Ahzaa.Net
Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Sejarah SMA, Berikut Link Unduhnya

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Sejarah SMA, Berikut Link Unduhnya

Penerapan pembelajaran mendalam (deep learning) di mata pelajaran sejarah SMA, dapat menjadi sebuah cara yang baru dalam memahami peristiwa di masa lalu dan mengaitkannya dengan kehidupan di masa sekarang. Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) pada kurikulum merdeka ini akan mendorong siswa agar berpikir secara kritis dan sesuai dengan konteks yang terjadi saat ini. 

Perangkat Pembelajaran Sejarah SMA/ MA

Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) khususnya di mata pelajaran sejarah memiliki beberapa prinsip, salah satu diantaranya berpusat pada pemaknaan, dimana siswa diajak bersama- sama dalam memahami latar belakang, dampak dan keterkaitan peristiwa sejarah di masa lalu dengan masa sekarang. Selain itu, siswa juga diajak untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) yang memuat unsur analisis, evaluasi dan sintesis dari berbagai pandangan. 

Teman- teman guru, salah satu komponen yang dapat dibuat pertama kali dalam menerapkan pendekatan deep learning di mapel sejarah adalah dengan merancang modul ajar yang sesuai. Dengan berbagai tema sejarah dalam topik bahasan, dapat dikembangkan aktivitas pembelajaran mendalam dengan kompetensi profil lulusan deep learning. 

Sebagai contoh, pada tema pergerakan nasional, siswa dapat membuat peta interaktif tokoh dan organisasi pergerakan kemudian menyebutkan strategi perjuangan yang digunakan pada setiap peristiwa. Adapun kompetensi yang dikembangkan adalah berpikir kritis, kolaborasi dan literasi digital. 

Studi kasus pun dapat dikembangkan sebagai strategi tambahan, misalnya mengadakan simulasi sidang BPUPKI untuk memahami dinamika perumusan dasar negara. Tentunya, hal tersebut dikuatkan dengan bahan- bahan analisis seperti surat, foto, arsip dan rekaman sejarah yang relevan. Tahapan akhir, siswa dapat menulis refleksi tentang bagaimana pandangan mereka tentang sejarah. 

Nah, sebagai contoh penyusunan modul ajar dengan setiap topik bahasan di mapel sejarah, berikut ini saya berikan contoh Modul Ajar sejarah SMA

Berikut contohnya, 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPS (ILMU SEJARAH)
BAB 1 PENGANTAR ILMU SEJARAH

A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah
Nama Penyusun
Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Sejarah)
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (4 x 45 menit per pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
  • Pengetahuan Awal: Peserta didik umumnya memiliki pemahaman dasar tentang peristiwa sejarah yang relevan dengan diri mereka (misalnya, tanggal lahir, hari kemerdekaan) atau peristiwa besar yang mereka dengar dari media atau pelajaran sebelumnya (misalnya, kemerdekaan Indonesia, tokoh pahlawan). Namun, pemahaman tentang "apa itu sejarah" sebagai sebuah ilmu dan bagaimana cara mempelajarinya mungkin masih terbatas.
  • Minat: Minat peserta didik terhadap sejarah bervariasi. Beberapa mungkin tertarik pada cerita-cerita heroik, peristiwa-peristiwa penting, atau tokoh sejarah. Ada juga yang lebih menyukai pendekatan visual (film, dokumenter) atau interaktif (diskusi, studi kasus). Beberapa mungkin menganggap sejarah membosankan karena hanya hafalan tanggal dan nama.
  • Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang yang beragam, mempengaruhi perspektif mereka terhadap sejarah. Beberapa mungkin memiliki kisah keluarga yang terkait dengan peristiwa sejarah, atau berasal dari daerah dengan warisan sejarah yang kuat.

Kebutuhan Belajar:
  • Visual: Membutuhkan media pembelajaran berupa gambar, video, infografis garis waktu.
  • Auditori: Membutuhkan penjelasan lisan yang jelas, diskusi kelompok, pemutaran rekaman suara sejarah (jika ada).
  • Kinestetik: Membutuhkan kegiatan simulasi, kunjungan virtual ke museum, atau membuat proyek mini (misalnya, garis waktu).
  • Diferensiasi: Ada peserta didik yang membutuhkan bimbingan lebih intensif dalam menganalisis sumber sejarah, sementara yang lain membutuhkan tantangan lebih untuk eksplorasi dan riset mandiri.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
  • Jenis Pengetahuan: Materi ini mencakup pengetahuan konseptual (pengertian sejarah, ruang lingkup, unsur, periodisasi, kausalitas, diakronik-sinkronik), pengetahuan faktual (contoh peristiwa sejarah), dan pengetahuan prosedural (cara berpikir sejarah, langkah-langkah penelitian sejarah sederhana).
  • Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Materi ini sangat relevan karena sejarah membantu peserta didik memahami identitas diri dan bangsanya, belajar dari masa lalu untuk masa kini dan masa depan, mengembangkan perspektif kritis terhadap informasi, serta menghargai keragaman budaya dan peradaban. Sejarah juga mengajarkan pentingnya bukti dan interpretasi.
  • Tingkat Kesulitan: Tingkat kesulitan materi cukup moderat. Konsep dasar cenderung mudah dipahami, tetapi penerapan cara berpikir sejarah (misalnya, kausalitas, diakronik-sinkronik) dalam analisis kasus memerlukan penalaran kritis dan latihan.
  • Struktur Materi: Materi tersusun secara hierarkis, dimulai dari pengertian dasar dan hakikat sejarah, kemudian unsur-unsur penting, konsep berpikir sejarah, dan diakhiri dengan periodisasi serta manfaat mempelajari sejarah. Ini memberikan fondasi yang kuat sebelum masuk ke topik sejarah yang lebih spesifik.

Integrasi Nilai dan Karakter:
  • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Menyadari bahwa setiap peristiwa adalah bagian dari kehendak Tuhan, serta mengambil hikmah dari pengalaman masa lalu.
  • Bernalar Kritis: Menganalisis sumber sejarah, membedakan fakta dan opini, serta menyusun argumen yang logis.
  • Kreatif: Menyajikan informasi sejarah dalam bentuk yang inovatif dan menarik.
  • Gotong Royong/Kolaborasi: Bekerja sama dalam kelompok untuk menelaah sumber atau menyusun narasi sejarah.
  • Kewargaan: Menghargai perjuangan para pahlawan dan berkontribusi dalam melestarikan warisan sejarah dan budaya bangsa.
  • Komunikasi: Mengemukakan pendapat dan hasil analisis sejarah dengan jelas.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
  • Penalaran Kritis: Peserta didik mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dari berbagai sumber sejarah, serta membedakan antara fakta, interpretasi, dan bias.
  • Kreativitas: Peserta didik mampu menyajikan hasil penelitian sejarah sederhana dalam format yang inovatif dan menarik (misalnya, infografis, video pendek, pameran mini).
  • Kemandirian: Peserta didik mampu merencanakan dan melaksanakan tahapan penelitian sejarah sederhana secara mandiri, serta mengambil inisiatif dalam mencari sumber informasi.
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Memahami bahwa sejarah adalah bagian dari ciptaan dan takdir Tuhan, serta menghargai perjuangan para pendahulu.

Contoh lengkap Modul Ajar (MA) dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) untuk mapel Sejarah jenjang SMA/ MA kelas 10, 11 dan 12 dapat teman- teman cek melalui dokumen berikut, 


Jangan lupa bagikan ke teman- teman lainnya yaa...

Semoga Bermanfaat 
Salam.

Contoh Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Geografi  SMA, Berikut Link Unduhnya

Contoh Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Geografi SMA, Berikut Link Unduhnya

Pembelajaran mendalam sebagai sebuah pendekatan pembelajaran di kurikulum merdeka dapat diterapkan pada semua mapel, termasuk pada mapel Geografi. Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di mapel geografi SMA dapat dilakukan dengan menekankan pada pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, dan menganalisis fenomena ruang dan lingkungan secara kontekstual. 

Geografi SMA

Sebagai contoh penerapannya, teman- teman dapat memberikan pertanyaan pemantik dalam pengajaran di kelas berkaitan dengan subjek yang di bahas kemudian baru menerapkan berbagai aspek yang dituju.

Langkah pertama bagi guru yang ingin menerapkan pembelajaran mendalam (deep learning) di mapel geografi adalah dengan menyusun modul ajar (MA). Melalui modul ajar, guru dapat mendorong pemahaman siswa secara konsep, keterampilan berpikir kritis dan menerapkan nilai- nilai profil pelajar Pancasila secara bersamaan/ 

Untuk menyusun Modul Ajar (MA) Geografi, kita dapat melakukan dengan memperhatikan langkah- langkah berikut ini, 

1. Menentukan Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran (CP) dapat ditentukan dari dokumen Kurikulum Merdeka.

2. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) 
Alur tujuan pembelajaran (ATP) disusun melalui tujuan pembelajaran yang mengarah ke Capaian Pembelajaran (CP). 

3. Merancang aktivitas pembelajaran mendalam 
Aktivitas pembelajaran mendalam dapat diperoleh melalui pendekatan seperti pendekatan berbasis proyek, studi kasus dan refleksi. Tentunya, hal ini dapat disesuaikan dengan kondisi masing- masing. 

4. Menggunakan sumber belajar yang kontekstual 
Guru dapat menggunakan sumber data secara kontekstual dalam merancang modul ajar geografi berbasis pembelajaran mendalam. Data- data yang berasal dari BPS, citra satelit, artikel dan wawancara dapat dimanfaatkan untuk melengkapi sumber belajar. 

5. Merancang asesmen 
Asesmen dapat diberikan melalui proyek yang mencakup aspek pemahaman konseo, keterampilan berpikir kritis, kolaborasi dan komunikasi serta refleksi nilai dan sikap. 

Sebagai contoh untuk teman- teman guru, berikut ini contoh modul pembelajaran mendalam (deep learning) mapel geografi SMA yang dapat dicermati. 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPS (GEOGRAFI)
BAB 1 - PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI



A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah
Nama Penyusun
Mata Pelajaran : IPS (Geografi)
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (4 x 45 menit per pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2025/ 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
  • Pengetahuan Awal: Peserta didik umumnya memiliki pemahaman dasar tentang lingkungan sekitar dan beberapa konsep geografis sederhana (misalnya, peta, arah mata angin) yang didapatkan dari jenjang SMP atau pengetahuan umum. Beberapa mungkin sudah terpapar berita atau informasi terkait isu-isu geografis global (perubahan iklim, bencana alam).
  • Minat: Minat peserta didik bervariasi. Beberapa mungkin tertarik pada isu lingkungan, perjalanan, atau teknologi geospasial. Ada juga yang lebih menyukai pendekatan visual dan interaktif.
  • Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang yang beragam, baik sosial ekonomi maupun pengalaman belajar. Beberapa mungkin memiliki pengalaman langsung dengan fenomena geografis di lingkungan tempat tinggalnya, sementara yang lain mungkin lebih banyak belajar dari media.

Kebutuhan Belajar:
  • Visual: Membutuhkan media pembelajaran berupa gambar, video, peta, infografis.
  • Auditori: Membutuhkan penjelasan lisan yang jelas, diskusi kelompok, presentasi.
  • Kinestetik: Membutuhkan kegiatan praktik, simulasi, atau proyek berbasis lapangan (jika memungkinkan).
  • Diferensiasi: Ada peserta didik yang membutuhkan bimbingan lebih intensif, sementara yang lain membutuhkan tantangan lebih untuk eksplorasi mandiri.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan: Materi ini mencakup pengetahuan konseptual (pengertian geografi, objek studi, prinsip, aspek, pendekatan), pengetahuan faktual (contoh fenomena geografis), dan pengetahuan prosedural (cara berpikir geografis, penerapan konsep dalam analisis sederhana).
Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Materi ini sangat relevan karena geografi membantu peserta didik memahami lingkungan sekitar, interaksi manusia dengan alam, serta berbagai isu global seperti urbanisasi, bencana alam, sumber daya, dan perubahan iklim yang memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Tingkat Kesulitan: Tingkat kesulitan materi bervariasi. Konsep dasar cenderung mudah dipahami, tetapi penerapan prinsip dan pendekatan geografi dalam analisis kasus nyata memerlukan penalaran kritis dan pemahaman yang lebih mendalam.
Struktur Materi: Materi tersusun secara hierarkis, dimulai dari pengertian dasar, ruang lingkup, kemudian objek, prinsip, aspek, dan pendekatan geografi. Ini memberikan fondasi yang kuat sebelum masuk ke topik geografi yang lebih spesifik.

Integrasi Nilai dan Karakter:
  • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Menyadari kebesaran Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan isinya, serta menjaga kelestarian lingkungan.
  • Bernalar Kritis: Menganalisis informasi geografis secara objektif dan membuat kesimpulan yang rasional.
  • Kreatif: Mengembangkan ide-ide baru dalam memecahkan masalah geografis atau menyajikan informasi.
  • Gotong Royong/Kolaborasi: Bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas.
  • Mandiri: Bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
  • Berkebinekaan Global: Menghargai keragaman fenomena geografis dan budaya di berbagai belahan dunia.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
  • Penalaran Kritis
  • Kreativitas
  • Kolaborasi
  • Kemandirian
  • Komunikasi

....

Contoh lengkap Modul Ajar (MA) dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) untuk mapel Geografi jenjang SMA/ MA kelas 10, 11 dan 12 dapat teman- teman cek melalui dokumen berikut, 


Jangan lupa bagikan ke teman- teman lainnya yaa...

Semoga Bermanfaat 
Salam.

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) IPS Ekonomi  SMA, Contoh dan Link Unduh

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) IPS Ekonomi SMA, Contoh dan Link Unduh

Deep learning sebagai sebuah pendekatan pembelajaran di kurikulum merdeka dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran, termasuk pada mapel IPS Ekonomi di jenjang SMA. Melalui pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), pembelajaran IPS Ekonomi yang sebelumnya identik dengan hafalan, menjadi pembelajaran yang bermakna, berkesadaran dan menyenangkan.

IPS  

Selain itu, pembelajaran juga akan berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman di dunia nyata. Sebagai hasilnya, siswa akan dapat berpikir secara kritis dan reflektif serta dapat berkolaborasi dalam memecahkan masalah secara kreatif. 

Nah, bagaimana guru merancang pendekatan deep learning dalam pelajaran IPS Ekonomi di jenjang SMA? Salah satu langkahnya, 
Guru dapat merancang pembelajaran yang berbasis masalah secara kontekstual dengan cara mengembangkan CP dan ATP yang kemudian diaplikasikan ke dalam modul ajar. 

Sebagai contoh, berikut ini hasil modul ajar dengan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) untuk mapel IPS Ekonomi SMA, 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : ILMU EKONOMI
BAB 1 KONSEP ILMU EKONOMI



A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah .....................................................................................
Nama Penyusun .....................................................................................
Mata Pelajaran Ilmu Ekonomi
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu 2 Pertemuan (masing-masing 90 menit)
Tahun Pelajaran 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
  • Pengetahuan Awal: Peserta didik umumnya memiliki pemahaman dasar tentang kebutuhan dan keinginan, serta keterbatasan sumber daya dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, uang jajan yang terbatas, pilihan membeli barang). Beberapa mungkin sudah terpapar berita ekonomi ringan dari media sosial atau lingkungan sekitar.
  • Minat: Peserta didik cenderung tertarik pada hal-hal yang relevan dengan kehidupan mereka, seperti bagaimana cara mengelola uang, mengapa harga suatu barang naik, atau bagaimana keputusan ekonomi memengaruhi mereka. Minat akan meningkat jika materi disajikan secara interaktif dan terkait dengan isu-isu terkini.
  • Latar Belakang: Peserta didik berasal dari berbagai latar belakang ekonomi keluarga. Penting untuk mengakomodasi ini dengan memberikan contoh-contoh yang beragam dan tidak diskriminatif.

Kebutuhan Belajar:
  • Visual: Membutuhkan infografis, video, atau ilustrasi untuk memahami konsep abstrak.
  • Auditori: Membutuhkan penjelasan lisan yang jelas dan kesempatan untuk berdiskusi.
  • Kinestetik: Membutuhkan aktivitas yang melibatkan gerak atau praktik langsung (misalnya, simulasi, permainan peran).
  • Diferensiasi: Beberapa peserta didik mungkin memerlukan bimbingan lebih, sementara yang lain dapat berakselerasi dengan tugas yang lebih menantang.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
  • Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai: Konseptual (pemahaman tentang kelangkaan, kebutuhan, keinginan, biaya peluang, prinsip ekonomi, motif ekonomi, tindakan ekonomi), prosedural (mengidentifikasi masalah ekonomi, menganalisis pilihan), dan metakognitif (merefleksikan keputusan ekonomi pribadi).
  • Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan karena setiap individu, termasuk peserta didik, dihadapkan pada masalah kelangkaan dan harus membuat pilihan setiap hari (misalnya, memilih antara membeli buku pelajaran atau menonton film, memilih jurusan sekolah, atau menggunakan waktu luang).
  • Tingkat Kesulitan: Cukup kompleks karena melibatkan konsep-konsep abstrak, namun dapat disederhanakan dengan contoh-contoh konkret dan relevan. Tingkat kesulitan dapat disesuaikan melalui diferensiasi.
  • Struktur Materi: Dimulai dari masalah dasar ekonomi (kelangkaan dan kebutuhan), kemudian dilanjutkan dengan konsep-konsep solusi seperti pilihan, biaya peluang, prinsip, motif, dan tindakan ekonomi.
  • Integrasi Nilai dan Karakter: Integritas (jujur dalam mengambil keputusan ekonomi), Tanggung Jawab (bertanggung jawab atas pilihan dan konsekuensinya), Mandiri (mampu membuat keputusan ekonomi secara rasional), Kreatif (mencari alternatif solusi atas kelangkaan), Peduli (mempertimbangkan dampak keputusan ekonomi pada orang lain/lingkungan).

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
  • Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis masalah kelangkaan, mengidentifikasi pilihan, dan mempertimbangkan biaya peluang.
  • Kreativitas: Peserta didik dapat mengusulkan berbagai alternatif solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan.
  • Kolaborasi: Peserta didik bekerja sama dalam diskusi kelompok untuk memecahkan masalah ekonomi.
  • Kemandirian: Peserta didik dapat membuat keputusan ekonomi secara rasional dan bertanggung jawab.
  • Komunikasi: Peserta didik mampu mengemukakan ide dan argumen tentang konsep ekonomi secara jelas.
....

Contoh lengkap Modul Ajar (MA) dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) untuk mapel IPS Ekonomi jenjang SMA/ MA kelas 10, 11 dan 12 dapat teman- teman cek melalui dokumen berikut, 


Jangan lupa bagikan ke teman- teman lainnya yaa...

Semoga Bermanfaat 
Salam.

Worksheet Asesmen Sumatif Harian IPAS Kelas 5 SD, Harmoni dalam Ekosistem, Berikut Link Unduhnya

Worksheet Asesmen Sumatif Harian IPAS Kelas 5 SD, Harmoni dalam Ekosistem, Berikut Link Unduhnya

Harmoni dalam Ekosistem menjadi pembahasan kedua pada mapel IPAS kelas 5 SD/ MI di semester ganjil ini. Pada bab Harmoni dalam Ekosistem akan dipelajari makan dan dimakan (rantai makanan), jaring- jaring makanan, transfer energi makhluk hidup dan ekosistem yang harmonis.

IPAS ahzaanet

Melalui post berikut ini, kita akan berlatih melalui latihan soal seputar bab Harmoni dalam Ekosistem. Latihan soal ini saya sediakan dalam worksheet yang dapat kalian unduh di bagian akhir tulisan. 

Buat teman- teman yang tidak ingin mengunduh soal, dapat juga berlatih secara daring melalui blog ini. Ada 30 soal yang terdiri atas 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian dan 5 soal uraian. Semuanya lengkap dengan kunci jawabannya. 

Oya, sebelum berlatih soal untuk bab Harmoni dalam Ekosistem, teman- teman juga dapat belajar per bagian topik dalam bab ini. 



Baik, langsung saja yaa, berikut latihan soalnya...

LATIHAN SOAL ASESMEN SUMATIF IPAS KELAS 5 SD/ MI BAB 2 HARMONI DALAM EKOSISTEM 
1. Dalam suatu ekosistem, terdapat berbagai jenis makhluk hidup dengan peran masing- masing. Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen memiliki ciri ....
A. Memakan makhluk hidup lainnya 
B. Mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain 
C. Mampu membuat makanannya sendiri 
D. Memperoleh makanan jika makhluk hidup lain mati 


2. Keterkaitan makhluk hidup dalam suatu ekosistem adalah ....
A. Memiliki hubungan yang terpisah 
B. Tidak berkaitan satu sama lainnya 
C. Berkaitan namun dalam hal tertentu 
D. Saling berkaitan dan timbal balik


3. Perhatikan makhluk hidup berikut ini, 
(1) Rumput
(2) Padi 
(3) Kelinci 
(4) Jagung
(5) Tikus
(6) Belalang  
Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kelompok produsen ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1 – 2 – 3
B. 1 – 2 – 4
C. 2 – 4 – 5
D. 2 – 5 – 6 



Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab soal nomor 4 sampai 7
 
Rantai Makanan

4. Pada rantai makanan di atas, yang bertindak sebagai produsen adalah ....
A. Tumbuhan 
B. Rusa
C. Srigala 
D. Jamur 


5. Rusa pada rantai makanan di atas berperan sebagai ....
A. Produsen 
B. Konsumen I 
C. Konsumen II
D. Konsumen III


6. Puncak rantai makanan pada gambar di atas adalah ....
A. Tumbuhan 
B. Rusa 
C. Srigala 
D. Jamur 


   7. Pada rantai makanan di atas, ketika srigala mati, maka akan diuraikan oleh dekomposer yang dalam hal ini ditempati oleh ....
A. Bakteri 
B. Cacing tanah 
C. Jamur 
D. Serangga 


8. Perhatikan rantai makanan berikut ini, 
Rumput --> belalang --> katak --> ular --> elang --> pengurai 
Konsumen puncak pada rantai makanan di atas ditempati oleh ....
A. Belalang 
B. Katak 
C. Ular 
D. Elang 


9. Beberapa waktu yang lalu, pemerintah daerah di Kabupaten Indramayu melepaskan ular- ular ke sawah untuk menekan populasi tikus. Pelepasan ular tersebut dapat berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah populasi tikus akan berkurang bahkan hilang, namun dampak negatifnya akan terjadi populasi ular secara berlebihan. Untuk menanggulangi populasi berlebihan ular, maka solusi permasalahannya adalah ....
A. Memburu ular- ular yang dilepaskan 
B. Melepaskan hewan predator yang memangsa ular 
C. Mendiamkan saja karena populasi pasti akan normal kembali
D. Melepaskan hewan yang menjadi buruan ular


10. Berikut ini rantai makanan yang terdapat pada ekosistem di sawah adalah ....
A. Jagung --> ayam --> musang --> ular 
B. Padi --> belalang --> burung pipit --> ular 
C. Kacang tanah --> tikus --> ular -->elang 
D. Rumput --> ulat --> ayam --> musang 


11. Tumbuhan merupakan sumber energi bagi konsumen pada rantai makanan. Tumbuhan sendiri mendapatkan energi utama dari ....
A. Air
B. Cahaya matahari 
C. Karbondioksida 
D. Oksigen 


12. Perhatikan ekosistem berikut ini, 
(1) Danau 
(2) Hutan 
(3) Padang pasir 
(4) Waduk 
(5) Sungai 
(6) Kebun 
Contoh ekosistem alami ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1 – 2 – 3 – 4 
B. 1 – 2 – 3 – 5
C. 2 – 3 – 4 – 5 
D. 3 – 4 – 5 – 6 


13. Contoh berikut ini yang menunjukkan komponen ekosistem berupa sesuatu yang hidup adalah ....
A. Tanah 
B. Batu 
C. Iklim 
D. Mikroorganisme 


14. Suatu ekosistem dapat disebut seimbang apabila dalam ekosistem tersebut ....
A. terjadi hubungan timbal balik 
B. saling berkaitan satu sama lain 
C. setiap komponen berinteraksi secara harmonis 
D. terjadi gangguan- gangguan kecil yang tidak berdampak 


15. Ketidakseimbangan ekosistem dapat disebabkan karena faktor alam dan faktor manusia. Contoh faktor dari manusia yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem adalah ....
A. Penebangan hutan secara liar 
B. Perburuan hewan liar di alam 
C. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan 
D. Semua jawaban benar


Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab soal nomor 16 sampai 20 
Jaring- Jaring Makanan

16. Pernyataan yang tepat pada jaring- jaring makanan di atas adalah ....
A. Kelinci berperan sebagai konsumen tingkat II
B. Domba mendapatkan energinya dari matahari 
C. Elang merupakan puncak rantai makanan dalam jaring- jaring makanan
D. Tikus berperan sebagai konsumen tingkat III 


17. Pada jaring- jaring makanan di atas, apabila elang mati, maka ....
A. elang akan diuraikan oleh dekomposer
B. elang akan dimakan oleh ular 
C. elang akan dimakan oleh musang 
D. elang akan dimakan burung hantu 


18. Jika musang mengalami kepunahan, maka akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem yang ditandai dengan ....
A. populasi burung hantu yang meningkat 
B. populasi kelelawar yang meningkat 
C. peningkatan populasi elang
D. peningkatan populasi tikus


19. Rantai makanan yang dapat terbentuk pada jaring- jaring makanan di atas adalah ....
A. Kaktus --> burung hantu --> musang --> ular --> elang --> dekomposer 
B. Kaktus --> tikus --> elang --> musang --> dekomposer 
C. Kaktus --> kelinci --> elang --> musang --> dekomposer 
D. Kaktus -->ngengat --> kelelawar --> elang --> dekomposer 


20. Sumber energi utama dalam jaring- jaring makanan di atas adalah ....
A. Tanaman kaktus 
B. Matahari 
C. Tumbuhan 
D. Elang 



Isian
21. Makhluk hidup dalam rantai makanan yang berperan sebagai produsen adalah ....

22. Beberapa rantai makanan yang ada dalam ekosistem dapat membentuk ....

Rantai makanan berikut untuk soal nomor 23 sampai 25 
Rumput --> belalang --> katak --> ular --> elang --> dekomposer

23. Konsumen tingkat kedua pada rantai makanan di atas adalah ....

24. Puncak rantai makanan ditempati oleh ....

25. Hewan herbivora yang terdapat pada rantai makanan di atas adalah ....

21. tumbuhan 
22. jaring- jaring makanan 
23. katak 
24. elang 
25. belalang

Uraian 
26. Perhatikan jenis makhluk hidup berikut ini!
(1) Musang 
(2) Ayam 
(3) Belalang 
(4) Rumput 
(5) Elang 
(6) Dekomposer
Buatlah rantai makanan berdasarkan data makhluk hidup di atas!

27. Jelaskan mengapa tumbuhan berperan sebagai produsen dalam rantai makanan?

28. Sebutkan 3 hewan yang berperan sebagai konsumen tingkat pertama!

29. Sebutkan contoh dari komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem!

30. Sebutkan aktivitas manusia yang berdampak pada ketidakseimbangan ekosistem!

26. rumput --> belalang --> ayam --> musang --> elang --> dekomposer 
27. tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis 
28. belalang, tikus, kelinci 
29. komponen biotik : sungai, padang pasir, danau 
komponen abiotik : sawah, waduk, pemukiman 
30. penebangan hutan secara liar 
pemakaian pestisida secara berlebihan 
perburuan secara liar 
pembuangan limbah sembarangan



Buat teman- teman yang membutuhkan worksheet Asesmen Sumatif IPAS Kelas 5 SD/ MI Melihat Karena Cahaya, Mendengar Karena Bunyi di atas, dapat mengunduhnya melalui tautan berikut,
Semoga Bermanfaat 
Salam.
Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Bahasa Inggris SMA, Contoh dan Link Unduh

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Bahasa Inggris SMA, Contoh dan Link Unduh

Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) pada mata pelajaran bahasa Inggris di jenjang SMA bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, berkesadaran dan menyenangkan. Pembelajaran tidak hanya menekankan pada pemahaman grammar atau vocabulary saja namun menuntun siswa untuk menerapkannya ke dalam konteks kehidupan mereka sehari- hari. 

Bahasa Inggris
AhzaaNet

Prinsip utama dalam pembelajaran mendalam (deep learning) Bahasa Inggris SMA yang mencakup pembelajaran bermakna (meaningful learning), pembelajaran berkesadaran (mindful learning) dan pembelajaran menyenangkan (joyful learning) dapat dipadukan dengan proses berpikir kritis dan kreatif serta adanya kolaborasi satu dengan lainnya. 

Buat teman- teman guru yang mengajar bahasa Inggris di jenjang SMA, adalah sebuah tantangan untuk dapat menciptakan pembelajaran yang melingkupi tiga prinsip dasar dari deep learning. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan membuat rancangan pembelajaran melalui modul ajar di kelas. 

Modul ajar untuk mapel Bahasa Inggris dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dapat diformulasikan dengan menambah beberapa aspek profil lulusan yang mencakup keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan dan Komunikasi. 

Nah, sebagai contoh, disini sudah saya siapkan modul ajar untuk mapel Bahasa Inggris jenjang SMA kelas 10 dengan topik bahasan bab pertama yaitu tentang Great Athlete. 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS
BAB 1 :  GREAT ATHLETES

A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah ….
Nama Penyusun ….
Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu 8 jp 
Tahun Pelajaran 2024 / 2025


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal:
  • Beberapa peserta didik mungkin sudah memiliki pengetahuan dasar tentang berbagai cabang olahraga dan atlet terkenal melalui media sosial, berita, atau pengalaman pribadi menonton pertandingan.
  • Peserta didik mungkin memiliki kosakata dasar terkait olahraga dan deskripsi fisik dalam bahasa Inggris.
  • Sebagian peserta didik mungkin sudah memiliki pengalaman dalam mendeskripsikan orang atau benda dalam bahasa Inggris, meskipun mungkin masih terbatas.

Minat:
  • Mayoritas peserta didik pada usia SMA/SMK memiliki minat yang tinggi terhadap olahraga, terutama sepak bola, bulu tangkis, atau olahraga populer lainnya di Indonesia.
  • Minat terhadap kisah inspiratif atau biografi atlet berprestasi juga cenderung tinggi.
  • Peserta didik mungkin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris jika materi pelajaran dikaitkan dengan minat mereka.

Latar Belakang:
  • Peserta didik berasal dari latar belakang yang beragam, baik dari segi kemampuan berbahasa Inggris maupun akses terhadap sumber belajar.
  • Beberapa peserta didik mungkin lebih terbiasa dengan gaya belajar visual, sementara yang lain mungkin lebih nyaman dengan auditori atau kinestetik.

Kebutuhan Belajar:
  • Peserta didik dengan kemampuan bahasa Inggris dasar membutuhkan dukungan dan scaffolding yang lebih banyak dalam memahami instruksi dan menghasilkan output berbahasa Inggris.
  • Peserta didik yang lebih mahir membutuhkan tantangan yang lebih kompleks untuk mengembangkan kemampuan mereka lebih jauh.
  • Semua peserta didik membutuhkan kesempatan untuk berlatih berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam konteks yang relevan dan menarik.
  • Perlu adanya diferensiasi dalam penyampaian materi dan tugas untuk mengakomodasi berbagai tingkat kesiapan dan gaya belajar.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
  • Pengetahuan Faktual: Nama-nama atlet berprestasi, cabang olahraga, tanggal lahir, prestasi.
  • Pengetahuan Konseptual: Konsep teks deskriptif (fungsi sosial, struktur generik, ciri kebahasaan), gagasan utama, informasi terperinci, makna inferensial.
  • Pengetahuan Prosedural: Strategi mengidentifikasi informasi dari teks lisan dan tulis, strategi menemukan gagasan utama, strategi mencari makna inferensial, langkah-langkah membuat teks deskriptif lisan dan tulis.
  • Pengetahuan Metakognitif: Kesadaran akan proses belajarnya sendiri, kemampuan merefleksikan pemahaman.

Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik:
  • Materi ini sangat relevan karena olahraga dan atlet berprestasi merupakan bagian integral dari budaya populer dan kehidupan sehari-hari peserta didik.
  • Peserta didik sering berinteraksi dengan informasi tentang atlet melalui media sosial, berita, atau diskusi dengan teman.
  • Kemampuan mendeskripsikan orang dan peristiwa adalah keterampilan komunikasi dasar yang berguna dalam berbagai konteks kehidupan.
  • Tingkat Kesulitan:
  • Materi ini memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi. Pengenalan kosakata dasar dan identifikasi informasi eksplisit relatif mudah. Namun, memahami makna inferensial, mengorganisir gagasan, dan memproduksi teks deskriptif yang koheren membutuhkan tingkat kognitif yang lebih tinggi.
Teks deskriptif lisan dan tulis multimoda akan meningkatkan kompleksitas pemahaman dan produksi.

Struktur Materi:
  • Bab ini terstruktur secara progresif, dimulai dari pengenalan topik melalui gambar dan diskusi, diikuti dengan kegiatan mendengarkan dan mengidentifikasi informasi, kemudian membaca dan menganalisis teks, dan diakhiri dengan kegiatan produksi (menulis dan berbicara).
  • Setiap task memiliki tujuan pembelajaran spesifik yang mendukung tujuan pembelajaran bab secara keseluruhan.

Integrasi Nilai dan Karakter:
  • Kemandirian: Peserta didik didorong untuk mencari informasi tentang atlet favorit mereka, menuliskan informasi tersebut, dan merevisi tulisan secara mandiri.
  • Kolaborasi: Banyak kegiatan melibatkan kerja kelompok atau berpasangan, seperti diskusi, permainan tanya jawab, dan peer review.
  • Penalaran Kritis: Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pemantik, menganalisis mengapa seorang atlet menjadi hebat, dan menyimpulkan informasi berdasarkan bukti.
  • Kreativitas: Peserta didik diberi kebebasan untuk menggambar atlet dan memilih media untuk mempublikasikan tulisan mereka.
  • Integritas (Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan): Kisah-kisah atlet yang berjuang mengatasi rintangan (terutama pada bagian pengayaan tentang Paralimpiade) dapat menginspirasi peserta didik untuk memiliki ketekunan, optimisme, dan rasa syukur. Sikap-sikap mulia atlet seperti kerendahan hati dan kemurahan hati (seperti contoh Cristiano Ronaldo yang disebutkan dalam transkrip) juga dapat menjadi teladan.
  • Kewargaan: Mengidentifikasi atlet nasional dan internasional dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap bangsa dan menghargai keberagaman budaya.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia: Melalui kisah inspiratif atlet berprestasi, peserta didik dapat menumbuhkan nilai-nilai seperti ketekunan, kerja keras, dan rasa syukur. Contoh kemurahan hati dan kerendahan hati atlet juga dapat menjadi teladan.
  • Penalaran Kritis: Peserta didik akan dilatih untuk mengidentifikasi gagasan utama, informasi terperinci, dan mencari makna inferensial dari teks, serta memberikan alasan sederhana atas pendapat mereka.
  • Kreativitas: Peserta didik akan didorong untuk menghasilkan gambar berdasarkan deskripsi lisan dan memilih media presentasi tulisan mereka.
  • Kolaborasi: Berbagai aktivitas pembelajaran dirancang untuk kerja kelompok dan berpasangan, seperti diskusi, permainan tebak atlet, dan peer review.
  • Kemandirian: Peserta didik akan belajar untuk mencari informasi secara mandiri, menyusun ide, dan merefleksikan pembelajaran mereka.
  • Komunikasi: Fokus utama bab ini adalah memproduksi teks deskriptif lisan dan tulis multimoda. Peserta didik akan berlatih berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam bahasa Inggris.
....



Contoh lengkap Modul Ajar (MA) dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) untuk mapel Bahasa Inggris jenjang SMA/ MA kelas 10, 11 dan 12 dapat teman- teman cek melalui dokumen berikut, 


Jangan lupa bagikan ke teman- teman lainnya yaa...

Semoga Bermanfaat 
Salam.

Worksheet Asesmen Sumatif IPAS Kelas 5 SD/ MI Melihat Karena Cahaya, Mendengar Karena Bunyi

Worksheet Asesmen Sumatif IPAS Kelas 5 SD/ MI Melihat Karena Cahaya, Mendengar Karena Bunyi

Melihat karena cahaya dan mendengar karena bunyi merupakan bab awal dari mapel IPAS kelas 5 SD/ MI di semester 1 (ganjil). Adapun pokok bahasan adalah membahas tentang cahaya, sifat- sifatnya, mata bagian- bagiannya dan bunyi, intensitas bunyi serta telinga dan bagian- bagiannya. 

worksheet IPAS melihat karena cahaya mendengar karena bunyi


Pembahasan tentang topik tersebut di atas sudah saya post pada tulisan yang lalu. Teman- teman dapat belajar materi sambil berlatih. Pembahasan tentang cahaya dapat dilihat melalui post berikut,


Atau baca juga pembahasan untuk bagian bunyi, 

Worksheet asesmen sumatif IPAS kelas 5 SD/ MI  merupakan latihan soal untuk menghadapi asesmen sumatif baik harian, tengah semester, maupun akhir semester khususnya untuk bab Melihat Karena Cahaya, Mendengar Karena Bunyi. 

Latihan terdiri atas 30 soal, 20 pilihan ganda, 5 soal isian dan 5 soal uraian lengkap dengan kunci jawabannya. Jika teman- teman ingin mengunduh soal, sudah saya sediakan tautannya di bawah. 

LATIHAN SOAL ASESMEN SUMATIF IPAS KELAS 5 SD/ MI BAB 1 MELIHAT KARENA CAHAYA, MENDENGAR KARENA BUNYI 

1. Ketika pagi hari, cahaya masuk ke dalam rumah melewati ventilasi sehingga menerangi ruangan yang gelap. Hal tersebut menunjukkan bahwa cahaya ....
A. dapat dipantulkan 
B. dapat dibiaskan 
C. dapat diuraikan 
D. dapat merambat lurus 

2. Kita dapat melihat suatu benda dengan jelas atau dapat membaca tulisan dengan baik di tempat yang terang. Hal ini disebabkan oleh ....
A. benda dapat mengeluarkan cahaya 
B. terpancarnya cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya
C. cahaya yang mengalami pembiasan 
D. cahaya yang diuraikan menjadi warna- warna indah

3. Saat kita mencelupkan pensil ke dalam gelas yang berisi air jernih, maka pensil tersebut akan terlihat bengkok atau patah. Hal tersebut membuktikan bahwa cahaya ....
A. dapat dibiaskan 
B. dapat diuraikan 
C. dapat dipantulkan 
D. dapat menembus benda bening

4. Perhatikan sifat bayangan berikut ini, 
(1) Bayangan tegak seperti benda asli 
(2) Ukuran bayangan sama dengan ukuran benda 
(3) Bayangan sifatnya maya atau semu 
(4) Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin 
(5) Bayangan yang terlihat berlawanan dengan benda 
Jenis cermin yang  sesuai dengan sifat- sifat bayangan di atas adalah ....
A. datar 
B. cekung 
C. cembung 
D. bikonkaf 

5. Perhatikan contoh benda berikut ini, 
(1) Cermin rias 
(2) Lampu mobil 
(3) Spion mobil 
(4) Lampu senter 
Contoh penerapan cermin cekung dalam kehidupan sehari- hari ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1 dan 2 
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4

6. Di bawah ini yang merupakan fungsi dari alis mata adalah ....
A. membersihkan mata dari debu 
B. melindungi mata dari tetesan keringat dan air 
C. menjaga agar mata tetap lembab 
D. membasahi mata agar tidak kering 

7. Bagian mata yang merupakan celah masuknya cahaya ke mata bagian dalam adalah ....
A. sklera
B. iris 
C. pupil 
D. lensa mata 

8. Pupil mata dapat membesar dan mengecil dalam kondisi tertentu. Pupil mata akan membesar ketika ....
A. cahaya yang masuk ke mata sedikit 
B. cahaya yang masuk ke mata terlalu banyak 
C. cahaya yang masuk ke mata dalam keadaan normal 
D. tidak ada cahaya yang masuk ke mata

9. Pernyataan berikut yang tepat tentang gangguan mata rabun jauh adalah ....
A. rabun jauh merupakan ketidakmampuan melihat benda dalam jarak yang jauh
B. rabun jauh dibantu oleh kacamata berlensa cembung 
C. rabun jauh banyak diderita oleh seseorang di usia remaja 
D. semua jawaban benar

10. Mata silindris dapat disebabkan oleh kelainan pada bentuk kornea yang tidak normal. Kelainan tersebut dapat dibantu dengan kacamata berlensa ....
A. cembung 
B. cekung
C. bikonkaf
D. silinder 

11. Saat kita mengeluarkan bunyi di ruangan tertutup, terdapat bunyi pantul yang terdengar bersamaan dengan bunyi asli yang kita keluarkan. Hal ini tentu menyebabkan terganggunya bunyi asli sehingga terdengar tidak jelas. Peristiwa ini disebut sebagai ....
A. gema
B. gaung 
C. pantulan bunyi 
D. resonansi bunyi

12. Pada gedung- gedung pertunjukan, bioskop dan studio rekaman dipasang benda- benda seperti spon, karet atau busa. Hal tersebut berguna untuk ....
A. menghindari adanya gema 
B. menghindari terjadinya gaung atau kerdam 
C. menurunkan resonansi suara 
D. meningkatkan frekuensi bunyi 

13. Beberapa hewan seperti lumba- lumba dan kelelawar dapat mendengar bunyi dengan frekuensi tertentu. Hewan- hewan tersebut dapat mendengar bunyi dengan frekuensi ....
A. Kurang dari 20 Hz
B. Antara 20 sampai 20.000 Hz
C. Lebih dari 20 Hz
D. Lebih dari 20.000 Hz

14. Pencarian Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di selat Bali bulan Juni 2025 dilakukan dengan menggunakan alat sonar. Sistem kerja dari alat sonar adalah ….
A. menggunakan penyelam robot ke dasar laut untuk mencari objek kapal yang tenggelam
B. memancarkan gelombang suara frekuensi tinggi ke dasar laut dan memantulkannya kembali ketika sudah mengenai objek di dasar laut
C. memanfaatkan sistem artificial intelligence (AI) dalam mendeteksi kapal yang tenggelam 
D. menggunakan teknologi sistem termal untuk mendeteksi posisi tenggelamnya kapal

15. Intensitas suara merupakan seberapa keras sebuah bunyi itu terbentuk. Intensitas suara dapat diatur. Adapun cara mengatur seberapa kuat dan rendahnya intensitas suara adalah ....
A. mengatur gaya yang membuat benda bergetar 
B. mengganti bahan pembuat sumber suara 
C. menambah frekuensi bunyi 
D. mengatur nada bunyi agar tetap teratur

16. Hal yang akan terjadi ketika bunyi diperdengarkan  pada ruang hampa udara adalah ....
A. bunyi terdengar dengan jelas 
B. bunyi terdengar dengan lirih 
C. bunyi tidak terdengar sama sekali 
D. bunyi kadang terdengar kadang tidak terdengar 

17. Selain sebagai indera pendengaran, telinga berfungsi sebagai ....
A. indera perasa 
B. alat keseimbangan tubuh
C. pengatur suhu tubuh 
D. penerima rangsang

18. Selaput tipis dalam telinga yang bergetar ketika ada suara dan meneruskan suara ke tulang- tulang pendengaran adalah ....
A. tingkap jorong
B. gendang telinga 
C. tingkap bundar 
D. koklea 

19. Saluran eustachius pada telinga merupakan saluran yang menghubungkan antara telinga dengan ....
A. rongga hidung 
B. rongga mulut 
C. otak 
D. kerongkongan 

20. Ujung- ujung saraf pendengaran dan alat keseimbangan tubuh terdapat pada bagian telinga ....
A. tulang pendengaran 
B. tingkap jorong 
C. tingkap bundar 
D. koklea

Isian 
21. Sebuah prisma transparan yang disorot berkas cahaya akan memunculkan warna- warna pelangi. Hal ini menunjukkan bahwa sifat cahaya ....
22. Cermin cekung bersifat konvergen, artinya ....
23. Retina pada mata berfungsi untuk menangkap bayangan. Apabila bayangan jatuh tidak tepat di retina namun berada di depan retina, maka kondisi yang terjadi adalah ....
24. Tiga tulang pendengaran pada telinga berfungsi untuk ....
25. Frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah ....

21. dapat diuraikan 
22. mengumpulkan cahaya 
23. tidak dapat melihat objek benda yang jauh (rabun jauh)
24. menguatkan getaran 
25. 20 Hz sampai 20.000 Hz

Uraian 
26. Sebutkan sifat- sifat cahaya!
27. Bagaimanakah cara kerja mata dalam melihat objek?
28. Sebutkan gangguan- gangguan yang terjadi pada mata!
29. Sebutkan media perambatan bunyi!
30. Bagaimanakah proses terdengarnya bunyi ?

26. Sifat- sifat cahaya 
a. cahaya dapat dipantulkan 
b. cahaya dapat dibiaskan 
c. cahaya merambat lurus 
d. cahaya dapat diuraikan 

27. Cara kerja mata melihat objek 
Cahaya masuk ke mata menembus kornea dan diatur intensitasnya kemudian diteruskan melalui lensa mata dan dilanjutkan menuju retina. Bayangan benda yang ditangkap retina berbentuk terbalik dan disampaikan ke otak oleh saraf mata. Otak menerjemahkan pesan sehingga kita dapat melihat benda. 

28. Gangguan pada mata 
a. rabun jauh 
b. rabun dekat 
c. mata silindris 
d. rabun senja 

29. Media perambatan bunyi 
a. benda padat
b. udara 
c. benda cair 

30. Proses terdengarnya bunyi 
Bunyi merambat melalui udara ditangkap oleh daun telinga dan diteruskan melalui lubang telinga ke bagian dalam. Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga dan diperkuat getarannya oleh tulang pendengaran  dan saluran setengah lingkaran. Getaran bunyi diteruskan ke rumah siput dan saraf pendengaran. Saraf pendengaraan meneruskan ke otak untuk diolah sehingga kita bisa mendengar. 


Buat teman- teman yang membutuhkan worksheet Asesmen Sumatif IPAS Kelas 5 SD/ MI Melihat Karena Cahaya, Mendengar Karena Bunyi di atas, dapat mengunduhnya melalui tautan berikut,
Semoga Bermanfaat 

Next Worksheet : 

Formulir Kontak