang sering dihadapi oleh peserta didik, baik di dalam konteks sekolah maupun di rumah, sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan menerapkan teks tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Proses pembelajaran berfokus pada peserta didik (learner-centered), di mana proses belajar harus difokuskan pada upaya mengubah perilaku peserta didik dari ketidaktahuan menjadi pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa dan berbagai jenis teks. Guru berperan sebagai fasilitator dalam mendukung peserta didik dalam mencapai capaian pembelajaran yang ditetapkan.
  4. Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada perkembangan kemampuan berbahasa peserta didik. Pembelajaran mencakup keterampilan reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa) serta keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan mempresentasikan). Peserta didik diajak untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik sebagai pendengar, pembaca, maupun pengguna bahasa aktif.

Fase Pembelajaran Bahasa Inggris
  • Pada Fase A (kelas I dan II SD/MI/Program Paket A), pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada pengenalan bahasa Inggris dan kemampuan berbahasa Inggris secara lisan. 
  • Pada Fase B (kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A), pembelajaran berfokus pada kemampuan berbahasa Inggris secara lisan dengan pengenalan bahasa tulisan. 
  • Pada Fase C (kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A), pembelajaran berfokus pada kemampuan berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan. 
  • Pada Fase D (kelas VII, VIII, dan IX SMP/MTs/Program Paket B), pembelajaran berfokus pada penguatan kemampuan berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan. 
  • Pada Fase E dan F (kelas X, XI, dan XII SMA/MA/Program Paket C), pembelajaran berfokus pada penguatan kemampuan berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan dengan target mencapai level CEFR B1.

Setiap fase memiliki capaian pembelajaran yang berbeda. Pada akhir Fase A, peserta didik dapat memahami dan merespon instruksi sederhana dalam bahasa Inggris secara lisan, mengikuti instruksi dengan baik, mengucapkan kosakata sederhana, dan merespon gambar dan teks sederhana. Pada akhir Fase B, peserta didik dapat memahami dan merespon teks lisan dan visual sederhana dalam bahasa Inggris, mengikuti instruksi dan berbagi informasi dengan kosakata sederhana. 

Pada akhir Fase C, peserta didik dapat memahami dan merespon teks lisan, tulisan, dan visual sederhana dalam bahasa Inggris, menggunakan bahasa Inggris sederhana untuk berinteraksi dalam situasi yang akrab, dan memahami hubungan antara bunyi huruf dan kosakata sederhana dalam bahasa Inggris. 

Pada akhir Fase D, peserta didik dapat menggunakan teks lisan, tulisan, dan visual dalam bahasa Inggris untuk berinteraksi dalam konteks yang lebih beragam, menggunakan berbagai jenis teks dalam mempelajari bahasa Inggris, dan memproduksi teks tulisan dan visual terstruktur dengan kosakata yang lebih beragam. 

Pada akhir Fase E dan F, peserta didik dapat menggunakan teks lisan, tulisan, dan visual dalam bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam berbagai situasi, memahami dan menganalisis berbagai jenis teks, serta memproduksi teks lisan dan tulisan yang terstruktur dengan kosakata yang beragam.

Dalam pembelajaran bahasa Inggris, tujuan utamanya adalah agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan komunikatif mereka, mengembangkan pemahaman dan penghargaan terhadap budaya Indonesia dan budaya asing, membangun kepercayaan diri dalam berbahasa, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Selengkapnya untuk elemen dan capaian pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C) dapat dibaca dan diunduh pada dokumen berikut ,

Semoga Bermanfaat. 
Capaian Pembelajaran (CP) Matematika Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Capaian Pembelajaran (CP) Matematika Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Matematika merupakan ilmu yang berkaitan dengan belajar dan berpikir logis yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan menjadi dasar perkembangan teknologi modern. Matematika memainkan peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan kemampuan berpikir manusia. Selain itu, Matematika juga dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami dan sebagai alat konseptual untuk membangun dan merekonstruksi pengetahuan matematika, serta melatih keterampilan berpikir yang diperlukan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 

Source : Pixabay

Belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi ini sangat penting agar peserta didik memiliki kemampuan untuk memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi dalam menghadapi situasi yang selalu berubah, penuh ketidakpastian, dan kompetitif.

Baik, pada kesempatan ini saya akan membagikan Capaian Pembelajaran (CP) Matematika Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C). 

Namun sebelum kita masuk ke dalam Capaian Pembelajaran Matematika, kita mulai dulu yaa, kenali apa tujuan pelajaran Matematika,  Karakteristik Pelajaran Matematika, dan fase Pelajaran Matematika. 

Tujuan Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:
  1. Pemahaman dan penerapan konsep, fakta, prinsip, operasi, dan relasi matematika secara akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematika.
  2. Kemampuan dalam penalaran dan pembuktian matematis, termasuk mengidentifikasi pola, melakukan manipulasi matematis, dan memberikan bukti dalam menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
  3. Kemampuan dalam memecahkan masalah matematis, termasuk memahami masalah, merancang model matematis, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
  4. Kemampuan dalam berkomunikasi dan merepresentasikan gagasan matematika menggunakan simbol, tabel, diagram, atau media lainnya, serta menyajikan suatu situasi dalam bentuk simbol atau model matematis.
  5. Kemampuan dalam mengaitkan matematika dengan bidang kajian lain, lintas bidang ilmu, dan kehidupan sehari-hari.
  6. Sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, termasuk rasa ingin tahu, perhatian, minat, kreativitas, kesabaran, kemandirian, ketekunan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan nilai-nilai moral dalam belajar matematika.
Karakteristik Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran Matematika memiliki karakteristik sebagai berikut:
  1. Terkait dengan materi pembelajaran matematika yang harus dipahami oleh peserta didik, termasuk konsep, fakta, prinsip, operasi, dan relasi matematika yang bersifat formal-universal.
  2. Terkait dengan proses mental dalam belajar matematika yang melibatkan alur berpikir berkesinambungan dan pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika.
  3. Terkait dengan pengembangan disposisi matematis peserta didik, termasuk kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasionalan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas.
Fase Pembelajaran Matematika
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, setiap fase pembelajaran Matematika memiliki capaian yang harus dicapai oleh peserta didik. Berikut adalah capaian pembelajaran pada setiap fase:
  1. Fase A (Kelas I dan II SD/MI/Program Paket A): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi dalam bilangan, operasi penjumlahan dan pengurangan, pola, pengukuran panjang, dan pengenalan bangun datar.
  2. Fase B (Kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pemecahan masalah dengan bilangan cacah. Mereka juga dapat memahami pola, pengukuran panjang, dan pengenalan bangun datar dan ruang.
  3. Fase C (Kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat melakukan operasi aritmetika pada bilangan cacah dengan skala yang lebih besar, pemecahan masalah dengan bilangan pecahan, pengukuran luas, dan pengenalan hubungan antar-bangun datar dan ruang.
  4. Fase D (Kelas VII, VIII, dan IX SMP/MTs/Program Paket B): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengoperasikan bilangan bulat, pecahan, desimal, dan memahami konsep seperti persamaan, pertidaksamaan, geometri, statistika, dan probabilitas.
  5. Fase E (Kelas X SMA/MA/Program Paket C): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menggunakan konsep-konsep seperti eksponen, barisan, deret, sistem persamaan linear, trigonometri, dan statistika dalam pemecahan masalah.
  6. Fase F (Kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memodelkan situasi nyata dengan menggunakan konsep matematika seperti bunga majemuk, matriks, persamaan dan fungsi kuadrat, lingkaran, dan statistika.
Kita bisa simpulkan bahwasanya pelajaran Matematika memiliki peran penting dalam mengembangkan kemandirian, kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas peserta didik. Materi pembelajaran Matematika disusun dalam bidang kajian seperti Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang, dan Kalkulus.

Untuk Capaian Pembelajaran Matematika secara lengkap dapat teman- teman baca dan unduh melalui dokumen berikut ini,

Semoga Bermanfaat yaa...
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Pencapaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap fase. Dalam konteks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, target pencapaian dimulai dari Fase A hingga Fase F.

Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir adalah dasar penting dalam kemampuan literasi. Literasi merupakan keterampilan yang sangat penting untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat, digunakan dalam semua bidang studi, kehidupan sehari-hari, dan tujuan sosial. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan komunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan melalui pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan teks-teks yang berbasis genre dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Setiap genre memiliki tipe teks dengan alur pikir dan struktur khas. Tipe teks ini mengoptimalkan penggunaan bahasa dalam bekerja dan belajar sepanjang hayat.

Gambar oleh Hermann Traub dari Pixabay

Model utama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini terdiri dari empat tahap, yaitu penjelasan untuk membangun konteks, pemodelan, pembimbingan, dan pemandirian. Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan menggunakan model-model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:

  1. Akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun.
  2. Pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia.
  3. Kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre) dan konteks.
  4. Kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan berpikir kritis-kreatif) dalam belajar dan bekerja.
  5. Kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab.
  6. Kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya.
  7. Kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia yang demokratis dan berkeadilan.
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena fokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi merupakan indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif, dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia juga membentuk pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja. Mata pelajaran ini membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa) dan berbahasa produktif (berbicara, mempresentasikan, dan menulis). Kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir didasarkan pada tiga aspek yang saling berhubungan, yaitu bahasa, sastra, dan berpikir kritis-kreatif. Pengembangan kompetensi tersebut diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki tingkat literasi tinggi dan karakter Pancasila.

Capaian Pembelajaran Setiap Fase
Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara dengan teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitar. Mereka dapat memahami dan menyampaikan pesan, mengungkapkan perasaan dan gagasan, berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi sederhana dengan sopan. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Mereka juga dapat mengungkapkan gagasan secara lisan dan tulisan dengan menggunakan kata-kata yang mereka kenal sehari-hari.

Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara dengan teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan sekitar. Mereka menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami dan menyampaikan gagasan dari teks informatif, serta dapat mengungkapkan gagasan dalam kerja kelompok dan diskusi, serta memaparkan pendapatnya secara lisan dan tertulis. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Mereka juga mampu membaca dengan lancar dan fasih.

Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara dengan tujuan dan konteks sosial yang sesuai. Mereka menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari teks narasi dan informatif. Peserta didik dapat menanggapi dan mempresentasikan informasi, berpartisipasi aktif dalam diskusi, menuliskan tanggapan terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka, serta menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalaman merekadengan lebih terstruktur. Peserta didik juga memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, pengetahuan, dan keterampilan.

Fase D (Umumnya untuk kelas VII, VIII, dan IX SMP/MTs/Program Paket B):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis. Mereka mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam, termasuk karya sastra. Peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang disampaikan. Mereka juga mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalaman mereka dengan lebih terstruktur, serta menuliskan tanggapan terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka. Peserta didik mengembangkan kompetensi diri melalui paparan berbagai teks untuk penguatan karakter.

Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Mereka mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Mereka juga mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat, mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.

Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Mereka mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Mereka juga mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksikan dan mengaktualisasi diri, serta selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.

Lebih lengkapnya dapat dibaca dan diunduh melalui dokumen berikut ini,

Semoga Bermanfaat. 

Formulir Kontak