Ahzaa.Net
Sistem Tanam Paksa di Masa Penjajahan Belanda : Latar Belakang, Ketentuan, Pelaksanaan, Tokoh- Tokoh Penentang, dan Penyebab Berakhirnya

Sistem Tanam Paksa di Masa Penjajahan Belanda : Latar Belakang, Ketentuan, Pelaksanaan, Tokoh- Tokoh Penentang, dan Penyebab Berakhirnya

Permasalahan ekonomi yang dialami oleh pemerintah Belanda membuat jajaran pemerintah mencari cara agar persoalan tersebut dapat segera diatasi. Salah seorang tokoh Belanda Johannes Van den Bosch mengusulkan kepada Raja Belanda terkait sistem dan tata cara melaksanakan politik kolonial Belanda di Hindia yang ditujukan untuk memperbaiki ekonomi pemerintah. Adapun usulannya adalah dilakukannya penanaman tanaman yang dapat laku di pasaran dunia.

Van den Bosch juga berpendapat bahwa sistem  penanaman dilakukan dengan cara kerja rodi sesuai dengan kebiasaan kaum pribumi atau petani. Melalui sistem kerja rodi tersebut, penanaman tanaman yang dilakukan oleh para petani bersifat wajib. Dia menambahkan bahwa daerah jajahan merupakan tempat eksploitasi sebanyak mungkin untuk diambil keuntungannya bagi negeri induk. 

Gambar oleh Tumisu, please consider ☕ Thank you! 🤗 dari Pixabay

Cultuurstelsel
Konsep Bosch dikenal dengan sistem tanam paksa atau Cultuurstelsel. Cara ini dipandang tepat untuk memulihkan perekonomian pemerintah Belanda. Melalui sistem tanam paksa inilah  ekspor hasil tanaman akan meningkat kurang lebih f.15 sampai f20 juta setiap tahunnya jadi sangat mennguntungkan bagi pihak Belanda. Raja Willem menyetujui usulan Van den Bosch dan mengangkatnya menjadi Gubernur Jenderal baru di Jawa. 

Secara umum Tanam Paksa mewajibkan para petani untuk menanam tanaman-tanaman yang dapat diekspor di pasaran dunia seperti kopi, tembakau, tebu, dan nila. 

Ketentuan Sistem Tanam Paksa
Sistem tanam paksa memiliki beberapa ketentuan dalam pelaksanaannya. Hal tersebut tertuang dalam lembaran negara (Staatsblad) nomor 22 tahun 1834 yang memuat :
  • Kewajiban penduduk dalam menyediakan sebagian tanahnya untuk keperluan pelaksanaan tanam paksa.
  • Tanah penduduk seluas 1/5  harus ditanami oleh tanaman kopi, tebu, nilai, tembakau teh, karet dan pala.
  • Para petani diberikan keleluasaan untuk mengolah tanah lain untuk keperluan hidupnya.
  • Durasi waktu untuk pekerjaan menanam tanaman yang wajib dalam sistem Tanam Paksa tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.
  • Lahan yang dimanfaatkan untuk tanaman Tanam Paksa dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
  • Hasil garapan tanaman yang terkait dengan pelaksanaan Tanam Paksa harus diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda. Apabila harga atau nilai hasil tanaman ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayarkan oleh rakyat, maka kelebihannya akan dikembalikan kepada rakyat.
  • Kegagalan panen menjadi tanggung jawab pemerintah apabila bukan merupakan kesalahan dari para petani.
  • Para penguasa pribumi secara langsung mengawasi penduduk desa yang bekerja di tanah-tanah untuk pelaksanaan Tanam Paksa, sementara itu pegawai-pegawai Eropa yang bertindak melakukan pengawasan secara umum.
  • Penduduk yang bukan petani atau tidak memiliki tanah pertanian, maka diwajibkan bekerja di perkebunan atau pabrik-pabrik milik pemerintah selama 65 hari dalam satu tahun.

Ketentuan yang tertulis menurut lembaran negara (Staatsblad) tersebut terkesan tidak memberatkan pihak petani dalam hal ini rakyat karena beberapa poin yang disebutkan masih dalam batas kewajaran akan nilai- nilai kemanusiaan.

Penyelewengan Sistem Tanam Paksa
Van den Bosch berpendapat dalam pelaksanaan sistem tanam paksa wajib menggunakan organisasi dan kekuasaan tradisional seperti melibatkan para pejabat bumiputra, kaum priyayi dan perangkat desa. 

Kaum- kaum inilah yang akan menggerakkan para petani dalam melaksanakan program tersebut. Pada akhirnya para penguasa pribumi hanyalah sebuah alat dari puhak kolonial yang mana memiliki hak- hak istimewaa seperti kepemilikan atas tanah maupun hak istimewa lainnya. 

Pengerahan tenaga manusia dilakukan dengan sambatan, gotong royong maupun gugur gunung. Peran penguasa pribumi seperti kepala desa adalah menggrakkan para petani dan sekaligus penghubung dengan atasan dan pejabat pemerintah. 

Meskipun kepala desa memiliki peran sentral namun mereka masih berada di bawah pengaruh pamong praja. Pemerintah kolonial menyiapkan bonus atau cultuur procenten  untuk penguasa pribumi dan kepala desa dalam menjalankan tugasnya. Bonus dihitung berdasarkan banyaknya setoran yang dilakukan petani kepada pemerintah, dalam artian semakin banyak setoran maka semakin besar pula  bonus yang didapatkan. Ternyata sistem tersebut rawan terjadinya penyelewengan.  

Salah satu contohnya terdapat pada ketentuan kepemilikian tanah yang pada mulanya luas tanah yang disediakan tidak boleh melebihi seperlima dari tanah yang dimiliki petani, namun praktiknya ada yang melebihi dari ketentuan, ada yang sepertiga bahkan sampai setengah dari luas tanah yang dimiliki petani. Hal ini dilakukan untuk mengejar setoran yang berimbas pada penerimaan bonus. 

Selain ketentuan pemanfaatan lahan pertanian untuk tanam paksa, penyelewengan juga berlaku pada waktu pengerjaan penanaman tanaman untuk tanam paksa yang sebelumnya tidak boleh melebihi waktu tanam padi. Pada kenyataannya tanam paksa melebihi dalam waktu pengerjaan tanam. Kembali lagi hal tersebut semata- mata untuk menarik setoran yang lebih banyak dan menguntungkan. 

Penderitaan Rakyat Akibat Sistem Tanam Paksa
Sistem tanam paksa dalam pelaksanaannya juga disertai dengan kekerasan untuk menakut- nakuti para petani. Sebagai dampak dari Sistem Tanam Paksa, rakyat mengalami penderitaan yang sangat hebat. Keharusan menanam tanaman yang ditentukan dengan Tanam Paksa membuat mereka berfokus pada kewajiban terhadap pemerintah sehingga melalaikan nasib sendiri bahkan keluarganya. Banyak kematian akibat kelaparan di berbagai daerah sebagai dampak Tanam Paksa.

Sementara itu di pihak Belanda, sistem tanam paksa membawa keuntungan yang sangat besar. Keuntungan tersebut dapat melunasi hutang- hutang VOC dan membangun benteng pertahanan.

Pertentangan Tokoh- Tokoh Belanda
Tindakan penyelewengan Sistem Tanam Paksa ternyata ditentang oleh tokoh- tokoh Belanda. Adapun tokoh- tokoh yang menentang adalah :
Dr. Eduard Douwes Dekker
Melalui buku Max hacveelar, ia menyampaikan kritik terhadap Sistem Tanam Paksa. Ia menggunakan nama samaran Multatuli yang berarti saya menderita.

Baron Van Hoevel
Baron van Hoevel merupakan seorang pendeta yang pernah tinggal di Indonesia pada tahun 1847 dimana ia terkenal sebagai pembela rakyat Indonesia melalui pidato- pidatonya di depan dewan pemerintah Belanda.

Fransen Von dor Putte
Fransen Von dor Putte menulis buku berjudul Suiker Cobtracten yang berisi kecaman- kecaman pelaksanaan tanam paksa di Indonesia.

P. Markus
P. Markus mengusulkan penghapusan tanam paksa karena menimbulkan penderitaan bagi rakyat dan melanggar kebebasan.

L. Vitalis
L. Vitalis juga mengusulkan agar tanam paksa dihapus karena merugikan pertanian rakyat. 

Dr. W Bosch
Dr. W Bosch merupakan pegawa Dinas Kesehatan Belanda yang mengusulkan agar tanam paksa dihapus karena menimbulkan kemiskinan rakyat.

Akhir Tanam Paksa
Terbitnya dua buah buku pada tahun 1860 yakni buku Max Havelaar tulisan Edward Douwes Dekker dengan nama samarannya Multatuli, dan buku berjudul Suiker Contractor (Kontrak- kontrak Gula) tulisan Frans van de Pute yang memberikan kritik keras terhadap pelaksanaan Tanam paksa mendorong pelaksanaan Sistem Tanam Paksa diakhiri.

Itulah pelaksanaan sistem tanam paksa di masa penjajahan Belanda. Sistem Tanam paksa diakhiri dengan pertentangan beberapa tokoh Belanda, namun kemudian sistem tanam paksa digantikan dengan sistem liberal atau sistem politik pintu terbuka. Nah, penasaran sistem seperti apakah itu? Kita lanjutkan pada tulisan mendatang. 

Salam. 
Mengenal Teks Hikayat Bahasa Indonesia : Pengertian, Nilai- Nilai, Ciri- ciri dan Bagian- Bagian Teks

Mengenal Teks Hikayat Bahasa Indonesia : Pengertian, Nilai- Nilai, Ciri- ciri dan Bagian- Bagian Teks

Kekayaan Indonesia tidak hanya berasal dari sumber dayanya saja yang melimpah tetapi juga datang dari kekayaan budaya dan sejarah. Salah satu dari kekayaan budaya bangsa Indonesia yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam lingkup masyarakat adalah cerita rakyat (hikayat). Dongeng, cerita rakyat, legenda atau hikayat merupakan cerita yang sarat makna, artinya terdapat pesan dan amanat yang ada di dalamnya. Selain itu juga terdapat nilai- nilai kehidupan dalam teks cerita rakyat (hikayat) diantaranya nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai agama, nilai pendidikan dan masih banyak yang lainnya. Nilai- nilai tersebut dapat menambah khasanah budaya Indonesia yang terkenal karena keberagamannya. 

Photo by Ave Calvar on Unsplash

Pada tulisan ini kita akan membahas tentang hikayat, baik secara pengertiannya, nilai- nilai yang terkandung di dalamnya, ciri- ciri dan bagian- bagian teks nya.  

Pengertian Hikayat
Teks hikayat termasuk dalam jenis cerita rakyat yang memiliki variasi yang bermacam- macam seperti dongeng, legenda, mitos, dan sebagainya. Hikayat termasuk dalam sastra melayu yang berbentuk prosa berisikan cerita, undang- undang, dan silsilah yang sifatnya berdasar rekaan, keagamaan, kesejarahan, biografi dan gabungan daripada itu. Biasanya hikayat dibacakan dalam acara- acara khusus yang ditujukan untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang maupun berbagi kebahagiaan dalam suatu pesta.  Dari beberapa hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hikayat dapat berfungsi menumbuhkan semangat kepahlawanan, kepentingan didaktis dan sarana hiburan semata

Nilai Nilai Hikayat
Nilai- nilai dalam suatu karya sastra merupakan tuntunan perilaku atau hidup seseorang yang tampak pada karakter tokoh yang diciptakan oleh pengarang cerita tersebut.  Meskipun tidak dijelaskan secara eksplisit oleh penulisnya, nilai- nilai hikayat dapat merasuk ke para penikmatnya setelah mereka menyelesaikan membaca atau mendengar dari para pencerita. terdapat bermacam- macam nilai dalam hikayat diantaranya nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai pendidikan, dan nilai agama. 

Nah, untuk lebih mendalami nilai- nilai yang terdapat pada hikayat, berikut ini sebuah teks hikayat yang dapat dianalisis berdasarkan nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai pendidikan, dan nilai agama. 

Hikayat Jaya Lengkara

Pada zaman dahulu seorang raja bernama Saiful Muluk dari negeri Ajam Saukat. Raja Saiful Muluk memiliki istri bernama Putri Sakanda Cahaya Rum. Dalam pernikahannya selama bertahun - tahun, mereka belum juga dikaruniai anak. Oleh karena itu, Raja Saiful Muluk menikah lagi dengan putri Sakanda Bayangan. Tidak lama kemudian mereka dikaruniai anak kembar bernama Makdam dan Makdim.

Putri Sakanda Cahaya Rum juga khawatir karena sang raja sudah tidak peduli lagi padanya. Kemudian ia berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan karena ketulusan hatinya, Allah Swt mengabulkan doanya. Putri Sakanda Cahaya Rum akhirnya melahirkan seorang anak bernama Jaya Lengkara. Ketika Jaya Lengkara lahir, negara menjadi makmur dan sejahtera. Raja pun terkejut dan memerintahkan putranya Makadam dan Makadim untuk meramal nasib Jaya Lengkara kepada kadi (hakim).

Para kadi meramalkan bahwa suatu saat Jaya Lengkara akan menjadi raja segala raja yang sakti mandraguna, dan tidak ada yang bisa mengalahkannya, baik jin maupun manusia. Makadam dan Makadim sangatlah kecewa mendengar hasil ramalan Kadi tentang Jaya Lengkara. Keduanya lalu membohongi ayahnya, memutarbalikkan fakta dan mengatakan bahwa nantinya Jaya Lengkara akan membawa malapetaka yang berujung pada kehancuran negara.

Percaya dengan hasutan macadam dan macadam, sang raja membuang Jaya Lengkara dan ibunya ke hutan belantara. Di alam liar, Jaya Lengkara tinggal di sebuah gua bersama ibunya. Dulu Jaya Lengkara haus dan ingin menyusui ibunya, tapi apa daya karena ibunya sudah berhari-hari tidak makan dan minum, sehingga tidak bisa menyusui Jaya Lengkara. Jaya Lengkara menjerit dan berguling-guling di lantai. Dengan izin Allah swt, air mengalir dari tanah dan ibunya segera meminum air tersebut untuk merawat Jaya Lengkara.

Jaya Lengkara tumbuh dengan berbagai keterampilan yang dimilikinya. Singkat kata, Jaya Lengkara yang kini telah dewasa pergi ke sebuah gunung di Mesir dan kemudian menemukan bunga kuma- kuma di puncak gunung tersebut dan bertemu dengan Putri Ratna Kasina. Dalam perjalanannya Jaya Lengkara menawarkan Ratna Kasina untuk pergi ke negeri Ajam Saukat. Putri Ratna Kasina mengiyakan ajakan dari Jaya Lengkara. Mereka kemudian berangkat ke kerajaan untuk menyembuhkan ayah mereka yang sakit, Raja Saiful Muluk. Setelah itu, Jaya Lengkara kembali ke hutan untuk mencari ibunya. Putri Ratna Kasina yang tinggal di keraton Ajam Saukat tak tahan dengan kelakuan saudara kembar Jaya Lengkara, Makadam dan Makadim, yang kerap menggodanya.

Makadam dan Makadim kemudian berusaha membunuh Jaya Lengkara dengan cara dilempar ke laut namun rencana itu gagal, ada seekor naga yang menyelamatkan Jaya Lengkara. Kemudian naga itu menerbangkan Jaya Lengkara dan Putri Ratna Kasina ke Madinah. Raja Madinah sangat senang, Jaya Lengkara kemudian menikah dengan putri Ratna Kasina dan Raja Madina menikah dengan ibu Jaya Lengkara. Jaya Lengkara kemudian menjadi raja di Madinah. 

Nilai moral
Nilai moral yang dapat dipetik dari hikayat tersebut adalah 
Hilangkanlah sifat iri terhadap orang lain
Bersikaplah bijaksana dan tidak boleh menjadi pendendam

Nilai Sosial
Nilai sosial yang dapat diambil dari hikayat tersebut adalah tetap menolong meskipun sudah diperlakukan dengan tidak baik. 

Nilai budaya
Nilai budaya yang terdapat dalam hikayat Jaya Lengkara adalah bahwa ramalan merupakan budaya yang harus dihilangkan karena banyak membawa kebohongan

Nilai pendidikan
Nilai pendidikan yang terdapat pada hikayat Jala Lengkara adalah belajar lebih keras untuk memiliki kepandaian dan keahlian yang akan berguna bagi orang lain.

Nilai agama
Nilai agama yang terdapat pada hikayat Jala Lengkara adalah sebagai berikut,
Doa yang tulus dipanjatkan kepada Allah swt akan dikabulkan. 
Manusia harus menggantungkan diri kepada Allah Swt dalam segala kesulitan- kesulitan yang dihadapinya.

Ciri- Ciri Teks Hikayat
Selain nilai- nilai, teks hikayat juga memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan teks cerita lainnya. Teks hikayat biasanya memiliki ruang lingkup pada kehidupan seputar istana atau kerajaan. Teks hikayat juga bersifat anonim, artinya tidak diketahui siapa pengarangnya. Teks hikayat memiliki nilai- nilai dan sarat akan makna. Jika dilihat dari lingkup cerita, biasanya teks hikayat lebih menceritakan peperangan antarkerajaan, keajaiban, kekuatan gaib serta kisah kasih manusia. Akhir cerita pada teks hikayat mudah ditebak dengan pemenang adalah tokoh utama.

Bagian- Bagian Teks Hikayat
Ada beberapa bagian- bagian dalam teks hikayat yaitu abstrak, orientasi, komplikasi, dan resolusi. Abstrak pada teks hikayat boleh ada boleh tidak karena sifatnya yang opsional. abstrak dapat menjelaskan gambaran keseluruhan dari teks hikayat. Bagian orientasi teks hikayat terdiri atas setting, latar, runtutan kisah atau peristiwa termasuk berbagai informasi yang berkaitan dengan siapa, kapan, dimana dan mengapa. Bagian komplikasi teks hikayat berisikan rangkaian peristiwa yang disusun secara urut menurut urutan waktu yang meliputi kejadian- kejadian utama yang dialami tokoh. Bagian ini juga memuat konflik sebagai daya tarik sebuah cerita. Bagian terakhir yaitu resolusi berisikan simpulan, pernyataan tentang rangkaian peristiwa yang telah diceritakans sebelumnya. Pada bagian resolusi inilah konflik akan mereda dan tercapainya penyelesaian. 

Itulah tentang Teks Hikayat Bahasa Indonesia : Pengertian, Nilai- Nilai, Ciri- ciri dan Bagian- Bagian Teks. Semoga Bermanfaat.
SNBT UNNES 2023 : Daya Tampung, Jumlah Peminat dan Prodi Baru

SNBT UNNES 2023 : Daya Tampung, Jumlah Peminat dan Prodi Baru

Universitas negeri Semarang (UNNES) merupakan salah satu kampus negeri yang ada di Kota Semarang dengan predikat unggul berdasarkan akreditasi institusi badan akreditasi nasional perguruan tinggi (BAN-PT).

Pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2023 ini, UNNES membuka kesempatan melalui tiga jalur pendaftaran yaitu SNBP, SNBT dan jalur mandiri. Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) merupakan jalur yang sebentar lagi akan dibuka, yaitu pada tanggal 23 Maret - 14 April 2023. Sementara itu jumlah daya tampung untuk mahasiswa baru, UNNES menampung mahasiswa baru sebanyak 11.150  dengan rincian sebagai berikut :

  • Jalur SNBP, Unnes menetapkan kuota 20 % dari total daya tampung atau sebanyak 2.214 mahasiswa
  • Jalur SNBT, ditetapkan sebanyak 30 % dari daya tampung atau 3.333 mahasiswa
  • Seleksi mandiri (SM) yaitu 50 % kursi atau 5.603 mahasiswa. 

Gambar oleh F1 Digitals dari Pixabay

Sementara itu berkaitan dengan jumlah program studi yang dibuka, UNNES membuka 72 jurusan atau prodi yang dua diantaranya adalah prodi baru. Adapun dua prodi baru Unnes yang dibuka adalah Jurusan Desain Komunikasi Visual dan Jurusan Statistika Terapan dan Komputasi. 

Bila dicermati dari 72 prodi UNNES 2023 yang menjadi pilihan dalam SNBT, terdapat empat jurusan dengan daya tampung terbanyak yaitu S1 Ilmu hukum, S1 Pendidikan Guru SD, S1 Manajemen dan S1 Akutansi

S1 Ilmu Hukum menempati kuota terbanyak dengan 278 kursi, sementara itu S1 Pendidikan Guru SD dengan 173 kursi dan S1 Manajemen dengan 135 kursi serta S1 Akutansi dengan 135 kursi. 

Pada penerimaan mahasiswa baru UNNES melalui SBMPTN tahun sebelumnya (2022) dapat dilihat persaingan yang ketat terjadi untuk jurusan S1 Manajemen, S1 Ilmu Hukum, S1 Pendidikan Guru SD, S1 Psikologi dan S1 Akuntansi. Peminat untuk S1 Manajemen mencapai 2.934 orang, S1 hukum mencapai 2.855, Pendidikan guru SD mencapai 1.985 orang , S1 Psikologi dengan 1.998 peminat dan S1 Akuntansi dengan 1.667 peminat. 

Daya tampung UNNES pada SNBT 2023 dapat dilihat DISINI

Nah, untuk mendaftar UNNES melalui SNBT, ikuti langkah- langkah berikut ini,

Tahapan pendaftaran UTBK-SNBT 2023
  1. Registrasi Akun SNBT menggunakan NISN, NPSN, dan Tanggal Lahir di laman https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id
  2. Login menggunakan akun SNPMB di https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id.
  3. Memilih Menu Verifikasi dan Validasi Data dengan cara mengisi dan melengkapi biodata, unggah pas foto berwarna terbaru, dan verifikasi biodata serta unduh dan unggah pernyataan tuna netra/low vision
  4. Memilih Menu Pendaftaran UTBK-SNBT yang meliputi pemilihan program Studi, pengunggahan Portofolio, pemilihan Pusat UTBK PTN, dan pemerolehan Slip Pembayaran Biaya UTBK
  5. Membayar (Akan diumumkan kemudian)
  6. Mencetak Kartu Peserta UTBK-SNBT dengan cara login ke laman https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id memilih menu pendaftaran UTBK-SNBT untuk unduh Kartu Peserta UTBK

Jadwal dan Tahapan Seleksi UTBK SNBT UNNES 2023 
Berikut adalah jadwal dan tahapan seleksi UTBK SNBT UNNES 2023 adalah sebagai berikut : 
1. Registrasi Akun SNPMB Siswa: 16 Februari - 3 Maret 2023 
2. Sosialisasi UTBK-SNBT: 1 Desember 2022 -14 April 2023 
3. Pendaftaran UTBK-SNBT: 23 Maret - 14 April 2023 
4. Pelaksanaan UTBK Gelombang 1: 8 -14 Mei 2023 
5. Pelaksanaan UTBK Gelombang 2: 22 - 28 Mei 2023 
6. Pengumuman Hasil SNBT: 20 Juni 2023 
7. Masa Unduh Sertifikat UTBK: 26 Juni - 31 Juli 2023

Try Out untuk Menentukan Prodi Jurusan Kuliah di UNNES
Buat teman- teman yang masih bingung menentukan Prodi Jurusan di UNNES? Yuk ikuti gabung bersama TryOut Prediksi UTBK 2023  Edubrand

Melalui TryOut ,Teman- teman dapat mengetahui rekomendasi PTN/ Prodi mana yang cocok melalui fitur Edubrand . Hal ini sangat berguna sehingga teman- teman dapat menentukan PTN atau prodi yang dituju dalam pendaftaran SNBT UNNES 2023. 

Mengapa Edubrand?
Edubrand merupakan Mitra Pendidikan yang menyelenggarakan beberapa program unggulan antara lain: TryOut ANBK, Tryout AKMI, TryOut UTBK, Tryout PISA, Tryout AKM Kelas, Tes Psikologi Minat & Bakat, Tes Psikologi Peminatan, Tes Psikologi Intelligent. Wilayah kerja sama Edubrand meliputi sekolah- sekolah di seluruh wilayah Indonesia yang membutuhkan layanan asesmen seperti ANBK, AKM Kelas, Tes Psikologi maupun TryOut UNBK. Berikut keunggulan Edubrand dalam penyelenggaraan TryOut UTBK SNBT 2023,

  • Platform TryOut UTBK-SNBT Edubrand System, dilengkapi dengan fitur-fitur premium dan lengkap. Assessment Report, rekomendasi PTN/Prodi, Peringkat, Nilai Nasional, serta penilaian dengan IRT System
  • Platform TryOut TryOut UTBK-SNBT Edubrand System, sesuai dengan regulasi SNBT dengan komposisi & kisi-kisi soal terupdate, serta format soal standar SNBT.
  • Platform TryOut TryOut UTBK-SNBT Edubrand System, sesuai dengan dengan komposisi/kisi-kisi soal yang update dan prediktif.




Try Out UTBK SNBT 2023 Edubrand
Pada perhelatan UTBK-SNBT 2023 ini, Edubrand menyelenggarakan layanan Try Out Prediksi UTBK- SNBT 2023 secara mandiri yang akan diselenggarakan tanggal 8 - 9 April 2023. Teman- teman dapat menguji sejauh mana kemampuan dan kompetensinya dalam mengerjakan soal- soal prediksi UTBK- SNBT 2023 Edubrand. Selain itu juga mengetahui tipe dan jenis soal yang muncul pada ujian. 



Ada berbagai fitur dan fasilitas yang jauh lebih lengkap melalui Program Try Out Prediksi UTBK- SNBT 2023 Edubrand antara lain :

⏱️ Rekomendasi PTN/Prodi
⏱️ Target & Pencapaian 
⏱️ Rasionalisasi SNBT
⏱️ Peringkat Nasional
⏱️ Bank Soal Prediksi
⏱️ Review & Pembahasan 
⏱️ Bedah Soal Prediksi
⏱️ Analisis Penguasaan & Ketercapaian Materi Uji

Bagaimana Caranya?
Untuk Pendaftaran TryOut Prediksi UTBK SNBT 2023 Edubrand, kalian bisa daftar via AhzaaNet melalui tautan link berikut ini


Isikan form  data diri dengan lengkap lalu Klik Daftar
Konfirmasi pendaftaran melalui nomor : http://wa.me/6285157677643 

Nah, inilah kesempatan terakhir kamu mendapatkan soal-soal prediktif & Analisis akhir persaingan SNBT 2023! Yuk Daftar mulai sekarang....!

Semoga Sukses...
Menganalisis Teks Anekdot : Pengertian, Tujuan, Struktur Teks, Unsur Kebahasaan, dan Contoh

Menganalisis Teks Anekdot : Pengertian, Tujuan, Struktur Teks, Unsur Kebahasaan, dan Contoh

Dalam keseharian kita, kita seringkali menyukai dengan hal- hal yang mengandung kelucuan baik berbentuk tulisan cerita, gambar, video,  film, pertunjukan  maupun podcast. Dalam dunia sastra, kita mengenal suatu tulisan yang mengandung kelucuan yaitu salah satunya pada sebuah teks yang dinamakan teks anekdot. Teks anekdot diartikan sebagai cerita singkat menarik yang berisi unsur kelucuan dan mengesankan yang biasanya membahas tentang orang- orang penting atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Dalam isinya yang lucu, ternyata teks anekdot mengandung makna tersirat. Seringkali teks ini digunakan untuk mengkritik atau menyindir dalam sebuah realita sosial yang terjadi pada kehidupan sehari- hari. 

Penyampaian teks anekdot sendiri dikemas dalam unsur yang lucu sehingga sindiran ataupun kritikan yang dilontarkan pun tidak terlalu mencolok. Teks anekdot juga mengandung unsur tokoh, alur dan latar sebagaimana teks- teks lainnya. Selain melalui bentuk teks, anekdot juga diekspresikan melalui bentuk ilustrasi maupun gambar. Anekdot gambar atau ilustrasi tersebut dapat dijumpai pada media cetak berupa  komik atau meme.

Photo by David Iskander on Unsplash

Berikut contoh teks anekdot yang bersumber dari NU Online tentang cerita bule yang tersesat di Jakarta. 

Ada seorang bule yang sedang berjalan-jalan di Jakarta. Karena merasa tersesat, bule tersebut kemudian bertanya kepada seorang penjual gorengan yang ada di sana.
"Mohon izin, pak, apakah benar ini Jalan Sudirman?".

"Ho oh," jawab penjual gorengan tersebut.

Mengingat si bule itu merasa bingung dengan jawaban tersebut, dia lalu bertanya lagi kepada seorang Polisi yang kebetulan sedang mengatur lalu lintas. 

"Maaf Pak, apakah ini Jalan Sudirman?" 

"Betul," jawab polisi itu singkat.

Setelah mendapat jawaban dari Pak Polisi itu, si bule malah bertambah bingung karena mendapat jawaban yang berbeda. Akhirnya si bule itu bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas. 

"Apa ini Jalan Sudirman, Pak?".

"Benar," jawab Gus Dur.

Namun yang terjadi, bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Bule itu memutuskan untuk akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa saat ia bertanya kepada tukang gorengan dijawab "Ho oh," kemudian bertanya kepada polisi dijawab "betul" dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata "benar."

Setelah itu, Gus Dur diam sejenak, lalu menjawab pertanyaan bule tersebut.

"Ohh jadi begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau bertanya kepada tamatan perguruan tinggi maka jawabannya benar."

Setelah mendengar jawaban tersebut, bule itu merasa puas dan mengangguk. Akan tetapi, ia bertanya kembali.

"Jadi Anda ini seorang sarjana?" tanya si bule itu penasaran.

"Ho..oh!" seloroh Gus Dur.
Sumber : NU Online


Dalam teks tersebut terdapat suatu sindiran secara halus bahwa pendidikan seseorang itu akan memengaruhi terhadap kemampuan dalam berbahasa yang baik dan benar. Teks tersebut memiliki karakteristik teks anekdot  yang melibatkan tokoh tertentu seperti polisi, sifatnya yang faktual, bahkan melibatkan orang terkenal yaitu Gus Dur sendiri sebagai mantan Presiden Indonesia.

Struktur Teks Anekdot
Baik, dalam teks anekdot yang disajikan di atas, terdapat bagian- bagian struktur dalam teks anekdot tersebut yang dapat disimpulkan diantaranya adalah abstrak, orintasi, krisis atau komplikasi, reaksi dan koda.

Abstrak
Abstrak merupakan bagian awal dari teks anekdot yang berguna untuk memberikan gambaran tentang isi dari suatu teks. Bagian abstrak inilah yang menunjukkan hal unik dalam teks tersebut. Abstrak seringkali disebut sebagai bagian pembukaan namun tidak harus selalu ada karena sifatnya yang opsional.  

Contoh Abstrak :
Gus Dur karena begitu bosannya keliling dunia mengundang Presiden Amerika dan Presiden Perancis untuk terbang bersama Gus Dur berkeliling dunia.

Orientasi
Orientasi merupakan bagian teks yang mengungkapkan awal mula kejadian atau latar belakang peristiwa itu terjadi yang berfungsi untuk membangun teks. Pada bagian inilah penulis akan menceritakan secara detail karena mengarah pada suatu krisis, konflik, maupun peristiwa utama. 

Contoh orientasi
Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.  Tidak lama presiden Amerika, Cliton, mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata, “Wah kita sedang berada di atas New York!”

Presiden Indonesia (Gus Dur), “Lho, kok, bisa tau, sih?”

“Itu… Patung Liberty kepegang!” jawab Clinton dengan bangganya.

Tidak mau kalah, Presiden Prancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar pesawat. Tahu tidak, kita sedang berada di atas Kota Paris!" Katanya dengan sombongnya.

Gus Dur," Wah... kok bisa tahu juga?"

"Ini Menara Eiffel kupegang!" Sahut Presiden Perancis tersebut.

Krisis
Krisis disebut juga dengan komplikasi yaitu bagian yang menunjukkan masalah atau perihal yang tidak bersifat biasa atau unik. Bagian ini terjadi pada penulis atau orang yang diceritakan apabila terjadi suatu kejanggalan atau ketidakpuasan. Bagian inilah yang memuat unsur menggelitik dan mengundang tawa dan termasuk baggian yang penting dalam anekdot.

Contoh Krisis
Karena merasa disombongi oleh kedua presiden tersebut, giliran Gus Dur untuk menjulurkan tangannya keluar pesawat.
Wah, kita sekarang sedang di atas tanah abang!!, Teriak Gus Dur
" Lho kok bisa tahu sih?" tanya Presiden Amerika dan Presiden Perancis terheran- heran. Mereka tahun bahwasanya Gus Dur tidak bisa melihat

Reaksi
Bagian reaksi merupakan bagian yang menjelaskan cara penulis atau orang yang diceritakan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi yang diungkapkan pada bagian krisis sebelumnya. Bagian krisis berupa respon atau jawaban yang dapat berupa sikap mentertyawakan, mencela atau meledek. Bagian krisis seringkali menjadi bagian yang mencengangkan dengan jawaban yang tidak dapat diduga sebelumnya. 

Contoh Reaksi :
"Ini jam tangan saya hilang ....," Jawab Gus Dur kalem.

Koda 
Koda merupakan bagian akhir yang menjelaskan simpulan tentang kejadian yang diceritakan oleh penulis. Koda sama dengan penutup sebagai penanda bahwa cerita sudah berakhir. Dalam koda terdapat persetujuan, komentar, maupun penjelasan atas maksud cerita yang dijelaskan sebelumnya. Kata- kata yang sering menjadi penanda dalam bagian koda ini adalah " seperti itulah, pada akhirnya, demikianlah, dan sebagainya. Dalam teks anekdot, koda sifatnya opsional, artinya dapat dicantumkan atau boleh tidak ada. 

Unsur Kebahasaan Teks Anekdot
Dalam teks anekdot terdapat beberapa unsur kebahasaan diantaranya terdapat kalimat langsung, nama tokoh utama atau orang ketiga tunggal, keterangan waktu, kata kiasan, kalimat sindiran, konjungsi penjelas, kata kerja material, kata kerja mental,  konjungi sebab akibat dan sebagainya. Untuk mempelajari tentang unsur kebahasaan dalam teks anekdot, berikut contoh sebuah teks yang memuat unsur kebahasaan teks.

Tidak Terlalu Dalam 
Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Hakim di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian itu. Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok. Tapi kita tahu menyogok itu diharamkan. Maka Nasrudin memutuskan untuk melemparkan keputusan ke si hakim sendiri. 

Nasrudin menyiapkan sebuah gentong. Gentong itu diisinya dengan tahi sapi hingga hampir penuh. Kemudian di atasnya, Nasrudin mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya. Gentong itu dibawanya ke hadapan Pak Hakim. Saat itu juga Pak Hakim langsung tidak sibuk, dan punya waktu untuk membubuhi tanda tangan pada perjanjian Nasrudin. 

Nasrudin kemudian bertanya, “Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?” Hakim tersenyum lebar.“Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya.” Ia mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. “Wah, enak benar mentega ini!” “Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam!” Dan berlalulah Nasrudin.

Kalimat Langsung
Teks anekdot banyak menggunakan kalimat langsung yang berupa petikan dialog dari para tokohnya. Selain itu juga banyak menampilkan kalimat- kalimat tidak langsung sebagai bentuk penceritaan kembali dialog seorang tokoh. 

Dalam teks di atas, yang merupakan kalimat langsung adalah 
(1) Nasrudin kemudian bertanya, “Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?”
(2) Hakim tersenyum lebar.“Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya.”
(3) Ia mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. “Wah, enak benar mentega ini!”

Penggunaan nama tokoh utama atau orang ketiga tunggal
Penggunaan nama tokoh utama atau orang ketiga tungal dalam teks anekdot menyebutkan nama tokoh faktual secara langsung seperti Gus Dur, Presiden Amerika, Presiden Perancis, Nasrudin maupun tokoh- tokoh lain seperti jaksa, hakim, polisi atau tokoh masyarakat lain. Contoh nama utama dalam teks adalah Nasrudin dan Hakim

Keterangan waktu
Dikarenakan sifatnya yang menceritakan, pastinya teks anekdot banyak menggunakan keterangan waktu seperti kemarin, sore ini, suatu hari, ketika itu. 
Dalam teks di atas, keterangan waktu yang digunakan adalah Telah berulang kali , Saat itu juga.
(1) Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian.
(2) Saat itu juga Pak Hakim langsung tidak sibuk, dan punya waktu untuk membubuhi tanda tangan pada perjanjian Nasrudin. 

Kata Kiasan
Teks anekdot banyak menggunakan kata kiasan yang menyimbolkan kata lain. Kata - kata kiasan dapat berupa ungkapan atau peribahasa.
Kata kiasan yang digunakan pada teks eksposisi di atas adalah kata menyogok atau disogok pada kalimat Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok

Kalimat Sindiran
Kalimat sindiran yang diungkapkan dnegan pengandaian, perbandingan dan lawan kata atau antonim. Kalimat sindiran terdapat pada kalimat :
(1) Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?
(2) “Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam!” Dan berlalulah Nasrudin.

Konjungsi Penjelas
Dalam teks anekdot, konjungsi penjelas digunakan sebagai penerang yang ebrkaitan dengan pengubahan dialog dari kalimat langsung ke kalimat tidak langsung. Konjungsi penjelas yangs ering digunakan dalam anekdot adalah kata "bahwa". Pada teks anekdot Nasrudin, konjungsi penjelas terdapat pada kalimat : 
Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok

Kata Kerja Material
Kata kerja material menunjukkan suatu aktivitas yang dapat dilihat oleh panca indera yang terkait dengan tindakan tokoh dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa atau kegiatan. Pada teks anekdot Nasrudin, kata kerja material terdapat pada kalimat : 
Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. 

Kata kerja Mental
Dalam teks anekdot, kata kerja mental menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh seorang tokoh.
Pada teks anekdot Nasrudin, kata kerja mental terdapat pada kalimat : 
(1) Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok. 
(2) Maka Nasrudin memutuskan untuk melemparkan keputusan ke si hakim sendiri. 

Konjungsi sebab akibat
Konjungsi sebab dan akibat merupakan kata penghubung yang menyatakan sebab dan akibat, seperti, demikian, oleh karena itu, maka dan sehingga. Konjungsi sebab akibat terdapat pada kalimat : 
Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok.

Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif bersifat perintah atau memberi perintah bahkan dapat berupa peringatan maupun larangan. Kalimat imperatif terdapat pada kalimat : 
“Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam!” Dan berlalulah Nasrudin.

Kalimat seru
Kalimat seru bersifat menegaskan atau ungkapan asa seseorang yang biasanya ditandai dengan tanda seru.
Contoh kalimat seru pada teks anekdot di atas adalah  “Wah, enak benar mentega ini!”

Konjungsi temporal
Konjungsi temporal lebih bermakna kronologis  dalam urutan waktu. Conoth konjungsi temporal yang banyak digunakan dalam teks anekdot adalah akhirnya, selanjutnya, kemudian, dan sebagainya.
Konjungsi temporal tampak pada kalimat : Kemudian di atasnya, Nasrudin mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya.

Kalimat Retoris
Kalimat retoris lebih ke kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Kalimat retoris juga dapat mengandung kalimat sindiran. Kalimat retoris terdapat pada kalimat : “Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?”

Itulah tentang Teks Anekdot : Pengertian, Tujuan, Struktur Teks, Unsur Kebahasaan, dan Contohnya. bagaimana dengan contoh teks anekdot lainnya? Yuk analisa bersama dan tuliskan pengalamannya melalui kolom komentar...
Sampai Jumpa.
Mengenal Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur Teks, Unsur Kebahasaan dan Contohnya

Mengenal Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur Teks, Unsur Kebahasaan dan Contohnya

Orang sering menyakikan suatu gagasan mereka berdasarkan sudut pandang tertentu dalam sebuah eksposisi. Dalam ceramah misalnya, gagasan dapat diungkapkan atau disampaikan dengan menyertakan alasan- alasan tertentu. Para penulis, penceramah, maupun pembicara bertangung jawab untuk membuktikan, mengevaluasi, mengklarifikasi permasalahan- permasalahan yang di bahas. Bentuk teks ekpsosisi sering digunakan dalam kegatan perkuliahan, ceramah, editorial, opini dan ceramah. Untuk menyusun sebuah teks eksposisi dengan baik, sangat penting sekali mengetahui struktur dan unsur kebahsasaan tersebut dengan tepat.

Dari paparan yang disampaikan di atas, sebenarnya apakah sih teks eksposisi itu, struktur- struktur penyusunnya dan kaidah- kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks tersebut, yuk simak pembahasan lengkapnya berikut ini. 

Gambar oleh Tumisu, please consider ☕ Thank you! 🤗 dari Pixabay

Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan teks paparan yang berisikan suatu gagasan dalam sudut pandnag tertentu dengan menyertakan pendapat, argumentasi dan juga penegasan dari pendapat yang dibuat sebelumnya.  Pada pembuatan teks eksposisi, struktur teks diperlukan agar penyusunannya lebih baik. Dalam penyusunannya, teks eksposisi terdiri atasi tiga struktur teks yaitu pernyataan, argumentasi dan penegasan ulang pendapat. 

Pernyataan
Bagian pernyataan dalam teks eksposisi merupakan bagian pembuka yang berisikan tentang pendapat dari penulis itu sendiri. Bagian pernyataan memiliki komposisi berwujud gagasan, ide, opini, pikiran, argumentasi maupun anggapan yang dikemukakan seseorang terhadap suatu peristiwa, keadaan, kebenaran, tanpa dipengaruhi oleh orang lain. 

Argumentasi
Bagian argumentasi dibuat sebagai pendukung dari penyataan yang sudah dibuat. Argumentasi berisikan alasan yang dapat memperkuat argumen penulis dalam menyetujui atau menolak suatu gagasan atau isu yang disampaikan. Argumentasi yang disampaikan dapat berupa alasan logis, data hasil temuan fakta- fakta, atau bahkan pendapat para ahli yang dipandang valid dalam mendukung dan  memperkuat argumen yang dibuat.

Kalimat yang bernada argumen dapat dilihat melalui ciri- ciri sebagai berikut :
  • Kalimat tersebut berisikan ide, gagasan, pandangan, sudut pandang maupun pendapat seseorang tentang suatu isu yang dibahas.
  • Kalimat argumentasi menggunakan data yang sah, valid, resmi, faktual, objektif atau merupakan hasil temuan seseorang untuk memperkuat argumen yang dikemukakan sehingga para pembaca terpuaskan keyakinannya melalui argumen yang disampaikan.
  • Kalimat argumentasi selalu merumuskan permaslaahan dengan cara yang sifatnya kritis, logis, analisis dan analog. 
  • Kalimat argumentasi ditutup dengan pembahasan secara umum  atau sifatnya universal dalam sebuah kesimpulan yang menyeluruh  tentang suatu permasalahan dan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Penegasan ulang Pendapat
Penegasan ulang pendapat ditujukan untuk menegaskan pendapat awal yang diutarakan dalam pernyataan yang dibuat. Penegasan ulang pendapat biasanya ditambahkan dengan unsur saran dan rekomendasi sebagai solusi sekaligus kesimpulan tentang isu yang dibahas.  

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Teks Eksposisi memiliki beberapa kaidah kebahasan yang akan menunjukkan ciri khas dari jenis teks tersebut. Ada berapa kaidah kebahasaan dalam teks eksposisi diantaranya adalah sebagai berikut
  1. Teks eksposisi sering menggunakan istilah- istilah teknis yang berkaitan dengan masalah utama atau topik yang dibahas. Istilah berupa kata atau frasa sebagai nama maupun simbol yang menyatakan makna suatu konsep, proses, kondisi dan karakteristik yang dianggap unik dalam bidang tertentu seperti teknologi, seni, sains dan sebagainya.
  2. Teks eksposisi juga menggunakan kata- kata yang menunjukkan hubungan sebab akibat yang mengekspresikan sesuatu yang bersifat kausalitas. Sebagai contoh pada kalimat " Anak- anak yang merundung anak- anak lainnya disebabkan bahwa sebelumnya mereka pernah mengalami hal yang sama di masa lalu."
  3. Teks eksposisi seringkali menggunakan kata- kata yang mempunyai hubungan temporal seperti kemudian, pada akhirnya, sebelumnya. Kata- kata tersebut difungsikan untuk menyampaikan urutan argumentasi atau fakta yang dibuat. Selain itu juga biasanya menggunakan perbandingan atau pertentangan seperti kata sementara itu, sedangkan berbeda halnya, namun, meskipun. Kata- kata tersebut menunjukkan suatu penolakan dan pertentangan terhadap argumen lainnya. 
  4. Teks Eksposisi biasanya menggunakan kata kerja mental  untuk menyakatan kegiatan abstrak atau bentuk aktivitas pikiran. Kata- kata kerja mental digunakan dalam pernyataan- pernyataan yang mengungkapkan pendapat penulis tentang masalah yang dibahasnya. Adapun contoh kata kerja mental adalah memperhatikan, menggambarkan, memahami, mengetahui, berpikir, menduga, berpendapat, berasumsi, dan menyimpulkan. 
  5. Teks Eksposisi menggunakan kata- kata perujukan. Kata- kata perujukan terdapat dalam pernyataan yang mengindikasikan rujukan terhadap sumber- sumber tertentu seperti penelitian, data yang valid, maupun sumber- sumber ahli yang dapat dilihat pada kata- kata "berdasarkan ...., merujuk pada ...., 
  6. Teks eksposisi mengunakan kata- kata yang bersifat persuasif yang mengajak para pembaca untuk mengikuti pendapat dari penulis melalui paparan yang disampaikan. Dalam teks eksposisi, kata- kata persuasif tampak jelas pada kata- kata "sebaiknya, seharusnya, hendaknya, diharapkan, dan sebagainya.


Contoh Teks Eksposisi
Setujukah anda jika musik berperan penting dalam kehidupan kita? kita semua mengetahui bahwa  musik memiliki peran tertentu dalam melengkapi aktivitas kita sehari-hari. Inilah beberapa alasan mengapa musik dapat berperan penting dalam aktivitas kita dan selalu berpengaruh terhadap perasaan maupun kehidupan yang kita jalani. 

Musik adalah salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan. Ketika kita sedang  jatuh cinta, jenis musik yang kita dengarkan adalah tentang cinta. Saat perasaan kita sedang sedih, kita pastinya akan memilih musik yang bersifat melankolis serta akan cenderung membenamkan diri dalam kesedihan. Ketika perasaan sedang bahagia dan senang, kita akan memilih lagu dengan menghanyutkan perasaan gembira.

Musik dengan irama lagu tertentu juga dapat membantu mengingat pengalaman di masa lalu. Lagu favorit merupakan sebuah film dokumenter yang baik. Penderita Alzheimer, misalnya, yang mengalami gangguan otak, seringkali mengingat detail tentang lagu yang mereka kenal. Contohnya, seorang wanita tua yang bahkan tidak dapat mengingat nama suaminya, malahan akan mengingat detail lagu favoritnya ketika saat dimainkan, perasaan yang tertumpah di dalamnya serta dan detail- detail tentang lagu yang membuatnya sangat terkesan.

Sementara itu, musik dapat menyatukan orang untuk suatu tujuan dan mengubah dunia. Sebuah lagu dengan lirik yang bagus dan nada yang dalam dapat membangkitkan perasaan menyeluruh semua orang. Sebagai contoh, lagu "Heal the World" karya Michael Jackson yang terkenal dan legendaris itu. Lagu tersebut dapat membangkitkan sisi humanisme banyak orang di dunia ini akan bahaya kerusakan yang ditimbulkan manusia baik akibat perang maupun kerusakan lingkungan.

Nah, sekarang, kita berpikir lagi tentang bagaimana jadinya dunia tanpa musik? Tentunya hidup akan menjadi kesepian dan monoton.

Itulah tentang Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur Teks, Unsur Kebahasaan dan Contohnya. Sudah bisa yaa sekarang buat teks eksposisi melalui struktur- struktur dan kaidah kebahasaannya, ada kesulitan atau kendala dalam menyusun teks eksposisi? Yuk share pengalamannya pada kolom komentar...

Mengenal Teks Laporan Hasil Observasi : Pengertian, Ciri- Ciri, Tujuan, dan Struktur Teks

Mengenal Teks Laporan Hasil Observasi : Pengertian, Ciri- Ciri, Tujuan, dan Struktur Teks

Teks laporan hasil observasi merupakan sebuah teks yang berfungsi memberikan informasi suatu objek atau situasi dan hal lain yang telah diamati, diinvestigasi maupun diteliti secara sistematis. Hal tersebut senada dengan pendapat Kosasih (2014 : 43) yang menyatakan bahwa laporan hasil observasi diartikan sebagai teks yang mengemukakan fakta- fakta melalui pengamatan. 

Teks laporan hasil observasi berisikan hasil observasi dan analisis secara sistematis, artinya menyajikan informasi apa adanya, kemudian deikelompokkan dan dianalisis secara terstruktur sehingga dapat menjelaskan sesuatu hal secar rinci berdasar kaidah keilmuan.

Gambar oleh Bianca dari Pixabay 

Ciri- Ciri Teks Hasil Laporan Observasi
Teks hasil laporan observasi memiliki ciri- ciri diantaranya :
a. Berisikan ilmu tentang suatu objek atau konsep yang diteliti
b. Pembahasan objek yang snagat umum sehingga menjelaskan ciri umum semua yang termasuk kelompok atau kategori objek yang diteliti. Misalnya museum yang tidak hanya menjelaskan secara spesifik satu benda yang dipajang di dalamnya.
c. Memiliki tujuan menjelaskan sesuatu dari sudut pandang keilmuan
d. Penjelasan objek atau sesuatu yang diobservasi secara sistematis, terperinci, dan objektif.
e. Merinci objek atau hal yang diobservasi secara sistematis dari sudut pandang saintifik yang biasanya membagi penjabaran menjadi definisi, klasifikasi, dan jabaran ciri objek. 

Tujuan Teks Hasil Laporan Observasi
Laporan hasil observasi bertujuan menjelaskan sesuatu dari sudut pandang ilmu pengetahuan. Selain itu laporan hasil observasi untuk merinci objek atau hal yang diobservasi secara sistematis, terperinci, dan bersifat objektif dalam ulasan bagian- bagiannya. 

Objek laporan hasil observasi sifatnya sangat umum sehingga menjelaskan ciri umum secara keseluruhan yang termasuk dalam kategori atau kelompok objek yang diobservasi. 

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Teks observasi memiliki struktur yang terdiri atas definisi umum dan deskripsi bagian. Definisi umum memuat definisi, kelompok/ kelas, keterangan umum dan berbagai informasi tambahan mengenai suatu objek yang telah diobservasi. Pernyataan umum dapat berupa informasi umum mengenai nama latin, asal usul tanaman, jenis kelompok dan sebagainya. Pada defisnisi umum, ciri kebahasaan yang digunakan biasanya merujuk pada istilah khusus bidang tertentu. Sementara itu definisi akan banyak menggunakan kata seperti "adalah" dan merupakan. Selain kedua kata tersebut, kata "yang" juga digunakan sebagai pembeda.

Sementara itu deskripsi bagian merupakan perincian bagian- bagian yang membentuk kesatuan hal yang dilaporkan. Misalnya pada tumbuhan dapat dirinci menjadi ciri- ciri bagian- bagian tumbuhan seperti bunga, daun, akar, buah dan sebagainya. 

Namun apabila yang dilaporkan berupa objek, maka deskripsi bagian berisikan penggolongan objek dari berbagai segi dan deskripsi manfaat suatu objek hingga sifat- sifat khusus objek. Ciri bahasa pada bagian tersebut menggunakan kata khusus dan kalimat- kalimat yang merinci. Deskripsi bagian juga banyak menggunakan istilah bidang ilmu seperti simbiosis, fotosintesis, dan sebagainya.  Klaimat yang digunakan pun adalah kalimat yang baku dan kalimat efektif. Selain itu juga menggunakan kata sambung seperti yaitu, dan, selain itu, di samping itu dan sebagainya.

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi 
Teks laporan observasi berfungsi untuk melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan. Selain itu juga untuk menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan pemecahan masalah dalam pengamatan. Teks laporan pengamatan juga sering difungsikan sebagai sumber informasi terpercaya dan sarana untuk pendokumentasian.

Sifat Teks Laporan Hasil Observasi
Ada tiga sifat dari teks laporan hasil observasi yaitu informatif, komunikatif dan objektif. Sifat informatif, yaitu bahwa teks hasil observasi mampu memberikan informasi yang berguna mengenai suatu objek yang diamati kepada pembaca. Sifat komunikatif teks laporan hasil observasi, lebih mengedepankan penggunaan bahasa yang seolah- olah membuat para pembaca berkomunikasi dengan teks tersebut. Sedangkan sifat objektif, artinya teks laporan tersebut harus faktual dan bertumpu pada informasi yang valid tentang apa yang benar- benar terjadi. 

Kaidah kebahasaan Teks Laporan Observasi
Ada beberapa kaidah kebahasaan dalam teks laporan observasi seperti penggunaan kata benda, kata pengelompokan, istilah bidang ilmu tertentu, penggunaan kalimat deskripsi, kata kerja relasional, verba aktif, dan sebagainya. Berikut penjelasan lengkapnya
  1. Penggunaan kata benda atau peristiwa umum dalam objek utama paparannya. Contoh Paus Bungkuk
  2. Menggunakan kata pengelompokan, seperti kata "terbagi atas", ""dipilih" dan sebagainya. Contoh : Respirasi terbagi menjadi respirasi aerob dan anaerob.
  3. Menggunakan istilah pada bidang ilmu tertentu. Contoh : blubber, blowhole, Tursiops truncates.
  4. Menggunakan kalimat deskripsi yaitu kalimat yang berisi gambaran sifat- sifat benda yang dideskripsikan. Contohnya : Sapi termasuk dalam hewan ruminansia.
  5. Menggunakan verba relasional, seperti kata "ialah", "adalah", "merupakan", "yaitu", dan lain -lain
  6. Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku seperti bertelur, hidup, makan, dan sebagainya
  7. Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.
  8. Menggunakan kalimat definisi yang memberikan penjelasan umum tentang suatu benda, aktivitas, dan lain- lain. Kalimat definisi diperlukan untuk menjelaskan istilah yang penting dalam suatu bacaan atau teks. Kalimat definisi terdapat pada kalimat "Mamalia adalah hewan yang menyusui" atau pada kalimat "Komodo merupakan hewan purba yang masih hidup sampai saat ini."
  9. Mengandung kalimat deskripsi yang menggambarkan sifat- sifat atau ciri- ciri khusus dari suatu benda. Contoh kalimat deskripsi dapat dilihat pada kalimat " Awan mendung berwarna hitam pekat", atau pada kalimat " Serigala memiliki gigi yang tajam untuk mengoyak daging."
  10. Mengandung kata sifat, yaitu kata yang menjelaskan, mengubah atau menambah arti dari suatu benda  yang diikutinya sehingga lebih spesifik.  Kata sifat biasanya menjelaskan kuantitas, kualitas, kecukupan, atau penekanan suatu kata. 
  11. Menggunakan konjungsi, yaitu kata hubung yang menghubungkan dua satuan bahasa yangs ederajat seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Contoh konjungsi adalah karena, sehingga, jadi, olehs ebab itu, oleh karena itu, meskipun, dan sebagainya. 

Itulah tentang Teks Laporan Hasil Observasi : Pengertian, Ciri- Ciri, Tujuan, dan Struktur Teksnya. Semoga tulisan di atas dapat menambah wawasan teman- teman yang sedang belajar tentang teks laporan hasil observasi. 

Semoga Bermanfaat.
Mengenal Indera Penglihatan pada Manusia : Bagian dan Fungsi Mata serta Kelainan pada Mata

Mengenal Indera Penglihatan pada Manusia : Bagian dan Fungsi Mata serta Kelainan pada Mata

Mata merupakan salah satu panca Indera yang berperan penting pada manusia. Oleh karenanya mata dijuluki sebagai jendela dunia. Bagian mata tidak hanya bola mata saja, namun juga ada bagian- bagian lain seperti otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. 

Nah, teman- teman, pada tulisan ini kita akan belajar tentang mata, bagian- bagian mata yang mencakup bola mata, otot mata, fungsi mata, dan kelainan pada mata. Simak yaa pembahasannya sampai akhir.

Teman- teman, tahukah kamu bahwa mata hanya dapat melihat di tempat yang terang yang berlimpah cahaya atau redup yang minim cahaya. Mata tidak dapat melihat pada tempat yang gelap karena syarat mata bisa melihat suatu benda adalah apabila ada cahaya yang mengenai benda kemudian cahaya tersebut dipantulkan oleh benda dan diterima oleh mata. 


Gambar oleh Muhammad Abdullah dari Pixabay 

Bola Mata
Ada beberapa bagian mata beserta fungsinya. Bola mata merupakan bagian mata yang memiliki tiga lapisan dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Adapun ketiga lapisan dinding tersebut dari luar ke dalam secara berurutan adalah sklera, koroid dan retina.

Sklera merupakan lapisan dinding pada bola mata yang terdiri atas jaringan ikat dengan serat yang kuat. Warna sklera adalah putih buram dengan sifat tidak tembus cahaya, kecuali pada bagian depan yang transparan yang dikenal dengan kornea. Sementara itu lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata kita kenal dengan sebutan konjungtiva. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan juga serabut saraf. 

Lapisan kedua pada bola mata adalah koroid, yaitu lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberikan nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Koroid berwarna agak gelap coklat kehitaman yang bermanfaat untuk mencegah pemantulan sinar. Bagian depan pada koroid membentuk badan siliaris yang bersambung ke depan dan membentuk iris yang berwarna. Sementara pada bagian depan, iris bercelah membentuk anak mata (pupil) dimana sinar dari luar dapat masuk. Iris sendiri berfungsi sebagai diafragma atau pengatur ukuran pupil untuk mengontrol sinar yang masuk. 

Lapisan selanjutnya adalah retina dimana bagian yang peka terhadap sinar. Seluruh bagian retina berkaitan dengan badan sel-sel saraf. Serabut dari sel- sel saraf tersebut membentuk urat saraf optik. Urat saraf optik tersebut memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik merupakan bagian yang tidak peka terhadap sinar. Bagian ini disebut bintik buta. 

Rongga bola mata terbagi dua akibat keberadaan lensa dan ligamentum pengikatnya. Adapun bagian rongga bola mata yaitu terletak di bagian depan lensa, yang berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa yang  berisi vitreous humor. Baik aqueous humor maupun vitreous humor, keduanya berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. 

Bola mata dapat mengalami kekeringan apabila tidak dibasahi. Nah, untuk mencegah kekeringan pada bola mata, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal). Kelenjar tersebut terletak di bawah alis. Kandungan yang terdapat pada air mata adalah lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah yang kecil. Selain berfungsi sebagai pelumas, air mata berfungsi untuk mencegah mikroorganisme masuk  ke dalam mata.

Otot Mata
Otot Mata merupakan bagian mata yang berfungsi memegang sklera. Otot mata terdiri atas enam otot mata yaitu 4 otot rektus ; rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal dan 2 otot obliq yaitu otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior). Otot rektus sendiri berperan dalam menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. 

Retina Mata
Saat sinar masuk ke mata, terjadi pembiasan lima kali sebelum sampai ke retina. Sinar akan melalui  konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pada kornea-lah pembiasan yang terbesar terjadi. Pada mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bagian yang paling peka terhadap sinar yaitu bintik kuning.

Pada retina terdapat dua macam sel reseptor, yaitu sel kerucut (sel konus) yang berisi pigmen lembayung dan sel batang (sel basilus)yang berisi pigmen ungu. Kedua pigmen tersebut akan berpendar apabila terkena sinar, khususnya pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Itulah yang menyebabkan pigmen pada sel basilus berguna untuk situasi kurang terang, sementara pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna.  Jumlah sel batang semakin ke tengah akan semakin berkurang sehingga hanya ada sel konus saja di daerah bintik kuning .

Adaptasi Rodopsin
Pada sel basilus terdapat pigmen ungu yang  disebut rodopsin. Rodopsin merupakan suatu senyawa protein dan vitamin A sebagai hasil dari penguraian rodopsin jika terkena sinar misalnya sinar matahari. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap dimana mata sulit untuk melihat pada adaptasi tersebut. Durasi waktu pembentukan kembali disebut adaptasi gelap atau adaptasi rodopsin. 


Titik Dekat dan Titik Jauh
Titik dekat (punctum proximum) adalah jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata sedangkan titik jauh (punctum remotum) merupakan jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi. Saat mata manusia berada sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut. Hal itu berbeda ketika berada sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel.  Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus dibiaskan untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. 

Titik dekat mata pada anak- anak umumnya sangat pendek yaitu kira- kira 9 cm. Semakin usia bertambah, maka jarak titik dekat akan semakin panjang. Orang- orang yang berusia kira- kira 40 tahun sampai 50 tahun terdapat perubahan pada titik dekat mata sampai 50 cm sehingga memerlukan bantuan kaca mata cembung (positif) untuk membaca. 

Kelainan pada Mata
Presbiopi yaitu kondisi mata tua yang disebabkan  elastisitas lensa berkurang. Para penderita presbiopi memerlukan pertolongan lensa rangkap. 

Hipermetropi merupakan suatu kondisi penderitanya kesulitan untuk melihat suatu benda dari dekat secara jelas karena bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Kondisi tersebut menyebabkan . 

Miopi atau mata dekat menyebabkan penderita hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat sehingga benda yang jaraknya jauh tidak terlihat. Kondisi tersebut disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh  jatuh di depan retina. Penderita miopi  Lensa cekung (negatif) akan membantu penderita miopi. 

Astigmatisma, yaitu kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama. Hal ini menyebabkan fokus tidak sama karena bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Lensa silindris, dapat membantu penderita astigmatisma.

Katarak,  terjadi karena adanya pengapuran pada lensa sehingga pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.

Rabun senja  atau imeralopi, ketidakmampuan melihat atau rabun pada senja hari. 

Cara Mudah Membuat Kuis Listening Bahasa Inggris Interaktif

Cara Mudah Membuat Kuis Listening Bahasa Inggris Interaktif

Teman- teman khususnya guru bahasa Inggris, tahukah saat ini bahwa ada cara yang mudah dalam membuat soal listening loh yaitu dengan memanfaatkan fitur dari salah satu platform pembuatan kuis dan media pembelajaran yaitu Interacty

Pembuatan kuis listening melalui platform tersebut lumayan cepat dan mudah ya teman- teman, pasalnya prinsip dasarnya kita hanya perlu mengupload audio, kemudian masukkan pertanyaan dan jawaban lalu bagikan kepada siswa melalui tautan link ke media sosial dan LMS. 



Untuk membuat kuis listening Bahasa Inggris, yang kita harus siapkan terlebih dahulu adalah file listening, dan bahan- bahan seperti pertanyaan. Secara teknis, platform aplikasi akan membantu dari awal sampai akhir. Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai berikut,

Buka web Interacty  lalu sign in. Jika belum memiliki akun, bisa buat melalui akun Google atau facebook. 



Berikut tampilan dashboard dari Interacty. Untuk pembuatan projek ini, saya akan memanfaatkan templat yang sudah tersedia untuk mempersingkat waktu. Selain templat, teman- teman juga dapat membuat kuis dari awal. Pada tampilan ini, kita masuk ke Halaman Komunitas



Disini tersedia ratusan templat yang sudah dibuat oleh anggota komunitas Interacty. Karena yang saya perlukan adalah untuk kuis pembelajaran Listening, maka saya mencari yang sesuai dengan kebutuhan pembuatan kuis saya. 



Klik Pratinjau dahulu untuk melihat desain kuis yang akan dibuat atau langsung Gunakan Templat tersebut. Setelah masuk ke tab editor, silahkan atur bagian- bagiannya. Karena kita akan buat kuis listening, maka kita pilih Audio. 



Penambahan audio dapat melalui perpustakaan audio atau upload audio dari perangkat. Upload file audio yang sudah kita persiapkan sebelumnya.


Berikut contoh audio yang sudah saya upload, Klik Tempatkan Audio jika sudah selesai



Kini saatnya kita atur kuisnya, pada Opsi Kuis, kita atur settingan untuk tampilan kuis, kita set Header dengan menambahkan gambar sampul, masukkan gambar, dan atur untuk tombol mulai. Jangan lupa Klik Simpan.


Kemudian lanjut ke opsi kuis untuk pertanyaan. Masukkan pertanyaan satu persatu (anak panah biru), dan klik jawaban yang benar (anak panah oranye). Klik Tambahkan baru untuk menambah pertanyaan (anak panah merah). Klik Simpan bila sudah selesai.


Yuk lanjut ke Opsi Kuis bagian "Hasil". Bagian ini akan menyetting hasil setelah kuis diberikan. Ada dua opsi yaitu berhasil dengan gambar mendapat piala apabila siswa mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar, dan centang jika siswa hanya dapat menjawab 0 -2 pertanyaan dengan benar. Klik simpan jika tahap ini sudah selesai.


Untuk melihat kuis yang sudah kita buat, klik Pratinjau. Lalu untuk mempublish kuis, klik Menerbitkan. Kita dapat membagikannya melalui tautan link melalui LMS, posting media sosial maupun menggunakan scan QR Code. 



Inilah kuis yang berhasil kita buat tadi. Teman- teman dapat langsung melihat dan memainkannya melalui tautan berikut : https://interacty.me/projects/f7b4011726b4f9d7

Menarik Bukan? Teman- teman dapat mengkreasikan berdasarkan ide masing- masing. Silahkan dicoba, bila bermanfaat, silahkan bagikan pengalamannya melalui kolom komentar yaa...

Salam.

Formulir Kontak