2/06/2024

Isra dan Miraj, Perjalanan Luar Biasa Nabi Muhammad dalam Satu Malam, Berikut Peristiwa Penting yang Terjadi

Isra dan Mi'raj dalam Islam selalu dirayakan pada hari ke-27 bulan ke-7 kalender Islam. Peristiwa Isra' dan Mi'raj mengacu pada perjalanan malam hari yang  dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Perjalanan pertama dilakukan oleh Nabi Saw dari Mekah ke Yerusalem, dan kemudian dari Yerusalem ke langit ketujuh. 

Bagi orang-orang beriman, perjalanan tersebut dianggap sebagai perjalanan fisik dan spiritual atas kuasa Allah Swt, yaitu dengan bantuan Buraq, seekor kuda mirip pegasus yang ditunggangi oleh Nabi Saw pada perjalanan pertama.

Gambar oleh Данила Кривошеев dari Pixabay

Sejarah Isra dan Mi'raj
Perjalanan Isra' dan Mi'raj merupakan perjalanan yang luar biasa. Pasalnya, perjalanan dari Makkah dan Yerussalem yang biasanya hanya dapat ditempuh dengan waktu lebih dari sebulan, namun dengan karunia dan kekuasaan Allah Swt, perjalanan tersebut dapat ditempuh tidak lebih dari satu malam. 

Peristiwa Isra' dan Mi'raj secara histori terjadi ketika Nabi Muhammad Saw dihadapkan pada kesulitan yang berat, yaitu meninggalnya dua orang yang paling disayangi dalam hidup Nabi Saw, Pamannya dan Istrinya. Pamannya, Abu Thalib, merupakan paman sekaligus mentor Nabi Saw yang sangat mendukung perjuangan beliau dalam Islam. Selain paman Nabi Saw yang wafat, Istri Nabi Saw, Khadijah, yang menjadi penyemangat hidup beliau juga wafat. Oleh karena itu, tahun itu disebut juga sebagai 'Am al-Huzun, yaitu tahun kesedihan. 

Meskipun ada beberapa catatan berbeda tentang apa yang terjadi pada masa Mi'raj, namun sebagian besar sumber Islam memiliki narasi yang sama. Allah SWT menurunkan Nabi Muhammad SAW dari Kubah Batu melalui langit atau surga, bersama Malaikat Jibril atau Jibril.

Perjalanan Nabi Muhammad bertemu Para Nabi
Nabi Muhammad Saw dalam perjalanannya ditunjukkan hal- hal yang luar biasa, yaitu bertemu dengan para malaikat dan juga bertemu dengan nabi yang berbeda di masing-masing tujuh tingkat langit. Pada langit pertama, Nabi Saw bertemu dengan Nabi Adam as, selanjutnya pada langit kedua, Nabi Saw bersua dengan Nabi Isa as, dan pada langit ketiga, Nabi Saw bertemu dengan Nabi Yusuf as. Kemudian pada tingkatan langit keempat, Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Idris as. Dan selnjutnya pada langit kelima, Nabi Saw bertemu dengan Nabi Harun as. Pada langit keenam, Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Musa as. Pada langit ketujuh, Nabi Saw bertemu dengan Nabi Ibrahim as yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur.

Nabi Muhammad Saw Melihat Wujud Asli Malaikat Jibril
Setelah Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Ibrahim as, perjalanan masih dilanjutkan ke Sidratul Muntaha, dimana pada tempat tersebut terdapat empat sungai. Nabi Muhammad Saw pada tempat tersebut melihat wujud asli dari malaikat Jibril. 

Nabi Muhammad Saw Menerima Perintah Salat
Perjalanan Nabi Saw kemudian berlanjut ke Mustawa untuk bertemu dengan Allah Swt. Dalam pertemuan tersebut, Nabi Muhammad Saw sendirian tanpa ditemani oleh Malaikat Jibril. Di sinilah Allah Swt memberi perintah kepada umat muslim untuk melaksanakan salat wajib. Allah Swt memberitahu Muhammad bahwa umatnya harus berdoa 50 kali sehari. Nabi Muhammad Saw kemudian turun kembali ke Sidratul Muntaha. Pada langit keenam, Nabi Saw bertemu dengan Nabi Musa as. Nabi Musa as menyarankan Nabi Saw untuk menghadap Allah Swt kembali dan meminta keringanan atas perintah salat tersebut. Akhirnya, Allah Swt memberikan keringanan perintah salat menjadi lima kali dalam sehari semalam yaitu Subuh, Dzuhur, Asar, Magrib, dan Isya. 

Pada akhirnya Nabi Muhammad SAW dibawa kembali ke Masjidil Al-Asqa dan kembali ke Makkah. Saat beliau pulang, Nabi Saw melihat berbagai kafilah menuju Mekah, yang kemudian ia ceritakan kepada orang Quraisy sebagai bukti bahwa dia benar-benar telah melakukan perjalanan tersebut, keseluruhan perjalanan terjadi dalam waktu kurang dari satu malam. Akan tetapi, banyak orang yang mengejek Nabi Muhammad Saw dalam pernyataannya seperti Abu Jahal. Namun Abu Bakar,satu- satunya orang yang kala itu membenarkan tentang peristiwa yang dialami oleh Nabi Saw tersebut. Oleh karena itu, Abu Bakar diberikan gelar As Siddiq, artinya yang selalu membenarkan. 

Itulah tentang peristiwa- peristiwa yang terjadi pada Isra Miraj. Semoga peristiwa ini memberikan umat muslim inspirasi dan harapan untuk selalu beiman dan bertaqwa kepada Allah Swt. 

Salam. 

No comments:

Post a Comment