Sebentar lagi umat Islam di dunia akan merayakan hari raya Idul Adha atau yang seringkali disebut dengan hari raya idul qurban. Dalam kelender Islam, hari raya Idul Adha ditetapkan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Pada Hari Raya Idul Adha dan hari - hari tasyrik, akan dilaksanakan penyembelihan hewan kurban sebagai salah satu ibadah penting dalam agama Islam.
Image by Mario Vogelsteller from Pixabay
Berkaitan dengan hewan- hewan yang dikurbankan, terdapat ketentuan khusus yang mengatur agar pelaksanaan ibadah kurban sah dan diterima oleh Allah Swt. Ketentuan tersebut mencakup jenis, kondisi, dan usia hewan yang diperbolehkan untuk dijadikan hewan kurban. Nah, apa saja ketengtuannya, berikut ulasannya,
Ketentuan Hewan untuk Kurban dalam Islam
Kurban merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam, dilakukan pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari Tasyrik. Dalam pelaksanaan kurban, terdapat ketentuan khusus mengenai jenis, kondisi, dan usia hewan yang boleh dijadikan kurban. Memahami ketentuan ini sangat penting agar ibadah kurban sah dan diterima oleh Allah SWT.
Jenis Hewan Kurban
Menurut syariat Islam, hewan yang boleh dijadikan kurban adalah hewan ternak tertentu yang mencakup:
Domba dan Kambing
Hewan yang paling sering digunakan untuk kurban. Baik domba maupun kambing harus mencapai usia minimal satu tahun. Dalam konteks ini, baik domba (jenis biri-biri) yang telah berusia satu tahun atau lebih, atau kambing yang berusia dua tahun atau lebih, diperbolehkan.
Sapi
Sapi yang sah untuk kurban harus berusia minimal dua tahun. Seekor sapi dapat dikurbankan untuk tujuh orang, sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang memperbolehkan tujuh orang berbagi satu sapi untuk kurban.
Unta
Unta harus berusia minimal lima tahun untuk dapat dijadikan kurban. Seekor unta bisa digunakan untuk kurban oleh tujuh orang, mirip dengan ketentuan sapi.
Hewan selain yang disebutkan di atas, seperti ayam, kuda, dan rusa, tidak memenuhi syarat sebagai hewan kurban menurut ketentuan Islam.
Kondisi Hewan Kurban
Selain jenis hewan, kondisi fisik hewan yang akan dijadikan kurban juga harus memenuhi beberapa ketentuan agar sah untuk dikurbankan. Beberapa jenis kondisi fisik dari hewan yang akan dikurbankan harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Sehat dan Tidak Cacat
Hewan yang dijadikan kurban harus dalam kondisi sehat dan tidak memiliki cacat yang mengurangi kualitas dagingnya. Cacat yang menggugurkan sahnya kurban termasuk buta pada salah satu atau kedua mata, pincang yang jelas, sakit yang jelas terlihat, dan kurus hingga tidak memiliki sumsum tulang.
Bebas dari Penyakit
Hewan yang akan dikurbankan harus bebas dari penyakit yang membuatnya tidak layak untuk dimakan. Hewan yang terkena penyakit serius atau parah tidak sah untuk dijadikan kurban.
Memiliki Ukuran dan Berat yang Cukup
Hewan kurban harus memiliki bobot dan ukuran yang cukup untuk diambil dagingnya, sehingga bisa dibagikan kepada yang berhak menerima. Hewan yang terlalu kurus atau lemah sebaiknya tidak dijadikan kurban.
Usia Hewan Kurban
Usia hewan adalah salah satu ketentuan penting yang harus dipenuhi. Dalam hal ini, ada ketentuan untuk syarat dari usia hewan kurban diantaranya :
Domba (Biri-biri), yaitu berusia minimal satu tahun, atau jika sudah tanggal gigi, meskipun belum mencapai satu tahun.
Kambing, dengan usia minimal dua tahun.
Sapi, yaitu berusia minimal dua tahun.
Unta, dengan usia minimal lima tahun.
Biasanya, pemeriksaan usia hewan sering dilakukan dengan melihat giginya. Hewan yang sudah tanggal gigi biasanya menandakan bahwa ia telah mencapai usia layak untuk dijadikan kurban.
Tata Cara Pemilihan dan Penyembelihan
Proses pemilihan dan penyembelihan hewan kurban harus dilakukan dengan cermat dan sesuai syariat Islam yaitu dengan memperhatikan hal- hal berikut ini,
Pemilihan Hewan
Dalam pemilihan hewan, sebaiknya memilih hewan yang terbaik berdasar faktor kesehatan dan ukuran, dan sesuai dengan kemampuan dari orang yang berkurban. Hewan yang dipilih sebaiknya diperiksa kesehatannya terlebih dahulu oleh dokter hewan.
Penyembelihan
Penyembelihan harus dilakukan dengan menyebut nama Allah ("Bismillah, Allahu Akbar") dan dengan pisau yang tajam agar tidak menyiksa hewan. Proses penyembelihan harus memutus saluran pernapasan, saluran makanan, dan dua urat leher hewan. Penyembelihan juga harus dilakukan di tempat yang layak dan dengan cara yang meminimalkan penderitaan hewan.
Pembagian Daging Kurban
Daging hewan kurban harus dibagi dengan proporsi tertentu yaitu :
Sepertiga untuk yang Berkurban: Sebagian daging boleh dikonsumsi oleh orang yang berkurban dan keluarganya.
Sepertiga untuk Sedekah: Sebagian lagi dibagikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.
Sepertiga untuk Hadiah: Sebagian lainnya bisa diberikan kepada kerabat, teman, atau tetangga sebagai hadiah.
Pembagian daging ini tidak hanya bertujuan untuk membantu yang membutuhkan tetapi juga mempererat hubungan sosial di dalam masyarakat.
Itulah tentang ketentuan dalam berkurban, jenis- jenis hewan kurban, bagaimana memilih hewan untuk kurban, tata cara pemilihan dan penyembelihan hewan kurban. Semoga pelaksanaan kurban tahun ini dapat membawa keberkahan dan bermanfaat bagi umat serta menjadi amal yang diterima oleh Allah Swt. Amin.
Sa’i merupakan salah satu rukun penting dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah bagi umat Islam. Dalam ibadah haji, sa’i adalah prosesi berlari kecil antara dua bukit, yaitu Shafa dan Marwah, yang dilakukan sebanyak tujuh kali. Sejatinya, sa'i menjadi kenangan dari perjuangan Siti Hajar, yaitu ibu Nabi Ismail, yang gigih mencari air untuk putranya di tengah gurun yang tandus.
Gambar oleh GLady dari Pixabay
Sejarah Sa'i
Siti Hajar adalah istri Nabi Ibrahim dan ibu dari Nabi Ismail. Setelah bertahun-tahun menanti kehadiran seorang anak, Siti Hajar akhirnya melahirkan Ismail. Namun, pada suatu ketika, Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu dari Allah untuk membawa Siti Hajar dan Ismail ke sebuah tempat yang jauh dari pemukiman, yaitu di lembah Bakkah, yang kini dikenal sebagai Makkah.
Ketika sampai di lembah yang kering dan tandus itu, Nabi Ibrahim meninggalkan Siti Hajar dan Ismail dengan hanya membawa sedikit bekal air dan makanan. Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim mengapa dia harus ditinggalkan di tempat yang sunyi ini. Nabi Ibrahim hanya menjawab bahwa ini adalah perintah dari Allah. Siti Hajar yang merupakan wanita yang taat beriman pun menerima hal ini dengan lapang dada, meskipun hatinya penuh kecemasan.
Perjuangan Siti Hajar Mencari Air
Ketika persediaan air yang dibawa habis, Ismail kecil menangis karena kehausan. Melihat keadaan putranya yang menangis, Siti Hajar merasa sangat sedih dan gelisah. Dalam keadaan putus asa, ia berlari dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari sumber air, namun tidak menemukan apapun. Bukit Shafa dan Marwah berjarak sekitar 450 meter satu sama lain, dan Siti Hajar berlari bolak-balik dengan penuh harapan bahwa Allah akan menunjukkan jalan.
Mata Air Zam- Zam yang Tak Pernah Kering
Setelah ketujuh kali berlari, ketika Siti Hajar berada di bukit Marwah, malaikat Jibril datang dan memberikan kabar gembira bahwa akan ada air di tempat kaki Nabi Ismail menghentakkan tanah. Saat Siti Hajar kembali ke tempat Ismail, ia melihat sebuah mata air kecil memancar dari bawah kaki anaknya. Inilah mata air Zamzam, yang kemudian menjadi sumber air yang tak pernah kering hingga sekarang.
Siti Hajar kemudian menggali dan membendung air tersebut dengan pasir untuk menampungnya, dan sejak saat itu, tempat tersebut menjadi sumber kehidupan di gurun yang gersang. Mata air Zamzam bukan hanya memenuhi kebutuhan mereka, tetapi juga menjadi pusat kedatangan suku-suku lain yang kemudian menetap di daerah tersebut, sehingga berkembanglah kota Makkah.
Nilai-nilai dalam Peristiwa Sa’i
Kisah Siti Hajar mengandung banyak pelajaran berharga bagi umat Islam. Pertama, peristiwa ini mengajarkan tentang keimanan dan kepasrahan kepada Allah. Siti Hajar menerima perintah Allah melalui Nabi Ibrahim dengan penuh kepercayaan, meskipun itu berarti berada dalam kesendirian di padang pasir yang tandus. Kepercayaan ini menunjukkan ketundukan mutlak kepada kehendak Ilahi, sebuah contoh dari keimanan yang teguh.
Kedua, kisah ini menekankan pentingnya ketekunan dan kerja keras. Usaha Siti Hajar yang berlari antara bukit Shafa dan Marwah menunjukkan bahwa meskipun dalam kondisi yang terlihat mustahil, ia tidak menyerah dan terus berusaha mencari solusi. Ini adalah teladan nyata bahwa dalam menghadapi kesulitan, seseorang harus berusaha sekuat tenaga sebelum menyerahkan hasilnya kepada Allah.
Ketiga, Siti Hajar menggambarkan kasih sayang seorang ibu. Usahanya untuk mencari air adalah bentuk dari kasih yang mendalam terhadap putranya. Ia rela mengorbankan tenaga dan menghadapi bahaya untuk memastikan keselamatan Ismail. Hal ini memperlihatkan bahwa cinta seorang ibu terhadap anaknya adalah kekuatan yang luar biasa dan bisa menginspirasi tindakan heroik.
Sa’i dalam Ibadah Haji dan Umrah
Dalam ibadah haji dan umrah, Sa’i dilakukan sebagai salah satu rukun yang harus dipenuhi. Jemaah berlari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk mengenang perjuangan Siti Hajar. Peristiwa ini tidak hanya menjadi ritual fisik tetapi juga spiritual, yang mengingatkan umat Islam akan pentingnya keimanan, usaha, dan ketergantungan kepada Allah dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Dengan mengingat kisah Siti Hajar, jemaah haji dan umrah diharapkan mampu meresapi makna yang lebih dalam dari setiap langkah yang mereka lakukan antara kedua bukit ini. Selain sebagai bentuk pengabdian, Sa’i juga memperkuat kesadaran akan sejarah dan makna di balik tradisi ini, serta menanamkan nilai-nilai luhur yang harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kisah Siti Hajar dan peristiwa Sa’i merupakan cerminan dari keberanian, keimanan, dan ketekunan yang abadi, memberikan pelajaran yang mendalam bagi seluruh umat manusia.
Tidak lama lagi, seluruh umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha. Hari Raya Idul Adha yang juga sering disebut sebagai hari raya kurban tersebut memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam khususnya. Nah, bagaimana sejarah kurban, hukum melaksanakannya, syarat serta rukun dan hikmahnya. Simak yaa ulasannya berikut ini,
Pengertian Kurban
Kurban adalah ibadah yang dilakukan dengan menyembelih hewan tertentu pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari Tasyrik yaitu di tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Secara etimologis, kata "kurban" berasal dari bahasa Arab "qurban," yang berarti mendekatkan diri. Dalam konteks Islam, kurban adalah upaya seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah penyembelihan hewan yang diikuti dengan pembagian dagingnya kepada orang lain.
Gambar oleh Данила Кривошеев dari Pixabay
Sejarah Kurban
Tradisi kurban dalam Islam merujuk pada peristiwa Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Menurut riwayat, Allah SWT menguji ketaatan Nabi Ibrahim dengan memerintahkannya untuk menyembelih putranya yang sangat dicintainya, Ismail. Ketika Nabi Ibrahim menunjukkan kesediaannya untuk melaksanakan perintah Allah, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an, Surah As-Saffat ayat 102-107, dan menjadi dasar dari ibadah kurban.
Kisah tersebut menekankan nilai pengorbanan dan ketaatan total kepada Allah. Penggantian Ismail dengan domba menjadi simbol bahwa Allah tidak menginginkan penyembelihan manusia, melainkan ketakwaan dan kepatuhan hamba-Nya. Tradisi kurban kemudian diwariskan dan diabadikan dalam bentuk penyembelihan hewan pada Hari Raya Idul Adha oleh umat Muslim.
Hukum Kurban
Hukum kurban dalam Islam berbeda pendapat di kalangan ulama. Namun, mayoritas ulama menyepakati bahwa kurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi mereka yang mampu. Ini berdasarkan beberapa hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan pentingnya melaksanakan kurban bagi yang memiliki kelapangan harta.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa "Barang siapa yang memiliki kelapangan (harta) namun tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami." Hadits ini menunjukkan bahwa meskipun kurban bukan kewajiban, tetapi sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu melaksanakannya.
Beberapa ulama dalam berbagai mazhab, seperti mazhab Hanafi, bahkan memandang kurban sebagai wajib bagi yang mampu dan mukim (tidak sedang dalam perjalanan), berdasarkan pada dalil-dalil yang mereka yakini lebih kuat.
Syarat dan Rukun Kurban
Untuk melaksanakan ibadah kurban, terdapat beberapa syarat dan rukun yang harus dipenuhi diantaranya sebagai berikut :
Syarat Kurban
Muslim, yaitu pelaksana kurban harus seorang yang beragama Islam.
Mampu. Kurban hanya diwajibkan atau dianjurkan bagi yang mampu.
Hewan yang Dikorbankan. Hewan yang sah untuk kurban adalah kambing, domba, sapi, atau unta. Hewan tersebut harus mencapai usia minimal yang ditetapkan. Untuk kambing dan domba memiliki usia minimal 1 tahun, sedangkan sapi berusia minimal 2 tahun, dan unta berusia minimal 5 tahun.
Hewan kurban dinyatakan sehat dan tidak Cacat. Hewan kurban harus sehat dan tidak memiliki cacat yang bisa mengurangi kualitasnya sebagai kurban.
Rukun Kurban
Adapun rukun kurban adalah sebagai berikut :
Niat. Niat harus diucapkan oleh pelaksana kurban sebelum penyembelihan.
Penyembelihan. Penyembelihan harus dilakukan pada waktu yang ditentukan, yaitu setelah shalat Idul Adha sampai akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijjah).
Penyembelihan harus dilakukan oleh Muslim yang memenuhi syarat, dan penyembelihan harus sesuai dengan ketentuan syariat, yaitu memotong tiga saluran (jalan makanan, jalan nafas, dan pembuluh darah) di leher hewan.
Hikmah Kurban
Kurban memiliki sejumlah hikmah yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim yaitu :
a. Bentuk ketaatan kepada Allah
Kurban adalah bentuk ketaatan kepada Allah dan pelaksanaan perintah-Nya. Ini menunjukkan kesediaan seorang Muslim untuk mengorbankan sebagian harta dan kesenangannya demi menjalankan ibadah yang telah diperintahkan.
b. Menghidupkan Sunnah Nabi Ibrahim AS
Melalui kurban, umat Muslim mengenang dan meneladani ketaatan dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, yang merupakan contoh luar biasa dalam hal ketaatan kepada Allah.
c. Meningkatkan Kepedulian Sosial
Daging kurban dibagikan kepada yang membutuhkan, sehingga membantu meringankan beban mereka dan mempererat hubungan sosial dalam masyarakat. Hal ini juga menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, serta menumbuhkan solidaritas sosial.
d. Mensucikan Harta
Melaksanakan kurban merupakan bentuk pembersihan harta dari sifat-sifat kebakhilan dan keserakahan. Dengan berkurban, seorang Muslim berlatih untuk melepaskan sebagian dari harta yang mereka cintai untuk kebaikan orang lain.
e. Pengembangan Karakter
Kurban mengajarkan nilai-nilai seperti pengorbanan, keikhlasan, dan ketakwaan. Melalui tindakan kurban, seorang Muslim belajar untuk mengutamakan perintah Allah di atas keinginan pribadi dan mengembangkan karakter yang lebih baik.
f. Mendapatkan Pahala dan Keberkahan
Ibadah kurban juga merupakan sarana untuk mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah. Setiap bagian dari proses kurban, mulai dari niat hingga penyembelihan dan pembagian daging, memiliki nilai ibadah yang dapat meningkatkan derajat keimanan seorang Muslim.
Berdasarkan uraian di atas, kurban merupakan ibadah yang memiliki sejarah mendalam dan penting dalam tradisi Islam. Bermula dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS, kurban mengajarkan nilai pengorbanan, ketaatan, dan kepedulian sosial. Dengan mematuhi syarat dan rukun yang ditetapkan, ibadah kurban menjadi cara bagi seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Melalui hikmah yang terkandung dalam kurban, umat Muslim dapat merasakan manfaat spiritual, sosial, dan moral yang mengokohkan nilai-nilai ketaatan dan kepedulian terhadap sesama. Kurban adalah ibadah yang tidak hanya berdampak pada individu yang melaksanakannya, tetapi juga pada komunitas dan masyarakat secara keseluruhan.
Hai sahabat Ahzaa, pada kesempatan ini kita lanjutkan lagi yaa belajar
dengan materi PAIBP kelas 3 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka. Untuk materi
PAIBP kelas 3 SD semester 1 yang akan di bahas melalui latihan soal adalah
materi Bab 2 tentang Ayo Mengenal Tuhan Kita.
Image by Mario Vogelsteller from Pixabay
Materi Bab 2 terdiri atas empat sub bab yaitu mengenal sifat wajib Allah
Swt, mengenal sifat mustahil Allah Swt, Mengenal sifat jaiz Allah Swt dan
Mengenal Allah Swt melalui asmaul husna.
Untuk memudahkan dalam belajar, kita akan belajar per sub bab materi
mengingat isi bab yang lumayan banyak.
Baik, kita bagi latihan soal untuk bab 2 ini menjadi empat bagian (empat
part) dimana per bagian akan membahas satu sub bab. Pada post ini akan kami
bahas untuk sub bab pertama terlebih dahulu yaitu Sifat Wajib Allah.
Sifat wajib Allah merupakan sifat- sifat yang dimiliki oleh Allah Swt. Ada
dua puluh sifat wajib Allah Swt yang harus kita pahami dan teladani. Lebih
jelasnya, bisa dipelajari melalui latihan soal berikut ini,
Selamat Belajar....
Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) Kelas 3 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka
Bab 2 Ayo Mengenal Tuhan Kita (Part I) Sifat Wajib Allah Swt
1. Sifat yang dimiliki Allah Swt disebut ....
a. sifat wajib Allah Swt
b. sifat mustahil Allah Swt
c. sifat sempurna Allah Swt
d. sifat baik Allah Swt
2. Jumlah sifat wajib Allah Swt ada ....
a. 10
b. 20
c. 50
d. 100
3. Allah Swt ada dengan sendirinya, tanpa ada yang mewujudkan-Nya karena
Allah Swt memiliki sifat ....
a. Baqa'
b. Qidam
c. Wujud
d. Mukhallafatu lilhawadisi
4. Allah Swt ada lebih dahulu sebelum dunia dan isinya ini ada karena Allah
memiliki sifat wajib ....
a. Qidam
b. Baqa
c. Qiyāmuhu binafsihi
d. Mukhallafatu lilhawadisi
5. Allah memiliki sifat yang kekal, abadi dan tidak akan binasa atau mati.
Dalam hal ini, Allah Swt memiliki sifat wajib ....
a. Qiyāmuhu binafsihi
b. Mukhallafatu lilhawadisi
c. baqa
d. wahdaniyah
6. Allah Swt sebagai sang Pencipta, tidak ada yang menyamai-Nya. Hal ini
artinya, SAllah Swt berbeda dengan makhluk-Nya. Berkaitan dengan hal ini,
Allah Swt memiliki sifat wajib ....
a. Qiyāmuhu binafsihi
b. Mukhallafatu lilhawadisi
c. qudrat
d. wahdaniyah
7. Allah Swt tidak membutuhkan apapun dan siapapun karena Allah Swt berdiri
sendiri. Dalam hal ini Allah Swt memiliki sifat wajib ....
a. Qiyāmuhu binafsihi
b. iradat
c. qudrat
d. wahdaniyah
8. Allah Swt itu Esa, satu- satunya Tuhan pencipta alam semesta karena Allah
Swt memiliki sifat wajib ....
a. wahdaniyah
b. qudrah
c. 'ilmun
d. iradah
9. Allah Swt Maha Kuasa atas segala sesuatu dengan kekuasaan yang tak
terbatas. Dalam hal ini Allah Swt memiliki sifat wajib ....
a. 'ilmun
b. hayah
c. sama'
d. qudrah
10. Allah Swt Maha Berkehendak atas segala sesuatu dan semua yang terjadi
atas kehendak-Nya karena Allah Swt memiliki sifat wajib ....
a. hayah
b. 'ilmun
c. hayah
d. iradah
11. Allah Swt Maha Mengetahui atas segala sesuatu, baik yang tampak maupun
yang tersembunyi karena Allah Swt memiliki sifat ....
a. hayah
b. 'ilmun
c. hayah
d. bashar
12. Allah Swt Maha Hidup, tidak pernah mati dan hidup selama- lamanya karena
memiliki sifat wajib ....
a. hayah
b. sama'
c. bashar
d. kalam
13. Allah Swt Maha Mendengar atas segala sesuatu. Suara sekecil apapun,
selirih apapun, mampu mendengarnya bahkan Allah Swt mampu mendengar hal yang
terbersit dalam hati makhluk-Nya. Dalam hal ini Allah Swt memiliki sifat
wajib ....
a. basar
b. sama'
c. kalam
d. qadiran
14. Allah Swt Maha Melihat segala sesuatu dan tiada sesuatupun yang terlepas
dari penglihatan Allah Swt. Sifat wajib Allah Swt berkaitan dengan hal
tersebut adalah ....
a. kalam
b. qadiran
c. basar
d. 'aliman
15. Allah Swt Maha Berfirman melalui kitab- kitab yang diturunkan kepada
para rasul-Nya. Sifat wajib Allah Swt berkaitan dengan hal tersebut adalah
....
a. qadiran
b. kalam
c. muridan
d. aliman
16. Allah Swt Maha Kuasa dan dalam keadaan apapun Allah Swt tetap Maha
Kuasa. Sifat wajib Allah Swt berkaitan dengan hal tersebut adalah ....
a. qadiran
b. ilmu
c. muridan
d. aliman
17. Allah Swt Maha Berkehendak dan dalam situasi dan kondisi apapun, Allah
Swt mampu berkehendak. Sifat wajib Allah Swt berkaitan dengan hal tersebut
adalah ....
a. hayyan
b. ilmu
c. muridan
d. aliman
18. Allah Swt Maha Mengetahui, dalam keadaan apa saja Allah Swt. selalu Maha
Mengetahui. Sifat wajib Allah Swt berkaitan dengan hal tersebut adalah ....
a. hayyan
b. ilmu
c. muridan
d. aliman
19. Allah Swt selalu Maha Hidup dalam keadaan apapun karena Allah Swt
memiliki sifat wajib ....
a. hayyan
b. ilmu
c. muridan
d. aliman
20. Allah Swt Yang Maha Mendengar dan Allah Swt. tetap Maha Mendengar dalam
situasi dan kondisi apapun karena Allah Swt memiliki sifat ....
a. sami'an
b. basiran
c. mutakalliman
d. hayyan
21. Allah Swt. tetap Maha Melihat walau dalam keadaan
apapun karena Allah Swt memiliki sifat wajib ....
a. sami'an
b. basiran
c. mutakalliman
d. hayyan
22. Allah Swt Yang Maha Berfirman dan dalam keadaan apapun akan berfirman
sesuai kehendak-Nya. Sifat wajib Allah Swt berkaitan dengan hal tersebut
adalah ....
a. sami'an
b. basiran
c. mutakalliman
d. hayyan
23. Di bawah ini yang merupakan cara menghayati sifat wajib Allah Swt. Wujud
adalah ....
a. meyakini bahwa setiap sesuatu itu ada permulaaannya
b. meyakini bahwa Allah Swt itu ada sehingga kita akan selalu ebrbuat baik
dimanapun dan kapanpun
c. meyakini bahwa Allah Swt itu kekal selamanya
d. meyakini bahwa Allah Swt adalah zat yang sempurna, tidak ada lagi yang
dapat menyamai-Nya
24. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. Qidam adalah ....
a. meyakini bahwa setiap sesuatu itu ada permulaaannya
b. meyakini bahwa Allah Swt itu ada sehingga kita akan selalu berbuat baik
dimanapun dan kapanpun
c. meyakini bahwa Allah Swt itu kekal selamanya
d. meyakini bahwa Allah Swt adalah zat yang sempurna, tidak ada lagi yang
dapat menyamai-Nya
25. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. Baqa adalah ....
a. meyakini bahwa setiap sesuatu itu ada permulaaannya
b. meyakini bahwa Allah Swt itu ada sehingga kita akan selalu berbuat baik
dimanapun dan kapanpun
c. meyakini bahwa Allah Swt itu kekal selamanya
d. meyakini bahwa Allah Swt adalah zat yang sempurna, tidak ada lagi yang
dapat menyamai-Nya
26. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. Mukhallafatu lilhawadisi adalah
....
a. meyakini bahwa setiap sesuatu itu ada permulaaannya
b. meyakini bahwa Allah Swt itu ada sehingga kita akan selalu berbuat baik
dimanapun dan kapanpun
c. meyakini bahwa Allah Swt itu kekal selamanya
d. meyakini bahwa Allah Swt adalah zat yang sempurna, tidak ada lagi yang
dapat menyamai-Nya
27. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. Qiyamuhu binafsihi adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt tidak memerlukan bantuan apapun dari makhluk-Nya
b. meyakini bahwa Allah Swt itu satu yang utuh, bukan satu dari kesatuan
yang tersusun
c. meyakini bahwa kekuasaan Allah Swt tak terbatas, beda dengan manusia yang
sangat terbatas
d. meyakini bahwa kehendak Allah Swt itu mutlak dan pasti terjadi
28. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. wahdaniyah adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt tidak memerlukan bantuan apapun dari makhluk-Nya
b. meyakini bahwa Allah Swt itu satu yang utuh, bukan satu dari kesatuan
yang tersusun
c. meyakini bahwa kekuasaan Allah Swt tak terbatas, beda dengan manusia yang
sangat terbatas
d. meyakini bahwa kehendak Allah Swt itu mutlak dan pasti terjadi
29. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. qudrah adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt tidak memerlukan bantuan apapun dari makhluk-Nya
b. meyakini bahwa Allah Swt itu satu yang utuh, bukan satu dari kesatuan
yang tersusun
c. meyakini bahwa kekuasaan Allah Swt tak terbatas, beda dengan manusia yang
sangat terbatas
d. meyakini bahwa kehendak Allah Swt itu mutlak dan pasti terjadi
30. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. iradah adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt tidak memerlukan bantuan apapun dari makhluk-Nya
b. meyakini bahwa Allah Swt itu satu yang utuh, bukan satu dari kesatuan
yang tersusun
c. meyakini bahwa kekuasaan Allah Swt tak terbatas, beda dengan manusia yang
sangat terbatas
d. meyakini bahwa kehendak Allah Swt itu mutlak dan pasti terjadi
31. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. 'ilmun adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt selalu hidup dan penentu kehidupan dan
kematian
b. meyakini bahwa pengethuan Allah tidak terbatas, mengetahui apa yang
nampak dan tersembunyi
c. meyakini bahwa Allah Swt Maha mendengar
d. meyakini bahwa Allah Swt selalu melihat kita sehingga kita harus selalu
berbuat kebaikan kapan saja dan dimana saja
32. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. hayah adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt selalu hidup dan penentu kehidupan dan
kematian
b. meyakini bahwa pengethuan Allah tidak terbatas, mengetahui apa yang
nampak dan tersembunyi
c. meyakini bahwa Allah Swt Maha mendengar
d. meyakini bahwa Allah Swt selalu melihat kita sehingga kita harus selalu
berbuat kebaikan kapan saja dan dimana saja
33. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. sama' adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt selalu hidup dan penentu kehidupan dan
kematian
b. meyakini bahwa pengethuan Allah tidak terbatas, mengetahui apa yang
nampak dan tersembunyi
c. meyakini bahwa Allah Swt Maha mendengar
d. meyakini bahwa Allah Swt selalu melihat kita sehingga kita harus selalu
berbuat kebaikan kapan saja dan dimana saja
34. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. basar adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt selalu hidup dan penentu kehidupan dan
kematian
b. meyakini bahwa pengethuan Allah tidak terbatas, mengetahui apa yang
nampak dan tersembunyi
c. meyakini bahwa Allah Swt Maha mendengar
d. meyakini bahwa Allah Swt selalu melihat kita sehingga kita harus selalu
berbuat kebaikan kapan saja dan dimana saja
35. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. kalam adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt Maha berfirman
b. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja Allah
Swt selalu Maha Kuasa
c. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja
Allah Swt selalu Maha berkehendak
d. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja
Allah Swt selalu Maha Mengetahui
36. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. qadiran adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt Maha berfirman
b. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja Allah
Swt selalu Maha Kuasa
c. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja
Allah Swt selalu Maha berkehendak
d. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja
Allah Swt selalu Maha Mengetahui
37. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. muridan adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt Maha berfirman
b. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja Allah
Swt selalu Maha Kuasa
c. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja
Allah Swt selalu Maha berkehendak
d. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja
Allah Swt selalu Maha Mengetahui
38. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. aliman adalah ....
a. meyakini bahwa Allah Swt Maha berfirman
b. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja Allah
Swt selalu Maha Kuasa
c. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja
Allah Swt selalu Maha berkehendak
d. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja dan di mana saja
Allah Swt selalu Maha Mengetahui
39. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. hayyan adalah ....
a. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Hidup
b. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Mendengar
c. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Melihat
d. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Kuasa
40. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. sami'an adalah ....
a. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Hidup
b. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Mendengar
c. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Melihat
d. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Kuasa
41. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. basiran adalah ....
a. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Hidup
b. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Mendengar
c. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Melihat
d. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Kuasa
42. Cara menghayati sifat wajib Allah Swt. mutakalliman adalah ....
a. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Hidup
b. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Mendengar
c. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Melihat
d. meyakini bahwa dalam keadaan apa saja, kapan saja, dan dimana saja, Allah
Swt selalu Maha Kuasa
Demikian Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) Kelas 3 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka
Bab 2 Ayo Mengenal Tuhan Kita (Part I) Sifat Wajib Allah Swt. Kita masih akan
belajar melanjutkan materi ini ke sub bab kedua yaitu sifat mustahil Allah
Swt. Tetap belajar di AhzaaNet yaa...
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pendidikan Profesi Guru segera akan melakukan pembaruan terkait data- data guru calon peserta PPG. Pembaruan data melalui aplikasi Dapodik tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Rencananya, pemutakhiran data akan dibuka hingga tanggal 30 Juni 2024 pukul 23.59.
Melalui surat edaran nomor 1140/B2/GT.00.02/2024 tentang Pemutakhiran Data Calon Peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) tertanggal 8 Juni 2024, ada beberapa poin data yang perlu untuk dimutakhirkan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
A. Melalui (https://vervalptk.data.kemdikbud.go.id);
Nama Lengkap yang disebut tanpa gelar akademik atau keagamaan.
Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Tempat lahir dan tanggal lahir.
B. Melalui Manajemen Individu di (https://ptk.datadik.kemdikbud.go.id);
Riwayat pendidikan formal muali jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan terakhir
C. Melalui Aplikasi Dapodik
Riwayat karir guru mulai pertama kali mengajar (TMT)
D. Melalui Manajemen Dinas Pendidikan di (https://datadik.kemdikbud.go.id)
Status sekolah induk yang notabene tidak boleh lebih dari satu
Status kepegawaian
Jenis PTK
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk mendapatkan Guru yang berkualitas, diperlukan program diklat yang terdiri atas: seleksi akademik, seleksi administrasi, dan pembelajaran terstruktur. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan prinsip objektif, adil, transparan, dan akuntabel.
Pendaftaran Guru untuk PPG Dalam Jabatan
Bagi guru yang memenuhi syarat umum Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG-Daljab), pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi SIMPKB. Dalam aplikasi tersebut, registrasi dilakukan melalui menu pendaftaran seleksi baik akademik maupun administrasi.
Dokumen yang diupload
Sesuai dengan syarat administrasi pada surat edaran, ada 3 SK yang diminta yaitu
SK pengangkatan pertama kali sebagai guru yang minimal ditandatangani oleh Kepala Sekolah. Adapun syarat TMT awal mengajar sesuai dengan kategori (TMT maksimal akhir 2015 dan TMT maksimal 1 Januari 2019, sesuai dapodik)
SK pengangkatan sebagai guru dua tahun terkahir yang memiliki ketentuan yang berbeda tergantung status kepegawaian (CPNS/PNS, PPPK, GTY atau guru Honor Daerah)
SK pembagian tugas mengajar dua tahun terakhir yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah.
Biasanya berkas yang di-upload adalah yang asli atau fotocopy legalisir sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Itulah informasi tentang pembaruan data untuk calon guru peserta PPG Dalam Jabatan (Daljab). Yuk segera lakukan update pembaruan sesuai dengan poin- poin yang disebutkan di atas.
Hai sahabat AhzaaNet, selamat datang kembali di blog kami. Pada kesempatan ini kita akan belajar materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) kelas 3 SD Kurikulum Merdeka bab 1 tentang belajar surah Al Alaq.
Materi ini menjelaskan tentang surah al Alaq ayat 1 - 5 berikut sebab turunnya surah, arti dari al alaq, pesan dari surah al alaq, dan bacaan qalqalah.
Gambar oleh WAQAR AHMAD dari Pixabay
Ada 25 soal pilihan ganda yang dapat menjadi bahan latihan sekaligus bahan belajar teman- teman dalam mempelajari surah al alaq ayat 1 - 5. Semua soal sudah lengkap dengan kunci jawaban untuk memudahkan dalam belajar.
Nah, langsung saja yaa, berikut latihan soalnya,
Selamat belajar...
Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti (PAIBP) Kelas 3 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1
Asyiknya Belajar Surah Al Alaq
1. Qalqalah artinya ....
a. berdengung
b. getaran suara
c. jelas
d. nyaring
2. Jumlah dari huruf qalqalah ada ....
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
3. Perhatikan huruf hijaiyyah di bawah ini
(1) qaf
(2) ta
(3) ba'
(4) mim
(5) jim
(6) dal
Yang bukan merupakan huruf qalqalah ditunjukkan oleh anka ....
a. 1 - 2
b. 2
c. 4
d. 5
4. Qalqalah ada dua yaitu ....
a. sugra dan kubra
b. sirri dan akbar
c. sugra dan akbar
d. akbar dan kubra
5. Apabila huruf qalqalah itu asli disukun atau mati, maka wajib di baca
qalqalah ....
a. sugra
b. kubra
c. berat
d. ringan
6. Cara membaca qalqalah sugra adalah ....
a. memantulkan suara biasa saja
b. memantulkan suara agak ringan, harus bergerak dan berbunyi seperti
membalik
c. memantulkan suara berat
d. memantulkan suara hingga berhenti lama
7. Jika ada huruf qalqalah itu mati karena waqaf, maka wajib di baca qalqalah
....
a. sugra
b. kubra
c. berat
d. ringan
8. Cara membaca dari qalqalah kubra adalah ....
a. ringan
b. lebih ringan
c. lebih jelas
d. samar
9. Di bawah ini yang merupakan sebab dari turunnya QS Al Alaq ayat 1 - 5
adalah ....
a. perilaku tidak terpuji kaum kafir Quraisy
b. kebencian kaum kafir Qraisy terhadap Nabi Saw
c. khalwat nabi Saw di gua Hira
d. perintah Allah kepada Nabi Saw untuk berdakwah secara terang-
terangan
10. Nabi Saw berkhalwat sebelum menerima wahyu surah Al Alaq. Khalwat artinya
....
a. mengasingkan diri dari keramaian
b. singgah sejenak
c. mengunjungi secara langsung
d. beristirahat sebelum menempuh perjalanan
11. Nama gua tempat Nabi Saw berkhalwat adalah ....
a. gua Tsur
b. gua Nur
c. gua Hira
d. gua Naiwana
12. Perintah malaikat Jibril kepada Nabi Saw ketika pertama mendatanginya
adalah ....
a. menyuruh untuk berdakwah
b. menyuruh untuk membaca
c. mengajak untuk melaksanakan salat
d. mengajak Nabi Saw mengubah sifat kaum Quraisy
13. Jawaban nabi ketika malaikat Jibril menyuruhnya membaca adalah ....
a. beliau menyanggupinya
b. beliau menjawab tidak bisa membaca
c. beliau menolak untuk membaca
d. beliau menuruti malaikat Jibril dengan terpaksa
14. Hal yang dirasakan Nabi Saw sertelah beliau pulang dari berkhalwat adalah
....
a. merasa badannya segar
b. merasa tercerahkan pemikirannya
c. merasakan badannya menggigil kedinginan
d. tidak merasakan apapun
15. Permintaan Nabi Saw kepada Siti Khadijah ketika beliau merasakan badannya
menggigil kedinginan adalah ....
a. Nabi Saw meminta dibuatkan minuman
b. Nabi Saw meminta untuk menyelimuti tubuhnya
c. Nabi Saw meminta untuk memanggil beberapa sahabatnya
d. Nabi Saw meminta untuk memanggil pamannya
16. Siti Khadijah mengajak Nabi Saw menemui pamannya setelah beliau
menceritakan apa yang terjadi di Gua Hira. Nama paman Siti Khadijah yang
dimaksud adalah ....
a. Abu Ubaidah Bin Jarrah
b. Abu Thalib
c. Waraqah bin Naufal
d. Abdurrahman bin Auf
17. Paman Khadijah menjelaskan kepada Nabi Saw bahwa apa yang diceritakan
adalah suatu pertanda bahwa ....
a. akan datang seorang Nabi di kalangan kaum Quraisy
b. Nabi Muhammad diutus sebagai nabi dan rasul
c. kaum Quraisy harus mengimani adanya Nabi Saw
d. akan datang masa yang lebih baik dibandingkan saat itu
18. Surah Al Alaq tergolong dalam surah ....
a. Makkiyah
b. Madaniyah
c. Riyadhiyah
d. Makkiyah dan Madaniyah
19. Nama Surah Al Alaq diambil dari ayat surah yang ke ....
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
20. Arti dari Al Alaq adalah ....
a. bacalah
b. Segumpal daging
c. segumpal darah
d. belajar
21. Salah satu pesan pokok dalam surah Al Alaq adalah adanya perintah untuk
....
a. melaksanakan salat
b. berbuat baik kepada sesama
c. perintah membaca, perintah belajar
d. perintah untuk selalu bersyukur
22. Menurut surah Al Alaq ayat 1 - 5, manusia diciptakan oleh Allah dari ....
a. segumpal daging
b. setetes air
c. segumpal darah
d. segumpal tanah
23. Yang memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia adalah ....
a. Allah Swt
b. malaikat
c. Nabi
d. manusia
24. Kunci dari ilmu pengetahuan adalah ....
a. menulis
b. membaca
c. memperhatikan
d. mendengar
25. Berdasarkan surah al Alaq ayat 1 - 5, Allah Swt memberikan kita perintah
agar selalu ....
Hai sahabat AhzaaNet, selamat datang kembali. Pada kesempatan ini kita akan lanjutkan belajar untuk materi Pendidikan pancasila kelas 3 SD/ MI Kurikulum Merdeka di semester 1 (ganjil) Bab 2 Aku Patuh Aturan.
Kita lanjutkan ke bagian keempat (Part IV) Materi Pendidikan Pancasila kelas 3 SD/ MI semester 1 (ganjil) kurikulum Merdeka Bab 2 Aku Patuh Aturan. Untuk bagian pertama, kedua dan ketiga sudah saya publish pada postingan sebelumnya.
Buat teman- teman yang belum belajar untuk materi bagian pertama, kedua dan ketiga tentang Aturan di Sekolah bisa buka kembali postingan yang sudah dimuat sebelumnya.
Seperti kita ketahui, materi Pendidikan Pancasila kelas 3 SD/ MI Kurikulum Merdeka di semester 1 (Ganjil) ini terdiri atas dua bab yaitu :
Bab 1 Aku Anak Indonesia
Bab 2 Aku Patuh Aturan
Materi untuk bab 1 juga sudah saya publish pada post terdahulu. Teman- teman yang belum belajar materi bab 1, dapat mengecek pada post saya sebelumnya.
Terdapat 20 soal latihan yang terdiri atas soal pilihan ganda dan soal pernyataan benar atau salah. Semua soal sudah lengkap dengan kunci jawaban pada bagian keempat ini.
Baik, langsung saja yaa, berikut latihan soalnya...
Selamat belajar.
Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Pancasila
Kelas 3 SD/ MI Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 2 Aku Patuh Aturan (Part IV) :
Hak dan Kewajibanku di Sekolah
1. Sesuatu yang harus diterima oleh seseorang disebut ....
a. hak
b. kewajiban
c. keharusan
d. keinginan
2. Sesuatu yang harus dilakukan sesuai dengan ketentuan disebut ....
a. keinginan
b. kebutuhan
c. kewajiban
d. keharusan
3. Apabila seseorang tidak melaksanakan kewajiban, maka yang terjadi kepada
orang tersebut adalah ....
a. mendapatkan pujian
b. mendapatkan haknya
c. mendapatkan hukuman atau sanksi
d. mendapatkan prestasi
4. Saat di sekolah, peserta didik memiliki kewajiban ....
a. belajar dengan sungguh - sungguh
b. mendapatkan semua haknya
c. menggunakan fasilitas sekolah
d. mengikuti seluruh kegiatan sekolah
5. Apabila semua kewajiban telah dilaksanakan, maka peserta didik layak
mendapatkan ....
a. sebagian kecil haknya
b. sebagian besar haknya
c. semua haknya
d. pujian
6. Pelaksanaan hak dan kewajiban secara seimbang merupakan cerminan nilai
Pancasila terutama sila ....
a. kedua
b. ketiga
c. keempat
d. kelima
7. Hak yang didapatkan siswa jika kurang memahami materi adalah ....
a. mendapatkan bimbingan dari guru
b. mengikuti remidi
c. melaporkan kepada kepala sekolah
d. belajar dengan sungguh- sungguh
8. Bila kita mendapati ada teman yang dirundung, maka kewajiban kita adalah
....
a. membiarkannya
b. ikut merundung
c. melaporkan pada guru
d. berpura - pura tidak tahu
9. Pada saat kita mengikuti ujian, maka kewajiban kita adalah ....
a. membantu teman menjawab soal ujian
b. membuat gaduh kelas
c. mencari contekan jawaban
d. membuat ujian tertib dan aman
10. Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah merupakan kewajiban
....
a. kepala sekolah
b. guru
c. siswa
d. semua warga sekolah
11. Di bawah ini yang termasuk hak siswa di sekolah adalah ....
a. hormat pada guru
b. menjaga kebersihan sekolah
c. mendapat bimbingan dari guru
d. belajar dengan tertib
12. Yang termasuk kewajiban siswa di sekolah adalah ....
a. hormat pada guru
b. belajar dengan tertib
c. menjaga kebersihan lingkungan sekolah
d. semua jawaban benar
Pernyataan Benar/ Salah
Pernyataan
Benar
Salah
13. Mendapatkan bimbingan belajar dari guru merupakan
hak siswa
14. Melaksanakan piket kelas merupakan kewajiban siswa
15. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah merupakan hak
siswa
16. Siswa berhak mendapatkan perlindungan di sekolah
17. Siswa memiliki hak untuk mendapatkan kasih sayang guru
18. Siswa berhak untuk mendapatkan prestasi di sekolah
19. Siswa memiliki kewajiban untuk menghormati guru dan
siswa lainnya
20. Siswa memiliki hak untuk belajar dengan tertib
Jawaban
Pernyataan Benar/ Salah
Pernyataan
Benar
Salah
13. Mendapatkan bimbingan belajar dari guru
merupakan hak siswa
✓
14. Melaksanakan piket kelas merupakan kewajiban
siswa
✓
15. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah merupakan hak
siswa
✓
16. Siswa berhak mendapatkan perlindungan di sekolah
✓
17. Siswa memiliki hak untuk mendapatkan kasih
sayang guru
✓
18. Siswa berhak untuk mendapatkan prestasi di
sekolah
✓
19. Siswa memiliki kewajiban untuk menghormati guru
dan siswa lainnya
✓
20. Siswa memiliki hak untuk belajar dengan tertib
✓
Demikian Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Pancasila Kelas 3 SD/ MI Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 2 Aku Patuh Aturan (Part IV) : Hak dan Kewajibanku di Sekolah. Semoga Bermanfaat.
Hai sahabat AhzaaNet, selamat datang kembali. Pada kesempatan ini kita akan lanjutkan belajar untuk materi Pendidikan pancasila kelas 3 SD/ MI Kurikulum Merdeka di semester 1 (ganjil) Bab 2 Aku Patuh Aturan.
Kita lanjutkan ke bagian ketiga (Part III) Materi Pendidikan Pancasila kelas 3 SD/ MI semester 1 (ganjil) kurikulum Merdeka Bab 2 Aku Patuh Aturan. Untuk bagian pertama dan kedua sudah saya publish pada postingan sebelumnya.
Buat teman- teman yang belum belajar untuk materi bagian pertama dan kedua tentang Aturan di Sekolah bisa buka kembali postingan yang sudah dimuat sebelumnya.
Seperti kita ketahui, materi Pendidikan Pancasila kelas 3 SD/ MI Kurikulum Merdeka di semester 1 (Ganjil) ini terdiri atas dua bab yaitu :
Bab 1 Aku Anak Indonesia
Bab 2 Aku Patuh Aturan
Materi untuk bab 1 juga sudah saya publish pada post terdahulu. Teman- teman yang belum belajar materi bab 1, dapat mengecek pada post saya sebelumnya.
Terdapat 15 soal latihan yang terdiri atas soal pilihan ganda, lengkap dengan kunci jawaban pada bagian ketiga ini.
Baik, langsung saja yaa, berikut latihan soalnya...
Selamat belajar.
Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Pancasila
Kelas 3 SD/ MI Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 2 Aku Patuh Aturan (Part III)
: Hak dan Kewajibanku di Rumah
1. Di bawah ini pengertian yang tepat tentang hak adalah ....
a. hak merupakan sesuatu yang harus dilakukan
b. hak adalah sesuatu yang harus diterima
c. hak adalah sesuatu yang mesti dituntut
d. hak adalah sesuatu yang harus dibiarkan
2. Pengertian yang tepat tentang kewajiban adalah ....
a. kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan
b. kewajiban adalah sesuatu yang harus diterima
c. kewajiban adalah sesuatu yang mesti dituntut
d. kewajiban adalah sesuatu yang harus dibiarkan
3. Dalam pelaksanaannya, hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara ....
a. bersama
b. berbeda
c. seimbang
d. berat sebelah
4. Di bawah ini yang merupakan contoh hak di rumah adalah ....
a. mendapatkan pengajaran oleh guru
b. mendapat perhatian dan kasih sayang orang tua
c. membantu ibu membersihkan rumah
d. belajar dengan giat dan sungguh- sungguh
5. Berikut ini yang merupakan contoh kewajiban anak di rumah adalah ....
a. didampingi orang tua saat belajar
b. belajar dengan sungguh- sungguh
c. mendapatkan uang saku
d. diantar orang tua ke sekolah
6. Saat orang tua sedang mengerjakan pekerjaan, maka kewajiban kita adalah
....
a. membiarkannya
b. berpura- pura tidak tahu
c. membantu pekerjaanya
d. menyuruh anggota keluarga lain membantunya
7. Jika kewajiban anak di rumah tidak dilakukan dengan baik, maka yang terjadi
adalah ....
a. pelaksanaan kewajiban akan terganggu
b. hak anak akan tidak terlaksana
c. kewajiban akan dilimpahkan kepada anggota keluarga lainnya
d. tidak terjadi apapun
8. Mendapatkan kasih sayang dan rasa aman merupakan ....
a. kewajiban anak
b. kewajiban orang tua
c. hak anak
d. hak orang tua
9. Mendapatkan pendidikan merupakan ....
a. kewajiban anak
b. kewajiban orang tua
c. hak anak
d. hak orang tua
10. Mengerjakan tugas sekolah setelah makan malam merupakan ....
a. kewajiban anak
b. kewajiban orang tua
c. hak anak
d. hak orang tua
11. Mendapatkan uang jajan setelah membantu orang tua merupakan ....
a. kewajiban anak
b. kewajiban orang tua
c. hak anak
d. hak orang tua
12. Membantu ibu di rumah merupakan bentuk ....
a. kewajiban anak
b. kewajiban orang tua
c. hak anak
d. hak orang tua
13. Yang harus dilakukan anak ketika akan bermain ke rumah teman sepulang
sekolah adalah ....
a. berpamitan dengan orang tua
b. berdiam saja dan bermain langsung ke rumah teman
c. tidak berpamitan kepada orang tua
d. menyuruh anggota keluarga lain untuk mengizinkan
14. Mendapatkan prestasi yang membanggakan keluarga merupakan contoh dari ....
a. kewajiban anak
b. kewajiban orang tua
c. hak anak
d. hak orang tua
15. Setiap orang tua memiliki kewajiban terhadap anak yaitu ....
a. memberikan kasih sayang
b. mendampingi dalam belajar
c. mendidik dan mengajarkan anak
d. semua jawaban benar
Demikian Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Pancasila Kelas 3 SD/ MI Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 2 Aku Patuh Aturan (Part III) :Hak dan Kewajibanku di Rumah. Kita masih akan lanjutkan belajar untuk bagian dari materi Pendidikan Pancasila Kelas 3 SD/ MI Semester 1 Kurikulum Merdeka dalam sub bab keempat yaitu Hak dan Kewajibanku di Sekolah.