Ahzaa.Net
Contoh Berbagai Bentuk Norma dalam Kehidupan Sehari- Hari : Materi Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD/ MI

Contoh Berbagai Bentuk Norma dalam Kehidupan Sehari- Hari : Materi Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD/ MI

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi, terdapat pedoman agar tidak terjadi gesekan antara satu dengan lainnya. 

Pendidikan Pancasila

Nah, pedoman inilah yang dikenal dengan sebutan norma. Teman- teman, pada post kali ini, kita akan belajar tentang berbagai bentuk norma dalam kehidupan sehari- hari. Apakah itu norma dan jenis serta contohnya dalam kehidupan sehari- hari, dapat kalian pelajari melalui ringkasan dan latihan berikut, 

Contoh Berbagai Bentuk Norma dalam Kehidupan Sehari- Hari
1. Norma adalah kebiasaan atau aturan yang menjadi pedoman dalam berperilaku dalam kehidupan sehari- hari.

2. Fungsi norma adalah pedoman dalam berperilaku di kehidupan bermasyarakat agar tercipta kehidupan yang aman, nyaman dan tenteram.

3. Norma dapat berupa larangan, perintah maupun anjuran. Norma berisi larangan sifatnya tidak boleh dilakukan karena berakibat sesuatu yang tidak baik. Sedangkan norma berisi perintah, harus dilakukan karena akan berdampak hal yang baik. Sementara itu, norma berisi anjuran, boleh dilakukan dan boleh ditinggalkan. 

4. Norma harus dipatuhi oleh semua orang dan pelanggarnya akan mendapatkan sanksi atau hukuman seperti denda, peringatan, atau sanksi sosial. 

5. Ada empat jenis norma yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. 

6. Norma agama
a. Norma agama merupakan aturan yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. 
b. Norma agama bersumber dari kitab suci yang berisikan perintah, larangan dan anjuran.
c. Norma agama berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesamanya serta makhluk hidup yang lain.
d. Norma agama bertujuan untuk menciptakan kepatuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menciptakan keharmonisan hubungan antarmanusia dan makhluk hidup lainnya. 
e. Orang yang menjalankan perintah agama akan mendapatkan pahala dan bagi orang yang melanggar perintah agama akan mendapatkan sanksi berupa dosa. 
f. Contoh norma agama dalam kehidupan sehari- hari 
(1) bersikap takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan masing- masing
(2) melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya 
(3) melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya 
(4) mempelajari dan mengamalkan ajaran agama di kehidupan sehari- hari 

7. Norma kesusilaan 
a. Norma kesusilaan adalah aturan yang dijalankan oleh masyarakat yang berasal dari hati nurani manusia. 
b. Norma kesusilaan bersumber dari hati nurani manusia.
c. Norma kesusilaan berfungsi untuk menjadi pedoman bagi kehidupan manusia 
d. Orang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapatkan sanksi berupa rasa malu, menyesal, bahkan dikucilkan oleh orang lain.
e. Contoh norma kesusilaan dalam kehidupan sehari- hari adalah sebagai berikut: 
(1) berbuat jujur dan bertutur kata yang baik 
(2) berbuat baik terhadap sesama manusia 
(3) tidak menyakiti perasaan sesama manusia 
(4) tidak mengambil hak orang lain 
(5) meminta maaf apabila berbuat salah 
(6) mengenakan pakaian yang pantas dan sopan 

8. Norma Kesopanan 
a. Norma kesopanan adalah norma yang norma yang mengatur tentang tata pergaulan seperti bertutur kata atau bertingkah laku yang baik dalam berkehidupan di masyarakat
b. Norma kesopanan bersumber pada adat atau kebiasaan masyarakat setempat
c. Norma kesopanan disebut juga sebagai norma adat
d. Norma kesopanan dapat berbeda bentuknya di satu wilayah dengan wilayah lainnya. 
e. Pelanggar norma kesopanan akan mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat seperti cemoohan dan pengucilan.
f. Contoh norma kesopanan dalam kehidupan sehari- hari 
(1) Menghormati orang yang lebih tua seperti orang tua, guru dan orang yang usianya lebih tua 
(2) Menyapa guru ketika berpapasan 
(3) Makan sambil duduk dan tidak berbicara
(4) Mengenakan pakaian yang rapi 

9. Norma Hukum 
a. Norma hukum adalah aturan yang bersumber dari hukum dan didasarkan pada undang- undang yang dibuat oleh negara.
b. Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk menjaga dan melindungi kepentingan masyarakat 
c. Fungsi norma hukum adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib, aman, rukun dan damai. 
d. Pelanggar dari norma hukum akan mendapatkan sanksi yang tegas seperti hukuman dan denda.
e. Contoh norma hukum dalam kehidupan sehari- hari. 
(1) menaati peraturan lalu lintas 
(2) membayar pajak dengan tertib 
(3) tidak melalukan perbuatan melawan hukum 

 
Yuk untuk lebih memperdalam kembali pemahaman dari teori di atas, kita lanjut ke latihan soal yaa...

1. Pernyataan yang tepat tentang norma adalah ....
A. norma merupakan aturan yang mengikat dalam kehidupan masyarakat 
B. norma merupakan pedoman untuk berperilaku di masyarakat 
C. norma merupakan kebiasaan atau aturan untuk menciptakan kehidupan yang aman, nyaman dan tenteram 
D. semua pernyataan benar 


2. Berikut ini yang merupakan fungsi dari norma adalah ....
A. memisahkan kehidupan pribadi dan masyarakat 
B. memberikan pedoman dalam beperilaku untuk kehidupan yang aman, nyaman dan damai
C. membatasi perilaku masyarakat
D. memberikan sanksi atau hukuman kepada seluruh anggota masyarakat


3. Seseorang yang melakukan kejahatan akan mendatangkan kesusahan bagi diri maupun orang lain. Oleh karenanya, perilaku tersebut tidak boleh dilakukan karena berakibat terhadap hal yang tidak baik. Hal tersebut menjadikan norma sebagai rumusan perilaku yang berisi ....
A. perintah 
B. larangan 
C. anjuran 
D. himbauan 


4. Norma agama merupakan suatu aturan yang berasal dari  ....
A. kebiasaan atau adat masyarakat 
B. Tuhan Yang Maha Esa
C. tata aturan negara 
D. hati nurani manusia 


5. Berikut ini yang bukan merupakan isi dari norma agama adalah ....
A. perintah 
B. larangan 
C. anjuran 
D. kebiasaan 


6. Norma agama mengatur tentang hubungan antara manusia dengan ....
A. Tuhan Yang Maha Esa
B. sesama manusia 
C. makhluk hidup lainnya 
D. semua jawaban benar 


7. Di bawah ini yang merupakan tujuan utama adanya norma agama adalah ....
A. menciptakan kepatuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa
B. pedoman dalam hidup berkelompok 
C. menghindarkan dari sanksi hukum 
D. mengatur sosialisasi dalam masyarakat 


8. Dalam norma agama, orang yang mematuhi segala aturan akan mendapatkan ....
A. imbalan 
B. pujian 
C. pahala 
D. pengakuan 


9. Orang yang melalaikan atau melanggar norma agama akan mendapatkan ....
A. pengucilan dari masyarakat 
B. sanksi hukum 
C. denda 
D. dosa 


10. Sikap beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dapat diterapkan dengan cara ....
A. menghargai teman yang sedang melaksanakan ibadah agamanya 
B. melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
C. tidak mencampuri ajaran agama lain 
D. semua jawaban benar  


11. Sikap toleransi antarumat beragam dapat ditunjukkan dengan cara ....
A. mengikuti ibadah teman yang agamanya berbeda 
B. melaksanakan ibadah dengan baik 
C. tidak menganggu ibadah teman yang berbeda agama 
D. memengaruhi teman agar beribadah sesuai agama kita 


12. Norma kesusilaan merupakan aturan atau kaidah yang bersumber pada ....
A. kebiasaan atau adat 
B. hati nurani manusia 
C. perintah Tuhan Yang Maha Esa 
D. aturan negara 


13. Fungsi utama dari norma kesusilaan adalah ....
A. mengatur hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa 
B. mengatur tingkah laku manusia untuk melakukan tindakan baik dan menghindari tindakan yang buruk 
C. mengatur ketertiban masyarakat dalam hidup bernegara 
D. menjalankan hubungan yang baik antarsesama manusia dan makhluk yang lain 


14. Seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapatkan ....
A. dosa 
B. ancaman pidana 
C. rasa malu dan menyesal 
D. denda 


15. Berikut ini yang merupakan contoh dari norma kesusilaan adalah ....
A. bertutur kata yang baik dan jujur 
B. berbuat baik sesama manusia 
C. mengenakan pakaian yang baik dan sopan 
D. semua jawaban benar 


16. Norma kesopanan merupakan suatu aturan atau kaidah yang bersumber pada ....
A. hati nurani manusia 
B. Tuhan Yang Maha Esa
C. adat atau kebiasaan masyarakat 
D. pemerintah 


17. Seseorang yang melanggar norma kesopanan akan mendapatkan ....
A. dosa 
B. rasa penyesalan 
C. hukuman pidana  
D. sanksi sosial 


18. Berikut ini yang termasuk contoh dari norma kesopanan adalah ....
A. menyapa teman ketika bertemu 
B. beribadah dengan tekun 
C. tidak mencontek ketika ulangan 
D. membuang sampah ke tempatnya 


19. Norma hukum merupakan norma atau aturan yang bersumber dari ....
A. hati nurani manusia  
B. hukum 
C. kebiasaan atau adat 
D. Tuhan Yang Maha Esa


20. Berikut ini yang merupakan contoh dari norma hukum adalah ....
A. menghormati orang yang lebih tua 
B. membayar pajak dengan taat 
C. mengenakan pakaian yang sopan dan pantas 
D. tidak mengejek teman 


21. Seseorang yang melanggar norma hukum akan mendapatkan ....
A. sanksi sosial 
B. denda hingga hukuman 
C. rasa menyesal 
D. dosa 


Demikian pembahasan tentang contoh berbagai bentuk norma dalam kehidupan sehari- hari. Materi ini merupakan salah satu topik pada mapel Pendidikan Pancasila kelas 5 SD/ MI semester 1( Ganjil). Semoga dapat membantu teman- teman untuk persiapan asesmennya baik harian, tengah semester maupun akhir semester. 

Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Worksheet KPK dan FPB untuk Asesmen Sumatif Matematika Kelas 5 SD/ MI : Unduh Disini untuk Latihan!

Worksheet KPK dan FPB untuk Asesmen Sumatif Matematika Kelas 5 SD/ MI : Unduh Disini untuk Latihan!

Secara tidak langsung, beberapa konteks dalam kehidupan sehari- hari membutuhkan penguasaan tentang materi KPK dan FPB. 

KPK atau kelipatan persekutuan terkecil merupakan bilangan terkecil yang dapat dibagi dengan semua persekutuan bilangan tersebut sementara FPB merupakan faktor persekutuan dari bilangan- bilangan yang terbesar. 

Sebagai pendahuluan dalam mencari KPK, maka dapat dipelajari terlebih dahulu tentang kelipatan dan kelipatan persekutuan. Kelipatan adalah bilangan yang merupakan hasil kali suatu bilangan dengan bilangan asli. Sedangkan kelipatan persekutuan merupakan bilangan yang dapat habis dibagi dengan bilangan persekutuan. 


operasi hitung bilangan cacah sampai 100.000


Teman- teman, untuk melengkapi belajar kalian dalam mempelajari KPK dan FPB, kalian dapat mengerjakan melalui worksheet yang disediakan di bawah. 

Terdapat 20 soal pilihan ganda dan 5 soal isian beserta kunci jawaban dapat kalian pelajari melalui latihan berikut ini. 

Buat kalian yang ingin mengunduh worksheet ini, sudah saya sediakan link unduh pada bagian bawah latihan soal. 


Baik, berikut latihan soalnya, 

Selamat Belajar....


1. Bilangan berikut ini yang merupakan kelipatan dari 7 adalah ....
A. 12
B. 14
C. 16
D. 18


2. Berikut ini yang merupakan faktor dari 27 adalah ....
A. 2
B. 3
C. 4
D. 6


3. Bilangan- bilangan berikut ini yang merupakan faktor dari 24 adalah ....
A. 1, 2, 3, 4, 12, 24
B. 1, 2, 3, 4, 8, 12, 24
C. 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24
D. 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 18, 24


4. Bilangan kelipatan 6 yang terletak di antara 40 sampai 50 adalah ....
A. 42
B. 44
C. 45
D. 46


5. Semua faktor persekutuan dari bilangan 48 dan 56 adalah ....
A. 1, 2, 4, 8
B. 1, 2, 3, 4, 8, 16
C. 1, 2, 3, 4, 6, 8, 16
D. 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16


6. Bilangan berikut ini yang merupakan bilangan prima yang kurang dari 10 adalah ....
A. 0
B. 1
C. 7
D. 9


7. Faktorisasi prima dari 48 adalah ....
A. 22 × 3
B. 23 × 3
C. 24 × 3
D. 25 × 3


8. Jumlah semua bilangan prima yang kurang dari 10 adalah ....
A. 13
B. 15
C. 17
D. 19


9. Berikut ini semua faktor prima dari 28 adalah ....
A. 2, 3, 4, 7
B. 2, 3, 7
C. 2, 7
D. 2, 3, 7, 14


10. Kelipatan persekutuan terkecil dari 5 dan 8 adalah ....
A. 20
B. 30
C. 36
D. 40


11. Bilangan berikut ini yang merupakan kelipatan persekutuan terkecil dari 6, 7 dan 9 adalah ....
A. 63
B. 72
C. 126
D. 144


12. Lisa dan Arum mendapat tugas membantu petugas di perpustakaan. Lisa mendapatkan bertugas setiap 3 hari sekali dan Arum bertugas setiap 2 hari sekali. Lisa dan Arum akan bertugas bersama- sama setiap ....
A. 5 hari 
B. 6 hari 
C. 8 hari 
D. 12 hari 


13. Di bawah ini bilangan yang merupakan faktor persekutuan terbesar dari 24, 32 dan 48 adalah ....
A. 8
B. 6
C. 4
D. 2


14. Pada sebuah gedung, terdapat tiga lampu dengan warna merah, kuning dan hijau. Lampu merah akan menyala setiap  6 detik, lampu kuning menyala setiap 8 detik dan lampu hijau menyala setiap 10 detik. Apabila lampu menyala bersama- sama pada pukul 06.00, maka ketiganya akan menyala kembali pada pukul ....
A. 06.20
B. 06.02
C. 06.22
D. 08.00


15. Kedatangan jenis bus di terminal Mangkang Semarang dapat dijadwalkan sebagai berikut:
Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dijadwalkan datang setiap 24 menit, sedangkan bus Antar Kota Antar Provinsi datang setiao 36 menit sekali. Sementara itu, Bus Trans Semarang akan datang setiap 16 menit sekali. 
Apabila ketiga bus datang bersama- sama pada pukul 07.15, maka ketiganya akan datang bersama kembali pada pukul ....
A. 09.19
B. 09.29
C. 09.39
D. 09.49


16. Perhatikan gambar kalender berikut ini ,
kalender September 2025


Fira dan Nanda mengikuti les musik di “Mozaik Musik”. Fira berangkat les setiap 4 hari sekali dan Nanda berangkat les setiap 5 hari sekali. Pada bulan September 2025, Fira dan Nanda bertemu di tempat tes pada tanggal 3 September 2025. Mereka akan bersama- sama kembali bertemu di tempat les pada tanggal ….
A. 20 September 2025
B. 21 September 2025 
C. 22 September 2025
D. 23 September 2025


17. Pada peringatan hari olahraga nasional, 9 September 2025, Bu guru membeli 32 buah buku, 40 buah bolpen dan 56 buah penggaris untuk dibagikan kepada siswa- siswa yang memenangkan lomba. Setiap anak akan mendapat buku, bolpen dan penggaris yang sama untuk setiap jenisnya. Jumlah siswa yang memenangkan lomba adalah ....
A. 8
B. 12
C. 14
D. 16


18. SD Permata Harapan berhasil mengumpulkan donasi dari para siswa berupa sembako untuk diberikan kepada korban bencana banjir di Bali. Donasi yang terkumpul adalah 234 kg beras, 54 kg telur dan 36 kg gula. Semua bahan- bahan tersebut akan dikemas dengan isi jenis sembako dengan jumlah yang sama untuk setiap jenisnya. Jumlah keluarga yang dapat menerima paket bantuan tersebut adalah ....
A. 13
B. 15
C. 18
D. 20


Bacalah teks berikut untuk soal nomor 19 dan 20
Pak Ade berhasil memanen buah di kebunnya dengan rincian sebagai berikut:

Mangga : 24 kg
Jeruk :  36 kg
Apel :  48 kg
 
19. Jika buah- buahan tersebut akan dikemas dengan plastik yang berisi jenis buah dengan jumlah dan jenis yang sama banyak, jumlah plastik yang dibutuhkan untuk mengemas adalah ....
A. 6
B. 8
C. 12
D. 18


20. Banyak mangga dan jeruk pada tiap kemasan plastik adalah ....
A. 2 dan 3
B. 3 dan 2
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4


Esai 
21. Bilangan 60 merupakan kelipatan persekutuan terkecil dari bilangan 12 dan .... 


22. Seorang kurir paket SPY akan mengirim barang setiap 4 jam sekali. Kurir paket JGT mengirim barang setiap 6 jam sekali. Keduanya akan mengirim barang bersama- sama setiap ....


23. Pada tiga persimpangan jalan, terdapat lampu lalu lintas yang akan menyala merah setiap 12 detik, 18 detik dan 24 detik sekali. Apabila lampu lalu lintas menyala merah secara bersamaan pada pukul 09.30, maka ketiga lampu lalu lintas tersebut akan menyala merah untuk kedua kalinya secara bersama- sama pada pukul ....


24. Menjelang hari raya, Ibu membeli 48 kg gula, 60 butir telur dan 72 kg beras untuk dibagikan kepada saudara- saudara yang membutuhkan. Jika semua bahan- bahan tersebut akan dibagikan dengan jumlah yang sama banyak untuk setiap jenisnya, maka banyak beras yang diterima adalah ....


25. Ibu membeli 30 jeruk dan 40 apel. Kedua jenis buah tersebut akan diletakkan ke dalam beberapa wadah plastik. Jika tiap wadah plastik berisi buah yang sama banyak untuk setiap jenis, maka jumlah setiap buah dalam setiap wadah adalah ....


Buat teman- teman yang membutuhkan worksheet soal KPK dan FPB untuk Asesmen Sumatif Matematika Kelas 5 SD/ MI di atas, dapat mengunduhnya melalui tautan berikut,
Semoga Bermanfaat 

 
Salam.
Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Seni Rupa SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Seni Rupa SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

Penyusunan Modul Ajar (MA) pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) pada mata pelajaran seni rupa di jenjang SMA harus memasukkan beberapa dimensi profil lulusan. Pasalnya, dimensi profil lulusan inilah yang menjadi karakteristik pada penerapan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di kurikulum merdeka. 

Perangkat Pembelajaran Seni Rupa SMA/MA

Konsep yang dapat diterapkan pada pembelajaran mendalam di mapel seni rupa di jenjang SMA meliputi eksplorasi makna di balik karya seni, kaitan antara seni dengan isu- isu terkini seperti sosial, budaya, dan lingkungan serta pengembangan identitas dan ekpresi diri. Siswa juga diajak untuk berpikir kritis dan reflektif terhadap proses kreatif. 

Pada modul ajar yang disusun, guru dapat memperhatikan beberapa karakteristik pembelajaran mendalam di mapel seni rupa diantaranya project based learning dimana siswa dapat menciptakan karya seni sebagai sebuah solusi atau respon terhadap isu- isu terkini. Karya seni yang dibuat tidak hanya berorientasi pada hasil saja, namun juga berbasis pada proses dimana terdapat penekanan pada eksplorasi karya, refleksi dan revisi karya tersebut. 

Karya seni yang dibuat juga dapat dihubungkan dengan bidang ilmu lainnya. Siswa pun juga diberikan keleluasaan untuk bereksplorasi secara personal sesuai dengan gaya masing- masing. 

Nah, sebagai gambaran modul ajar (MA) seni rupa berbasis pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di jenjang SMA, berikut ini contoh modul ajar (MA) yang dapat teman- teman perhatikan, 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : SENI RUPA
UNIT 2 MENGAMATI DAN MENDESKRIPSIKAN KARYA SENI RUPA

A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah :
Nama Penyusun :
Mata Pelajaran : Seni Rupa
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (3 Pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal:
  • Peserta didik umumnya memiliki pengalaman mengamati berbagai objek visual dalam kehidupan sehari-hari (gambar, foto, iklan, benda-benda di sekitar).
  • Mereka mungkin sudah mengenal beberapa jenis karya seni rupa (lukisan, patung, fotografi, desain grafis) secara umum, namun belum memahami elemen-elemen dasar seni rupa (garis, bentuk, warna, tekstur) secara mendalam atau bagaimana elemen-elemen tersebut membentuk suatu karya.
  • Pemahaman tentang konteks sejarah atau budaya di balik sebuah karya seni rupa kemungkinan masih terbatas.

Minat:
  • Minat terhadap seni rupa bervariasi. Beberapa peserta didik mungkin memiliki hobi menggambar/melukis, sementara yang lain mungkin lebih tertarik pada seni digital atau instalasi.
  • Membawa contoh karya seni rupa yang relevan dengan minat mereka (misalnya, ilustrasi komik, desain fashion, mural jalanan) dapat meningkatkan minat.
  • Kesempatan untuk mengemukakan pendapat, berdiskusi, dan berkreasi visual (walaupun sederhana) akan sangat menarik.

Latar Belakang:
  • Peserta didik berasal dari latar belakang yang beragam, sehingga eksposur terhadap jenis karya seni rupa juga bervariasi (seni tradisional, seni modern, seni pop kultur).
  • Beberapa mungkin pernah mengunjungi pameran seni atau galeri, sementara yang lain mungkin hanya terpapar seni melalui media sosial.
  • Kebutuhan Belajar:
  • Visual: Membutuhkan banyak contoh gambar/foto karya seni rupa dari berbagai periode, gaya, dan budaya. Video dokumenter tentang seniman atau proses berkarya.
  • Auditori: Membutuhkan penjelasan yang jelas, diskusi kelompok, mendengarkan presentasi analisis karya, dan sesi tanya jawab.
  • Kinestetik: Membutuhkan aktivitas observasi langsung (jika ada karya seni di sekitar sekolah), membuat sketsa cepat, atau melakukan eksperimen sederhana dengan elemen seni rupa.
  • Diferensiasi: Perlu adanya variasi dalam jenis karya yang diamati (misalnya, seni dua dimensi vs. tiga dimensi), tingkat kedalaman deskripsi/analisis (identifikasi elemen vs. interpretasi makna), dan cara menyajikan hasil observasi (tulisan, lisan, visual).

B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
  • Konseptual: Pemahaman tentang definisi seni rupa dan fungsinya, elemen-elemen dasar seni rupa (garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, gelap-terang), prinsip-prinsip desain (keseimbangan, proporsi, irama, kesatuan), serta pengelompokan perkembangan seni rupa (tradisional, modern, kontemporer).
  • Prosedural: Kemampuan mengamati sebuah karya seni rupa secara detail, mengidentifikasi elemen dan prinsip seni rupa yang digunakan, mendeskripsikan karya secara objektif dan subjektif, serta mengaitkan karya dengan konteks budaya/sejarah.
  • Metakognitif: Apresiasi terhadap seni rupa sebagai bentuk ekspresi manusia, kesadaran akan pentingnya observasi dalam kehidupan, dan keberanian untuk menginterpretasi serta mengemukakan pendapat tentang karya seni.

Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik:
  • Meningkatkan kemampuan literasi visual dalam mengamati berbagai gambar, iklan, desain produk, atau lingkungan sekitar secara lebih mendalam.
  • Membantu mereka memahami pesan visual yang disampaikan dalam berbagai media.
  • Mengembangkan kepekaan estetik dan apresiasi terhadap keindahan di sekitar.
  • Memberi dasar bagi mereka yang tertarik pada bidang kreatif (desain, arsitektur, fotografi, dll.).
  • Memahami seni sebagai cerminan masyarakat dan budaya.

Tingkat Kesulitan: Materi ini memiliki tingkat kesulitan menengah. Mengidentifikasi elemen dasar mungkin mudah, tetapi mendeskripsikan secara objektif, menganalisis hubungan antar elemen, dan menafsirkan makna membutuhkan penalaran kritis dan kepekaan yang lebih dalam.

Struktur Materi: Materi akan disajikan secara sistematis: dimulai dari pengenalan definisi dan fungsi seni rupa, dilanjutkan dengan pengenalan elemen dan prinsip seni rupa sebagai "bahasa visual", kemudian praktik mengamati dan mendeskripsikan karya, hingga mengaitkan karya dengan konteks perkembangan seni rupa.

Integrasi Nilai dan Karakter:
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Mensyukuri kemampuan melihat dan mengapresiasi keindahan ciptaan Tuhan melalui seni rupa.
  • Kewargaan: Menghargai keragaman seni rupa tradisional dan modern dari berbagai budaya di Indonesia dan dunia.
  • Penalaran Kritis: Menganalisis elemen visual, menafsirkan makna, dan mengevaluasi kualitas karya seni rupa.
  • Kreativitas: Mengembangkan cara pandang baru dalam mengamati, serta menghasilkan deskripsi yang imajinatif.
  • Kolaborasi: Berdiskusi dan berbagi pandangan tentang karya seni dalam kelompok.
  • Kemandirian: Mencari referensi karya seni secara mandiri, mengembangkan perspektif pribadi.
  • Komunikasi: Mengekspresikan hasil pengamatan dan interpretasi secara lisan maupun tulisan.
  • Estetika: Mengembangkan kepekaan terhadap keindahan visual dan harmoni.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan pembelajaran yang akan dicapai adalah:
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Peserta didik mampu mengagumi dan mensyukuri anugerah indra penglihatan dan kemampuan berkreasi yang merefleksikan kebesaran Tuhan.
  • Kewargaan: Peserta didik mampu menghargai dan melestarikan warisan seni rupa budaya bangsa serta menghormati karya seni dari berbagai budaya dunia.
  • Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis elemen-elemen dan prinsip-prinsip seni rupa pada sebuah karya serta mengaitkannya dengan konteks penciptaannya.
  • Kreativitas: Peserta didik mampu mengeksplorasi berbagai cara pandang dalam mengamati dan mendeskripsikan karya seni rupa, serta mengembangkan ide deskripsi yang unik.
  • Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mengamati, mendiskusikan, dan menyajikan deskripsi karya seni rupa.
  • Kemandirian: Peserta didik memiliki inisiatif untuk mencari, mengamati, dan mempelajari berbagai karya seni rupa secara mandiri.
  • Komunikasi: Peserta didik mampu mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil pengamatan dan interpretasi mereka tentang karya seni rupa secara jelas dan efektif.
....

Modul Ajar (MA) seni Rupa di atas merupakan contoh dari salah satu dokumen pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning). Teman- teman dapat mengunduh dokumen lengkap melalui dokumen berikut :

Semoga bermanfaat

Salam.
Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

 Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi salah satu pendekatan yang dinilai sesuai untuk mengiringi kurikulum merdeka. Pendekatan ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, termasuk pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP). 

Dalam penerapannya, pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di mapel PAI-BP dapat menjadi sebuah strategi dalam pembentukan karakter, pemahaman nilai dan aspek spiritual siswa secara reflektif maupun spiritual. 

Perangkat Pembelajaran PAIBP

Prinsip pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) untuk mapel PAI-BP menekankan pada pemusatan pada makna dan refleksi, berbasis pengalaman dan projek, dan mendorong pemikiran kritis dan empati. 

Siswa dalam pembelajaran dapat diajak utnuk memahami nilai- nilai agama Islam sesuai dengan keadaan dan realita dalam kehidupan sehari- hari, jadi bukan hanya sekedar menghafal. 

Selain itu, pembelajaran dapat dikaitkan dengan projek- projek sosial yang nyata di sekitar mereka, studi kasus maupun praktik ibadah yang bermakna. 

Selanjutnya, guru dapat megajak para siswa untuk berdialog, menganalisis isu- isu terkini terkait keagamaan, dan memahami keberagaman secara bijak. 

Sebagai guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, teman- teman dapat menerapkan beberapa strategi pembelajaran berbasis pembelajaran mendalam. Sebagai contoh, dalam strategi proyek berbasis nilai, siswa dapat membuat kampanye digital terkait dengan pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu strategi dialog dapat dilakukan dengan diskusi kelompok tentang menjaga akhlak di era digital. 

Pada strategi studi kasus secara nyata, siswa dapat menganalisis kasus nyata yang berkaitan dengan toleransi antarumat beragama di Indonesia dan mengaitkannya dengan nilai- nilai Islam. Semua strategi dapat diintegrasikan dengan teknologi yang siswa kuasai. 

Nah, teman- teman, untuk menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam, salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan cara menyusun modul ajar (MA) berdasarkan CP dan ATP. Berikut ini salah satu contoh Modul Ajar PAI-BP kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning). 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
BAB : 1 MERAIH KESUKSESAN DENGAN KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA



A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah
Nama Penyusun
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI)
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (8 x 45 menit)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
  • Pengetahuan Awal: Peserta didik umumnya sudah memiliki pengetahuan dasar tentang Al-Qur'an dan Hadis. Sebagian besar mungkin sudah terbiasa membaca Al-Qur'an, meskipun tingkat kefasihan dan pemahaman tajwid bervariasi. Mereka mungkin juga sudah pernah mendengar atau memahami konsep "kebaikan" dan "kerja keras" dalam kehidupan sehari-hari, namun belum tentu mengaitkannya secara mendalam dengan dalil syar'i dan implementasinya dalam konteks kompetisi positif serta etos kerja yang produktif.
  • Minat: Minat peserta didik terhadap materi ini bisa tinggi jika dikaitkan dengan tujuan hidup mereka, seperti meraih kesuksesan di sekolah, masa depan karier, atau kontribusi kepada masyarakat. Mereka mungkin tertarik pada kisah-kisah inspiratif tokoh Muslim yang sukses berkat etos kerja dan kompetisi dalam kebaikan.
  • Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga dan sosial yang beragam, dengan berbagai tingkat pemahaman dan praktik keagamaan. Beberapa mungkin memiliki lingkungan yang sangat mendukung kegiatan keagamaan, sementara yang lain mungkin perlu motivasi lebih. Pengalaman mereka dalam berkompetisi (baik di akademik, olahraga, maupun seni) dan pengalaman dalam bekerja (tugas sekolah, membantu di rumah, atau pekerjaan paruh waktu) akan memengaruhi perspektif mereka.

Kebutuhan Belajar:
  • Peserta didik yang visual akan terbantu dengan tayangan video murottal, infografis peta konsep, atau visualisasi kisah inspiratif.
  • Peserta didik yang auditori akan diuntungkan dengan metode talaqqi, peer teaching, diskusi, atau mendengarkan ceramah/podcast.
  • Peserta didik yang kinestetik akan sangat terbantu dengan praktik menulis ayat, role-playing, atau simulasi kompetisi kebaikan.
  • Diferensiasi diperlukan untuk tingkat hafalan dan tajwid yang berbeda, serta untuk mengakomodasi minat mereka dalam menerapkan konsep ini di berbagai bidang kehidupan.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
  • Konseptual: Memahami makna dan kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105, serta hadis terkait kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja. Memahami konsep fastabiqul khairat dan amal saleh.
  • Prosedural: Mampu membaca Al-Qur'an dengan tartil dan tajwid yang benar, menghafal ayat-ayat dan hadis, serta mampu merumuskan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Metakognitif: Mampu merefleksikan makna kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dalam konteks diri sendiri, masyarakat, dan masa depan, serta mampu mengevaluasi perilaku diri terkait nilai-nilai tersebut.
  • Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan untuk membentuk karakter peserta didik agar memiliki semangat juang, daya saing yang sehat, dan etos kerja yang tinggi untuk meraih kesuksesan, baik di dunia maupun akhirat. Ini juga membekali mereka dengan nilai-nilai positif dalam menghadapi persaingan di era global.
  • Tingkat Kesulitan: Cukup menantang karena melibatkan aspek hafalan, pemahaman tafsir yang mendalam, dan yang terpenting adalah internalisasi nilai-nilai untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aspek tajwid juga memerlukan ketelitian.
  • Struktur Materi: Dimulai dengan pengenalan dalil naqli (Q.S. al-Maidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9: 105, dan Hadis), dilanjutkan dengan memahami makna dan kandungan ayat/hadis, kemudian meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, dan diakhiri dengan implementasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dampak positifnya.
Integrasi Nilai dan Karakter (Profil Pelajar Pancasila):
  • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Mensyukuri nikmat Al-Qur'an, memahami dan mengamalkan ajaran agama, serta berakhlak mulia dalam berkompetisi dan bekerja.
  • Bernalar Kritis: Menganalisis makna ayat dan hadis, serta mengevaluasi perilaku diri dan orang lain terkait kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
  • Kreativitas: Merumuskan ide-ide penerapan kompetisi kebaikan dan etos kerja dalam konteks yang beragam.
  • Kolaborasi: Bekerja sama dalam kegiatan diskusi, peer teaching, atau proyek kebaikan.
  • Kemandirian: Berinisiatif dalam belajar, menghafal, dan menerapkan nilai-nilai tanpa bergantung sepenuhnya pada orang lain.
  • Komunikasi: Mampu menyampaikan pemahaman, argumen, dan hasil refleksi dengan baik.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Peserta didik menunjukkan perilaku fastabiqul khairat dan etos kerja sebagai bentuk ibadah dan rasa syukur kepada Allah SWT.
  • Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9: 105, dan Hadis, serta mengaitkannya dengan fenomena kompetisi dan etos kerja di masyarakat.
  • Kreativitas: Peserta didik mampu merumuskan ide-ide konkret untuk menerapkan semangat kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dalam berbagai aspek kehidupan.
  • Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama secara positif dalam diskusi atau kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
  • Kemandirian: Peserta didik menunjukkan inisiatif dan tanggung jawab dalam belajar, menghafal, dan menerapkan nilai-nilai secara personal.
  • Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan pemahaman dan argumentasi mereka tentang materi dengan jelas dan percaya diri
....

Format Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang lebih lengkap dapat teman- teman baca melalui dokumen berikut ini. Oya, dokumen MA PAI-BP juga sudah lengkap untuk jenjang SMA Kelas 10, 11 dan 12. 

Semoga Bermanfaat

Salam.
 
 
Modul Ajar (MA) Deep Learning Seni Musik SMA Kelas 10, 11, dan 12, Berikut Tautan Unduhnya

Modul Ajar (MA) Deep Learning Seni Musik SMA Kelas 10, 11, dan 12, Berikut Tautan Unduhnya

Dalam mata pelajaran seni musik, pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dapat menjadi sebuah pandangan baru dalam bermusik mengingat bahwa musik tidak hanya sekedar terkait dengan keterampilan teknik, namun juga sebagai sarana bagi siswa untuk mengekspresikan diri, berkomunikasi, dan membentuk karakter. 

Seni Musik

Melalui pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) para siswa akan mampu mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang konsep seperti teori musik, harmoni, ritme dan notasi serta mereka memiliki rasa kreativitas melalui penciptaan musik. Disamping itu kemampuan dalam apresiasi pun akan terasah khususnya dalam mengenali berbagai genre musik. 

Pembelajaran mendalam dalam mapel seni musik juga akan menumbuhkan kolaborasi dan empati dalam bermusik khususnya pada saat bermain musik ensambel serta mengaitkannya dengan budaya, teknologi dan konteks kehidupan sehari- hari. 

Penerapan deep learning dalam pelajaran seni musik dapat dilakukan dengan pendekatan kontekstual, project based learning (PjBL), problem based learning (PBL) inkuiri maupun dengan kolaborasi dan diskusi. 

Nah, buat teman- teman guru yang mengampu mapel seni musik di SMA, dapat membuat MOdul Ajar (MA) sebagai rancangan pembelajaran berbasis deep learning di kelas. Sebagai gambaran susunan modul ajar (MA) deep learning seni musik SMA, teman- teman dapat melihat contoh Modul Ajar (MA) berikut ini, 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : SENI MUSIK
BAB 1 :  EKSPLORASI BUNYI DALAM MUSIK


A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah
Nama Penyusun
Mata Pelajaran : Seni Musik
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (2 Pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal: Sebagian besar peserta didik kemungkinan sudah familiar dengan berbagai jenis musik dan mungkin pernah mendengar atau memainkan alat musik sederhana. Namun, pemahaman mendalam tentang klasifikasi alat musik berdasarkan sumber bunyi dan unsur-unsur musik mungkin masih terbatas. Beberapa mungkin sudah memiliki pengalaman bermain alat musik formal atau non-formal.
Minat: Peserta didik memiliki minat yang beragam terhadap musik, mulai dari penikmat pasif hingga yang aktif terlibat dalam kegiatan bermusik (misalnya, band sekolah, paduan suara, atau kursus musik). Penting untuk mengidentifikasi minat spesifik mereka untuk memotivasi pembelajaran.
Latar Belakang: Peserta didik berasal dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, yang dapat memengaruhi akses mereka terhadap alat musik atau pengalaman bermusik. Beberapa mungkin berasal dari keluarga dengan tradisi musik yang kuat, sementara yang lain mungkin belum banyak terpapar.
Kebutuhan Belajar:
Visual: Membutuhkan media visual seperti gambar, video, atau demonstrasi langsung.
Auditori: Membutuhkan kesempatan untuk mendengar berbagai jenis bunyi, musik, dan penjelasan verbal.
Kinestetik: Membutuhkan kesempatan untuk bereksplorasi, mencoba memainkan alat musik, atau membuat bunyi secara langsung.
Beberapa mungkin membutuhkan dukungan tambahan dalam memahami konsep abstrak, sementara yang lain mungkin membutuhkan tantangan lebih untuk eksplorasi mandiri.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang akan Dicapai:
Faktual: Mengenal berbagai jenis alat musik berdasarkan sumber bunyi (aerophone, idiophone, chordophone, membranophone, electrophone).
Konseptual: Memahami konsep unsur-unsur musik (melodi, ritme, harmoni, tempo, dinamika, timbre).
Prosedural: Mengidentifikasi dan menghasilkan bunyi dari berbagai sumber, serta mengkolaborasikan bunyi-bunyi tersebut.
Metakognitif: Merefleksikan pengalaman eksplorasi bunyi dan musik.
Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Musik adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari peserta didik (lagu favorit, musik di media sosial, acara hiburan). Materi ini membantu mereka memahami lebih dalam tentang bagaimana bunyi-bunyi di sekitar mereka dapat diolah menjadi musik, serta mengapresiasi keragaman budaya musik.
Tingkat Kesulitan: Materi ini memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi. Pengenalan jenis-jenis alat musik mungkin mudah dipahami, tetapi mengidentifikasi unsur-unsur musik dalam sebuah komposisi atau mengkolaborasikan bunyi memerlukan pemahaman dan latihan yang lebih mendalam.
Struktur Materi: Materi diawali dengan pengenalan sumber bunyi dan klasifikasi alat musik, dilanjutkan dengan eksplorasi unsur-unsur musik, dan diakhiri dengan kolaborasi untuk menghasilkan karya musik sederhana.
Integrasi Nilai dan Karakter:
Kreativitas: Mendorong peserta didik untuk bereksperimen dengan bunyi dan menciptakan ide-ide musik baru.
Kolaborasi: Mengembangkan kemampuan bekerja sama dalam kelompok untuk menghasilkan karya musik.
Mandiri: Mendorong peserta didik untuk bereksplorasi secara mandiri dan menemukan solusi.
Apresiasi Budaya: Mengenalkan kekayaan musik tradisional dan modern.
Ketekunan: Mengembangkan kesabaran dan ketekunan dalam belajar dan berlatih.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan pembelajaran yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis dan mengidentifikasi berbagai sumber bunyi dan unsur-unsur musik.
Kreativitas: Peserta didik mampu mengeksplorasi, menciptakan, dan mengkolaborasikan bunyi-bunyi menjadi karya musik.
Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama secara efektif dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Kemandirian: Peserta didik mampu bereksplorasi dan belajar secara mandiri, serta bertanggung jawab atas proses pembelajarannya.
Komunikasi: Peserta didik mampu mengkomunikasikan ide-ide musikal dan hasil karyanya kepada orang lain.

Selengkapnya untuk modul di atas, dapat teman- teman lihat melalui lampiran Modul Ajar (MA) deep learning Seni Musik berikut. Oya, pada dokumen, teman- teman dapat melihat juga contoh MA deep learning Seni Musik untuk kelas 10, 11 dan 12. Silahkan unduh melalui dokumen berikut ini, 


Semoga Bermanfaat yaa...

Salam. 
Contoh Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Kimia SMA Tahun 2026, Berikut Link Unduhnya

Contoh Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Kimia SMA Tahun 2026, Berikut Link Unduhnya

 Pendekatan pembelajaran mendalam atau yang dikenal juga sebagai deep learning merupakan suatu pendekatan belajar dalam kurikulum merdeka yang menekankan pemahaman konseptual terhadap ilmu yang diajarkan serta mengaitkan antar pengetahuan dan dalam konteks yang nyata. Pendekatan ini juga mengasah kemampuan murid untuk berpikir kritis yang membedakan dengan pendekatan pembelajaran yang cenderung menghafal konsep. 

Perangkat Ajar Deep Learning Kimia SMA


Pada mata pelajaran kimia di SMA, pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dapat diterapkan dengan cara- cara yang menarik dan menyenangkan. Dalam materi reaksi oksidasi- reduksi, misalnya, siswa dapat melakukan dua aspek yaitu mengaitkan teori dan praktik dengan meneliti fenomena karat pada besi. Selanjutnya, siswa diajak untuk mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah seperti analisis, evaluasi dan sintesa. 

Pemecahan masalah terkait topik dapat dilakukan dengan kolaborasi antarsiswa dan mengambil sumber pengetahuan melalui literasi digital. Hal ini tentu saja membuat sisa dapat mengambil manfaat dari ilmu kimia secara nyata. 

Strategi penerapan deep learning dalam pembelajaran kimia 
Ada beberapa strategi dalam penerapan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dalam mapel kimia, diantaranya :
a. Pendekatan kontekstual, yaitu mengaitkan konsep kimia dengan fenomena sehari- hari, misalnya, analisis PH produk rumah tangga melalui konsep asam - basa serta pembahasan plastik dan dampaknya terhadap lingkungan dengan konsep polimer. 

b. Problem Based- Learning (PBL), yaitu pemecahan masalah dengan memberikan permasalahan yang harus diselesaikan, misalnya, alasan pemakaian deterjen ramah lingkungan dibanding deterjen biasa. Melalui pendekatan ini, siswa dapat melakukan penelitian kecil, berdiskusi dan menyajikan hasil berupa solusi. 

c. Inkuiri dan eksperimen laboratorium, dimana siswa dapat merancang dan melaksanakan percobaan di dalam laboratorium. 

d. Project based Learning (PjBL), yaitu siswa dapat membuat proyek yang berkaitan dengan beberapa konsep kimia, misalnya membuat bioplastik dari singkong atau jagung maupun tanaman lain sebagai langkah untuk mengurangi limbah plastik. 

Sebagai tambahan untuk memudahkan dalam mengajar, teman- teman guru Kimia juga dapat memanfaatkan teknologi digital yang tersedia di internet. 

Langkah awal untuk merancang pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) Kimia di kelas, teman- teman dapat menyusun MOdul Ajar (MA) pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) yang memuat langkah- langkah disertai dengan dimensi profil lulusan dari deep learning. Teman- teman dapat membaca contoh dokumen Modul Ajar (MA) Kimia berikut sebagai tambahan referensi dalam menyusun Modul Ajar. 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (KIMIA)
BAB 1 :  REAKSI KIMIA


A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah :
Nama Penyusun :
Mata Pelajaran : IPA (Kimia)
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (4 x 2 JP @45 menit)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal: Peserta didik diharapkan memiliki pemahaman dasar tentang konsep atom, molekul, ikatan kimia, serta hukum kekekalan massa dari jenjang pendidikan sebelumnya (SMP) atau materi sebelumnya di kelas X. Beberapa mungkin sudah familiar dengan contoh reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, pembakaran, karat).
Minat: Sebagian peserta didik mungkin tertarik pada "percobaan" atau "fenomena" kimia yang terlihat langsung (misalnya, perubahan warna, pembentukan gas, ledakan kecil). Beberapa mungkin belum melihat relevansi kimia dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan "Joyful Learning" melalui demonstrasi menarik dan "Meaningful Learning" dengan mengaitkan pada fenomena nyata akan sangat membantu.
Latar Belakang: Peserta didik memiliki latar belakang yang beragam dalam hal pengalaman praktikum atau paparan terhadap konsep kimia. Penting untuk menyediakan dukungan yang berbeda bagi mereka yang mungkin kesulitan dengan konsep abstrak atau perhitungan stoikiometri.
Kebutuhan Belajar:
Visual: Membutuhkan animasi molekuler, diagram reaksi, video demonstrasi percobaan, atau infografis untuk memahami perubahan tingkat partikel.
Auditori: Membutuhkan penjelasan verbal yang jelas, diskusi kelompok, atau sesi tanya jawab untuk memperkuat pemahaman konsep.
Kinestetik: Membutuhkan kegiatan langsung seperti praktikum sederhana, simulasi interaktif, atau membangun model molekul.
Beberapa peserta didik mungkin memerlukan bimbingan ekstra dalam menyeimbangkan persamaan reaksi atau melakukan perhitungan stoikiometri, sementara yang lain membutuhkan tantangan lebih lanjut untuk merancang percobaan sendiri.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan: Materi ini mencakup pengetahuan konseptual (definisi reaksi kimia, jenis-jenis reaksi, hukum dasar kimia, stoikiometri), pengetahuan prosedural (menulis dan menyetarakan persamaan reaksi, melakukan perhitungan mol, merancang percobaan), dan pengetahuan metakognitif (merefleksikan pentingnya reaksi kimia dalam kehidupan dan industri).
Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Materi ini sangat relevan karena reaksi kimia terjadi di mana-mana: dalam tubuh kita (metabolisme), di dapur (memasak, pembusukan makanan), di alam (fotosintesis, pembakaran), dan di industri (produksi bahan bakar, obat-obatan, pupuk). Pemahaman ini membantu siswa memahami fenomena di sekitar mereka dan dasar-dasar teknologi.
Tingkat Kesulitan: Moderat hingga tinggi. Konsep dasar reaksi kimia mungkin mudah dipahami, tetapi menyeimbangkan persamaan reaksi yang kompleks dan terutama perhitungan stoikiometri membutuhkan pemahaman matematis yang kuat dan pemikiran logis.
Struktur Materi: Materi akan dibagi menjadi beberapa bagian: (1) Konsep dasar reaksi kimia dan ciri-cirinya, (2) Jenis-jenis reaksi kimia, (3) Persamaan reaksi dan penyetaraan, (4) Stoikiometri dasar (konsep mol, hukum-hukum dasar kimia, perhitungan), (5) Reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Integrasi Nilai dan Karakter:
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan: Menyadari keteraturan dan kompleksitas reaksi kimia di alam sebagai ciptaan Tuhan.
Kecermatan dan Ketelitian: Penting dalam praktikum dan perhitungan kimia.
Rasa Ingin Tahu: Mendorong eksplorasi fenomena kimia.
Tanggung Jawab: Dalam penggunaan bahan kimia dan pembuangan limbah.
Berpikir Kritis: Menganalisis hasil percobaan dan menyelesaikan masalah stoikiometri.
Inovatif: Mendorong ide-ide baru dalam pemanfaatan reaksi kimia.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Dalam pembelajaran ini, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai adalah:
1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME dan Berakhlak Mulia: Melalui pemahaman tentang keteraturan reaksi kimia di alam, siswa diharapkan menumbuhkan rasa syukur dan kesadaran akan pentingnya menjaga alam.
2. Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis ciri-ciri reaksi kimia, menyeimbangkan persamaan reaksi, dan menyelesaikan masalah stoikiometri dengan langkah-langkah yang logis.
3. Kreativitas: Peserta didik mampu merancang model visual reaksi kimia atau menyajikan hasil percobaan dengan cara yang inovatif.
4. Kemandirian: Peserta didik memiliki inisiatif dalam mencari informasi tentang reaksi kimia dan menyelesaikan tugas secara mandiri.
5. Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan hasil percobaan, penyeimbangan persamaan, dan perhitungan secara lisan maupun tertulis dengan jelas dan akurat.

....

Lanjutan dari contoh Modul Ajar (MA) Pendekatan Pembelajaran Mendalam (deep learning) mapel Kimia SMA untuk kelas 10, 11 dan 12 dapat teman- teman buka melalui dokumen berikut ini, 



Semoga Bermanfaat 

Salam. 

Terbaru! Bahan Belajar IPAS Lengkap Kelas 4 SD/ MI Semester 1: Yuk Persiapkan Asesmen Sumatif Harian, Tengah Semester dan Akhir Semester Ganjil Tahun 2025/ 2026

Terbaru! Bahan Belajar IPAS Lengkap Kelas 4 SD/ MI Semester 1: Yuk Persiapkan Asesmen Sumatif Harian, Tengah Semester dan Akhir Semester Ganjil Tahun 2025/ 2026

Sahabat AhzaaNet, kembali lagi yaa di blog pembelajaran kami. Pada posting ini, kami khususkan untuk membahas bahan belajar lengkap untuk mapel IPAS kelas 4 SD/ MI semester 1 (ganjil) Kurikulum Merdeka. 

bahan belajar IPAS Kelas 4 SD/MI


Pada mapel IPAS Kelas 4 SD/ MI semester 1 (ganjil), ada empat materi yang dibahas antara lain sebagai berikut :

Bab I : Tumbuhan, Sumber Kehidupan di Bumi
Bab II : Wujud Zat dan Perubahannya 
Bab III : Gaya di Sekitar Kita 
Bab IV : Mengubah Bentuk Energi

Baik, kita bahas satu per satu berkaitan dengan materi tersebut sebagai persiapan teman- teman dalam menghadapi asesmen sumatif baik asesmen sumatif harian, asesmen sumatif tengah semester (STS), dan asesmen sumatif akhir semester (SAS) tahun ajaran 2025/ 2026. 

Bab I : Tumbuhan, Sumber Kehidupan di Bumi
Bab pertama membahas tentang tumbuhan sebagai bagian yang berperan penting di bumi. Pada bab ini, dijelaskan tentang bagian tumbuhan beserta fungsinya yang memuat bagian akar, batang, daun, dan bunga. 

Selain itu, dibahas tentang proses fotosintesis yang sangat berguna bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi.

Masih dengan bagian bab pertama, pembahasan topik terakhir adalah tentang perkembangbiakan pada tumbuhan, baik secara alami maupun buatan. Pada bagian ini pula, dijelaskan pula proses penyerbukan dan persebaran biji pada tumbuhan. 

 Oya, teman- teman dapat belajar melalui ringkasan materi lengkap dengan latihan soal pada tulisan yang sudah saya posting sebelumnya, 

Kumpulan Materi Bab I IPAS Kelas 4 SD/MI: Tumbuhan, Sumber Kehidupan di Bumi










Kalian dapat belajar materi untuk bab pertama tersebut di atas sesuai dengan topik pembahasan yang ingin dipelajari. Selanjutnya, kita bahas materi apa saja di bab 2 IPAS Kelas 4 SD/ MI. 

Bab II, Wujud Zat dan Perubahannya 
Ada tiga topik yang dibahas pada materi bab II IPAS Kelas 4 SD/ MI, yaitu tentang materi, wujud materi dan perubahan wujud benda. 

Bagian pertama, dijelaskan tentang apa itu materi dan ciri- cirinya. Sementara untuk bagian kedua dibahas topik tentang bagaimana perubahan wujud benda terjadi. Bagian ketiga mempelajari tentang wujud- wujud materi di sekitar dan karakteristiknya. 

Kalian dapat belajar topik- topik tersebut melalui tautan yang disediakan. Setiap topik pembelajaran sudah dilengkapi dengan ringkasan materi dan latihan soal untuk memudahkan dalam belajar. 

Selanjutnya, kita masuk ke materi Bab III, tentang Gaya di Sekitar Kita 

Bab III, Gaya di Sekitar Kita 
Pada bab III, Gaya di sekitar kita, akan dipelajari tentang gaya yang dijumpai di lingkungan sekitar. Gaya dapat bermanfaat dengan mendukung kegiatan manusia, namun juga dapat merugikan. Nah, pembahasan materi berkisar tentang pengaruh gaya terhadap benda, bentuk- bentuk gaya pada benda, faktor yang memengaruhi besaran gaya serta menjelaskan manfaat dan kerugian dari gaya. 

Semua pokok bahasan tersebut sudah saya posting di artikel sebelumnya. Untuk memudahkan kalian belajar, berikut ini saya kompil post yang berkaitan dengan materi. 

Bab IV, Mengubah Bentuk Energi
Topik bahasan yang di bahas pada bab terakhir IPAS Kelas 4 SD/ MI semester 1 (ganjil) adalah membahas tentang energi. Pada bab ini, dijelaskan tentang perubahan energi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. 

Pada bagian kedua, topik yang dibahas adalah tentang energi potensial dan energi kinetik di lingkungan sekitar. 

Sebagai bahan belajar untuk materi bab IV, Mengubah Bentuk Energi ini, dapat kalian pelajari melalui postingan yang lalu. 

Demikian teman- teman, kumpulan bahan belajar lengkap untuk mapel IPAS Kelas 4 SD/ MI sebagai persiapan menghadapi asesmen sumatif akhir semester (SAS), Asesmen Sumatif Tengah Semester (STS) maupun Asesmen Sumatif Akhir Semester (SAS) tahun 2025/ 2026. Silahkan bagikan postingan ini bila bermanfaat. 

Salam. 
Energi Kinetik, Energi Benda karena Geraknya, Macam dan Pemanfaatannya di Kehidupan Sehari- Hari

Energi Kinetik, Energi Benda karena Geraknya, Macam dan Pemanfaatannya di Kehidupan Sehari- Hari

Tidak hanya benda diam yang memiliki energi, ternyata benda yang bergerak pun memiliki suatu energi. Energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak  seringkali disebut sebagai energi kinetik. Energi  kinetik banyak ditemukan dalam konteks sehari- hari. 

Energi Kinetik


Teman- teman, pada pembahasan materi IPAS kelas 4 SD/ MI kali ini, kita akan belajar tentang energi kinetik , macam- macam dan pemanfaatannya di kehidupan sehari- hari. Pembahasan lengkap akan disajikan melalui ringkasan materi berikut, 


Energi Kinetik 
1. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena gerakan yang dilakukannya.

2. Energi kinetik dipengaruhi oleh dua faktor yaitu massa dan kecepatan benda 

3. Energi kinetik dalam kehidupan sehari- hari dapat berupa energi panas, energi bunyi, energi cahaya, energi listrik, dan sebagainya. 

4. Energi panas
a. energi panas yang disalurkan kepada suatu benda akan menyebabkan partikel penyusun benda bergerak lebih cepat.
b. panas atau suhu tinggi pada benda akan bergerak ke benda yang memiliki suhu lebih rendah sehingga dua benda tersebut akan memiliki suhu yang sama. 

5. Energi cahaya
a. energi cahaya merupakan suatu energi yang dipancarkan dari sumber cahaya seperti matahari dan lampu. 
b. Cahaya dapat merambat melalui gelombang elektromagnetik

6. Energi bunyi
a. Energi bunyi dihasilkan oleh benda- benda yang bergetar.
b. Bunyi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi dapat merambat melalui benda padat, gas maupun benda cair. 

7. Energi listrik
a. energi listrik merupakan bentuk energi yang diakibatkan oleh pergerakan elektron pada rangkaian listrik. 
b. Energi listrik berguna untuk membantu manusia dalam berbagai keperluan hidup. 

8. Contoh energi kinetik dalam kehidupan sehari- hari
a. musik yang terlalu kencang akan membuat kaca- kaca bergetar bahkan pecah.
b. ban sepeda motor akan terasa panas setelah selesai berkendara
c. sepeda akan bergerak ketika dikayuh 
d. badan akan terasa hangat setelah selesai berolahraga 
e. saat berbicara, leher kita akan terasa bergetar. 

Nah, untuk memperdalam konsep pembahasan di atas, kita lanjut ke latihan soal yaa...

1. Pernyataan yang tepat tentang energi kinetik adalah ....
A. energi kinetik tersimpan pada benda yang diam
B. energi kinetik dimiliki benda karena gerakan yang dilakukannya 
C. energi kinetik merupakan energi yang dipengaruhi oleh kalor 
D. energi kinetik dihasilkan dari perputaran suatu benda 


2. Di bawah ini faktor yang memengaruhi gerakan pada energi kinetik adalah ....
A. suhu benda dan kelembaban udara
B. massa benda dan gaya yang berlaku
C. massa benda dan suhu benda
D. massa benda dan kecepatan gerak benda 


3. Gerak partikel pada benda yang diberikan panas adalah ....
A. semakin lambat 
B. semakin cepat 
C. tetap
D. tidak tetap 


4. Energi bunyi merupakan bentuk energi yang berasal dari ....
A. getaran benda 
B. panas benda
C. cahaya benda 
D. gerakan benda 


5. Pernyataan yang tepat tentang energi bunyi adalah ....
A. bunyi merambat melalui benda gas 
B. bunyi merambat melalui benda padat 
C. bunyi merambat melalui benda cair 
D. semua pernyataan benar 


6. Berikut ini yang termasuk contoh sumber energi panas adalah ....
A. alat musik 
B. matahari 
C. panel surya 
D. senter 


7. Energi cahaya termasuk sebagai energi kinetik. Hal ini dikarenakan ....
A. energi cahaya bergerak melalui medium 
B. energi cahaya bergerak melalui gelombang elektromagnetik 
C. energi cahaya bergerak melalui udara 
D. energi cahaya bergerak melalui gelombang panas


8. Proses pembuatan garam tradisional di tepi pantai menggunakan prinsip pemanfaatan energi ....
A. cahaya 
B. listrik 
C. panas 
D. bunyi 


Semoga Bermanfaat 

Salam. 

Formulir Kontak