 
  Geguritan bisa disebut sebagai salah satu karangan pendek yang disusun
  menggunakan pilihan kata yang indah. Geguritan merupakan jenis sastra baru
  yang tidak terikat dengan aturan- aturan tertentu seperti jumlah baris kalimat
  dan pilihan bahasa yang digunakan. 
  Aturan dalam Geguritan
  Dalam geguritan ada beberapa aturan yang menjadi cirinya diantaranya,
- Geguritan tidak terikat oleh guru gatra, guru wilangan dan guru lagu.
- Dalam geguritan, isinya lebih mengutamakan keindahan, kebaikan, dan hal- hal yang menarik lainnya
- Geguritan biasanya menggunakan beberapa preposisi untuk menambah keindahan dalam bahasa
- Geguritan berisikan petunjuk, nasihat, kritik, protes, sindiran, rasa kehilangan maupun kekecewaan.
  Unsur- Unsur Geguritan
  Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam geguritan adalah sebagai berikut:
Nada 
  Nada merupakan sikap batin pengarang yang ingin disampaikan oleh pengarang
  kepada para pembacanya. Beberapa nada dalam geguritan mengekspresikan
  semangat, kritik, sindiran, pemberontakan, iri hati, dengki, sedih, kecewa,
  benci, gembira dan sebagainya.
Suasana 
  Suasana merupakan keadaan batin para pembaca setelah membaca geguritan. 
Irama 
  Irama yang juga disebut sebagai ritme merupakan salah satu unsur yang
  terbentuk akibat pengulanhgan dan pergantian kesatuan bunyi. Irama dapat
  membangun imajinasi pembaca geguritan agar lebih mendalami dari isi geguritan
  itu sendiri. 
Pilihan kata 
  Pilihan kata (diksi) dalam gegurutan dapat menghasilkan geguritan yang pas.
  Kata- kata yang digunakan dapat bermakna denotatif maupun konotatif. 
Tembung entar
  Tembung entar merupakan salah satu jenis kata uang menggambarkan makna yang
  berbeda dari istilah kata tersebut. 
Pralambang (simbolis)
  Pralambang dalam geguritan memiliki makna yang sama dengan perumpaamaan. Kata
  lainny adalah pralampita yang berupa lambang warna- warni, gambar, alur,
  tingkah laku benda atau bahasa. 
Purwakanthi 
  Purwakanthi merupakan urutan bunyi dalam suatu kalimat, dimana kata yang
  disebutkan di awal bersambungan dengan kata yang di belakangnya. Ada tiga
  jenis purwakanthi yaitu purwakanthi guru swara, purwakanthi guru sastra dan
  purwakanthi guru lagu. 
  Itulah tentang pembahasan geguritan dalam bahasa jawa, baik secara pengertian,
  aturan dan unsur- unsurnya. Semoga pembahasan di atas dapat memudahkan teman-
  teman dalam belajar bahasa Jawa khususnya tentang materi geguritan.
Semoga Bermanfaat.
Salam.

 
Terima kasih sudah berkunjung dan belajar bersama kami. Silahkan tinggalkan komentar dengan nama dan url lengkap. Penyisipan link dalam kolom komentar tidak diperkenankan yaa...
Sekali lagi, terima kasih...
EmoticonEmoticon