2/28/2023

Mengenal Sistem Saraf pada Tubuh Manusia, Macam dan Fungsinya

Teman- teman, tahukah kamu bahwa ada sistem dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk mengirimkan kabar seluruh bagian dari tubuh ke otak atau menyampaikan apa yang menjadi perintah otak untuk bereaksi pada tubuh. Seperti halnya saat terjadi bahaya, tubuh sudah bereaksi terlebih dahulu sebelum otak merasakannya. Saat kita merasakan ada sesuatu yang menuju mata maka mata kita akan menutup, hal ini juga ketika kita memegang panci yang panas, maka tangan kita akan melepasnya. Yap, benar sekali, itulah sistem kerja dari sistem saraf. 

Sistem saraf menyampaikan apa yang dilihat, didengar, bau yang dicium, rasa yang dirasa, dan sentuhan yang dirasa dari seluruh organ indra tubuh kepada otak. Selain itu saraf juga menerima perintah dari otak dan memberitahukan tubuh, akan reaksi yang harus dilakukan. 

Nah, pada tulisan ini kita akan membahas tentang sistem saraf. Teman- teman, pada tubuh manusia, sistem saraf terdiri atas berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Bisa dikatakan bahwa saraf tersebar ke seluruh tubuh dan bahkan memiliki cakupan yang lebih luas jika dibandingkan organ lain. 

Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Ada dua sistem saraf pada manusia yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam aktivitasnya, saraf mempunyai hubungan kerja yang berkaitan seperti mata rantai antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Sementara efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Hal ini dapat kita lihat pada otot dan kelenjar.

Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang disebut dengan neuron. Adapun fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan atau impuls yang berupa rangsang atau tanggapan. 

Struktur Sel Saraf
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Berikut ini hal- hal yang harus diketahui tentang kedua  serabut saraf tersebut. 
  • Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sementara akson bertugas mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan- jaringan yang lain. 
  • Dendrit memiliki ukuran yang pendek sedangkan akson biasanya sangat panjang. 
  • Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. 
  • Baik akson maupun dendrit keduanya berisi plasma sel. 

Bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Mielin berfungsi untuk melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut Nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls. 

Kelompok sel saraf berdasarkan struktur dan fungsinya
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

a. Sel saraf sensori
Sel saraf sensori berfungsi untuk menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berkaitan dengan saraf asosiasi (intermediet).

b. Sel saraf motor
Sel saraf motor berfungsi untuk mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor terletak pada sistem saraf pusat. Pada sel saraf motor, ukuran dendrit sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sementara itu ukuran akson biasanya sangat panjang.

c. Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet atau sel saraf asosiasi dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori maupun berkaitan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk simpul saraf (ganglion).

Sistem Saraf Pusat
Otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis) tergolong dalam sistem saraf pusat. Keduanya merupakan organ yang sangat penting bagi manusia. Strukturnya yang lunak memerlukan perlindungan lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. 

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
  1. badan sel, membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
  2. serabut saraf, membentuk bagian materi putih (substansi alba)
  3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat 

Meskipun otak dan sumsum tulang belakang memiliki materi yang sama namun keduanya mempunyai susunan yang berbeda. 

Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Sedangkan pada sumsum tulang belakang,  bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, dan bagian korteks berupa materi putih.

A. Otak
Otak terdiri atas lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

1. Otak besar (serebrum)
Otak besar berfungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, seperti kecerdasan (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. 

Otak besar juga berperan dalam semua kegiatan atau gerakan sadar yang sesuai dengan kehendak, meskipun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. 

Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Daerah tersebut berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan mempelajari berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut adalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi, contohnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Sementara itu pusat penglihatan terdapat pada bagian belakang.

b. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Pada bagian depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang berfungsi untuk mengelola kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Pada bagian atas (dorsal) otak tengah adalah lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan sebagai pusat pendengaran.

c. Otak kecil (serebelum)
Otak kecil berfungsi untuk koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Otak kecil inilah yang berperan jika terdapat rangsangan yang merugikan atau berbahaya.

d. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol terdiri dari serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, dan menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

e. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

B. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) 
Sumsum tulang belakang berbentuk tabung panjang dari dasar tengkorak hingga di atas pinggang. Sumsum tulang belakang terdiri dari serabut saraf dan sel yang membawa informasi masuk dan keluar otak sehingga otak dapat memberi perintah dan mengendalikan fungsi tubuh dan organ dalam. Pada sumsum tulang belakang inilah sel darah merah, keping darah, dan sel darah putih diperoduksi.

Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi tersebar di seluruh bagian tubuh kita. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sementara saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak. Sistem saraf inilah yang mengatur denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan keluarnya keringat.

1. Saraf Sadar
Sistem Saraf Sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori
2. lima pasang saraf motor
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor

2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. 
Saraf simpatik berfungsi 
  • memperbesar pupil
  • menghambat aliran ludah
  • mempercepat denyut jantung
  • mengecilkan bronkus
  • menghambat sekresi kelenjar pencernaan
  • menghambat kontraksi kandung kemih

Sedangkan saraf parasimpatik mempunyai fungsi untuk 
  • mengecilkan pupil
  • menstimulasi aliran ludah
  • memperlambat denyut jantung
  • membesarkan bronkus
  • menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
  • mengerutkan kantung kemih 

Itulah tentang sistem saraf pada tubuh manusia. Setelah kita mempelajari tentang sistem saraf pada artikel di atas, ada satu pertanyaan nih, Mengapa saat jari kuku, rambut dipotong kita tidak bisa merasakan sakit, apakah penyebabnya?

Jawaban bisa dilihat di sini yaa...
Sebenarnya ketika kita merasakan sakit atau gatal, hal tersebut bukan hanya karena saraf sendiri. Pada sel saraf tersebar saraf yang hanya pada bagian ujungnya, yang dapat merasakan. Akan tetapi, saraf ini tidak terdapat pada rambut maupun kuku jadi ketika kita memotong rambut, kita tidak merasakan sakit.

Semoga Bermanfaat.  

No comments:

Post a Comment