Ahzaa.Net
Worksheet Soal Asesmen Harian Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD/ MI : Sejarah Kelahiran Pancasila

Worksheet Soal Asesmen Harian Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD/ MI : Sejarah Kelahiran Pancasila

Perumusan Pancasila memiliki sejarah yang panjang. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha- Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) menjadi salah satu langkah dalam perumusan Pancasila. Persidangan- persidangan yang dilakukan membuahkan hasil berupa rumusan dasar negara Pancasila. 

Pendidikan Pancasila 

Teman- teman, materi sejarah kelahiran Pancasila merupakan salah satu pokok bahasan dalam mapel Pendidikan Pancasila di kelas 5 SD/ MI. 

Teman- teman, untuk melengkapi belajar kalian dalam mempelajari materi Sejarah Kelahiran Pancasila, kalian dapat mengerjakan melalui worksheet yang disediakan di bawah. 

Terdapat 20 soal pilihan ganda plus kunci jawaban dapat kalian pelajari melalui latihan berikut ini. 

Buat kalian yang ingin mengunduh worksheet ini, sudah saya sediakan link unduh pada bagian bawah latihan soal. 


Baik, berikut latihan soalnya, 

Selamat Belajar....

SOAL ASESMEN HARIAN PENDIDIKAN PANCASILA
SEJARAH KELAHIRAN PANCASILA
BAB 1 PANCASILA DALAM KEHIDUPANKU

1. Pembentukan BPUPKI dilatarbelakangi oleh ....
A. Perwujudan janji Jepang untuk memerdekakan bangsa Indonesia 
B. Permintaan dukungan bantuan pemuda Indonesia untuk melawan sekutu di perang Asia Pasifik 
C. Permintaan para tokoh bangsa Indonesia untuk memerdekakan Indonesia 
D. Kebaikan Jepang untuk mewujudkan Indonesia yang memiliki pemerintahan sendiri 


2. BPUPKI secara resmi dideklarasika pada tanggal ....
A. 28 April 1945 
B. 29 April 1945
C. 30 April 1945 
D. 1 Mei 1945 


3. Tugas dari BPUPKI sebagai badan bentukan Jepang adalah ....
A. menyiapkan pembentukan dasar negara 
B. menyelidiki kesiapan bangsa Indonesia dalam menyambut kemerdekaan 
C. mempersiapkan struktur pemerintahan di Indonesia 
D. membuat pemerintahan baru di bawah militer Jepang  


4. Tokoh bangsa yang menjadi ketua dari BPUPKI adalah ....
A. Raden Pandji Soeroso 
B. Ir. Soekarno 
C. Mohammad Hatta 
D. dr. Radjiman Wedyodiningrat 


5. Wakil ketua BPUPKI ditetapkan dua orang, dari pihak Indonesia dan pihak Jepang. Tokoh yang menjadi wakil ketua BPUPKI dari pihak Indonesia adalah ....
A. Raden Pandji Soeroso 
B. Muhammad Yamin 
C. Prof. Dr. Soepomo 
D. Mohammad Hatta 


6. Wakil Ketua BPUPKI yang berasal dari pihak Jepang adalah ....
A. Laksamana Maeda
B. Letnan Jenderal Kumakichi Harada 
C. Ichibangase Yosio 
D. Tokonomi Tokuzi


7. Gedung tempat sidang BPUPKI dilaksanakan adalah ....
A. Gedung Chuo Sangi In (Gedung Pancasila)
B. Gedung Konsulat Jepang 
C. Gedung Kebangkitan Nasional 
D. Gedung Nasional 


8. Agenda yang dibahas dalam sidang BPUPKI  yang pertama adalah ....
A. Pemilihan presiden dan wakil presiden 
B. Dasar negara 
C. Susunan pembukaan UUD 1945 
D. Pembentukan DPR 


9. Sidang BPUPKI yang pertama dilaksanakan pada tanggal ....
A. 25 Mei – 1 Juni 1945 
B. 27 Mei – 1 Juni 1945 
C. 28 Mei – 1 Juni 1945 
D. 29 Mei – 1 Juni 1945 


10. Di bawah ini yang bukan merupakan tokoh pengusul gagasan dasar negara pada sidang BPUKI pertama adalah ....
A. Mr. Soepomo 
B. Ir. Soekarno 
C. Sayuti Melik 
D. Muhammad Yamin 


11. Perhatikan rumusan usulan dasar negara berikut ini, 
(1) Perikebangsaan 
(2) Perikemanusiaan 
(3) Periketuhanan 
(4) Perikerakyatan 
(5) Kesejahteraan rakyat
Usulan rumusan dasar negara di atas dikemukakan oleh ….
A. Muhammad Yamin 
B. Soepomo 
C. Ir. Soekarno 
D. Mohammad Hatta 


12. Ir. Soekarno mengusulkan dua hal dalam sidang BPUPKI pertama diantaranya dasar negara dan nama dasar negara Pancasila. Usulan tersebut dikemukakan dalam sidang pada tanggal ....
A. 29 Mei 1945 
B. 30 Mei 1945 
C. 1 Juni 1945 
D. 2 Juni 1945


13. Setelah sidang BPUPKI pertama, kesepakatan rumusan dasar negara belum dapat diperoleh. Oleha karena itu, kemudian dibentuklah panitia sembilan pada tanggal 1 Juni 1945  yang tugasnya ....
A. Merumuskan tujuan negara Indonesia yang berasal dari usulan dalam sidang BPUPKI pertama
B. Menampung saran dan pendapat para anggota untuk merumuskan dasar negara Indonesia 
C. Merumuskan sistem pemerintahan negara Indonesia yang berdaulat tanpa ada keterlibatan Jepang 
D. Membentuk Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia 


14. Rancangan Pembukaan UUD 1945 berhasil dibentuk oleh Panitia Sembilan pada tanggal ....
A. 20 Juni 1945 
B. 21 Juni 1945 
C. 22 Juni 1945 
D. 23 Juni 1945 


15. Muhammad Yamin mengusulkan nama dokumen rumusan rancangan Pembukaan UUD 1945 sebagai ....
A. Piagam Bandung 
B. Dasasila Bandung 
C. Piagam Jakarta 
D. Piagam Nasional 


16. Rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta termuat pada alenia ....
A. Pertama 
B. Kedua 
C. Ketiga 
D. Keempat 


17. Dalam rumusan dasar negara, terdapat informasi bahwa beberapa daerah di wilayah Indonesia timur merasa keberatan dengan rumusan dasar negara. Rumusan dasar negara yang menjadi bahan perdebatan terdapat pada sila ....
A. Pertama 
B. Kedua 
C. Ketiga 
D. Keempat 


18. PPKI mengambil alih tugas BPUPKI karena masa tuganya yang telah habis. Pembentukan PPKI dilakukan pada tanggal ....
A. 5 Agustus 1945 
B. 6 Agustus 1945 
C. 7 Agustus 1945 
D. 8 Agustus 1945 


19. Tokoh yang menjadi ketua dan wakil PPKI adalah ....
A. Ir. Soekarno dan Muhammad Yamin 
B. Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta 
C. Ir. Soekarno dan Soepomo 
D. Ir. Soekarno dan Ki Bagus Hadikusumo 


20. PPKI setelah pembentukannya melakukan sidang pertama kali pada tanggal ....
A. 8 Agustus 1945 
B. 12 Agustus 1945 
C. 17 Agustus 1945 
D. 18 Agustus 1945 



Buat teman- teman yang membutuhkan worksheet soal Sejarah Kelahiran Pancasila untuk Asesmen Sumatif Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD/ MI di atas, dapat mengunduhnya melalui tautan berikut,
Semoga Bermanfaat 

 
Salam.
Arti Penting Musyawarah dalam Kehidupan Sehari- Hari, Materi Pendidikan Pancasila SD/ MI

Arti Penting Musyawarah dalam Kehidupan Sehari- Hari, Materi Pendidikan Pancasila SD/ MI

Musyawarah merupakan salah satu cara untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan secara bersama- sama. Melalui musyawarah, akan didapatkan keputusan bersama yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Pendidikan Pancasila

Teman- teman, pada pembahasan kali ini, kita akan belajar tentang musyawarah, nilai- nilai dan arti pentingnya untuk diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Selengkapnya tentang musyawarah, akan kita pelajari melalui rangkuman materi berikut ini, 


Musyawarah dalam Kehidupan Sehari- hari
1. Musyawarah adalah proses membahas suatu permasalahan secara bersama- sama dengan tujuan untuk menetapkan suatu keputusan. 

2. Dalam musyawarah, keputusan yang dihasilkan adalah keputusan yang melibatkan semua orang yang berkepentingan dalam musyawarah tersebut. 

3. Musyawarah memiliki nilai- nilai diantaranya : 
a. Nilai Kebersamaan, dimana proses dalam musyawarah tersebut memerlukan kebersamaan dari semua peserta musyawarah untuk menetapkan keputusan secara bersama- sama.
b. Nilai Persamaan hak, yaitu nilai yang menekankan bahwa semua peserta musyawarah memiliki hak yang sama dalam mengemukakan pendapatnya dan tanpa ada suatu paksaan dari orang atau puhak yang lain. 
c. Nilai Keikhlasan, yaitu semua peserta musyawarah harus senantiasa menerima dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab terhadap setiap keputusan yang disepakati meskipun hasil tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan.
d. Nilai Kejujuran, yaitu  peserta musyawarah mengemukakan pendapatnya secara jujur dan bertanggung jawab. 
e. Nilai Keadilan, yaitu keputusan yang diambil harus berlandaskan nilai keadilan yang menjangkau semua pihak. 

4. Prinsip- Prinsip Musyawarah 
a. menghargai pendapat orang lain 
b. mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan 
c. mengutamakan akal sehat dan hati nurani dalam mengemukakan pendapat 
d. mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Melaksanakan hasil keputusan musyawarah secara ikhlas dan penuh tanggung jawab. 

5. Sikap yang dihindari dalam musyawarah 
a. Menghargai pendapat orang lain 
b. Menyampaikan pendapat dengan baik dan sopan 
c. Tidak menjelek- jelekkan pendapat orang lain 
d. tidak memotong ketika anggota lain sedang mengemukakan pendapat
 

Nah, untuk memperdalam pemahaman kalian berkaitan dengan materi musyawarah di atas, yuk silahkan jawab beberapa pertanyaan di bawah ini, 

1. Keputusan yang diambil selama melaksanakan musyawarah dilakukan secara ....
A. mandiri 
B. individu 
C. bersama- sama 
D. terpisah 


2. Dalam musyawarah, keputusan yang diambil ditetapkan secara bersama- sama antaranggota musyawarah. Hal ini menunjukkan bahwa nilai musyawarah  ....
A. kebersamaan 
B. keikhlasan 
C. persamaan hak 
D. kejujuran 


3. Nilai persamaan hak dalam musyawarah menekankan bahwa setiap peserta musyawarah ....
A. memiliki keharusan untuk mengemukakan pendapatnya 
B. memiliki kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapatnya 
C. dapat memaksa anggota lain dalam berpendapat 
D. dapat mencela anggota lain ketika berpendapat 


4. Syarat keputusan yang diambil dalam musyawarah adalah ....
A. memiliki kepentingan terhadap kelompok tertentu 
B. dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa 
C. menyangkut sebagian besar kepentingan kelompok 
D. diambil berdasarkan keputusan ketua rapat 


5. Sikap yang sesuai dari peserta rapat terhadap keputusan yang diambil dalam musyawarah adalah ....
A. menerima dengan berat hati 
B. menolak dengan keras karena tidak sesuai dengan yang dikehendaki 
C. menerima dengan ikhlas dan tanggung jawab 
D. menerima meskipun akhirnya menolak 


6. Ketika anggota lain sedang mengemukakan pendapatnya dalam musyawarah, maka sikap kita ....
A. berpura- pura mendnegarkan 
B. mendengarkan meskipun secara singkat 
C. memotong pendapatnya 
D. mendengarkan dengan saksama dan mencatat hal penting yang disampaikan 


7. Dalam musyawarah, kepentingan yang diutamakan adalah ....
A. kepentigan pribadi 
B. kepentingan kelompok tertentu 
C. kepentingan golongan 
D. kepentingan bersama 


8. Contoh musyawarah yang dilakukan di lingkungan keluarga di rumah adalah ....
A. pemilihan ketua RT 
B. pemilihan ketua RW 
C. penentuan pembagian tugas rumah 
D. kesepakatan dalam belajar 


9. Apabila pendapat kita tidak dijadikan keputusan akhir dalam musyawarah, maka sikap kita ....
A. menolak dengan tegas 
B. mempertahankan pendapat kita hingga diterima 
C. menerima dengan lapang dada 
D. menerima dengan berat hati 


10. Salah satu manfaat dari musyawarah dalam menentukan keputusan adalah ....
A. terjadi pertikaian 
B. memupuk rasa kerukunan 
C. melatih rasa kemandirian 
D. memberikan ruang untuk berdebat


11. Musyawarah merupakan pengalaman nilai Pancasila terutama sila ....
A. pertama 
B. kedua 
C. ketiga 
D. keempat


Demikian pembahasan tentang musyawarah, arti pentingnya di kehidupan sehari- hari. Semoga penjelasan di atas dapat membantu teman- teman dalam belajar. 

Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Belajar tentang Hak dan Kewajiban di Sekitar Kita, Bagaimana Pelaksanaan dan Contohnya? Berikut Penjelasannya

Belajar tentang Hak dan Kewajiban di Sekitar Kita, Bagaimana Pelaksanaan dan Contohnya? Berikut Penjelasannya

Hak merupakan sesuatu yang kita terima sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan hak. Dalam pelaksanaannya, hak dan kewajiban dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi suatu kesenjangan. 

hak dan kewajiban


Teman- teman, pada kesempatan ini, kita akan belajar tentang hak dan kewajiban, pelaksanaan, dan contohnya. Materi ini merupakan pokok bahasan dalam mapel Pendidikan Pancasila di jenjang SD/ MI. Jadi, buat kalian yang sedang belajar tentang materi hak dan kewajiban, simak ya pembahasan lengkapnya melalui materi berikut ini, 

Hak dan Kewajiban di Sekitar Kita
1. Hak adalah sesuatu yang seharusnya diterima, dimiliki atau diperoleh  

2. Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan hak.

3. Hak dan kewajiban harus dilakukan secara seimbang. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi ketimpangan diantara keduanya 

4. Hak dan kewajiban di lingkungan rumah 
a. Setiap anggota keluarga memiliki hak dan kewajiban masing- masing. Hak setiap anggota keluarga disesuaikan dengan kemampuan. Kewajiban di lingkungan keluarga harus dilaksanakan oleh setiap anggota keluarga.
b. Kewajiban harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab

5. Contoh hak di lingkungan keluarga 
a. mendapatkan tempat tinggal yang layak
b. mendapatkan makanan yang bergizi 
c. mendapatkan rasa kasih sayang 
d. memperoleh rasa aman dan nyaman 
e. mendapatkan pakaian yang layak 
f. mendapatkan uang saku 

6. Kewajiban di lingkungan keluarga 
a. menghormati orang tua 
b. mematuhi nasihat orang tua 
c. menjaga kebersihan di rumah 
d. menjaga kerukunan antaranggota keluarga 
e. membantu anggota keluarga lain yang membutuhkan pertolongan 
f. orang tua memenuhi kebutuhan sekolah anak

7. Hak dan kewajiban di sekolah 
a. Pelaksanaan hak dan kewajiban di sekolah harus dilaksanakan secara seimbang agar tercipta kerukunan, ketertiban dan kenyamanan ketika belajar di sekolah
b. Guru adalah pengganti peran orang tua ketika berada di sekolah 

8. Contoh hak di sekolah 
a. menggunakan fasilitas sekolah 
b. mendapatkan pembelajaran di sekolah 
c. menerima pelajaran dari guru 
d. mengikuti ujian di sekolah 
e. mendapatkan laporan belajar 
f. bermain bersama teman di sekolah ketika istirahat 
g. melaksanakan ibadah dengan nyaman ketika di sekolah

9. Contoh kewajiban di sekolah 
a. menghormati guru di sekolah
b. mematuhi peraturan di sekolah 
c. menjaga fasilitas sekolah 
d. mengikuti kegiatan di sekolah
e. mendengarkan ketika guru menjelaskan pelajaran di kelas 
f. menjaga kebersihan sekolah
g. melaksanakan kegiatan piket sekolah 
 

Itulah tentang hak dan kewajiban di sekitar kita, baik pelaksanaan maupun contohnya. Semoga pembahasan di atas dapat membantu teman- teman dalam belajar khususnya tentang hak dan kewajiban. Selamat belajar dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Semoga Bermanfaat.

Salam. 
Contoh Berbagai Bentuk Norma dalam Kehidupan Sehari- Hari : Materi Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD/ MI

Contoh Berbagai Bentuk Norma dalam Kehidupan Sehari- Hari : Materi Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD/ MI

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi, terdapat pedoman agar tidak terjadi gesekan antara satu dengan lainnya. 

Pendidikan Pancasila

Nah, pedoman inilah yang dikenal dengan sebutan norma. Teman- teman, pada post kali ini, kita akan belajar tentang berbagai bentuk norma dalam kehidupan sehari- hari. Apakah itu norma dan jenis serta contohnya dalam kehidupan sehari- hari, dapat kalian pelajari melalui ringkasan dan latihan berikut, 

Contoh Berbagai Bentuk Norma dalam Kehidupan Sehari- Hari
1. Norma adalah kebiasaan atau aturan yang menjadi pedoman dalam berperilaku dalam kehidupan sehari- hari.

2. Fungsi norma adalah pedoman dalam berperilaku di kehidupan bermasyarakat agar tercipta kehidupan yang aman, nyaman dan tenteram.

3. Norma dapat berupa larangan, perintah maupun anjuran. Norma berisi larangan sifatnya tidak boleh dilakukan karena berakibat sesuatu yang tidak baik. Sedangkan norma berisi perintah, harus dilakukan karena akan berdampak hal yang baik. Sementara itu, norma berisi anjuran, boleh dilakukan dan boleh ditinggalkan. 

4. Norma harus dipatuhi oleh semua orang dan pelanggarnya akan mendapatkan sanksi atau hukuman seperti denda, peringatan, atau sanksi sosial. 

5. Ada empat jenis norma yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. 

6. Norma agama
a. Norma agama merupakan aturan yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. 
b. Norma agama bersumber dari kitab suci yang berisikan perintah, larangan dan anjuran.
c. Norma agama berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesamanya serta makhluk hidup yang lain.
d. Norma agama bertujuan untuk menciptakan kepatuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menciptakan keharmonisan hubungan antarmanusia dan makhluk hidup lainnya. 
e. Orang yang menjalankan perintah agama akan mendapatkan pahala dan bagi orang yang melanggar perintah agama akan mendapatkan sanksi berupa dosa. 
f. Contoh norma agama dalam kehidupan sehari- hari 
(1) bersikap takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan masing- masing
(2) melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya 
(3) melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya 
(4) mempelajari dan mengamalkan ajaran agama di kehidupan sehari- hari 

7. Norma kesusilaan 
a. Norma kesusilaan adalah aturan yang dijalankan oleh masyarakat yang berasal dari hati nurani manusia. 
b. Norma kesusilaan bersumber dari hati nurani manusia.
c. Norma kesusilaan berfungsi untuk menjadi pedoman bagi kehidupan manusia 
d. Orang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapatkan sanksi berupa rasa malu, menyesal, bahkan dikucilkan oleh orang lain.
e. Contoh norma kesusilaan dalam kehidupan sehari- hari adalah sebagai berikut: 
(1) berbuat jujur dan bertutur kata yang baik 
(2) berbuat baik terhadap sesama manusia 
(3) tidak menyakiti perasaan sesama manusia 
(4) tidak mengambil hak orang lain 
(5) meminta maaf apabila berbuat salah 
(6) mengenakan pakaian yang pantas dan sopan 

8. Norma Kesopanan 
a. Norma kesopanan adalah norma yang norma yang mengatur tentang tata pergaulan seperti bertutur kata atau bertingkah laku yang baik dalam berkehidupan di masyarakat
b. Norma kesopanan bersumber pada adat atau kebiasaan masyarakat setempat
c. Norma kesopanan disebut juga sebagai norma adat
d. Norma kesopanan dapat berbeda bentuknya di satu wilayah dengan wilayah lainnya. 
e. Pelanggar norma kesopanan akan mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat seperti cemoohan dan pengucilan.
f. Contoh norma kesopanan dalam kehidupan sehari- hari 
(1) Menghormati orang yang lebih tua seperti orang tua, guru dan orang yang usianya lebih tua 
(2) Menyapa guru ketika berpapasan 
(3) Makan sambil duduk dan tidak berbicara
(4) Mengenakan pakaian yang rapi 

9. Norma Hukum 
a. Norma hukum adalah aturan yang bersumber dari hukum dan didasarkan pada undang- undang yang dibuat oleh negara.
b. Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk menjaga dan melindungi kepentingan masyarakat 
c. Fungsi norma hukum adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib, aman, rukun dan damai. 
d. Pelanggar dari norma hukum akan mendapatkan sanksi yang tegas seperti hukuman dan denda.
e. Contoh norma hukum dalam kehidupan sehari- hari. 
(1) menaati peraturan lalu lintas 
(2) membayar pajak dengan tertib 
(3) tidak melalukan perbuatan melawan hukum 

 
Yuk untuk lebih memperdalam kembali pemahaman dari teori di atas, kita lanjut ke latihan soal yaa...

1. Pernyataan yang tepat tentang norma adalah ....
A. norma merupakan aturan yang mengikat dalam kehidupan masyarakat 
B. norma merupakan pedoman untuk berperilaku di masyarakat 
C. norma merupakan kebiasaan atau aturan untuk menciptakan kehidupan yang aman, nyaman dan tenteram 
D. semua pernyataan benar 


2. Berikut ini yang merupakan fungsi dari norma adalah ....
A. memisahkan kehidupan pribadi dan masyarakat 
B. memberikan pedoman dalam beperilaku untuk kehidupan yang aman, nyaman dan damai
C. membatasi perilaku masyarakat
D. memberikan sanksi atau hukuman kepada seluruh anggota masyarakat


3. Seseorang yang melakukan kejahatan akan mendatangkan kesusahan bagi diri maupun orang lain. Oleh karenanya, perilaku tersebut tidak boleh dilakukan karena berakibat terhadap hal yang tidak baik. Hal tersebut menjadikan norma sebagai rumusan perilaku yang berisi ....
A. perintah 
B. larangan 
C. anjuran 
D. himbauan 


4. Norma agama merupakan suatu aturan yang berasal dari  ....
A. kebiasaan atau adat masyarakat 
B. Tuhan Yang Maha Esa
C. tata aturan negara 
D. hati nurani manusia 


5. Berikut ini yang bukan merupakan isi dari norma agama adalah ....
A. perintah 
B. larangan 
C. anjuran 
D. kebiasaan 


6. Norma agama mengatur tentang hubungan antara manusia dengan ....
A. Tuhan Yang Maha Esa
B. sesama manusia 
C. makhluk hidup lainnya 
D. semua jawaban benar 


7. Di bawah ini yang merupakan tujuan utama adanya norma agama adalah ....
A. menciptakan kepatuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa
B. pedoman dalam hidup berkelompok 
C. menghindarkan dari sanksi hukum 
D. mengatur sosialisasi dalam masyarakat 


8. Dalam norma agama, orang yang mematuhi segala aturan akan mendapatkan ....
A. imbalan 
B. pujian 
C. pahala 
D. pengakuan 


9. Orang yang melalaikan atau melanggar norma agama akan mendapatkan ....
A. pengucilan dari masyarakat 
B. sanksi hukum 
C. denda 
D. dosa 


10. Sikap beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dapat diterapkan dengan cara ....
A. menghargai teman yang sedang melaksanakan ibadah agamanya 
B. melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
C. tidak mencampuri ajaran agama lain 
D. semua jawaban benar  


11. Sikap toleransi antarumat beragam dapat ditunjukkan dengan cara ....
A. mengikuti ibadah teman yang agamanya berbeda 
B. melaksanakan ibadah dengan baik 
C. tidak menganggu ibadah teman yang berbeda agama 
D. memengaruhi teman agar beribadah sesuai agama kita 


12. Norma kesusilaan merupakan aturan atau kaidah yang bersumber pada ....
A. kebiasaan atau adat 
B. hati nurani manusia 
C. perintah Tuhan Yang Maha Esa 
D. aturan negara 


13. Fungsi utama dari norma kesusilaan adalah ....
A. mengatur hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa 
B. mengatur tingkah laku manusia untuk melakukan tindakan baik dan menghindari tindakan yang buruk 
C. mengatur ketertiban masyarakat dalam hidup bernegara 
D. menjalankan hubungan yang baik antarsesama manusia dan makhluk yang lain 


14. Seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapatkan ....
A. dosa 
B. ancaman pidana 
C. rasa malu dan menyesal 
D. denda 


15. Berikut ini yang merupakan contoh dari norma kesusilaan adalah ....
A. bertutur kata yang baik dan jujur 
B. berbuat baik sesama manusia 
C. mengenakan pakaian yang baik dan sopan 
D. semua jawaban benar 


16. Norma kesopanan merupakan suatu aturan atau kaidah yang bersumber pada ....
A. hati nurani manusia 
B. Tuhan Yang Maha Esa
C. adat atau kebiasaan masyarakat 
D. pemerintah 


17. Seseorang yang melanggar norma kesopanan akan mendapatkan ....
A. dosa 
B. rasa penyesalan 
C. hukuman pidana  
D. sanksi sosial 


18. Berikut ini yang termasuk contoh dari norma kesopanan adalah ....
A. menyapa teman ketika bertemu 
B. beribadah dengan tekun 
C. tidak mencontek ketika ulangan 
D. membuang sampah ke tempatnya 


19. Norma hukum merupakan norma atau aturan yang bersumber dari ....
A. hati nurani manusia  
B. hukum 
C. kebiasaan atau adat 
D. Tuhan Yang Maha Esa


20. Berikut ini yang merupakan contoh dari norma hukum adalah ....
A. menghormati orang yang lebih tua 
B. membayar pajak dengan taat 
C. mengenakan pakaian yang sopan dan pantas 
D. tidak mengejek teman 


21. Seseorang yang melanggar norma hukum akan mendapatkan ....
A. sanksi sosial 
B. denda hingga hukuman 
C. rasa menyesal 
D. dosa 


Demikian pembahasan tentang contoh berbagai bentuk norma dalam kehidupan sehari- hari. Materi ini merupakan salah satu topik pada mapel Pendidikan Pancasila kelas 5 SD/ MI semester 1( Ganjil). Semoga dapat membantu teman- teman untuk persiapan asesmennya baik harian, tengah semester maupun akhir semester. 

Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Worksheet KPK dan FPB untuk Asesmen Sumatif Matematika Kelas 5 SD/ MI : Unduh Disini untuk Latihan!

Worksheet KPK dan FPB untuk Asesmen Sumatif Matematika Kelas 5 SD/ MI : Unduh Disini untuk Latihan!

Secara tidak langsung, beberapa konteks dalam kehidupan sehari- hari membutuhkan penguasaan tentang materi KPK dan FPB. 

KPK atau kelipatan persekutuan terkecil merupakan bilangan terkecil yang dapat dibagi dengan semua persekutuan bilangan tersebut sementara FPB merupakan faktor persekutuan dari bilangan- bilangan yang terbesar. 

Sebagai pendahuluan dalam mencari KPK, maka dapat dipelajari terlebih dahulu tentang kelipatan dan kelipatan persekutuan. Kelipatan adalah bilangan yang merupakan hasil kali suatu bilangan dengan bilangan asli. Sedangkan kelipatan persekutuan merupakan bilangan yang dapat habis dibagi dengan bilangan persekutuan. 


operasi hitung bilangan cacah sampai 100.000


Teman- teman, untuk melengkapi belajar kalian dalam mempelajari KPK dan FPB, kalian dapat mengerjakan melalui worksheet yang disediakan di bawah. 

Terdapat 20 soal pilihan ganda dan 5 soal isian beserta kunci jawaban dapat kalian pelajari melalui latihan berikut ini. 

Buat kalian yang ingin mengunduh worksheet ini, sudah saya sediakan link unduh pada bagian bawah latihan soal. 


Baik, berikut latihan soalnya, 

Selamat Belajar....


1. Bilangan berikut ini yang merupakan kelipatan dari 7 adalah ....
A. 12
B. 14
C. 16
D. 18


2. Berikut ini yang merupakan faktor dari 27 adalah ....
A. 2
B. 3
C. 4
D. 6


3. Bilangan- bilangan berikut ini yang merupakan faktor dari 24 adalah ....
A. 1, 2, 3, 4, 12, 24
B. 1, 2, 3, 4, 8, 12, 24
C. 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24
D. 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 18, 24


4. Bilangan kelipatan 6 yang terletak di antara 40 sampai 50 adalah ....
A. 42
B. 44
C. 45
D. 46


5. Semua faktor persekutuan dari bilangan 48 dan 56 adalah ....
A. 1, 2, 4, 8
B. 1, 2, 3, 4, 8, 16
C. 1, 2, 3, 4, 6, 8, 16
D. 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16


6. Bilangan berikut ini yang merupakan bilangan prima yang kurang dari 10 adalah ....
A. 0
B. 1
C. 7
D. 9


7. Faktorisasi prima dari 48 adalah ....
A. 22 × 3
B. 23 × 3
C. 24 × 3
D. 25 × 3


8. Jumlah semua bilangan prima yang kurang dari 10 adalah ....
A. 13
B. 15
C. 17
D. 19


9. Berikut ini semua faktor prima dari 28 adalah ....
A. 2, 3, 4, 7
B. 2, 3, 7
C. 2, 7
D. 2, 3, 7, 14


10. Kelipatan persekutuan terkecil dari 5 dan 8 adalah ....
A. 20
B. 30
C. 36
D. 40


11. Bilangan berikut ini yang merupakan kelipatan persekutuan terkecil dari 6, 7 dan 9 adalah ....
A. 63
B. 72
C. 126
D. 144


12. Lisa dan Arum mendapat tugas membantu petugas di perpustakaan. Lisa mendapatkan bertugas setiap 3 hari sekali dan Arum bertugas setiap 2 hari sekali. Lisa dan Arum akan bertugas bersama- sama setiap ....
A. 5 hari 
B. 6 hari 
C. 8 hari 
D. 12 hari 


13. Di bawah ini bilangan yang merupakan faktor persekutuan terbesar dari 24, 32 dan 48 adalah ....
A. 8
B. 6
C. 4
D. 2


14. Pada sebuah gedung, terdapat tiga lampu dengan warna merah, kuning dan hijau. Lampu merah akan menyala setiap  6 detik, lampu kuning menyala setiap 8 detik dan lampu hijau menyala setiap 10 detik. Apabila lampu menyala bersama- sama pada pukul 06.00, maka ketiganya akan menyala kembali pada pukul ....
A. 06.20
B. 06.02
C. 06.22
D. 08.00


15. Kedatangan jenis bus di terminal Mangkang Semarang dapat dijadwalkan sebagai berikut:
Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dijadwalkan datang setiap 24 menit, sedangkan bus Antar Kota Antar Provinsi datang setiao 36 menit sekali. Sementara itu, Bus Trans Semarang akan datang setiap 16 menit sekali. 
Apabila ketiga bus datang bersama- sama pada pukul 07.15, maka ketiganya akan datang bersama kembali pada pukul ....
A. 09.19
B. 09.29
C. 09.39
D. 09.49


16. Perhatikan gambar kalender berikut ini ,
kalender September 2025


Fira dan Nanda mengikuti les musik di “Mozaik Musik”. Fira berangkat les setiap 4 hari sekali dan Nanda berangkat les setiap 5 hari sekali. Pada bulan September 2025, Fira dan Nanda bertemu di tempat tes pada tanggal 3 September 2025. Mereka akan bersama- sama kembali bertemu di tempat les pada tanggal ….
A. 20 September 2025
B. 21 September 2025 
C. 22 September 2025
D. 23 September 2025


17. Pada peringatan hari olahraga nasional, 9 September 2025, Bu guru membeli 32 buah buku, 40 buah bolpen dan 56 buah penggaris untuk dibagikan kepada siswa- siswa yang memenangkan lomba. Setiap anak akan mendapat buku, bolpen dan penggaris yang sama untuk setiap jenisnya. Jumlah siswa yang memenangkan lomba adalah ....
A. 8
B. 12
C. 14
D. 16


18. SD Permata Harapan berhasil mengumpulkan donasi dari para siswa berupa sembako untuk diberikan kepada korban bencana banjir di Bali. Donasi yang terkumpul adalah 234 kg beras, 54 kg telur dan 36 kg gula. Semua bahan- bahan tersebut akan dikemas dengan isi jenis sembako dengan jumlah yang sama untuk setiap jenisnya. Jumlah keluarga yang dapat menerima paket bantuan tersebut adalah ....
A. 13
B. 15
C. 18
D. 20


Bacalah teks berikut untuk soal nomor 19 dan 20
Pak Ade berhasil memanen buah di kebunnya dengan rincian sebagai berikut:

Mangga : 24 kg
Jeruk :  36 kg
Apel :  48 kg
 
19. Jika buah- buahan tersebut akan dikemas dengan plastik yang berisi jenis buah dengan jumlah dan jenis yang sama banyak, jumlah plastik yang dibutuhkan untuk mengemas adalah ....
A. 6
B. 8
C. 12
D. 18


20. Banyak mangga dan jeruk pada tiap kemasan plastik adalah ....
A. 2 dan 3
B. 3 dan 2
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4


Esai 
21. Bilangan 60 merupakan kelipatan persekutuan terkecil dari bilangan 12 dan .... 


22. Seorang kurir paket SPY akan mengirim barang setiap 4 jam sekali. Kurir paket JGT mengirim barang setiap 6 jam sekali. Keduanya akan mengirim barang bersama- sama setiap ....


23. Pada tiga persimpangan jalan, terdapat lampu lalu lintas yang akan menyala merah setiap 12 detik, 18 detik dan 24 detik sekali. Apabila lampu lalu lintas menyala merah secara bersamaan pada pukul 09.30, maka ketiga lampu lalu lintas tersebut akan menyala merah untuk kedua kalinya secara bersama- sama pada pukul ....


24. Menjelang hari raya, Ibu membeli 48 kg gula, 60 butir telur dan 72 kg beras untuk dibagikan kepada saudara- saudara yang membutuhkan. Jika semua bahan- bahan tersebut akan dibagikan dengan jumlah yang sama banyak untuk setiap jenisnya, maka banyak beras yang diterima adalah ....


25. Ibu membeli 30 jeruk dan 40 apel. Kedua jenis buah tersebut akan diletakkan ke dalam beberapa wadah plastik. Jika tiap wadah plastik berisi buah yang sama banyak untuk setiap jenis, maka jumlah setiap buah dalam setiap wadah adalah ....


Buat teman- teman yang membutuhkan worksheet soal KPK dan FPB untuk Asesmen Sumatif Matematika Kelas 5 SD/ MI di atas, dapat mengunduhnya melalui tautan berikut,
Semoga Bermanfaat 

 
Salam.
Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Seni Rupa SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Seni Rupa SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

Penyusunan Modul Ajar (MA) pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) pada mata pelajaran seni rupa di jenjang SMA harus memasukkan beberapa dimensi profil lulusan. Pasalnya, dimensi profil lulusan inilah yang menjadi karakteristik pada penerapan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di kurikulum merdeka. 

Perangkat Pembelajaran Seni Rupa SMA/MA

Konsep yang dapat diterapkan pada pembelajaran mendalam di mapel seni rupa di jenjang SMA meliputi eksplorasi makna di balik karya seni, kaitan antara seni dengan isu- isu terkini seperti sosial, budaya, dan lingkungan serta pengembangan identitas dan ekpresi diri. Siswa juga diajak untuk berpikir kritis dan reflektif terhadap proses kreatif. 

Pada modul ajar yang disusun, guru dapat memperhatikan beberapa karakteristik pembelajaran mendalam di mapel seni rupa diantaranya project based learning dimana siswa dapat menciptakan karya seni sebagai sebuah solusi atau respon terhadap isu- isu terkini. Karya seni yang dibuat tidak hanya berorientasi pada hasil saja, namun juga berbasis pada proses dimana terdapat penekanan pada eksplorasi karya, refleksi dan revisi karya tersebut. 

Karya seni yang dibuat juga dapat dihubungkan dengan bidang ilmu lainnya. Siswa pun juga diberikan keleluasaan untuk bereksplorasi secara personal sesuai dengan gaya masing- masing. 

Nah, sebagai gambaran modul ajar (MA) seni rupa berbasis pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di jenjang SMA, berikut ini contoh modul ajar (MA) yang dapat teman- teman perhatikan, 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : SENI RUPA
UNIT 2 MENGAMATI DAN MENDESKRIPSIKAN KARYA SENI RUPA

A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah :
Nama Penyusun :
Mata Pelajaran : Seni Rupa
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (3 Pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal:
  • Peserta didik umumnya memiliki pengalaman mengamati berbagai objek visual dalam kehidupan sehari-hari (gambar, foto, iklan, benda-benda di sekitar).
  • Mereka mungkin sudah mengenal beberapa jenis karya seni rupa (lukisan, patung, fotografi, desain grafis) secara umum, namun belum memahami elemen-elemen dasar seni rupa (garis, bentuk, warna, tekstur) secara mendalam atau bagaimana elemen-elemen tersebut membentuk suatu karya.
  • Pemahaman tentang konteks sejarah atau budaya di balik sebuah karya seni rupa kemungkinan masih terbatas.

Minat:
  • Minat terhadap seni rupa bervariasi. Beberapa peserta didik mungkin memiliki hobi menggambar/melukis, sementara yang lain mungkin lebih tertarik pada seni digital atau instalasi.
  • Membawa contoh karya seni rupa yang relevan dengan minat mereka (misalnya, ilustrasi komik, desain fashion, mural jalanan) dapat meningkatkan minat.
  • Kesempatan untuk mengemukakan pendapat, berdiskusi, dan berkreasi visual (walaupun sederhana) akan sangat menarik.

Latar Belakang:
  • Peserta didik berasal dari latar belakang yang beragam, sehingga eksposur terhadap jenis karya seni rupa juga bervariasi (seni tradisional, seni modern, seni pop kultur).
  • Beberapa mungkin pernah mengunjungi pameran seni atau galeri, sementara yang lain mungkin hanya terpapar seni melalui media sosial.
  • Kebutuhan Belajar:
  • Visual: Membutuhkan banyak contoh gambar/foto karya seni rupa dari berbagai periode, gaya, dan budaya. Video dokumenter tentang seniman atau proses berkarya.
  • Auditori: Membutuhkan penjelasan yang jelas, diskusi kelompok, mendengarkan presentasi analisis karya, dan sesi tanya jawab.
  • Kinestetik: Membutuhkan aktivitas observasi langsung (jika ada karya seni di sekitar sekolah), membuat sketsa cepat, atau melakukan eksperimen sederhana dengan elemen seni rupa.
  • Diferensiasi: Perlu adanya variasi dalam jenis karya yang diamati (misalnya, seni dua dimensi vs. tiga dimensi), tingkat kedalaman deskripsi/analisis (identifikasi elemen vs. interpretasi makna), dan cara menyajikan hasil observasi (tulisan, lisan, visual).

B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
  • Konseptual: Pemahaman tentang definisi seni rupa dan fungsinya, elemen-elemen dasar seni rupa (garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, gelap-terang), prinsip-prinsip desain (keseimbangan, proporsi, irama, kesatuan), serta pengelompokan perkembangan seni rupa (tradisional, modern, kontemporer).
  • Prosedural: Kemampuan mengamati sebuah karya seni rupa secara detail, mengidentifikasi elemen dan prinsip seni rupa yang digunakan, mendeskripsikan karya secara objektif dan subjektif, serta mengaitkan karya dengan konteks budaya/sejarah.
  • Metakognitif: Apresiasi terhadap seni rupa sebagai bentuk ekspresi manusia, kesadaran akan pentingnya observasi dalam kehidupan, dan keberanian untuk menginterpretasi serta mengemukakan pendapat tentang karya seni.

Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik:
  • Meningkatkan kemampuan literasi visual dalam mengamati berbagai gambar, iklan, desain produk, atau lingkungan sekitar secara lebih mendalam.
  • Membantu mereka memahami pesan visual yang disampaikan dalam berbagai media.
  • Mengembangkan kepekaan estetik dan apresiasi terhadap keindahan di sekitar.
  • Memberi dasar bagi mereka yang tertarik pada bidang kreatif (desain, arsitektur, fotografi, dll.).
  • Memahami seni sebagai cerminan masyarakat dan budaya.

Tingkat Kesulitan: Materi ini memiliki tingkat kesulitan menengah. Mengidentifikasi elemen dasar mungkin mudah, tetapi mendeskripsikan secara objektif, menganalisis hubungan antar elemen, dan menafsirkan makna membutuhkan penalaran kritis dan kepekaan yang lebih dalam.

Struktur Materi: Materi akan disajikan secara sistematis: dimulai dari pengenalan definisi dan fungsi seni rupa, dilanjutkan dengan pengenalan elemen dan prinsip seni rupa sebagai "bahasa visual", kemudian praktik mengamati dan mendeskripsikan karya, hingga mengaitkan karya dengan konteks perkembangan seni rupa.

Integrasi Nilai dan Karakter:
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Mensyukuri kemampuan melihat dan mengapresiasi keindahan ciptaan Tuhan melalui seni rupa.
  • Kewargaan: Menghargai keragaman seni rupa tradisional dan modern dari berbagai budaya di Indonesia dan dunia.
  • Penalaran Kritis: Menganalisis elemen visual, menafsirkan makna, dan mengevaluasi kualitas karya seni rupa.
  • Kreativitas: Mengembangkan cara pandang baru dalam mengamati, serta menghasilkan deskripsi yang imajinatif.
  • Kolaborasi: Berdiskusi dan berbagi pandangan tentang karya seni dalam kelompok.
  • Kemandirian: Mencari referensi karya seni secara mandiri, mengembangkan perspektif pribadi.
  • Komunikasi: Mengekspresikan hasil pengamatan dan interpretasi secara lisan maupun tulisan.
  • Estetika: Mengembangkan kepekaan terhadap keindahan visual dan harmoni.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan pembelajaran yang akan dicapai adalah:
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Peserta didik mampu mengagumi dan mensyukuri anugerah indra penglihatan dan kemampuan berkreasi yang merefleksikan kebesaran Tuhan.
  • Kewargaan: Peserta didik mampu menghargai dan melestarikan warisan seni rupa budaya bangsa serta menghormati karya seni dari berbagai budaya dunia.
  • Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis elemen-elemen dan prinsip-prinsip seni rupa pada sebuah karya serta mengaitkannya dengan konteks penciptaannya.
  • Kreativitas: Peserta didik mampu mengeksplorasi berbagai cara pandang dalam mengamati dan mendeskripsikan karya seni rupa, serta mengembangkan ide deskripsi yang unik.
  • Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mengamati, mendiskusikan, dan menyajikan deskripsi karya seni rupa.
  • Kemandirian: Peserta didik memiliki inisiatif untuk mencari, mengamati, dan mempelajari berbagai karya seni rupa secara mandiri.
  • Komunikasi: Peserta didik mampu mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil pengamatan dan interpretasi mereka tentang karya seni rupa secara jelas dan efektif.
....

Modul Ajar (MA) seni Rupa di atas merupakan contoh dari salah satu dokumen pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning). Teman- teman dapat mengunduh dokumen lengkap melalui dokumen berikut :

Semoga bermanfaat

Salam.
Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

 Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi salah satu pendekatan yang dinilai sesuai untuk mengiringi kurikulum merdeka. Pendekatan ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, termasuk pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP). 

Dalam penerapannya, pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di mapel PAI-BP dapat menjadi sebuah strategi dalam pembentukan karakter, pemahaman nilai dan aspek spiritual siswa secara reflektif maupun spiritual. 

Perangkat Pembelajaran PAIBP

Prinsip pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) untuk mapel PAI-BP menekankan pada pemusatan pada makna dan refleksi, berbasis pengalaman dan projek, dan mendorong pemikiran kritis dan empati. 

Siswa dalam pembelajaran dapat diajak utnuk memahami nilai- nilai agama Islam sesuai dengan keadaan dan realita dalam kehidupan sehari- hari, jadi bukan hanya sekedar menghafal. 

Selain itu, pembelajaran dapat dikaitkan dengan projek- projek sosial yang nyata di sekitar mereka, studi kasus maupun praktik ibadah yang bermakna. 

Selanjutnya, guru dapat megajak para siswa untuk berdialog, menganalisis isu- isu terkini terkait keagamaan, dan memahami keberagaman secara bijak. 

Sebagai guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, teman- teman dapat menerapkan beberapa strategi pembelajaran berbasis pembelajaran mendalam. Sebagai contoh, dalam strategi proyek berbasis nilai, siswa dapat membuat kampanye digital terkait dengan pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu strategi dialog dapat dilakukan dengan diskusi kelompok tentang menjaga akhlak di era digital. 

Pada strategi studi kasus secara nyata, siswa dapat menganalisis kasus nyata yang berkaitan dengan toleransi antarumat beragama di Indonesia dan mengaitkannya dengan nilai- nilai Islam. Semua strategi dapat diintegrasikan dengan teknologi yang siswa kuasai. 

Nah, teman- teman, untuk menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam, salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan cara menyusun modul ajar (MA) berdasarkan CP dan ATP. Berikut ini salah satu contoh Modul Ajar PAI-BP kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning). 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
BAB : 1 MERAIH KESUKSESAN DENGAN KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA



A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah
Nama Penyusun
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI)
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (8 x 45 menit)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
  • Pengetahuan Awal: Peserta didik umumnya sudah memiliki pengetahuan dasar tentang Al-Qur'an dan Hadis. Sebagian besar mungkin sudah terbiasa membaca Al-Qur'an, meskipun tingkat kefasihan dan pemahaman tajwid bervariasi. Mereka mungkin juga sudah pernah mendengar atau memahami konsep "kebaikan" dan "kerja keras" dalam kehidupan sehari-hari, namun belum tentu mengaitkannya secara mendalam dengan dalil syar'i dan implementasinya dalam konteks kompetisi positif serta etos kerja yang produktif.
  • Minat: Minat peserta didik terhadap materi ini bisa tinggi jika dikaitkan dengan tujuan hidup mereka, seperti meraih kesuksesan di sekolah, masa depan karier, atau kontribusi kepada masyarakat. Mereka mungkin tertarik pada kisah-kisah inspiratif tokoh Muslim yang sukses berkat etos kerja dan kompetisi dalam kebaikan.
  • Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga dan sosial yang beragam, dengan berbagai tingkat pemahaman dan praktik keagamaan. Beberapa mungkin memiliki lingkungan yang sangat mendukung kegiatan keagamaan, sementara yang lain mungkin perlu motivasi lebih. Pengalaman mereka dalam berkompetisi (baik di akademik, olahraga, maupun seni) dan pengalaman dalam bekerja (tugas sekolah, membantu di rumah, atau pekerjaan paruh waktu) akan memengaruhi perspektif mereka.

Kebutuhan Belajar:
  • Peserta didik yang visual akan terbantu dengan tayangan video murottal, infografis peta konsep, atau visualisasi kisah inspiratif.
  • Peserta didik yang auditori akan diuntungkan dengan metode talaqqi, peer teaching, diskusi, atau mendengarkan ceramah/podcast.
  • Peserta didik yang kinestetik akan sangat terbantu dengan praktik menulis ayat, role-playing, atau simulasi kompetisi kebaikan.
  • Diferensiasi diperlukan untuk tingkat hafalan dan tajwid yang berbeda, serta untuk mengakomodasi minat mereka dalam menerapkan konsep ini di berbagai bidang kehidupan.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
  • Konseptual: Memahami makna dan kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105, serta hadis terkait kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja. Memahami konsep fastabiqul khairat dan amal saleh.
  • Prosedural: Mampu membaca Al-Qur'an dengan tartil dan tajwid yang benar, menghafal ayat-ayat dan hadis, serta mampu merumuskan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Metakognitif: Mampu merefleksikan makna kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dalam konteks diri sendiri, masyarakat, dan masa depan, serta mampu mengevaluasi perilaku diri terkait nilai-nilai tersebut.
  • Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan untuk membentuk karakter peserta didik agar memiliki semangat juang, daya saing yang sehat, dan etos kerja yang tinggi untuk meraih kesuksesan, baik di dunia maupun akhirat. Ini juga membekali mereka dengan nilai-nilai positif dalam menghadapi persaingan di era global.
  • Tingkat Kesulitan: Cukup menantang karena melibatkan aspek hafalan, pemahaman tafsir yang mendalam, dan yang terpenting adalah internalisasi nilai-nilai untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aspek tajwid juga memerlukan ketelitian.
  • Struktur Materi: Dimulai dengan pengenalan dalil naqli (Q.S. al-Maidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9: 105, dan Hadis), dilanjutkan dengan memahami makna dan kandungan ayat/hadis, kemudian meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, dan diakhiri dengan implementasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dampak positifnya.
Integrasi Nilai dan Karakter (Profil Pelajar Pancasila):
  • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Mensyukuri nikmat Al-Qur'an, memahami dan mengamalkan ajaran agama, serta berakhlak mulia dalam berkompetisi dan bekerja.
  • Bernalar Kritis: Menganalisis makna ayat dan hadis, serta mengevaluasi perilaku diri dan orang lain terkait kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
  • Kreativitas: Merumuskan ide-ide penerapan kompetisi kebaikan dan etos kerja dalam konteks yang beragam.
  • Kolaborasi: Bekerja sama dalam kegiatan diskusi, peer teaching, atau proyek kebaikan.
  • Kemandirian: Berinisiatif dalam belajar, menghafal, dan menerapkan nilai-nilai tanpa bergantung sepenuhnya pada orang lain.
  • Komunikasi: Mampu menyampaikan pemahaman, argumen, dan hasil refleksi dengan baik.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Peserta didik menunjukkan perilaku fastabiqul khairat dan etos kerja sebagai bentuk ibadah dan rasa syukur kepada Allah SWT.
  • Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9: 105, dan Hadis, serta mengaitkannya dengan fenomena kompetisi dan etos kerja di masyarakat.
  • Kreativitas: Peserta didik mampu merumuskan ide-ide konkret untuk menerapkan semangat kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dalam berbagai aspek kehidupan.
  • Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama secara positif dalam diskusi atau kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
  • Kemandirian: Peserta didik menunjukkan inisiatif dan tanggung jawab dalam belajar, menghafal, dan menerapkan nilai-nilai secara personal.
  • Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan pemahaman dan argumentasi mereka tentang materi dengan jelas dan percaya diri
....

Format Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang lebih lengkap dapat teman- teman baca melalui dokumen berikut ini. Oya, dokumen MA PAI-BP juga sudah lengkap untuk jenjang SMA Kelas 10, 11 dan 12. 

Semoga Bermanfaat

Salam.
 
 
Modul Ajar (MA) Deep Learning Seni Musik SMA Kelas 10, 11, dan 12, Berikut Tautan Unduhnya

Modul Ajar (MA) Deep Learning Seni Musik SMA Kelas 10, 11, dan 12, Berikut Tautan Unduhnya

Dalam mata pelajaran seni musik, pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dapat menjadi sebuah pandangan baru dalam bermusik mengingat bahwa musik tidak hanya sekedar terkait dengan keterampilan teknik, namun juga sebagai sarana bagi siswa untuk mengekspresikan diri, berkomunikasi, dan membentuk karakter. 

Seni Musik

Melalui pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) para siswa akan mampu mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang konsep seperti teori musik, harmoni, ritme dan notasi serta mereka memiliki rasa kreativitas melalui penciptaan musik. Disamping itu kemampuan dalam apresiasi pun akan terasah khususnya dalam mengenali berbagai genre musik. 

Pembelajaran mendalam dalam mapel seni musik juga akan menumbuhkan kolaborasi dan empati dalam bermusik khususnya pada saat bermain musik ensambel serta mengaitkannya dengan budaya, teknologi dan konteks kehidupan sehari- hari. 

Penerapan deep learning dalam pelajaran seni musik dapat dilakukan dengan pendekatan kontekstual, project based learning (PjBL), problem based learning (PBL) inkuiri maupun dengan kolaborasi dan diskusi. 

Nah, buat teman- teman guru yang mengampu mapel seni musik di SMA, dapat membuat MOdul Ajar (MA) sebagai rancangan pembelajaran berbasis deep learning di kelas. Sebagai gambaran susunan modul ajar (MA) deep learning seni musik SMA, teman- teman dapat melihat contoh Modul Ajar (MA) berikut ini, 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : SENI MUSIK
BAB 1 :  EKSPLORASI BUNYI DALAM MUSIK


A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah
Nama Penyusun
Mata Pelajaran : Seni Musik
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (2 Pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal: Sebagian besar peserta didik kemungkinan sudah familiar dengan berbagai jenis musik dan mungkin pernah mendengar atau memainkan alat musik sederhana. Namun, pemahaman mendalam tentang klasifikasi alat musik berdasarkan sumber bunyi dan unsur-unsur musik mungkin masih terbatas. Beberapa mungkin sudah memiliki pengalaman bermain alat musik formal atau non-formal.
Minat: Peserta didik memiliki minat yang beragam terhadap musik, mulai dari penikmat pasif hingga yang aktif terlibat dalam kegiatan bermusik (misalnya, band sekolah, paduan suara, atau kursus musik). Penting untuk mengidentifikasi minat spesifik mereka untuk memotivasi pembelajaran.
Latar Belakang: Peserta didik berasal dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, yang dapat memengaruhi akses mereka terhadap alat musik atau pengalaman bermusik. Beberapa mungkin berasal dari keluarga dengan tradisi musik yang kuat, sementara yang lain mungkin belum banyak terpapar.
Kebutuhan Belajar:
Visual: Membutuhkan media visual seperti gambar, video, atau demonstrasi langsung.
Auditori: Membutuhkan kesempatan untuk mendengar berbagai jenis bunyi, musik, dan penjelasan verbal.
Kinestetik: Membutuhkan kesempatan untuk bereksplorasi, mencoba memainkan alat musik, atau membuat bunyi secara langsung.
Beberapa mungkin membutuhkan dukungan tambahan dalam memahami konsep abstrak, sementara yang lain mungkin membutuhkan tantangan lebih untuk eksplorasi mandiri.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang akan Dicapai:
Faktual: Mengenal berbagai jenis alat musik berdasarkan sumber bunyi (aerophone, idiophone, chordophone, membranophone, electrophone).
Konseptual: Memahami konsep unsur-unsur musik (melodi, ritme, harmoni, tempo, dinamika, timbre).
Prosedural: Mengidentifikasi dan menghasilkan bunyi dari berbagai sumber, serta mengkolaborasikan bunyi-bunyi tersebut.
Metakognitif: Merefleksikan pengalaman eksplorasi bunyi dan musik.
Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Musik adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari peserta didik (lagu favorit, musik di media sosial, acara hiburan). Materi ini membantu mereka memahami lebih dalam tentang bagaimana bunyi-bunyi di sekitar mereka dapat diolah menjadi musik, serta mengapresiasi keragaman budaya musik.
Tingkat Kesulitan: Materi ini memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi. Pengenalan jenis-jenis alat musik mungkin mudah dipahami, tetapi mengidentifikasi unsur-unsur musik dalam sebuah komposisi atau mengkolaborasikan bunyi memerlukan pemahaman dan latihan yang lebih mendalam.
Struktur Materi: Materi diawali dengan pengenalan sumber bunyi dan klasifikasi alat musik, dilanjutkan dengan eksplorasi unsur-unsur musik, dan diakhiri dengan kolaborasi untuk menghasilkan karya musik sederhana.
Integrasi Nilai dan Karakter:
Kreativitas: Mendorong peserta didik untuk bereksperimen dengan bunyi dan menciptakan ide-ide musik baru.
Kolaborasi: Mengembangkan kemampuan bekerja sama dalam kelompok untuk menghasilkan karya musik.
Mandiri: Mendorong peserta didik untuk bereksplorasi secara mandiri dan menemukan solusi.
Apresiasi Budaya: Mengenalkan kekayaan musik tradisional dan modern.
Ketekunan: Mengembangkan kesabaran dan ketekunan dalam belajar dan berlatih.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan pembelajaran yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis dan mengidentifikasi berbagai sumber bunyi dan unsur-unsur musik.
Kreativitas: Peserta didik mampu mengeksplorasi, menciptakan, dan mengkolaborasikan bunyi-bunyi menjadi karya musik.
Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama secara efektif dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Kemandirian: Peserta didik mampu bereksplorasi dan belajar secara mandiri, serta bertanggung jawab atas proses pembelajarannya.
Komunikasi: Peserta didik mampu mengkomunikasikan ide-ide musikal dan hasil karyanya kepada orang lain.

Selengkapnya untuk modul di atas, dapat teman- teman lihat melalui lampiran Modul Ajar (MA) deep learning Seni Musik berikut. Oya, pada dokumen, teman- teman dapat melihat juga contoh MA deep learning Seni Musik untuk kelas 10, 11 dan 12. Silahkan unduh melalui dokumen berikut ini, 


Semoga Bermanfaat yaa...

Salam. 

Formulir Kontak